Perjuangan seorang Wanita Yang sudah Di hianati oleh suaminya. hidupnya hancur setelah Menikah dengan seorang pria yang tidak pernah menganggapnya sebagai istri. walaupun Ia sudah berusaha menjadi istri yang Baik, akan tetapi Devan tidak pernah menghargai Kinanti. hingga pada akhirnya Mereka berdua berpisah karena Devan kedapatan Telah Berselingkuh dengan Wanita lain. dalam keadaannya yang sedang hamil Kinanti harus menerima Kenyataan jika Ia harus bercerai dengan Devan.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya kita nantikan di Episode selanjutnya yah.. Jangan lupa mampir 🙏 maaf baru pemula mohon Bantuannya 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ep 17: Merindukan Sosok Ibunya
Sedangkan di tempat lain. Sebuah mobil berhenti di depan rumah milik keluarga Cleo Sudarto. Mendengar Suara mobil yang berada di luar sana. Bi ina segera Keluar dan Membukakan Pintu rumah itu.
"Malam Bi." Ucap Leo. Yang baru saja pulang dari kantor.
"Malam Den," balas Bi ina.
"Apa putri sudah tidur, Bi?" Tanya leo.
"Iya. den, non Putri udah tidur sama Neng Kinanti," Ucap Bi Ina.
Leo hanya Mengerutkan dahinya Lalu Pergi menuju kamar anaknya. Dan ternyata Memang benar Putrinya sudah tertidur Lelap dalam pelukan Kinanti.
"Ternyata dia punya bakat juga Dalam Mengurus anak," ucapnya Dalam hati.
"Apa dia sudah makan Bi?" Tanya leo.
"Sudah Den. Non Putri dan Kinanti Sudah makan sejak Tadi." Jawab Bi Ina.
"Tolong Buatkan aku Kopi Bi,"
"Baik den,"
Bi Ina segera pergi ke dapur Membuat Kopi untuk Leo. Sementara leo masih Menatap Putrinya yang begitu Nyenyak tidur Bersama Pembantunya Itu.
"Maafkan Papah, Nak. Mungkin papah tidak Sebaik Wanita Ini yang bisa menemani Putri tidur. Karena pekerjaan Papah di kantor sangat banyak, sehingga membuat Papah Nggak punya waktu untuk kamu Nak," Ucap leo. sambil Menciumi Pipi sang buah hati yang Sedang. Tertidur dalam pelukan Kinanti.
Lalu ia kembali menatap wanita yang sedang tertidur nyenyak bersama anaknya. Wajah wanita itu terlihat Sangat cantik Ketika ia sedang tertidur membuat Leo Tersenyum kecil.
"Kopinya mau di Taru di mana Den?" Tiba-tiba suara Bi Ina membuat leo terkejut dan Hampir Terjatuh pada Kinanti dan putrinya.
Untung saja Ia masih bisa Menahan tubuhnya agar tidak menimpa Kinanti dan juga Putrinya.
"Maafkan Bibi Den," ucap bi Ina. Dengan nada Suaranya yang Pelan. Agar tidak membangunkan Mereka.
"Iya bi," singkat Leo. Lalu ia segera mengambil kopinya dan Keluar dari Kamar itu.
Bi Ina hanya Terpaku saat melihat anak Majikannya yang Begitu Nyenyak saat dalam pelukan Kinanti.
"Kasihan kamu Non, andaikan itu adalah Ibumu. Mungkin non Putri tidak akan Kesepian lagi," Gumam Bi ina. Lalu ia juga langsung keluar dan kembali Menutup Pintu kamar Kinanti dan juga putri.
"Bi, Apa Kinanti menanyakan Soal Ibunya Putri?" Menatap Bi ina.
Dan Bi Ina langsung mengangguk
"Sepertinya Neng Kinanti Memang wanita yang baik, Buktinya Hari ini non Putri Tidak rewel lagi Seperti biasanya, bahkan Setelah non Kinanti Kerja di sini. Non Putri Sering Minta Di gendong sama Kinanti." Jelas Bi Ina.
Leo hanya terdiam sambil Meminum Secangkir Kopi hangat buatan Bi Ina.
