Dilarang Boom Like!!!
Tolong baca bab nya satu-persatu tanpa dilompat ya, mohon kerja sama nya 🙏
Cerita ini berkisah tentang kehidupan sebuah keluarga yang terlihat sempurna ternyata menyimpan rahasia yang memilukan, merasa beruntung memiliki suami seperti Rafael seorang pengusaha sukses dan seorang anak perempuan, kini Stella harus menelan pil pahit atas perselingkuhan Rafael dengan sahabatnya.
Tapi bagaimanapun juga sepintar apapun kau menyimpan bangkai pasti akan tercium juga kebusukannya 'kan?
Akankah cinta segitiga itu berjalan dengan baik ataukah akan ada cinta lain setelahnya?
Temukan jawaban nya hanya di Noveltoon.
(Please yang gak suka cerita ini langsung Skipp aja! Jangan ninggalin komen yang menyakitkan. Jangan buka bab kalau nggak mau baca Krn itu bisa merusak retensi penulis. Terima kasih atas pengertian nya.)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENDUA 24
Setelah pertemuan yang tidak sengaja di mall, Angel sangat terkejut jika pacar virtual nya itu adalah suami dari orang yang sangat dia benci.
"Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia, Stella."
"Setelah apa yang selama ini terjadi padaku. Sekarang sudah waktu nya aku membalaskan semua nya."
"Aku ingin kau merasakan segala penderitaanku. Air mata, luka, bahkan kepedihan ... semuanya akan terbalaskan menjadi satu dalam sebuah dendam yang sekian lama ku pendam."
"Aku berjanji akan membalas rasa sakit ku ini padamu, aku tidak akan membiarkanmu tertawa lepas di luar sana."
"Kau harus membayar semuanya Stella ... SEMUANYA!"
Sebuah kesalahpahaman terjadi pada Angel. Merasa jika keluarga Stella tidak bertanggung jawab akan kepergian kedua orang tuanya. Karena hanya para tetangganya lah saat itu yang membantu dirinya dalam pengurusan jenazah kedua orang tuanya.
Hubungan yang tadinya begitu hangat, kini bagaikan jiwa yang hilang. Entah ada apa sebenarnya, mereka semua hilang tanpa ada nya kabar. Rasa kecewa, patah hati pun menyelimuti Angel hingga puing-puing dendam muncul men-daging.
Setelah bertahun-tahun hidup dalam kehampaan, Angel mengenal sosok pria yang kini menjadi pacar virtualnya, Rafael. Tanpa di ketahui bahwa pria itu adalah sosok bagian dari keluarga orang yang sangat di bencinya.
Angel dan Stella dulunya adalah sahabat dekat yang saling mendukung satu sama lain dalam segala hal. Namun, persahabatan mereka retak setelah sebuah kejadian tragis. Orang tua Angel meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil yang melibatkan keluarga Stella.
Sebuah kesalahpahaman yang tak pernah terungkap kepada Stella, membuat Angel merasa bahwa Stella dan keluarganya harus bertanggung jawab atas kematian kedua orang tuanya. Hubungan mereka mulai renggang, dan Angel, yang patah hati dan penuh dendam, memutuskan untuk memulai hidup baru, jauh dari Stella.
Setelah beberapa tahun berlalu, Angel bertemu dengan Rafael, suami Stella, tanpa mengetahui bahwa dia adalah orang yang pernah menjadi bagian dari kehidupan Stella. Mereka menjalin hubungan, dan saat Angel mengetahui bahwa Rafael adalah suami Stella, tekadnya untuk membalaskan dendam semakin kuat. Dia ingin merasakan kekuatan di balik penghancuran rumah tangga Stella dan bersumpah akan mengambil segala yang dimiliki oleh sahabatnya itu.
🍁Apartemen🍁
Di dalam kamar, tampak seorang wanita cantik dengan rambutnya berwarna hitam pekat yang tergerai indah, menambah kesan natural dalam dirinya.
