Karamel Vyora Antares memutuskan untuk mengakhiri rumah tangga nya setelah mengetahui bahwa suaminya Rakhayasa Kafka Majendra masih mencintai mantan kekasihnya, bahkan Kafka berencana akan menikahi kekasihnya.
Vyora akhirnya lebih memilih pergi dan merelakan suaminya bersama mantan kekasihnya. Namun saat Vyora dan Kafka resmi bercerai ternyata Vyora sedang mengandung benih Kafka.
Akankah Vyora kembali pada Kafka demi benih yang sedang dikandungnya?
"Aku akan mendapatkan mu kembali apapun caranya" Rakhayasa Kafka Majendra.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nakula Sialan
Seperti biasanya, Vyora tengah disibukkan dengan beberapa tumpukan kertas di atas meja kerjanya. Vyora hanya tinggal tanda tangan saja, karena sang asisten sudah terlebih dahulu memeriksanya.
Tok tok tok
"Bu Kara, ada seseorang yang mencari ibu," kata Dytha asistennya Vyora.
Jika di kantor, Vyora akan di panggil Karamel oleh karyawan nya. Hanya orang-orang terdekatnya saja yang memanggilnya Vyora.
"Siapa? Perasaan hari ini saya tidak ada janji dengan siapapun," ucap Vyora sambil mengernyitkan alisnya. Wanita cantik itu mencoba mengingat-ngingat, tapi memang dia tidak memiliki janji dengan siapapun hari ini.
"Suruh masuk aja, Bu?" Tanya Dytha. Asisten Vyora itu sebenarnya tau siapa tamu Vyora, namun dia sengaja tidak bilang atas permintaan sang tamu.
"Jangan! Bilang saja saya sedang sibuk dan gak bisa diganggu," ucap Vyora. "Lagian sebentar lagi saya juga mau pulang."
Dytha keluar dari ruangan Vyora, kemudian dia menyampaikan perkataan atasannya itu pada sang tamu. Tamu yang mengerti pun akhirnya keluar dari kantor VA Kingdom tanpa bertanya lagi ataupun memaksa bertemu.
Saat jam pulang kantor, Vyora memutuskan untuk ke supermarket terlebih dahulu. Saat sedang mencari buah-buahan untuk anak-anak nya tiba-tiba saja ada seseorang yang dia kenal muncul di hadapan nya dan menghinanya.
"Wahhhh ... ada si janda, Tan? Kebetulan sekali kita bertemu di sini," ucap Melly. Wanita yang dijodohkan dengan Nando itu tersenyum mengejek Vyora.
"Janda gak tau diri! Harusnya kamu bersyukur Nando mau menikah dengan kamu," ucap Wina, Mommy nya Nando. "Walaupun Nando yang sudah mencelakai anak-anak nakal mu itu, tapi kamu harus inget, karena Nando juga mereka hidup sampai sekarang."
Mommy nya Nando masih menyimpan dendam pada Vyora, karena tidak terima dengan batalnya pernikahan Nando dan Vyora. Yang artinya wanita paruh baya itu tidak jadi berbesanan dengan keluarga tersohor seperti keluarga Antares.
Vyora sangat geram lagi-lagi Wina mengatai anak-anak nya nakal. "Sudahlah Tante, stop mengatai anak-anak saya nakal!" Vyora menatap tajam Wina. "Dan kamu Melly, jangan pernah merendahkan status seseorang! Asal kamu tau janda itu lebih terhormat daripada gadis tapi bukan perawan alias jalang seperti mu." Vyora tersenyum smirk.
"𝘒𝘶𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘫𝘢𝘳!" 𝘜𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘔𝘦𝘭𝘭𝘺 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢.
Melly mengepalkan tangannya, wanita tidak tau diri itu tidak terima Vyora mengatai nya jalang.
"Beraninya kamu mengatai calon menantuku jalang, hah?" Geram Wina.
Vyora menggeleng kan kepalanya, kedua wanita di depan nya ini sungguh tidak tau malu. Mereka sangat gemar menghina orang lain, tapi giliran mereka yang dihina malah marah-marah gak jelas. Padahal yang Vyora katakan itu fakta dan dalam hati mereka sendiri pun sebenarnya mengakuinya.
"Memang iya, Tante mau lihat buktinya?" Tantang Vyora. Wanita cantik itu tersenyum smirk melihat wajah Melly yang sudah pucat pasi. "Tante tau kan siapa saya? Saya tidak pernah bicara omong kosong, dengan satu panggilan saja saya bisa membongkar kebusukan wanita ini," ucap Vyora.
Vyora sangat senang melihat kedua wanita tidak tau diri di depan nya itu hanya diam seperti ketakutan. Wanita cantik itu pun semakin bersemangat untuk membuat mereka semakin kapok.
"Saya juga tau siapa Nando sebenarnya." Vyora menyeringai.
Deg
"𝘈𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘬𝘴𝘶𝘥𝘯𝘺𝘢? 𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘶 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢 𝘬𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘞𝘪𝘯𝘢.
Melly takut jika Wina mengetahui kebusukannya selama ini, sedangkan Wina dibuat penasaran dengan maksud ucapan Vyora, namun tidak mungkin dia menanyakan nya di depan Melly. Akhirnya mereka berdua memilih pergi dengan membawa perasaan kesalnya.
