Putri Odeliah seorang gadis cantik berambut putih indah dengan mata merah yang tajam. di kenal sebagai Putri mengerikan yang sangat kejam membuat seluruh rakyat nya membenci diri nya bahkan di akhir hayat nya dia dibunuh di depan seluruh rakyat nya.
kematian nya mendapatkan hukuman dari Dewa yang mengirim dia mengulang waktu ke usia 10 tahun untuk memperbaiki masalah nya agar hidup nya tidak mati tragis.
apakah bisa berjalan lancar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bebekmanisnis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
..............
5 tahun kemudian.....
"Kapan kamu akan memutuskan jawaban mu lagi Bastian?"
Seorang gadis cantik duduk di sofa sambil menunggu jawaban dari seorang pria tampan yang tengah memandangi nya dengan senyuman hangat.
Lima tahun berlalu sikap kedua nya berjubah seiring nya waktu, Odeliah semakin dingin dan enggan tertarik menikah dengan pria mana pun. Bastian tumbuh menjadi pria tampan yang gagah dan kuat, memiliki senyuman manis yang membuat siapapun terpikat namun hanya Odeliah yang melihat nya.
"Aku sudah pergi menepati perintah mu membunuh orang yang sudah membuat ku menderita, tapi aku tidak pergi dari mu," jawab Bastian kemudian menghela nafas.
"Damian akan mengambil alih tahta jika kamu tetap hidup bersama ku."
"Aku tahu. Aku tidak menginginkan tahta itu, aku hanya ingin bersama mu," jawab Bastian tanpa ragu.
Kerajaan Axelrod adalah rumah Bastian yang sebenarnya namun rumah itu sudah di rebut oleh Helena sang penyihir jahat yang membuat hidup Bastian menderita, namun kini Bastian sudah membunuh Helena tapi setelah membunuh Helena, Bastian kembali lagi pada Odeliah.
Odeliah mengira Bastian akan menjalani hidup nya sebagai Raja Axelrod namun ternyata Bastian malah memberikan tahta nya pada Damian yang ternyata adalah saudara tiri Bastian. Odeliah tidak tahu mengapa Bastian memilih tetap bersama dengan nya tapi Odeliah merasa senang karena kedua nya tidak perlu berpisah.
"Jadi kamu akan tetap terus bersama dengan ku? kamu yakin keputusan mu tidak salah?" tanya Odeliah meyakinkan sekali lagi.
"Keputusan ku sudah tepat, aku akan selalu bersama dengan mu sampai ada seseorang yang bisa menggantikan ku," jawab Bastian dengan tegas.
Odeliah yang mendengar itu tersenyum tipis, selama ini banyak pria yang mendekati nya namun hati Odeliah seakan hanya tertarik pada seseorang yang selalu menemani dan menjaga nya selama ini, mungkin ini terdengar aneh tapi itulah yang di rasakan Odeliah.
Di usia dewasa ini banyak sekali tuntutan segera menikah, apa yang harus aku lakukan? menikah dengan pengawal ku sendiri? Ayah pasti akan membunuh ku.
Odeliah menghela nafas panjang merasa sangat frustasi dengan masalah kali ini, sudah banyak masalah yang dia lalui namun masalah kali ini jauh lebih berat.
"Kenapa wajah Tuan Putri kebingungan?" tanya Bastian menggoda.
"Kau tahu bukan? alasan ku kesal seperti ini," ujar Odeliah kesal.
"Masalah pernikahan."
"Itu benar, Johan akan segera menikah dengan dengan Livia. Sementara aku belum menemukan pasangan ku," gerutu Odeliah bingung.
Bastian tersenyum tipis. "Bagaimana cara nya aku bisa menjadi suami mu?" tanya Bastian membuat Odeliah terkejut.
"Tidak usah bercanda Bastian," seru Odeliah kesal.
"Aku tidak bercanda. Aku sangat serius, mungkin di dunia ini kamu tidak bisa menikah dengan ku tapi di dunia kegelapan aku bisa menikah dengan mu. Tahta tidak sepenuhnya aku berikan kepada Damien, hanya sementara saja, jika aku menjadi Raja di sana maka aku bisa menikah dengan Tuan Putri dari Ruelle," beritahu Bastian menjelaskan panjang kali lebar.
