Seorang gadis bernama Nanda Putri Ivander berusia 28 tahun meninggal setelah tau penghianat Sang tunangan dan sahabatnya yang menginginkan hartanya
karena tidak mau membuat mereka merasakan kemenangan mengambil hartanya Nanda pun menjatuhkan tubuhnya kejurang yang ada di belakang nya.
tapi bukanya pergi ke akhirat jiwa Nanda malah masuk ke tubuh seorang gadis koma yang bernama Nanda Kirana putri berusia 18 tahun, karyawan restoran.
pembalasan dendam pun menjadi tujuanya,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ketakutan
Tidak lama kemudian Nanda dan Aldo serta zizah sudah sampai di perusahaan askara milik Leo, saat masuk karyawan yang disan asudah mengenal Nanda pun menyapa Nanda
"Selamat siang mbak putri cantik" sapa Nanda yang sudah ada di depan putri yang tidak tau jika Nanda datang,
"Eh aku imut kayak kucing, nona Nanda anda membuat saya kaget jadi latah kan" ucap putri dengan malu
"Hahaha Lata nya bagus, maaf ya mbak" ucap Nanda dan itu membuat zizah dan Aldo ikut tertawa
"Ohya nona di dalam sudah ada nona Siska, tapi kok aneh dia datang pakai baju kurang bahan, dan bawa makanan juga dari tadi saya lihat tuan Leo di paksa untuk memakannya tapi tuan Leo beralasan sudah makan" ucap putri
"oh dia mau merayu kakak ku, Aldo kamu bisa masuk dan tumpahkan makanan itu, sebenarnya gak baik buang makanan tapi mau bagaimana lagi jika makanan itu beracun" ucap Nanda
"Siap kak, kita buat mereka kapok" ucap Aldo
"Tapi tuan Aldo yang terhormat jangan ngeces ya di dalam liat menampilan ular itu" ucap putri meledek
"tenang saja mbak walau dia gak pakai apa apa pun aldo gak nafsu sama ular, karena Aldo manusia" ucap Aldo masuk ke ruangan itu
"Ruang rapat sudah siap belum" tanya Nanda
"Sudah semua" jawab putri
"Kalau gitu ayo kita kesana memasang semua jebakan, kak zizah siap di dandani jadi setan, jika berhasil Nanda ajak jalan jalan Minggu depan dan dapat bonus" ucap Nanda
"Siap bos tanpa bonus pun saya mau buat mereka kapok mereka orang orang jahat" ucap zizah kesal
"Saya gak di ajak nona?" tanya putri dengan wajah memelasnya
"Ok ikut juga agak kak Arjuna juga" ucap Nanda
"Asik siap nona bos" ucap putri girang dan mereka pun mulai mendandani zizah, tubuh zizah sangat mirip dengan Nanda putri Evander maka dari itu Nanda meminta zizah yang menjalankan peran
Sedangkan di dalam ruang Leo
"Selamat siang tuan Leo" ucap Aldo formal
"Selamat siang tuan Aldo, apa bos besar sudah datang" tanya Leo
"Iya sudah datang dan sedang berkeliling, tuan Leo apa perusahaan ini memiliki diskotik?" tanya Aldo
"Maksudnya, diskotik apa tuan Aldo, ini perusahaan otomotif bubukan Bar atau Diskotik" Leo bingung
"Jika begitu kenapa disini ada wanita ini seperti pegawai diskotik, apa lagi ini masih siang bukanya keluar nya malam hari seperti kelelawar" ucap Aldo tanpa saringan dan Leo hampir tersendat menahan tawa
"Ka-kau siapa berani menghina ku, kau jangan keterlaluan" ucap Siska marah
tanpa mendengar ucapan Siska Aldo pun mengambil makanan itu
"Apa yang kau lakukan itu makanan untuk tuan Leo, cepat kembalikan" ucap Siska panik
"Aku cuma lihat pelit sekali, ini aku kembalikan" ucap Aldo dan memberikan dengan cepat hingga makan itu tumpah
"Kau kurang ajar sekali" ucap Siska tertahan karena tidak mau rencananya gagal jika dia mengamuk disana
