[ Beberapa Bab belum di revisi ] Mohon maaf jika tidak update, ya. 🙏
Berkisah dari seorang gadis cantik yang bernama Amelia Andini Wijaya. Gadis yang kerap disapa Amel memilik sahabat yang sudah bagaikan saudara baginya, namun sahabatnya itu malah mengkhianatinya. Sahabat Amel berselingkuh dengan seseorang yang paling Amel cintai.
Hubungan Amel kandas setelah 3 tahun bersama. Membuat Amel begitu frustasi tak dapat menerima pengkhinatan dari sahabat dan pacarnya.
Demi melampiaskan rasa sakit hatinya, Amel memutuskan untuk mencari seorang gigolo. Hingga malam itu terjadilah penyatuan tanpa cinta.
3 tahun kemudian. Amel menyandang status sebagai seorang singgle Mommy. Amel dibantu Si Tukang ojek online cantik yang dianggapnya seperti adik kandungnya sendiri.
Tidak disangka-sangka seorang gigolo yang melakukan malam bersama Amel adalah seorang CEO sekaligus Direktur perusahaan besar yang ada di kota H.
Bagaimana kehidupan mereka setelah itu?
Simak ceritanya di sini.😉
Happy Reading All! 📚☺
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irwti Asnn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FOMC 18
Di tempat lain tepatnya di rumah besar milik keluarga Abraham di Kota H. Terlihat seorang wanita parubaya berdiri di balkon kamarnya, wanita itu sedang mengenggam ponsel di tangan sebelah kirinya.
Pasalnya dia baru mendapat kabar dari bawahannya, bahwa Azka akan melangsungkan acara ulang tahun perusahaan Abraham group Agency, dalam jangka waktu empat hari ke depan. Entah apa yang difikirkan oleh wanita parubaya itu, ia kemudian mengotak-atik ponselnya untuk menelepon seseorang.
"Ini waktu yang sudah kutunggu-tunggu sejak lama,"ucap wanita itu menyerigai.
Wanita parubaya itu menelepon Kirana yang sudah selesai dengan pendidikannya dan kariernya sebagai seorang model. Nama Kirana sekarang sudah cukup terkenal di luar negeri maupun di dalam negeri.
"Hallo Kirana," sapa Laksmi.
"Iya Tan. Ada apa?"
"Kapan kamu kembali ke kota M?"
"Besok Tan. Emangnya kenapa?"
"Kamu jangan lupa datang ke sini. Azka akan mengadakan acara ulang tahun perusahaannya. Acaranya akan dilangsungkan empat hari lagi. Azka akan mengundang model dan artis dari dalam dan luar negeri yang lagi tren di tahun ini. Nanti Tante mengikutsertakan kamu untuk menghadiri acaranya," terang Laksmi. Laksmi tidak tahu bahwa Azka akan mengundang Kirana walau dia tidak campur tangan sekalipun.
"Baik Tan, aku akan ke sana. Lagian Aku sudah sangat merindukannya."
"Oke, Tante tunggu kedatanganmu dua hari lagi di sini."
"Iya Tan. Bye-bye!" Kirana segera mengakhiri sambungan teleponnya.
Laksmi yang masih berada di balkon kamarnya tersenyum senang, akhirnya waktu yang ditunggu-tunggunya akan segera tiba. Ia hanya perlu menunggu Kirana datang ke kota di mana ia tinggal sekarang yaitu kota H.
Sejak Azka pindah dan mengurus perusahaan ayahnya yang berada di kota H. Daniel juga ikut pindah dengan keluarganya, sesudah Riski menyelesaian kuliahnya di kota M. Kini mereka tinggal disalah satu rumah besar milik keluarga Abraham yang ada di kota H.
...~Flasback On~...
Laksmi tahu bahwa Kirana mencintai Azka, dia memanfaatkan Kirana dan menjadikan Kirana sebagai bidak catur, agar merebut harta warisan milik Azka yang diberikan oleh Daniel suaminya.
Tetapi dia tidak menyangka bahwa Azka akan menolak perjodohan itu, padahal dia sudah susah payah menyakinkan suaminya untuk menjadikan Kirana sebagai menantunya.
Laksmi mengingat kembali kejadian di kamar seminggu yang lalu, yang di mana ia sedang membujuk suaminya untuk menjodohkan Azka dengan gadis pilihannya.
"Pah, umur Azka sudah hampir mencapai kepala tiga. Bagaimana kalau kita menjodohkannya saja," ucap Laksmi manja, mengalungkan tangannya di leher suaminya.
