Misteri Kost Paling Ujung

Sera dan Rania sudah berada dalam kamar yang pernah Diva huni, Aura kelam nya memang bisa ia rasakan. Apa lagi Sera yang sedang hamil muda ini, Dia menjadi sangat peka dengan kehadiran mahluk itu. Dulu nya mereka berdua adalah kuntilanak dan menjadi arwah suci, Lalu Purnama memberi mereka hadiah dengan kehidupan kedua dan membuat nya menjadi manusia. Di kehidupan ini mereka menjadi sangat beruntung, Suami mereka juga sama hal nya dengan mereka. Awal nya Jeno dan Riski yang akan datang ke kost ini, Namun pekerjaan mereka banyak dan akhir nya para istri lah yang datang untuk menyelidiki seberapa misterius nya tempat kost Bu Melati.

Walau mereka sudah menjadi manusia, Namun mereka tetap punya kekuatan seperti kuntilanak. Bahkan bila kadang jiwa kuntilanak nya keluar, Baik Sera mau Rania. Mereka tertawa kencang sehingga membuat orang yang mendengar nya lari ketakutan, Karena bagai mana pun jiwa kuntilanak masih belum hilang dari diri mereka. Kini malah mendapat tugas untuk menyelidiki kost milik Bu Melati yang konon kata Purnama menyimpan misteri, Mereka juga sudah di peringatkan dengan Purnama untuk tidak melawan iblis turun temurun itu. Karena iblis itu sangat kuat, Belum lagi banyak iblis lain yang pasti nya akan ikut campur juga, Mereka pasti akan kewalahan menghadapi nya.

Purnama yang bisa merasakan walau belum pernah datang kesini langsung, Dia mengerti bahwa iblis ini punya kekuatan yang sangat besar. Mungkin saja melebihi kekuatan yang ia miliki, Sehingga dia sangat mewanti wanti mantan kuntilanak agar jangan gegabah mengambil langkah. Karena mereka berdua kadang kala sangat sembrono bila mengambil tindakan, Purnama tidak mau bila kedua nya sampai celaka. Sebab mereka sudah menjadi manusia, Bukan kuntilanak lagi yang saat terluka tinggal mencari obat nya, Ini mereka manusia sehingga bila terluka dan parah, Maka kematian lah yang akan menjemput kedua nya, Masa iya baru hidup dan sudah meninggal lagi dan jadi kuntilanak lagi.

"Tidak ada yang aneh di kamar ini, Tapi suasana nya memang sangat dingin." Gumam Rania meneliti kamar.

"Ku rasa setan nya minggat setelah melihat kita datang." Sahut Sera yang juga sibuk mencari persembunyian iblis nya.

"Memang nya seberapa kuat ya dia? Kok Purnama sangat mewanti wanti kita." Rania teringat pesan adik nya.

"Inti nya dia kuat!" Sera memegang cermin yang ada di lemari.

Aura dari cermin sudah agak lain sekali, Bahkan ketika di sentuh pun terasa sangat panas di jari mereka. Sera belum menyadari bahwa Lita juga ada di sini, Padahal dulu ketika dia masih jadi kuntilanak. Lita selalu di ganggu nya dengan berbagai macam keusilan, Sekarang dia belum tahu bahwa gadis itu menghuni rumah yang paling ujung sekali dengan berbagai macam setan juga tentu nya, Bahkan setan milik Lita jauh lebih berbahaya.

"Nanti malam kita bergerak keluar untuk melihat keadaan, Kalau sekarang bisa bahaya." Sera merebahkan diri di kasur.

"Kau ini dikit dikit rebahan!" Rutuk Rania yang belum mengandung jadi tidak tahu apa yang Sera rasakan.

"Aku mual dan pusing, Lagian mau ngapain siang begini." Rutuk Sera pula.

"Ya sudah kau tidur lah, Aku mau lihat keadaan luar." Rania pun keluar dari kamar.

