NovelToon NovelToon
Between Blood, Sin, And Sacrifice

Between Blood, Sin, And Sacrifice

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Reinkarnasi / Balas Dendam / Time Travel / Dunia Lain
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Carolline Fenita

*Dijamin TAMAT karena isi cerita telah dibuat dan hanya dikirimkan secara berkala

Mengira bahwa Evan–suaminya hendak membunuhnya, Rose memilih menyerang pria tersebut. Tanpa tahu bahwa Evan berupaya melindungi Rose biarpun tahu bahwa dirinya akan meninggal di tangan istrinya sendiri.

Penyesalan selalu datang belakangan, namun hadir kesempatan untuk memperbaiki garis nasib yang mengikatnya dalam bayangan cinta dan dendam. Rose kembali mengulangi kehidupannya, satu demi satu disadarkan dengan bunga tidur misterius.

Mempraktekkan intrik dan ancaman, menemukan pesona sihir untuk memutus tali asmara yang kusut antara Rose dan Evan yang menjadi suaminya di kehidupan lama dan sekarang. Apakah ia akan berhasil membalik takbir yang telah ditentukan oleh Dewa, atau malah gagal melakukannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Carolline Fenita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 - Part of Crime

Semua orang terutama prajurit dan bangsawan utusan putra mahkota juga sedikit gugup. Kaisar Jordanio merobek dan membuka surat tersebut. Saat mata peraknya mengamati tulisan tangan berupa kode yang hanya dipahami antara ia dengan anak sulungnya, wajahnya menjadi semakin jelek.

Detik detik tersebut membuat perasaan Kaisar memburuk dengan hebat dan merasakan sakit di dadanya yang semakin menjadi. Kaisar berdiri dan memegang topangan singgasana dengan erat.

Kaisar memuntahkan darah hitam dari mulutnya!!

Tangga dan singgasana emas tersebut terkotori oleh cairan pekat tersebut. Dengan segenap tenaga menteri menyambar tubuh Kaisar Vollerei yang pingsan. Pangeran Keempat berlari dari tempat duduknya sambil segera berkata, "Dimohon para menteri dan pejabat menunggu disini terlebih dahulu. Kakak kedua, bantu saya mengangkat Ayahanda."

Ketika tabib istana bergegas memasuki ruangan dan duduk, hanya tersisa kedua pangeran dan seorang menteri terpercaya. Kaisar tengah memejamkan matanya dengan erat, tubuhnya sedikit kejang dan nafasnya memberat.

Ibu suri dengan Aphrodite memasuki kamar kaisar. Wanita yang berusia hampir 90 tahun itu menangis pedih, melihat anaknya berada di atas tikar tempat tidur dalam kondisi seperti ini. Aphrodite telah memperhatikan gerakan semua orang disini, berusaha menjaga nadanya tetap netral ia menunggu keputusan tabib kekaisaran.

Tabib istana berdiri dan menggelengkan kepalanya, ketika melihat keempat orang di hadapannya ia berbicara dengan suara lemah. "Yang mulia tidak sadarkan diri akibat perasaannya tidak stabil."

Pangeran Kedua bertanya dan mengambil alih keadaan, "Apakah kau memiliki penawarnya? Ayahandaku masih dapat diselamatkan bukan?"

Tidak menjawab, beliau menekukkan kakinya ke lantai dan menyentuhkan dahinya ke lantai. Tabib tersebut mengucapkan beberapa patah kata bahwa penyakit kaisar telah terlambat ditangani, racun menyebar ke seluruh tubuh dan masuk ke dalam jantungnya. Hanya beberapa hari lamanya ia dapat bertahan, itu pun atas kehendak Yang Kuasa di atas sana.

"Dalam waktu seperti ini, akan lebih baik apabila seluruh anggota kekaisaran mendampingi Yang Mulia. Hamba takut.. Yang Mulia tidak akan dapat bertahan lama lagi."

"Mengapa bisa seperti ini...?" Ibu suri terduduk dan menangis parau.

Di sisi lain, Tabib Kekaisaran hanya dapat membalasnya dengan beribu maaf. Tidak bisa memperbaiki dan mengobati keadaan Kaisar, hanya dapat memperpanjang umurnya selama dua atau tiga hari.

Melihat reaksi ibu suri, ketiga orang tersebut berusaha menenangkannya terlebih dahulu. Mereka memang merasa berduka, namun Ibu Surilah yang paling terguncang dari masalah ini.

"Ibu Kekaisaran, duduklah dahulu disini. Cahaya Kekaisaran pasti akan membantu kita melalui semua ini dengan baik," bujuk Aphrodite, dengan cepat ia menjauhkan wanita tersebut dari jangkauan anaknya. Semata-mata agar dia tidak ikut jatuh sakit pula.

Di sisi lain, Pangeran Keempat berbincang dengan tabib serta menteri. Dia sempat memeriksa isi kertas yang dibaca oleh ayahanda, namun tidak memahami kode di dalamnya. Hanya bisa menunggu ayahnya pulih, dia memulai penyelidikan Kaisar yang diracuni.

"Cepat panggilkan seluruh orang yang menangani makanan Ayahanda di hari ini."

"Ayahanda memuntahkan darah kembali!" seru Pangeran Kedua.

Tanpa dapat dicegah, Tabib kelimpungan dan hanya dapat menyeka darah yang mengalir. Tangannya memeras kain hangat yang baskomnya sudah berwarna tidak bening lagi dan menyekanya tepat di kulit yang dialiri oleh darah.