Niat hati ingin mempermalukan Vyora, namun malah berakhir mereka sendiri yang dibuat kesal dengan ucapan Vyora. Tanpa Vyora sadari ada seseorang yang tersenyum melihat Vyora yang berhasil membungkam kedua wanita tidak tau diri itu.
...----------------...
Sampai dirumahnya, Vyora langsung mencari keberadaan kedua anak kembarnya. Ternyata Khavi dan Khavya tengah berenang diawasi Nakula.
"Mommy ...." Kedua anak kembar Vyora berteriak memanggil Mommy nya dengan ceria saat melihat Mommy nya pulang. "Belenang yuk Mom! Om Kula payah, Om Kula takut ail," ucap Khavya dengan nada mengejeknya.
Om kesayangan Khavya itu menatap tajam gadis kecilnya, namun Khavya malah semakin gencar mengejeknya. Khavya sengaja mengejek Om nya itu, karena sedari tadi Nakula tidak mau berenang dan hanya sibuk mengawasi mereka saja.
Vyora pun menuruti keinginan kedua anaknya, Mommy Khavi dan Khavya itu kemudian menceburkan dirinya ke dalam kolam setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian renang.
Nakula sampai dibuat susah menelan salivanya melihat penampilan sexy Vyora yang hanya mengenakan bikini. Walaupun sudah memiliki anak, namun Vyora selalu menjaga penampilan nya dengan rajin berolahraga, membuat Mommy dua anak itu memiliki tubuh yang ideal.
Sampai akhirnya, dering ponselnya membuyarkan otak Nakula yang sudah travelling. Nakula menggelengkan kepalanya sebelum mengangkat panggilannya.
"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘪𝘬𝘪𝘳 𝘢𝘱𝘢 𝘣𝘢𝘳𝘶𝘴𝘢𝘯, 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘯𝘨 𝘉𝘰𝘴 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪," 𝘨𝘶𝘮𝘢𝘮 𝘕𝘢𝘬𝘶𝘭𝘢 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.
"Hallo Bos?" Ternyata Kafka yang menelponnya. Hampir saja jantung Nakula copot dari tempatnya, saat mendengar teriakan dari seberang telponnya.
"Jaga pandanganmu sialan! Beraninya kamu menatap wanitaku!" Teriak Kafka dari seberang telponnya.
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘉𝘰𝘴 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘵𝘢𝘶," 𝘣𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘕𝘢𝘬𝘶𝘭𝘢. Nakula mengedarkan pandangannya.
Deg
"𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘉𝘰𝘴 𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘪 𝘴𝘪𝘯𝘪, 𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘭𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶!"
Ternyata Kafka ada di depan pintu sedang menatapnya tajam.
"Sekarang kamu ajak anak-anak keluar dari sini, tapi ingat jaga pandangan mu!" Nakula mengangguk kemudian mematikan panggilannya.
Untung saja Khavi dan Khavya sangat menurut dan mengerti dengan kode Nakula, membuat Vyora tidak mencurigai apapun. Nakula pun membawa kedua anak kembar Bos nya itu, meninggalkan Vyora yang masih asik berenang.
"Nona ... ada panggilan dari Tuan Kafka," kata Bibi pembantunya yang tiba-tiba datang menghampiri nya. Vyora yang tengah berenang pun keluar dari kolam kemudian duduk di tepian nya.
Vyora mengernyit bingung kenapa Kafka menelponnya lewat telpon rumah, fikirnya. Namun Vyora ingat ponselnya mati saat masih di kantor, mungkin itu yang membuat Kafka akhirnya menelponnya lewat telpon rumah.
"Bilang aja aku belum pulang dari kantor, Bi!" Titah Vyora.
"Tapi Non--"
"Oh ... jadi selama ini kamu selalu berbohong?" Kafka tiba-tiba muncul dan menatapnya tajam.
"𝘔𝘢𝘴 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 ...."
Vyora hanya mematung di tempatnya, wanita cantik itu sampai tidak menyadari Kafka sudah berada di hadapannya.
"Mas ... kenapa ada di sini?" Tanya Vyora. Namun Kafka diam saja tanpa berniat menjawab pertanyaan wanita nya. Kemudian Kafka memakaikan handuk kimono kepada wanita nya.
"𝘚𝘩𝘪𝘵𝘵!" 𝘒𝘢𝘧𝘬𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢, 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘕𝘢𝘬𝘶𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘵𝘶𝘣𝘶𝘩 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘴 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘯𝘺𝘢.
"Jangan pernah berpakaian seperti ini di depan pria lain," ucap Kafka dengan tatapan dinginnya. Mantan suami Vyora itu kemudian menggendong Vyora ala bridal style dan membawanya ke kamar.
Vyora yang bingung dengan perkataan Kafka hanya diam saja, membiarkan Kafka menggendongnya. Apalagi melihat wajah Kafka yang seperti ingin memakan orang membuat nyali Vyora menciut dan hanya bisa bergumam dalam hatinya saja.
"𝘛𝘦𝘳𝘶𝘴 ... 𝘢𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘣𝘦𝘳𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘢𝘱𝘢? 𝘔𝘢𝘴𝘢 𝘪𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘬𝘢𝘪 𝘨𝘢𝘮𝘪𝘴."
𝘛𝘰 𝘉𝘦 𝘊𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦
u r the best raga😂😂🤣
kalau emang si kakap udah yakin gak salah dan punya rencana sendiri gak mungkin donk dia merasa bersalah dan nyuekin Vyora berminggu-minggu
nggantung banget sihhhh