Odeliah terkejut karena Odeliah kira Bastian sangat bodoh memberikan semua tahta sepenuhnya pada Damien namun ternyata tidak, tapi tetap saja membuat keputusan menikah dengan Bastian itu tidak mungkin.
"Beri aku waktu untuk berpikir, dan di saat itu buat aku jatuh cinta padamu."
Odeliah melangkah pergi dari sana meninggalkan Bastian yang tersenyum tipis.
"Apa yang harus aku lakukan untuk memiliki mu?"
"Aku tidak bisa membiarkan mu jatuh ke tangan pria lain. Kamu hanya miliki ku Odeliah."
...----------------...
"Tuan Putri Odeliah! Tuan Putri baik-baik saja?"
"Ya saya baik-baik saja."
Odeliah sedang menghadiri acara minum teh bersama dengan Livia yang akan menjadi kakak ipar nya, Livia adalah wanita bangsawan kelas atas yang sangat baik hati dan memiliki paras yang sangat cantik, entah bagaimana bisa Johan memilih Livia menjadi calon istri nya.
Odeliah hanya menghargai keputusan Johan, Odeliah ingin menilai Livia layak atau tidak tapi Odeliah enggan melakukan nya, Odeliah yakin dengan pilihan Johan yang tidak akan pernah salah memilih pasangan hidup nya.
"Tuan Putri Odeliah sedang memikirkan apa? saya mungkin bisa bantu," ujar Livia dengan senyuman hangat nya.
"Hanya masalah kecil saja," balas Odeliah tidak bisa memberitahu Livia.
"Tuan Putri saya dengar Tuan Putri dekat dengan Raja Matthias, kalian berdua akan menikah?" tanya Livia penasaran.
"Tidak. Kami hanya berteman saja," balas Odeliah jujur, Odeliah tidak memikirkan akan menikah dengan Matthias.
"Sayang sekali. Raja Matthias itu memiliki kekuasaan yang sangat bagus," seru Livia sedih.
"Saya tidak ingin menikah hanya karena politik kerajaan, saya ingin menikah untuk masa depan bahagia saya," seru Odeliah dengan bangga.
Odeliah teringat dengan tawaran Matthias dulu yang mengajak nya menikah hanya karena keuntungan politik kedua kerajaan, Odeliah sama sekali tidak tertarik menikah untuk hal itu.
Matthias sama sekali tidak mencintai ku.
Kamu tahu dari mana? sampai sekarang saja dia belum menikah.
Mungkin dia akan segera menikah.
Odeliah bisa mendengar Victoria menghela nafas, Odeliah tidak tahu apa yang di pikirkan Victoria tapi Victoria selalu sensitif saat Odeliah membahas tentang Matthias.
"Itu Benar."
...----------------...
Odeliah duduk santai di taman sambil menangkan pikiran nya, beberapa buku yang di baca sama sekali tidak bisa membantu nya. Di saat itu muncul seorang pria tampan berkacamata membawa sebuah buku ke hadapan Odeliah.
"Louis."
"Kamu menunggu lama?"
"Tidak. Aku sangat bosan."
"Tuan Putri yang cantik mulai bosan dengan buku sekarang?"
"Begitulah. Tidak ada buku yang bisa menghibur ku," balas Odeliah lesu.
Louis tersenyum manis kemudian dia meletakan buku itu di atas meja, pandangan Louis langsung tertuju pada wajah Odeliah yang terlihat datar.
"Tuan Putri."
"Iya."
"Bagaimana cara nya saya bisa memiliki anda?"
Odeliah terdiam sesaat.
"Jangan bercanda Louis, kamu sangat buruk saat bercanda," seru Odeliah tidak mood bercanda saat ini.
Louis tertawa kecil. "Saya hanya ingin menghibur Tuan Putri, tapi seperti nya cara saya salah."
Kamu tidak peka!!
Diamlah Victoria!
Louis menatap mata indah Odeliah yang sangat memikat hati nya, namun Odeliah hanya fokus pada buku yang dia baca, Odeliah mengabaikan hal itu karena memang sejak dulu Louis selalu suka menatap mata nya.
"Buku apa yang Tuan Putri baca?"
"Cara membuat hidup membosankan menjadi lebih bahagia."
"Buku yang menarik."
..........