"Aku bahkan tidak punya waktu untuk Putri. Selama ini aku hanya sibuk dengan pekerjaan," Ucap Leo.
"Menurut Bibi, Sudah waktunya Den Menikah lagi. Biar non putri Tidak kesepian lagi Saat den Bekerja, kasihan non Putri. Dia Juga butuh sosok seorang Ibu yang bisa menjaganya dengan baik." Ulang Bi Ina.
"Aku belum Siap Bi. Aku takut Jika Nanti salah pilih pasangan dan Mala membuat Putri kecewa."
Bi Ina Hanya Terdiam Saat melihat Leo yang begitu Menghawatirkan Kebahagiaan Anaknya.
Karena bagi leo. Terpenting adalah kebahagiaan putri Samata wayangnya. Ia Takut untuk Menikah karena tidak ingin mengecewakan Buah hatinya.
"Aku mau mandi dulu bi." Ujarnya.
"Iya den." Balas Bi Ina.
Pria itu kembali ke kamarnya. Setelah Menghabiskan kopinya.
Akan tetapi di dalam kamarnya. Leo masih Memikirkan perkataan Bi ina tadi.
"Ini terdengar aneh. Tapi emang ada benarnya juga Perkataan Bi Ina, Tapi Bagaimana jika nanti aku salah pilih sosok ibu untuk putri." Ucap leo.
Dan tak lama kemudian Seorang Wanita Datang ke rumahnya leo. Membuat bi Ina kebingungan saat melihat wanita yang sedang berdiri di luar sana.
"Di mana leo Bi?" Tanya Wanita itu.
"Den leo sedang berada di kamarnya," balas bi ina.
Tanpa menunggu perintah dari Bi Ina. Wanita tersebut langsung Masuk begitu saja ke dalam rumah Leo.
Membuat bi Ina mengerutkan dahinya. Lalu kembali ke dapur.
"Jadi heran sama Wanita itu. Kenapa Dia tidak Mau Berhenti Mencari Perhatiannya Den Leo. Sudah Jelas Den leo Tidak pernah Mau sama Dia, Tapi dia Mala Masuk begitu saja." Ucap Bi Ina.
Dan tak lama dari itu. Risma Langsung Mengetuk Pintu kamarnya Leo. Karena tidak ada jawaban dari dalam sana. Ia langsung masuk begitu saja ke Dalam kamarnya leo.
"Leo, apa kamu sedang Mandi?" Risma memanggil leo. Namun karena Leo sedang membersihkan tubuhnya di dalam kamar mandi. Ia tidak mendengar jika ada seseorang yang sedang memanggilnya dari luar sana.
"Aku akan terus berusaha untuk membuat kamu Jatuh cinta sama Aku. Dan aku yakin, Tidak lama lagi kamu akan segera suka sama aku." Ucap Risma. Tersenyum sinis menatap foto yang ada di dalam kamarnya Leo.
Setelah Usai Membersihkan Dirinya di dalam kamar mandi. Leo segera keluar dan ia Amat Terkejut ketika melihat seorang wanita sedang Berada di kamarnya. Dengan cepat Leo Memakai sarung untuk menutupi bagian tubuhnya.
"Sedang apa kamu di Sini." Ucap leo. Sambil Mengambil Ponselnya yang berada di atas meja.
Ketika melihat Leo yang hanya Memakai sarung untuk Menutupi sebagian tubuhnya. Wanita itu melotot memandangi Sosok pria yang berdiri di hadapannya dengan Rambutnya yang masih sedikit basah dan bentuk tubuh yang begitu kekar. Membuat Risma Kesusahan menelan Salivanya.
"Apa yang kamu lihat! Cepat keluar dari kamarku!" Pinta leo. Dengan nada Suaranya yang keras.
Sehingga membuat kinanti terbangun dan menatap sekeliling ruangan di dalam kamar itu.
"Suara siapa itu?" Ucap kinanti. Yang masih berbaring di tempat tidur.
Tak Lama dari itu Suara seorang pria Kembali Terdengar Oleh Kinanti. Dengan cepat ia Bangkit dari Tempat tidur dan berjalan keluar menuju Sumber suara Yang baru saja ia dengar.