Wanita itu tak lain adalah Angel, yang tengah duduk di depan cermin, menatap pantulan dirinya dengan sorot mata yang tajam, ada kilatan penuh amarah di dalam sana yang sewaktu-waktu akan meledak. Di atas meja riasnya, terdapat selembar foto lama memperlihatkan dirinya bersama Stella, tersenyum bahagia di hari kelulusan mereka. Namun sekarang, wajahnya sontak berubah dipenuhi rasa benci yang mendalam serta sebuah dendam kesumat yang menyelimuti dirinya.
"Stella ... kau pikir aku akan melupakan semuanya? Kau pikir kau bisa hidup tenang setelah apa yang terjadi pada orang tuaku? Aku akan membuatmu merasakan apa yang telah ku rasakan, kehilangan, kekecewaan, dan sakit hati."
"Ku pastikan kau akan hidup menderita, Stella!"
Angel memandang ke arah gawainya yang tergeletak di atas meja, terdapat sebuah foto di dalam layar pintarnya antara dirinya dan Rafael. Dengan posisi, Angel memeluk tubuh kekar Rafael dengan penuh kasih sayang. Sementara di luar, kehidupan Stella tampak sempurna.
Angel tertawa pelan, penuh dendam. "Kau sudah mengambil semua yang aku punya, Stella. Sekarang, saatnya aku ambil kembali apa yang seharusnya jadi milikku."
"Aku bersumpah akan membuatmu menyesal atas apa yang telah kau perbuat pada kedua orang tuaku. Ku pastikan hidup mu akan hancur, Stella Eleanor!"
🍁Mansion Rafael🍁
Pagi itu, sinar mentari yang cerah menembus tirai jendela kamar tidur mereka. Nampak penunjuk waktu yang ada di atas nakas samping ranjang king size nya menunjukkan pukul 06.30, saat Rafael sudah mulai bersiap-siap. Dengan cekatan, Rafael segera mengemas beberapa pakaian ke dalam koper kecil miliknya, sambil sesekali melirik ke arah Stella yang masih tertidur pulas di sampingnya. Rona wajah Stella terlihat tenang, bibirnya tersenyum kecil meskipun matanya terpejam. Tak ada yang tahu, di balik ketenangan itu, ada sebuah kebohongan yang sedang disusun rapi oleh Rafael.
Pagi ini Rafael berpamitan pada Stella untuk pergi keluar kota.
Memang Rafael ada urusan bisnis disana perihal proyeknya yang sedang bermasalah.
Meninggalkan Stella beserta sang buah hati, bukan tanpa alasan Rafael pergi. Dia bisa saja menyuruh asistennya Roni untuk menggantikan namun Rafael pun ada kepentingan lain juga.
Dia membungkuk sedikit, mengecup kening Stella dengan lembut, dan berkata pelan, "Sayang, aku harus pergi ke luar kota hari ini. Proyek di sana sedang bermasalah, jadi aku harus turun tangan langsung. Jaga dirimu dan Rafella baik-baik ya."
Stella hanya mengangguk tanpa membuka mata, karena memang belum sepenuhnya terjaga. "Hati-hati ya, Mas." Jawabnya dengan suara serak.
Rafael tersenyum tipis, menatap wajah istrinya yang terlelap kembali. Sekilas, dia merasa sedikit bersalah, namun dorongan hasrat untuk bertemu dengan Angel jauh lebih dominan.
Rafael meraih koper kecil yang sudah siap dan tas kerjanya. Namun, sebelum itu Rafael mengkroscek kembali gawainya. Dan benar saja ada sebuah pesan chat yang masuk dari Angel yang meminta Rafael untuk berlibur bersamanya. "Kapan kita bisa bertemu? Aku tak sabar untuk liburan bersamamu."
Tanpa pikir panjang, Rafael pun membalas pesan itu, "Aku sudah berangkat. Aku pergi ke luar kota untuk mengurus proyek ku dulu, kita bertemu di hotel nanti malam."
Setelah memastikan semua barang telah siap, dia keluar diam-diam dari kamar, meninggalkan Stella yang masih tidur. Dengan langkah cepat, Rafael menuju ke garasi, masuk ke dalam mobilnya, dan melaju meninggalkan mansion.