"Mah, semua tergantung pada Azka, Papa tidak berhak mengatur atau mencampuri kehidupannya. Apalagi dalam soal menikah," ucap Daniel santai, meraih pinggang istrinya.
"Tapi Pah, umur kita juga sudah tidak muda lagi. Mama pengen punya cucu Pah. Papa 'kan tahu sendiri, kalau Riski tidak mungkin memberikan kita cucu karena dia harus menyelesaikan kuliahnya dulu," bujuk Laksmi. Dia mengecup singkat bibir Daniel.
"Baiklah Mah. Kamu yang tentukan saja siapa yang akan menjadi calon menantu kita nanti," ucap Daniel yang sudah mulai tergoda dengan rayuan Laksmi.
"Makasih Pah. Makin sayang deh sama Papa," goda Laksmi.
Laksmi yang mendapat kartu hijau dari suaminya tersenyum senang.
Rencanaku untuk mengusai harta warisan ini akan segera berhasil. Aku tidak akan pernah membiarkan anak wanita ******* itu mendapatkan apapun, hanya anakkulah yang berhak memiliki semuanya. batin Laksmi menyerigai.
Laksmi sudah menentukan bahwa Kiranalah yang akan dia jadikan sebagai menantunya.
☉Keesokan harinya.
Hari ini adalah hari minggu, terlihat Laksmi dan Daniel sedang duduk santai di ruang tamu, di mana Daniel sedang membaca koran sambil menikmati secangkir kopi dan Laksmi sedang bermain ponsel di tangannya. Laksmi membuka galeri foto dan mencari foto Kirana untuk diperlihatkan kepada suaminya.
"Lihat ini Pah! Gadis ini lumayan. Namanya Kirana Anatasya Pah. Dia anak temannya Mama. Sangat cocok dengan Azka," ucap Laksmi menyodorkan ponselnya pada Daniel.
Daniel melipat koran yang ia baca,menaruhnya di atas meja, dan segera melihat foto yang ada di ponsel milik istrinya.
"Iya, dia cantik Mah. Sangat cocok dengan Azka," ucap Daniel. Daniel menyetujui pilihan istrinya dan kembali menikmati kopinya.
Daniel yang mendengar suara langkah kaki, melihat ke arah bunyi suara itu dan mendapati Azka yang sedang menuruni tangga.
"Azka ke sini sebentar! Ada yang mau Papa bicarakan sama kamu," ucap Daniel.
Azka menuruti Daniel dan duduk di sofa bersama berhadapan langsung dengan Daniel ayahnya.
"Ada apa, Pah?" ucap Azka dingin.
"Bagini Nak. Papa 'kan sudah tua, pengen secepatnya gendong cucu," ucap Daniel serius.
"Terus Pah, apa hubungannya dengan Azka?" tanya Azka binggung.
"Kamu 'kan sudah hampir kepala tiga Ka, jadi Papa pengen kamu secepatnya menikah dan memberikan Papa seorang cucu," tutur Daniel.
"Tapi Pah, Azka belum mau menikah," terang Azka lantang.
"Tidak ada tapi-tapian. Kamu harus tetap menikah dan Papa sudah memilih calon yang cocok untukmu," Daniel kekeuh pada pendiriannya dia memaksa Azka untuk segera menikah.
"Tapi, Pah!"
"Sekali ini saja kamu menuruti perintah Papa. Apa jangan-jangan rumor yang tersebar di kantormu itu benar?"
"Papa jangan terlalu percaya dengan rumor yang beredar!" ucap Azka.
Rumor yang beredar di kantor mengatakan bahwa Azka memiliki penyakit impoten.
"Baiklah kalau rumor itu tidak benar, maka turutilah apa yang Papa katakan. Mah, perlihatkan padanya, siapa yang akan menjadi calon istrinya nanti!" perintah Daniel.
Laksmi membuka kembali galeri foto yang ada di benda pipih miliknya, ia lalu meletakkan ponselnya di atas meja, dan memutarnya menghadap Azka. Azka melihat jelas siapa gadis itu.
Jadi dia yuniorku, gadis manja yang selalu mengejarku waktu di kampus dulu. pokoknya aku tidak mau menikah sama dia, dia tidak hanya manja, tetapi ... tetapi sempat beberapa kali aku melihatnya berjalan bersama pria yang berbeda-beda. batin Azka.
"Papa jangan campuri urusan pribadiku!! Masalah pernikahanku biar aku yang tentukan sendiri. Baik Papa atau siapapun itu, tidak berhak mencampuri urusan pribadiku!" hardik Azka.
"Cukup!! pokoknya Papa tidak mau tahu, kamu harus segera menikah dengannya!" bantah Daniel.
