Apple Vaughn namanya. Gadis cantik, imut dan menjadi bunga kampus di universitasnya.
Satu yang menjadi ciri khas wanita cantik itu. Selalu bergonta ganti pacar dan hanya menerima pria kaya saja untuk menjadi pacarnya.
Bertemu dengan Knox Romanov yang merupakan pria matang tengil yang berasal dari keluarga konglomerat.
Knox yang tahu tentang reputasi buruk Apple bermaksud untuk mempermainkan wanita yang sering mempermainkan pria itu.
Siapa yang akan terjebak dan dijebak? Yuk kepoin ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Apple Knox 28
"Cari tahu siapa yang menyerang Apple tadi," ucap Knox yang berbicara dengan anak buahnya dalam sambungan telepon.
"Baik, Tuan," jawab orang itu.
"Secepatnya," sahut Knox.
"Baik," jawabnya lagi.
Lalu Knox menutup sambungan teleponnya.
Knox masih berada di pos security dan menunggu polisi datang.
Knox ingin menyiksa pria ini tapi dia tetap ingin melibatkan polisi dalam hal ini.
*
*
"Hei, tak perlu takut, oke?" ucap Lea yang melihat Apple masih tampak ketakutan.
"Aku benar - benar takut, Lea. Pisau itu. Pisau itu akan menusukku," sahut Apple dengan suara dan tangan yang bergetar.
"Bukankah kau bisa beladiri, Apple? Bukankah kau biasanya bisa menghadapinya? Kau tak selemah ini, Apple," jawab Lea sembari memegang tangan Apple yang masih dingin.
"Pisau itu!!!" teriak Apple frustasi.
"Ada apa dengan pisau itu?" tanya Lea.
Lalu Apple berdiri dan berjalan ke kamarnya. Apple mengunci pintunya dan Lea menyusulnya.
Lea menggedor pintu Apple.
"Apple!! Apple!! Apakah orang itu yang melakukannya? Apple!!" teriak Lea dari sembari menggedor pintu kamar Apple.
"BAGAIMANA JIKA DIA MENGEJARKU DAN MENEMUKANKU, LEA!! BAGAIMANA??" teriak Apple dari dalam dengan menangis.
"Tidak, itu tak mungkin terjadi. Kau aman. Kau sangat aman, Apple," sahut Lea dari dalam.
"Apple, buka pintunya!! Kau bukanlah gadis kecil seperti dulu. Kau bisa melawannya jika dia mencarimu!!" teriak Lea dari luar.
"NO!!! AKU TAK AKAN BISA!!!" teriak Apple.
"Please, Apple!! Buka pintunya," sahut Lea memohon.
Lea mendengar Apple menangis histeris dari dalam.
"Apple!! Jangan seperti ini. Aku mohon," ucap Lea.
Lalu Lea mengambil ponsel Apple yang ada di dalam tasnya tadi.
Lea dengan cepat membuka pin kunci ponsel Apple dan mencari nomer Knox.
"Halo, Knox. Kau di mana? Bisakah kau kemari lagi?" tanya Lea.
"Ada apa? Aku masih di lobby karena polisi baru saja datang dan sudah membawa pria itu," jawab Knox.
"Kemarilah, aku butuh bantuanmu," sahut Lea.
"Baiklah," jawab Knox dan segera menuju ke atas kamar apartemen Apple.
*
Knox langsung membuka pintu apartemen Apple karena dia sudah tahu nomer pin pintu apartemen Apple.
"Ada apa? Di mana Apple?" tanya Knox.
"Dia di kamar dan menguncinya dari dalam. Dobrak pintunya," ucap Lea.
"Ada apa dengannya?" tanya Knox.
"Dobrak saja pintunya," sahut Lea tak sabar.
"Mungkin dia ingin menenangkan dirinya," ucap Knox.
"DOBRAK PINTUNYA SEKARANG!!" teriak Lea.
"Oke oke ..." sahut Knox.
Dalam dua kali tendangan dan dorongan Knox berhasil membuka pintu itu.
Apple tak ada di kamar dan Lea mencarinya ke kamar mandi.
Lea memeluk Apple yang duduk di pojok kamar mandi.
Knox melihat ke arah Apple dan mendekatinya juga.
"Aku akan membawanya ke tempat tidur," ucap Knox.
Lea melepaskan pelukannya dan membiarkan Knox menggendongnya.
"Bawa aku pergi dari sini, Knox," ucap Apple dengan suara yang masih gemetar.
"Kau baik - baik saja. Dan tak perlu takut dengan hal ini. Pria itu memiliki gangguan jiwa dan sering menyerang orang secara random. Tadi polisi sudah menangkapnya. Kau jangan panik, oke?" sahut Knox.
"Bawa aku pergi dari sini," ucap Apple lagi.
Knox tak menjawab dan membawa Apple ke atas ranjang.
"BAWA AKU PERGI DARI SINI, KNOX!!!" teriak Apple dan tak mau melepaskan tangannya dari leher Knox.
"Oke oke!! Aku akan membawamu pergi dari sini!!" sahut Knox akhirnya.