Dosenku Maduku (Why Love)

Hafiz fokus dengan ponsel nya yang sedang melacak keberadaan Yasmin,

nomor nya aktif, namun berkali kali Yasmin menolak panggilan nya. chat pun hanya dibaca enggan membalas.

Hafiz mengusap kepalanya, memikirkan Yasmin.

perempuan yang satu ini keras kepala,dan tak mudah dibujuk seperti kanza yang mudah memaafkan.

mungkin karena berbeda umur dan tingkat kedewasaan, Yasmin justru cenderung lebih kekanak-kanakan.senang kabur dan banyak membantah... paling tidak suka mendengar penjelasan apapun yang menyangkut sakit hati nya.

Hafiz pergi mengendarai kendaraan roda empat nya menuju tempat dimana Yasmin berada, menurut perkiraan nya saat ini Yasmin berada di dekat pantai.

sore itu Yasmin menganyuh sepeda nya menuju pantai,hal yang selalu menjadi hobi nya melihat sunset.

Yasmin berjalan menuntun sepedanya, teringat dulu ia pernah bersama Hafiz bermain di tempat ini.

memancing ikan dan menikmati sunset.

Indah yang ku dapatkan ternyata semu.

Yasmin duduk menghadap laut dan membelakangi sepeda, sendiri menikmati angin yang berhembus mesra menyentuh kulit wajah nya yang sedikit terluka.

kahfi lah yang mengusap wajah nya yang berdarah, entah kenapa tiba-tiba Yasmin mengingat Kahfi.

"Apa pendapat Kahfi jika tahu kalau aku istri teman akrab nya"

gumam Yasmin sendiri sambil tersenyum menatap air laut yang luas.

Hafiz menghentikan langkahnya melihat Yasmin yang sedang duduk sendiri, ia tahu gadis itu terluka.

"yas .......!"

ucap Hafiz membuat nya terperanjat seketika.

Yasmin membulat kan matanya melihat Hafiz berada di hadapan nya, cepat Yasmin berdiri dan gegas melangkah namun cepat Hafiz menarik dan memeluk nya dari belakang.

"tunggu yas....!"

ucap Hafiz semakin mengeratkan pelukannya.

"gak....... Yasmin gak mau! lepas!"

ucap Yasmin berusaha melepaskan diri, namun tenaga nya kalah dengan tenaga Hafiz.

Hafiz membalikkan tubuh Yasmin dan memegang kedua tangan nya..

"Yasmin....?"

ucap Hafiz namun Yasmin memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Yasmin lihat aku!"

ucap Hafiz sedikit mengguncang kan tubuh Yasmin agar menghadap nya.

"lepas bang !"

ucap Yasmin menepis tangan Hafiz namun dengan cepat Hafiz menarik Yasmin ke dalam dekapan nya dan mencium bibir Yasmin paksa, menahan kepala Yasmin dengan tangan nya.

"lepas....!"

ucap Yasmin mendorong tubuh Hafiz namun malah ia yang terhempas karena hilang keseimbangan.

"yas ...!" ucap Hafiz mengulurkan tangannya namun Yasmin menepisnya, keduanya saling menatap.

Yasmin tahu tatapan mata Hafiz menyimpan sebuah cinta untuk nya, namun Yasmin cepat menangkal nya..ia tidak boleh terkecoh.

"Yas ... wajah kamu kenapa?"

ucap Hafiz melihat wajah Yasmin terluka..

"keadaan hati Yasmin tak jauh beda dengan wajah Yasmin yang tergores luka karena Abang!"

ucap Yasmin membuat Hafiz tertegun...

Yasmin menunduk tak sanggup menatap wajah Hafiz..

"Yasmin... maafin Abang!"

ucap Hafiz jongkok di hadapan Yasmin.

"sampai berapa kali Abang minta maaf, Yasmin lelah!"

ucap Yasmin memalingkan wajahnya.

"lepas kan Yasmin bang!"

ucap Yasmin terlihat air mata mengenang di pelupuk matanya.

"gak Yasmin...Abang sayang sama kamu! maafkan Abang yas"

ucap Hafiz menunduk ia pun terluka.

"Yasmin selalu maafin Abang meskipun Berkali kali Abang hempas Yasmin ke lembah duka, Abang kecewakan Yasmin dan Yasmin maafin Abang, Yasmin sesabar itu! tapi sampai kapan?

Yasmin lelah dan biarkan Yasmin menyerah...!"

ucap Yasmin Terisak.

"Yasmin mau pisah sama Abang! Yasmin mau kita cerai!"

"apa karena soal kemarin keinginan itu semakin menggebu?"tanya Hafiz membuat Yasmin merasakan kembali nyeri di ulu hatinya.

