NovelToon NovelToon
Sorry, I Hurt You

Sorry, I Hurt You

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / Paksaan Terbalik
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Nana 17 Oktober

"Brakk" dengan kasar Delia mendorong pintu kamar itu hingga terbuka lebar.

"Wow.. ini namanya makan ketupat pakai opor, pengkhianat bertemu pelakor. Pengkhianat memang cocok dengan pelakor,"

"Tahu apa kamu? Talitha adalah istriku. Aku sudah menikahi dia secara agama sebelum aku menikah sama kamu hari ini," ucap Zico membuat Delia membulatkan matanya.

Zico berniat menikahi Talitha, gadis yang pernah menyelamatkan nyawanya. Namun Delia mengadukan tentang keburukan Talitha, pada orang tua Zico, hingga Zico dipaksa menikah dengan Delia yang sudah sejak SMA tinggal bersama orang tuanya karena tak lagi memiliki keluarga.

Zico berusaha membuat Delia menyerah menjadi istrinya. Ia tidak memperlakukan Delia selayaknya seorang istri.

Akankah Delia bertahan dengan Zico? Apakah Zico akan tetap menyukai Talitha yang pernah menyelamatkan nyawanya?

Yuk, ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Membandingkan

Zico dan Delia beranjak pergi ke ruangan makan, setelah seorang pelayan memberitahu mereka bahwa Ingrid dan Marcell sudah menunggu mereka di meja makan.

"Aku akan menarikkan kursi yang akan didudukinya," batin Zico saat mereka sudah tiba di meja makan, "ah, sebaiknya jangan. Jika aku menarik kursi yang akan dia duduki, papa dan mama pasti merasa aku aneh. Lain waktu aja," batin Zico mengurungkan niatnya menarik kursi untuk Delia duduk.

Mereka mulai makan malam dengan tenang seperti biasanya. Usai makan malam, Marcell mengajak keluarganya duduk di ruang keluarga.

"Del, papa sudah mendapatkan apartemen untuk kamu dan Zico. Lokasinya di tengah-tengah antara kantor Zico dan kantor kamu bekerja," ucap Marcell tersenyum hangat.

Wajah Delia seketika langsung terlihat cerah mendengar kabar yang disampaikan oleh papa mertuanya.

"Terima kasih, pa. Cepat sekali sudah dapat, Pa?" tanya Delia tak menyangka dalam waktu satu hari papa mertuanya sudah bisa mendapatkan apartemen untuk dirinya dan Zico.

"Dasar kampungan! Dengan uang, tentu saja semuanya bisa dipercepat," batin Zico tak berani mengatakannya pada Delia, karena sekarang sedang menjalankan misi meluluhkan hati Delia. Jadi, Zico tidak boleh melontarkan kata-kata yang bisa membuat Delia tersulut emosi, apalagi sakit hati.

"Hanya kebetulan saja," ucap Marcell yang selalu bersikap rendah hati, "Papa membeli apartemen itu atas nama kamu, karena sepertinya suamimu hanya akan membelikan apartemen untuk selingkuhannya saja. Selain itu, papa ingin menunjukkan bahwa kamu adalah menantu kesayangan mama dan papa satu-satunya, Papa membelikan apartemen yang lebih bagus untuk kamu dari pada apartemen yang di belikan suamimu untuk selingkuhannya," ucap Marcell seperti melemparkan pisau ke hati Zico.

Zico hanya menghela napas panjang mendengar perkataan papanya. Ia tidak akan lagi berdebat dengan papanya soal Talitha, karena hal itu pasti akan membuat Delia kesal pada dirinya.

"Pa, papa nggak perlu sampai beliin apartemen buat aku," ucap Delia tak enak hati.

"Nggak apa-apa, Del. Ini hanya hadiah kecil dari papa dan mama," ucap Marcell tersenyum hangat pada Delia, lalu beralih menatap Ingrid, "iya, 'kan, Sayang?" tanya Marcell pada istrinya seraya menggenggam jemari tangan istrinya dengan hangat.

"Iya, ini nggak seberapa. Kamu jangan menolak pemberian papa lagi. Kemarin kamu sudah menolak kafe yang ingin papa beri sama kamu. Masa sekarang mau menolak apartemen ini juga?" sahut Ingrid.

"Tunggu! Tunggu! Papa ingin memberi Delia kafe?" tanya Zico yang tak dapat menahan rasa penasarannya.