"Ah maafkan aku aku tidak sengaja kamu sih pelit" ucap Aldo cuek
"Baiklah tidak papa aku maafkan" ucap Siska menahan kesal tidak lama terdengar suara pesan masuk jika Bima sudah datang
"Tuan Leo kakak saya Bima sudah datang dan dua sudah di lobi," terang Siska
"Baik ayo kita keruang rapat saja, saya ajan menyuruh orang untuk mengantarnya ke ruang rapat" ucap Leo dan dengan cepat Aldo mengirim pesan ke Nanda jika mereka akan kesana dan bima akan masuk lift
Sedangkan bima saat ini sudah di lobi pun di dekaki oleh security,
"Tuan Bima mari saya antar ke ruang rapat" ucap security itu
"Ok" jawab Bima sombong
Saat di depan lift yang akan terbuka security itu pun tidak jadi ikut
"Maaf tuan saya tidak bisa ikut ke atas lerut saya sakit ini sudah di ujung, anda naik life ini ke lantai 7 di sana lah ruang rapat atau tuan mau tetap saya antar" ucap security itu
"Menjijikkan, tidak perlu aku bisa sendiri dasar rendah" ucap Bima sombong dan masuk lift yang terbuka dan menekan angka tujuh
Sedangkan security itu pun kembali sehat dan menghubungi Arjun jika target sudah masuk lift
Bima yang di dalam lift samar samar mendengar suara wanita memanggil nya
"Bimbim sayangg" suara itu terdengar rendah tapi menakutkan mendengar itu bima pun terkejut tidak lama ada lift terbuka di lantai 3 ada yang masuk dan itu seorang pria
Saat pintu tertutup terdengar lagi suara wanita memanggil bima
"Apa kamu mendengar suara itu" tanya bima pada pria itu
"Saya tidak mendengar suara apa pun mas, memangnya ada suara?" tidak lama pintu lift pun berhenti di lantai enam entah kenapa lif itu sangat pelan.
Saat pintu terbuka pria itu pun keluar tapi sebelum pintu itu tertutup pria itu pun berbicara
"Aku melihat aura mu sangat gelap, ada yang menuntut balas, arwahnya tidak tenang dia menangis di sebelahmu, apa kamu kenal wanita itu dia sudah mengikuti mu selama ini, dan ini saat nya dia bilang namanya Nanda, itu dia sekarang sedang memeluk mu, berhati hatilah" ucap pria itu dan tertutup lah pintu itu
Bima yang mendengar itu sangat ketakutan dia terduduk di pojokan lift dengan tubuh bergetar ketakutan apa lagi dia mendengar suara itu lagi
Tidak lama kemudian pintu lift pun terbuka dan dengan susah payah bima keluar dan langsung menuju ruang yang bertuliskan ruang rapat
Saat dia masuk ruang itu gelap hanya remang remang saja
"Ini ruang rapat kok sepi banget kenapa begini apa aku salah ruangan tapi ini tulisannya ruang rapat" ucap Bima bingung walau dalam hati ada rasa takut
Saat dia masuk pintu tertutup sendiri
"Buka siapa yang menguncinya tolong buka, kurang ajar awas saja kau jika aku tau siapa kau akan ku bunuh kau" ucap Bima dengan rasa takut dan marah
"Sayang Bimbim aku tidak bisa mati lagi, aku sudah mati, aku merindukan mu" ucap suara itu pelan tapi bergema
Saat bima mendengar suara itu dia menoleh dan terlihat lah wajah wanita putih pucat dengan darah di mata
"Si-si-siapa kau, pergi pergi sana" ucap Bima gemetaran sayat melihat wanita itu yang hanya terlihat wajahnya dengan cahaya
"Bimbim ayo ikut dengan ku bukanya kau juga mencintaiku, ayo ikut kita akan bersama selamanya, di dunia kita tidak bisa bersama karena Siska jadi disini tidak ada yang merebut kamu lagi, ayo Bimbim sayang
"Tidak... tidak... "jerit Bima dengan memejamkan matanya, dan saat itu tanpa di ketahui oleh nya lampu sudah menyalah dan bersih tanpa apa pun