Yasmin memalingkan wajahnya mengingat semua itu,

"salah Abang tidur Sama kanza? dia juga istri Abang... selama ini Abang gak banyak menuntut apa-apa dari kamu, bahkan Abang gak pernah memaksa kamu untuk memberikan apa yang menjadi hak Abang?!"

ucap Hafiz menatap Yasmin jengah karena sifat Yasmin yang keras.

Yasmin membuang nafas mendengar penuturan Hafiz..

"Abang bilang gak menuntut? lalu semua ini apa?

Abang menuntut Yasmin menerima kanza menjadi madu Yasmin, dengan terang terangan kalian menikmati semua itu. salah Yasmin dimana? Abang yang gak kasih Yasmin nafkah batin!"

"sekarang pulang, Abang akan Kasih kamu nafkah batin seperti yang kamu katakan!"

ucap Hafiz menarik tangan Yasmin.

"gak... Yasmin gak mau!"

ucap Yasmin menahan tubuh nya.

"kenapa kamu gak mau?apa kamu sudah mendapatkan nya dari orang lain?"

ucap Hafiz menggebu karena Yasmin menolak nya.

plak....

tangan Yasmin melayang menampar pipi Hafiz.

Hafiz terkekeh kecil merasakan pipinya yang perih...

"Yasmin mau cerai.... kalau Abang gak mau cerai kan Yasmin, biar Yasmin yang akan menggugat cerai Abang!"

ucap Yasmin menatap tajam mata Hafiz..

"satu lagi kalau bukan pecundang Abang gak akan segan menanyakan Yasmin pada ibu bukan pada orang lain.. karena sebagi lelaki bertanggung jawab ia harus menerima segala konsekwensi atas perbuatannya!"

ucap Yasmin kemudian melangkah meninggalkan Hafiz sendiri..

"Abang cinta sama kamu Yasmin... Abang gak akan pernah melepaskan kamu!"

ucap Hafiz berteriak dan terdengar oleh Yasmin.

cepat Hafiz mengejar Yasmin, meraih tubuh nya dan menghempaskan sepeda nya.

memeluknya erat meski Yasmin memaksa untuk melepaskan pelukan Hafiz.

"lepas...... Bang?!"

ucap Yasmin mendorong tubuh Hafiz.

"pulang bang... kanza sedang menunggu Abang.

bukan kah Abang juga menyayangi nya!

satu hal yang harus Abang Tahu cinta Yasmin sudah terhempas terbawa arus airmata yang berkali-kali menghantam wajah Yasmin...

terhempas berkali-kali oleh kesakitan yang Abang torehkan...."

ucap Yasmin menghapus air matanya, tempat ini pernah menjadi saksi bersemi nya cinta dan juga juga saksi kasih mereka yang kandas.

"oh... begitu, baiklah kalau itu mau kamu!

tapi satu hal yang harus kamu tahu, apapun keadaan nya Abang akan mempertahankan hubungan kita!

Abang gak akan rela kamu di miliki orang lain!"

"Abang gak rela Yasmin Sama orang lain, jadi Abang lebih suka melihat Yasmin menderita di Samping Abang begitu?"

ucap Yasmin tergugu tak percaya dengan pemikiran Pria yang masih menaungi hatinya itu.

"yas......!"

ucap Hafiz meraih tangan Yasmin, namun cepat Yasmin menepisnya.

"pergi..... Yasmin benci sama kamu!"

ucap Yasmin Terisak...

"oke Abang akan pergi, satu hal yang harus kamu tahu... Abang akan cari pria yang berani mendekati kamu! dan Abang Akan pastikan dia menyesal...!"

ucap Hafiz kemudian pergi meninggalkan Yasmin sendiri, sunset kali ini terkesan mencekam karena ancaman Hafiz yang kesal karena tak dapat membawa Yasmin nya pulang.

Yasmin mengayuh sepeda dengan sekuat tenaga, tubuhnya terasa lemas akibat inseden tadi bersama Hafiz.

hal itu akan terasa indah jika saja hanya aku seorang yang menjadi ratu mu, menikmati setiap cumbuan mu yang membuat ku merindu,tapi tidak itu hanya angan angan yang semu terlalu pahit saat aku sadar dengan kenyataan yang ada.

di lain tempat seseorang tengah termenung menatap sang bunda yang mendadak masuk rumah sakit karena pembangkangan nya.

merindukan seorang gadis yang terpaksa harus ia lepas...

bersambung..

terima kasih yang udah mampir ke novel author yang masih berantakan ini ... karena author juga masih belajar.

jangan lupa like, vote and komentar nya ya!

😍😍😍😘