"Iya. Kemarin Delia sempat menolak saat papa minta menikah sama kamu. Jadi, papa memberikan kafe milik papa sebagai kompensasi bagi Delia karena harus menikah dengan pria bodoh seperti kamu. Tapi Delia menolaknya. Bahkan papa sanggup memberikan apapun yang diinginkannya supaya dia mau menikah sama kamu, tapi Delia tetap tak mau meminta apapun dan nggak mau papa beri apapun. Karena Delia bukan perempuan matre. Nggak seperti simpanan kamu itu. Papa bisa pastikan, kalau simpanan amu itu menjadikan kamu sebagai ATM berjalannya. Jika kamu mau dijadikan ATM berjalan sama selingkuhan kamu itu, berarti kamu benar-benar pria bodoh di dunia ini," tandas Marcell yang lagi-lagi seperti menikam hati Zico.

"Benar kata papa, belum genap dua minggu aku menikahi Talitha, tapi Talitha sudah minta dibelikan tas branded dan perhiasan mahal. Aku bilang mau beliin dia apartemen aja dia langsung request apartemen yang bagus. Tapi Delia...dia menolak di beri dan meminta. Padahal jika dia mau menerima kafe yang papa berikan, dia nggak kerja pun uang akan tetap mengalir ke rekeningnya," batin Zico tanpa sadar membandingkan Delia dan Talitha. Ia tak menyangka Delia menolak semua yang diberikan oleh kedua orang tuanya.

"Dan ingat satu hal, jangankan menginap di apartemen perempuan itu. Jika kamu masuk dalam apartemen perempuan itu, tapi dalam waktu setengah jam belum keluar juga, maka papa benar-benar akan menyeret kamu pulang," ancam Marcell yang benar-benar tidak ingin Zico memiliki anak dari Talitha.

Zico hanya bisa diam dan menghela napas panjang mendengar ancaman papanya. Tadi Delia sudah mengancam dirinya, sekarang papanya.

"Aku merasa tenang papa bicara seperti ini, karena aku yakin, papa selalu melakukan apa yang dikatakannya," batin Delia yang sudah tahu kalau papa mertuanya selalu melakukan apa yang dikatakannya.

"Kamu terima pemberian papa, ya, Sayang?" pinta Ingrid menatap Delia penuh permohonan. Delia selalu saja merasa tak berdaya saat Ingrid menampilkan wajah memelas penuh permohonan seperti saat ini.

"Tapi, Ma.."

"Kami hanya ingin yang terbaik buat kamu, Del. Lagipula, apartemen itu sudah sah menjadi milik kamu. Ini surat-suratnya," ucap Marcell memotong kata-kata Delia, lalu memberikan sebuah map pada Delia. Marcell sengaja membeli apartemen itu atas nama Delia, agar Delia tidak bisa menolak pemberiannya lagi.

"Baiklah. Terima kasih, Pa, Ma," ucap Delia tak bisa lagi menolak karena papa mertuanya sudah terlanjur membeli apartemen itu atas namanya.

"Papa juga sudah membelikan mobil baru atas nama kamu, Sayang. Surat kepemilikan mobilnya juga ada di dalam map itu," ucap Ingrid penuh senyuman.

"Hah? Ma, kenapa begitu banyak? Aku pakai motor aja udah cukup, kok, Ma. Nggak perlu beliin aku mobil," ucap Delia semakin tak enak hati, "duh..kalau begini caranya, aku, 'kan, jadi nggak enak kalau suatu hari nggak sanggup lagi bertahan sama Kak Zico. Ini sama saja seperti mengikat leherku," batin Delia yang bukan merasa senang mendapatkan apartemen dan mobil dari mertuanya, tapi malah merasa terbebani.

"Mana bisa begitu? Masa menantu kami satu-satunya cuma punya motor?" ucap Marcell terus saja menekankan kalau Delia adalah satu-satunya menantunya.

"Papa benar-benar hanya mengakui Delia sebagai menantunya satu-satunya. Dan gadis ini.. kenapa dia tidak terlihat senang dikasih apartemen dan mobil sama papa dan mama? Dia malah terlihat seperti terbebani. Beda banget samai Talitha yang langsung senang saat aku memberikan apartemen untuk dia," batin Zico yang lagi-lagi tak sadar sudah membandingkan Delia dan Talitha.

"Kapan kalian akan pindah ke apartemen?" tanya Ingrid.

"Kalau besok, boleh, nggak Ma, Pa? Hari libur nanti kami akan mengambil barang-barang kami dari sini. Bagaimana Kak, apa kakak setuju?" tanya Delia pada Zico.

"Hum," sahut Zico tersenyum tipis.

"Nggak masalah, 'kan, Pa?" tanya Ingrid pada suaminya.