Dari luar Leo dan Siska serta Aldo pun berjalan masuk membuka pintu dengan aman,
"Loh siapa pria itu?" tanya Leo bingung dan itu membuat Siska dan Aldo pun mengikuti tunjukan Leo
"Bima... Kamu kenapa?" tanya Siska khawatir
mendengar suara Siska Bima pun membuka matanya dan dengan cepat memeluk Siska
"Siksa aku tadi melihat hantu, dia mau mengajak ku ke dunianya" ucap Bima ketakutan dan gemetar
"Kamu itu ngomong apa sih bim liat ni terang terang gini kamu bilang ada hantu, hantu siapa?" ucap Siska kesal
"Tadi di sini ada hantu ruangan ini gelap benar ini tadi ada hantu" ucap bima gemetar
"Sudah cukup bima tenangkan dirimu, lihat ada tuan Leo di sini" ucap Siska kesal
"Melihat ada Leo bima pun berusaha tenang di sedang ingat rencananya pun menarik nafas dan mencoba tenang
"Tuan apa anda kurang sehat jika begitu kita undur saja pertemuan ini" ucap Leo
"Tidak papa tuan, mungkin saya hanya berhalusinasi" ucap Bima
"Baiklah jika begitu, Ayo silahkan duduk" ucap Leo
Bima pun duduk bersama Siska
"Tuan anda tidak mengajak sekertaris anda duduk?" tanya Aldo
"Maksudnya?" tanya Bima bingung
"Itu sekertaris anda yang memakai baju putih dan celana panjang ungu, saya kira sekertaris anda dia yang kayak ke diskotik" ucap Aldo
Bima yang mendengar itu, pun ketakutan karena itu pakaian yang di pakai Nanda terakhir kali
"Tuan Aldo anda melihat siapa tidak ada siapapun disana" Ucap Leo terlihat bingung
"Tidak ada bagaimana itu wanita cantik, berambut gelombang sangat cantik dan memakai Bros melodi atau nada" ucap Aldo bima tambah keringat dingin,
"Ayo mbak silahkan duduk, kenapa berdiri disitu" ucap Aldo lagi
Siska pun ikut ketakutan seperti bima
"Tuan Aldo anda ini sangat aneh, disana tidak apa apa, bukan begitu nona Siska tuan Bima" ucap Leo
"Tuan Leo anda sudah rabun wanita setinggi ini tidak bisa anda lihat" ucap Aldo memaksa
"Tunggu tuan apa anda bisa melihat ma- mahkluk halus" tanya Leo gugup dan itu menambah ketakutan keduanya
"Iya bisa dulu, eh kok mbaknya sudah di dekat tuan Bima saja, mbak jangan gitu gak sopan di depan orang kok bermesraan, ini ruang rapat" ucap Aldo lagi
"Sudah taun Aldo kita mulai saja rapatnya jangan tambah ngelantur bikin merinding saja" ucap Leo
"Huu penakut, ok lah karena aku juga banyak kerjaan jadi terserah mereka mau mesranya gimana" ucap Aldo
Meraka pun memulai rapat itu, baru saja bima membuka laptop bima melihat video kematian Nanda disana dan berubah wajah pucat wanita dengan berdarah darah, begitu juga leptop Siska mereka pun berteriak histeris dan ketakutan, setelah itu pingsan, saat mereka pingsan tertawalah Leo dan Aldo setelah itu keluar lah Nanda putri Arjun dan zizah
Saat Zizah datang Leo dan Aldo terkejut sampai menjerit
"Apaan sih ini aku zizah, bukan setan" kesal zizah
"wajah mu menyeramkan pantas saja Bima begitu," ucap Leo
"Baiklah ayo kita ikat mereka dan bawa mereka ke markas kita buat mereka gila Karena ketakutan jika di penjara pasti mereka akan berusaha keluar bagaimana pun caranya mereka ini licik Karen aitu kita akan membuat mereka gila ketakutan seumur hidup nya" ucap Nanda
Bersambung
sedikit kurang greged cerita hukuman utk jahaters..😊🙏
semoga sukses... semangat terus thuorr.. jgn semangit krn kritikan readers..👍💪
lanjut thuorrr...