*
Tak lama mobil yang di kendarai oleh Rafael tiba di bandara, kemudian dia melompat dari dalam mobil, dan segera melakukan chek in untuk penerbangan pagi yang sudah dia pesan sebelumnya.
Rafael berangkat seorang diri tanpa Roni karena Roni yang akan mengurus perusahaan selama Rafael masih berada diluar kota.
Setelah pesawat yang membawa Rafael lepas landas dan mengudara, tak lama kemudian datanglah seorang wanita cantik bertubuh sintal dengan sebuah kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Ya wanita itu tak lain adalah Angel.
*
Setelah menempuh jalur udara selama kurang lebih 2 jam. Kini Rafael tiba di bandara kemudian dia langsung menuju sebuah hotel mewah di luar kota tempat dia berencana bertemu dengan Angel.
🍁Kembali ke Mansion Rafael 🍁
Stella terbangun beberapa saat setelah Rafael meninggalkan mansion. Dia merasa ada yang aneh, tetapi perasaan itu segera sirna ketika sebuah notif masuk ke dalam gawai nya. sebuah pesan chat dari Mamanya yang sudah menunggunya di luar kota.
"Stella, Mama sudah sampai di hotel. Jangan lupa bawa baju hangat ya buat Rafella!"
Stella tersenyum dan membalas pesan Mamanya. "Iya, Ma. Sebentar lagi aku berangkat." Stella beranjak dari pembaringan nya dan segera menyiapkan barang-barangnya. Sebelumnya, Rafael sudah memberitahunya bahwa dia harus pergi ke luar kota, dan Stella sama sekali tak merasa curiga. Itu adalah rutinitas biasa bagi Rafael bekerja keras demi proyek-proyek besar.
Setelah selesai menyiapkan semuanya, Stella bergegas mengambil tas nya kemudian turun ke bawah dan mendapati Rafella yang sudah menunggunya di ruang keluarga. Kemudian mereka berdua masuk ke dalam mobil di antar oleh Pak Edi selaku sopir pribadi Rafael menuju bandara, tak tahu jika dia akan menuju kota yang sama dengan Rafael, dan kebetulan sekali, hotel yang sama.
🍁Di Hotel yang sama (Hotel VEGAZ)🍁
Hari berlalu dengan cepat, dan malam pun tiba. Stella dan Rafella akhirnya tiba di hotel yang telah dijanjikan Mamanya. Setelah berpelukan dengan Mamanya, mereka menuju ke kamar yang telah dipesan. Tak jauh dari situ, di kamar yang berbeda, Rafael yang baru saja selesai membersihkan diri kini dirinya membaringkan tubuh kekarnya di ranjang miliknya. Beberapa saat kemudian tiba-tiba datanglah seorang wanita cantik yang masuk ke dalam kamar hotel Rafael, yang tak lain adalah Angel.
Mereka berdua telah merencanakan liburan ini sejak beberapa bulan lalu. Saat itu, dia yakin tidak ada yang bisa menghalangi rencananya, dan akhirnya mereka berdua akan menikmati kebebasan yang selama ini terpendam.
Namun tak disangka, beberapa waktu setelah check-in, Stella memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar hotel. Dia ingin mengeksplorasi tempat baru bersama Mamanya, sambil menikmati udara segar. Akan tetapi, kini sang buah hati tengah tertidur pulas di atas ranjang membuat sang Mama yang mengurungkan niatnya dan memutuskan untuk menemani cucunya di dalam kamar hotel dengan menonton sebuah drama di layar kaca lebar. Akan tetapi Stella tetap kekeh dengan keinginannya yang ingin mengeksplor tempat barunya kini, langkahnya membawanya keluar meninggalkan sang mama dan putrinya.
Tanpa sengaja saat melewati lorong hotel, kedua netranya terhenti pada sebuah pintu kamar yang sedikit terbuka. Sekilas dia melihat siluet yang sangat familiar yang tak lain adalah Rafael, suaminya.
Tanpa berpikir panjang rasa penasaran membuat Stella berjalan mendekat, pintu kamar itu terbuka sedikit dan pada saat itulah Stella pemandangan yang membuat darahnya berhenti mengalir.
"Mas Rafael ...."
.
.
.
🍁Bersambung🍁