"Tentu saja nggak masalah, Sayang," sahut Marcell tersenyum hangat pada Ingrid, "okey, kalau begitu, besok papa akan memindahkan sebagian barang-barang kalian ke apartemen Delia. Sebagian akan tetap ada di sini. Sepulang kerja besok, kalian langsung pulang ke apartemen saja," ucap Marcell.

"Terima kasih, Pa, Ma," ucap Delia tulus.

"Sayang, kalau Zico menindas kamu, kamu jangan ragu untuk memberitahu mama dan papa, ya!" ucap Ingrid khawatir putranya menindas menantunya.

"Mama apaan, sih? Siapa yang menindas dia?" kilah Zico.

"Mama jangan khawatir. Aku bukan orang yang mudah ditindas," sahut Delia penuh keyakinan.

Setelah berbincang cukup lama, akhirnya Zico dan Delia kembali ke kamar mereka. Sedangkan Ingrid nampak menghela napas panjang.

"Papa yakin mereka akan baik-baik saja jika mereka tinggal terpisah dari kita?" tanya Ingrid yang sebenarnya khawatir kalau Zico menindas Delia. Tapi juga tak tega melihat Delia berangkat pagi-pagi pulang malam hari karena jarak kantornya dan rumah mereka jauh.

"Jagan khawatir, Ma. Jika Delia sanggup hidup terpisah dari kita, berarti dia sudah memikirkan segalanya. Mama tahu sendiri, 'kan, bagaimana Delia? Dia bukan gadis ceroboh yang tidak memperhitungkan segalanya," ujar Marcell menenangkan istrinya.

"Iya, mama tahu. Tapi, tetap saja mama merasa khawatir padanya. Tubuh Delia kecil begitu, kalah besar dari Zico. Mama takut Zico menindas Delia," sahut Ingrid.

"Mama jangan khawatir. Soal tubuh, memang Delia kalah jauh dari Zico. Tapi Delia nggak kalah cerdas dari Zico," ujar Marcell yang memang begitulah faktanya.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Galih Pratama Zhaqi
angin dtng ksih kabar ,, 🤣🤭
Galih Pratama Zhaqi
yaAwohhhh bayi tuekkk punya malu juga yaaa 🤣
Galih Pratama Zhaqi
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 zonk dah kuat kuatno atimu Zicooo
Galih Pratama Zhaqi
kulkas thorr iiihhhh knp jd hajil ky Zico 🤣
Galih Pratama Zhaqi
bayi tuek 🤣🤣🤣
Galih Pratama Zhaqi
🤣🤣🤣🤣🤣baru tau kl perempuan ahli sejarah ya zic,,?
Galih Pratama Zhaqi
bukan berarti ortu hrs sll nurutin apapn kemauan anak , aku mendukungmu papa marcel
Galih Pratama Zhaqi
aaa disini baru nyambung trnyta ini ankny Mascell d inggrit , donglah wis
Juniarsih Hariany
Luar biasa
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
anita
pinter bnget si zico..kyak q yg prnh brsndiwara supaya tamuku cpt pullll....
Eldira Otiza
cari2 alasan zico....gimana nanti lihat Delia yg berubah cantik dgn orang lain d pesta itu.....bakal runyam lgi hubungan mereka...
Anonymous
Ngrebus kacang hijau gk perlu lama kak thorr. Kacang di cuci bersih kasih air di rebus smpek mendidih skitar 10-15 mnt matiin api kacang dlm keadaan tertutup diemin skitar 30 mnit lalau nyalain api lgi sampek mendidih lgi skitar 10-15 mnit kacang udah Mateng tinggal nambah gula santen sak bolo”e Mateng deh.
ArlettaByanca
ya tinggal dibalikin lagi pas klo jd cerai. Tanpa sedikitpun berkurangnya rasa hormat dan sayang sama ortu angkatnya.
Eka Bundanedinar
nyadar g tuh kamu zico
penampilkan delia ini mirip tokoh betylafea g sih q gmbranya itu kawat gigi poni depan
Eka Bundanedinar
g nyadar kli udah suka sama delia krna sering nya nyosor bibir delia
Eka Bundanedinar
benci itu benar" cinta zico
Eka Bundanedinar
udah tau mah tp delia g selemah itu dia bisa melawan madunya
Eka Bundanedinar
berati zico blm tidur breng sama thalita
Beauty JK
😘
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Annie Soe..
Karya yg bagus, bukan cuma karya halu yg bagus juga detil penjelasan istilah2nya,
Good job thor..
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!