Dan ternyata di luar sana Juga Sudah ada pak Wawan dan Bi Ina yang sedang Berdiri Sambil Menatap ke arah pintu kamarnya Leo.
"Ada apa Bu? Kenapa ada suara orang berteriak?" Tanya Kinanti.
"Itu den Leo, tadi ada Non Risma ke Sini dan Mungkin den leo sedang Bertengkar dengan Non Risma di kamarnya." Jawab bi Ina.
"Risma? Siapa dia Bu, apa dia tunangannya Pak leo?" Menatap Bi Ina.
Bi Ina hanya menggelengkan kepalanya.
"Lantas, kenapa dia bisa masuk begitu saja ke Dalam kamarnya pak leo," Kinanti merasa heran dengan wanita yang sedang berada di dalam kamarnya leo.
"Non Risma memang orangnya Seperti itu, makanya den leo selalu Bertengkar Jika ada Non Risma di sini. Den leo sangat membencinya." Sambung pak Wawan.
Ketiga orang itu hanya berdiri sambil Mendengarkan keributan yang ada di Dalam Kamar sana. Mereka tidak berani ikut campur Dalam urusan leo dan Risma.
Tak Lama kemudian Wanita yang ada di kamarnya leo keluar dengan wajahnya yang sedikit Kesal karena sudah di usir oleh Leo.
Melihat ada wanita lain di dalam rumah itu. Risma menghentikan Langkahnya dan Menatap Ke arah Kinanti dan Bi Ina.
"Kamu siapa? Kok aku baru tahu ada wanita lain di rumah ini?" Tanya Risma.
"Dia Pengasuhnya putri. Den Leo yang membawanya ke sini." Sahut Bi Ina.
"Pengasuh putri? Emang kamu Ketemu di mana Dengan Leo?" Kembali menatap Kinanti. Dengan tatapan yang Penuh Kebencian.
"Di kantor Non." Jawab Kinanti.
"Kok bisa Aku nggak tau tentang kamu, kamu tinggal di mana?" Risma terus menayangkan hal-hal yang tidak masuk akal. Sehingga membuat kinanti Sedikit Kesal dengan Sikap wanita itu.
"Memangnya apa urusan kamu Menanyakan tentang Kinanti. Kamu bukan Siapa-siapa di dalam rumah ini. Jadi sebaiknya kamu segera Keluar dari rumah ini sebelum aku benar-benar Marah!" Ucap Leo. Yang baru saja keluar dari kamarnya.
Kinanti Melotot Menatap pada Pria yang Berdiri dengan raut wajahnya yang begitu marah.
"Ternyata Pak leo bisa marah juga." Gumamnya dalam hati.
"Cepat keluar!" Ujar Leo kembali. Membuat Risma merasa Sangat Geram dengan Ucapan Leo terhadapnya.
"Iya. Aku akan segera pergi, Tapi aku akan kembali lagi untuk bisa Mendapatkan Hati kamu." Balas Risma.
"Terserah! Yang penting aku sudah bilang bahwa aku tidak akan pernah Menerima kamu untuk Menjadi Ibu dari anakku!" Tegas Leo.
Karena merasa Sakit hati dengan Semua Perkataan Leo. Akhirnya Risma pergi meninggalkan Rumah itu.
Dan Leo kembali ke kamarnya. Sementara Kinanti dan Bi Ina pergi ke dapur.
"Ternyata Pak Leo sangat seram jika sedang marah ya Bi," ucap kinanti. Ketika mereka sudah berada di dapur.
"Sebenarnya Den leo itu orangnya Sangat baik. Akan tetapi Non Risma yang selalu membuat Den Leo marah-marah Seperti itu." Tutur Bi Ina.
"Memangnya Kenapa pak Leo tidak menerima Non Risma Bi,"
"Karena Non Risma itu tidak baik. Dia hanya Menyukai hartanya pak leo saja. Jika mereka sudah menikah, maka Non putri akan Kehilangan Sosok Ayahnya." Ungkap Bi Ina.
Seketika membuat Kinanti Langsung teringat akan putranya. Ia merasa sangat bersyukur karena Anaknya tidak di ambil oleh Devan. Karena ia tidak ingin Anaknya di asuh oleh orang yang salah.