"Pah, aku tidak akan pernah menikahi gadis manja itu! Dan satu lagi Pah, jika Papa terus memaksa, kenapa Papa saja yang tidak menjadikan dia sebagai istri ketiga Papa? Bukankah itu hobi Papa?" ucap Azka. Azka berdiri dari duduknya.
"Kamu!!" teriak Daniel. Azka tidak menghiraukan dan berlalu pergi ke kamarnya menaiki tangga.
Sialan Anak itu malah menolak mentah-mentah perjodohan yang sudah kurencanakan, aku harus pikirkan cara lain lagi, batin Laksmi kesal.
"Sudahlah Pah. Kamu tenangkan dirimu dulu. Kalau Azka tidak mau, tidak apa-apa Pah," ucap Laksmi, pura-pura menenangkan suaminya, padahal dirinya tidak bahagia dengan penolakkan yang Azka berikan.
"Iya Mah, anak itu memang selalu keras kepala," dengus Daniel.
"Ya sudah Pah. Mama ke kamar dulu, ya?" pamit Laksmi. Daniel mengangguk, Laksmi berjalan menuju tangga dan menaikinya.
Sesampainya Laksmi di kamarnya, Laksmi buru-buru menelepon Kirana dan memberitahukan bahwa Azka menolak perjodohan yang sudah diatur olehnya.
Tut ... tut ... tut ...
Tidak berlangsung lama Kirana pun mengangkat panggilan telepon dari Laksmi.
"Hallo Kirana," sapa Laksmi.
"Iya Tan, ada apa?"
"Azka menolak perjodohan ini," jelas Laksmi tanpa bertele-tele.
"Sudah kuduga Tan. Dia pasti tidak mau di jodohkan denganku begitu saja," lirih Kirana yang sudah tahu dengan sikap Azka padanya.
"Terus apa yang harus kita lakukan?" tanya Laksmi.
"Aku juga tidak tahu, Tan."
"Gimana kalau kita jebak dia?" ucap Laksmi memberi saran.
"Caranya gimana?"
"Begini Kirana. Kamu, bla bla bla bla bla ... oke?"
"Apa yang Tante rencanakan itu sangat sempurna. Kali ini kita pasti berhasil menjebaknya. Lalu kapan kita memulai rencananya, Tan?"
"Tepat malam minggu berikutnya."
"Oke Tan."
Laksmi mengakhiri panggilan teleponnya.
Dengan rencanaku kali ini, pasti berhasil menjebak anak itu. Siapa juga yang akan tahan, dengan wanita yang begitu menggoda, batin Laksmi menyerigai.
Malam minggu berikutnya.
Kirana telah menyiapkan semua keperluan dari rencana mereka sesuai dengan apa yang mereka rencanakan sebelumnya, melalui sambungan telepon pada minggu lalu.
Laksmi yang berada di ruang tamu pura-pura menikmati cemilan malam yang telah di siapkan oleh pembantu, sedangkan Daniel masih berada di ruang kerja miliknya. Selang beberapa menit Azka menuruni tangga dan pergi keluar rumah begitu saja.
Drrtt ... drrtt ... drrtt ...
Tidak lama kemudian ponsel milik Laksmi bergetar, Ia segera menggeser tombol hijau yang berada dilayar ponselnya.
"Halo Tan, gimana? apa Azka sudah menuju ke sini?" tanya Kirana dibalik telepon.
"Ya, dia sudah mau ke sana. Sekarang mungkin dia masih di garasi. Kamu hati-hati jangan sampai rencana kita gagal!" ucap Laksmi memberi peringatan.
"Oke Tan. Aku tutup teleponnya, Tan? mau bersiap-siap dulu," ucap Kirana senang.
Sesudah memutuskan sambungan telepon. "Semua sudah beres, tinggal tunggu kabar baiknya," lirih Laksmi, dan bergegas pergi ke ruang kerja suaminya.
Dilihatnya Daniel sedang sibuk dengan pekerjaannya.
"Pah, istirahat dan makan dulu," ucap Laksmi mendekati suaminya.
"Iya Mah, sedikit lagi selesai kok," ucap Daniel melirik istrinya sekilas dan kembali fokus dengan pekerjaannya.
"Ya sudah, kalau gitu Mama tunggu di ruang makan ya, Pah?" ucap Laksmi mencium pipi suaminya.
"Iya Mah, nanti Papa nyusul," ucap Daniel menatap Laksmi yang sedang berjalan keluar dari ruangan kerjanya.
Laksmi yang sudah berada di ruang makan, melihat makanan sudah tertata rapi di atas meja.
Bersambung❣
jdi rd MLS klmaan