Meninggal kan Sera yang memilih untuk istirahat saja dulu merebahkan diri, Kepala nya sangat pusing ketika sedang hamil muda begini. Dia mau kesini karena mendapat perintah dari atasan langsung, Rania saja sampai mempercepat bulan madu nya karena di hubungi oleh Purnama. Rania tidak mempermasalahkan permintaan adik nya, Toh bulan madu nya hanya sebatas kasur dan jalan sebentar. Di rumah juga bisa kalau cuma mau mengurus masalah ranjang saja, Jadi dia pun langsung pulang dan datang kesini bersama Sera untuk mengungkap misteri yang tengah menyelimuti kost milik Bu Melati, Pemilik kost tidak tahu bahwa dua wanita ini adalah orang kaya raya yang tengah menyamar menjadi PSK.

"Keras sekali kasur nya." Sera mengubah posisi rebahan nya.

Bawaan hamil nya selalu pusing dan sering ngantuk, Sekarang saja dia mulai tertidur dan masih menikmati hembusan angin yang dari jendela, Sera memejamkan mata dengan nyaman. Sebuah tangan menjulur untuk mengusap perut nya yang masih rata, Wajah iblis tua itu menyeringai sambil menjulurkan lidah nya dan menghirup dalam.

Seeet.

Braaaak.

Kali ini dia salah pilih lawan, Ibu hamil itu bangun dan gerakan kilat nya menyambar tangan iblis tua yang ingin memakan janin nya, Tubuh iblis tua melanting dan sempat menggerang sesaat. Namun kemudian menghilang melarikan diri, Sera berkacak pinggang dengan amarah yang menggebu.

"Keluar kau, Sialan! Berani sekali kau mengusik ku." Teriak Sera menantang nya.

Tapi iblis tua tak berani lagi menampakan diri, Sera melihat tangan nya yang bergetar dan warna nya juga sangat merah. Bisa di rasakan nya bahwa kekuatan iblis itu memang sangat besar, Mungkin itu lah Purnama melarang nya untuk menantang. Namun Sera malah sudah membanting nya, Sekarang dia berlari keluar untuk mencari air yang bisa membasuh. Untung nya Sera melihat air isi ulang yang ada di kamar, Mulut nya merapal mantra dan memasukan tangan kedalam air tersebut. Perlahan rasa sakit dan gemetar nya Sera sudah menghilang.

"Sialan! Ternyata dia memang sangat kuat." Batin Sera menatap isi kamar.

Lagi lagi dia masih tidak tahu kemana iblis itu bersembunyi akibat gerakan nya yang sangat lincah, Sera segera mengeluarkan tangkal yang Purnama katakan kepada nya. Tangkal itu mencegah iblis tadi untuk menyentuh janin nya, Tadi Sera lupa dan juga ingin mengetes seberapa kuat mahluk yang suka mengganggu orang di sini. Kini dia sudah tahu dan sudah merasakan juga bagai mana kuat nya mahluk itu, Sera bisa berhati hati sekarang karena takaran iblis itu sudah ia rasakan tadi, Memang tak akan mudah mengusir nya dari kost sini. Apa lagi dia memang warisan turun temurun, Iblis yang paling kuat adalah seperti dia, Karena dia rawat dan di beri makan apa pun yang di ingin kan nya.

"Hai! Kamu yang kost di sini ya, Kenalkan nama ku Caca." Gadis manis ini mendekati Sera.

"Sera." Sera menyambut uluran tangan Caca.

"Semoga kamu betah ya, Walau aku sendiri sebenar nya tidak betah." Caca memang ramah sehingga langsung mengajak Sera ngobrol.

"Kenapa kamu kok tidak betah?" Pancing Sera.

"Nanti kamu tahu lah sendiri, Aku tidak bisa cerita." Sahut Caca.

Sera tersenyum seolah tidak tahu apa apa, Tadi dia mengira Caca akan langsung cerita dengan apa yang pernah di alami nya, Tapi ternyata gadis ini enggan mau cerita.