Setelah Kaisar kembali terlelap dalam bunga tidurnya, seluruh orang berkumpul dalam rapat kecuali Duchess Evelyna yang ditugaskan berjaga di luar kamar Kaisar Jordanio.

Pangeran Keempat membawa jarum emas yang dapat membedakan sajian steril dan beracun, teknik ini berasal dari istrinya sendiri. Pangeran Edbert Vollerei mencelupkan benda tajam itu ke seluruh makanan akan tetapi tidak menemukan perubahan di dalamnya. Para pelayan dan tabib di ruang rapat yang tidak tahu apapun memilih bungkam.

"Makanan ini tidak beracun," ucap Pangeran Keempat yang belum kunjung menemukan pemantik kambuhnya atau teracuninya Sang Ayahanda.

Ketika semua orang yang hadir mulai ragu dan bimbang bagaimana menemukan pelakunya, Duchess Aurora berkata, "Saya sempat melihat Yang Mulia meminum sup sebelum mengikuti rapat. Kebetulan mangkuk sisa supnya masih berada di singgasana milik kaisar, coba anda periksa terlebih dahulu."

"Baiklah, silahkan bawa mangkuk tersebut kepadaku," perintah Pangeran Keempat.

Sejumlah Menteri sigap menggiring mangkuk porselen yang berisi cairan berwarna coklat. Bau khas tonik tercium ketika mangkuk tersebut didekatkan. Sedikit merasa ragu, dia melirik ke arah Duchess Aurora. Pangeran Keempat berkata, "Ini tercium seperti sup tonik penghangat tubuh."

Duchess Aurora termenung untuk beberapa waktu. Perempuan tersebut baru saja berduka atas kehilangan kakaknya, namun kali ini Kaisar malah ikut terjatuh sakit. Matanya sayu dan bibirnya pucat saat memandang pergerakan banyak orang di sekitarnya.

Pangeran Keempat menggangguk dengan perasaan tegang. Jarum emasnya sudah masuk ke dalam sup, akan tetapi ujung lancip jarum tersebut tidak berwarna hitam. Pangeran Kedua hanya melihat tanpa bersuara, hampir menertawakan adik keempatnya.

"Apakah jarum emas itu memang berfungsi dengan baik? Juga apakah diagnosis tabib kekaisaran tidak salah sedikitpun?" tanya Duchess Aurora curiga.

Ia menyadari bahwa seluruh sajian tidak mengandung racun sama sekali. Hal ini tentu sedikit mencurigakan, darimana asal keracunan yang diidap Kaisar selain dari makanan ataupun obat yang dikonsumsi.

Tabib kekaisaran segera menjawab dengan tegas, "Jika tuan putri tidak mempercayai hasil yang saya dapatkan tadi, Putri Pertama bisa mencari orang lain untuk membuktikannya."

Pangeran Kedua menimpali dengan mata setengah menyipit, menekan adiknya di hadapan menteri dan pejabat. Seolah tidak puas menggiring opini negatif kepada rivalnya. "Saya tidak pernah mendengar jarum aneh itu, apakah anda sengaja menggiring kami semua ke jalan buntu? Kudengar istrimu berasal dari negara timur, mungkin saja racun Ayahanda berasal darimu bukan?"

Seketika ruang rapat ambyar, Duchess Aurora mengernyitkan keningnya dengan tidak percaya.

Mana mungkin seorang anak bisa membunuh ayahnya sendiri bukan ? Akan tetapi ia tidak dapat berbicara sekarang, lidahnya terasa kelu.

1
Bening
segelas kopi untuk pride..
nanti pasti lanjut kok baca nya...
kpn2 mampir ya, ke akun baru ku @ehsanarizqi ..
Cherlys_lyn: Okee, terima kasih atas dukungannya yaa
total 1 replies
ona
rose lucu banget plis
ona
woy evan
ona
kakkkk /Sob//Sob//Sob/
ona
nyesekkkkk pliss /Sob//Sob//Sob/
ona
uwow uwow /Determined/
ona
oh, apa ini cerita di balik kakaknya rose mat*??? tapi disini bakal tetep mat* ga ya??? /Frown/
ona
pangeran ke empat....
ona
bjir ngapain dah pangeran kedua tuh, ngeselin amat
Tini Timmy
bunga untuk mu/Rose/
Bening
5 iklan untuk mu
Cherlys_lyn
Cerita ini berputar dalam perjuangan Rosella Zen yang kembali mengulang kehidupannya dari awal, namun tanpa ingatan yang begitu jelas. Menjadi seorang manusia yang kuat bukan berarti selalu menang di setiap pertempuran, namun bagaimana ia dapat memanipulasi musuh sampai menduganya lemah dan menghabisinya di detik terakhir!
Bening
3 iklan + 2 bunga
Bening
5 iklan..
meluncur untuk mu
Bening
ciri tirani ini...
Bening
suami kyk edbert itu langkah
Bening
ada apa dengan giok nya
ona
apa mulai ke inget?
Bening
cerita ini bagus, di setiap bab nya.
enak di baca tanpa di komentari
Cherlys_lyn: Terima kasih atas ulasannya, nantikan bab selanjutnya yaa 🙏
total 1 replies
ona
kepala sape tuh bjir /Scare/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!