NovelToon NovelToon
GAGAL DALAM BERCINTA

GAGAL DALAM BERCINTA

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Suami ideal
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Bellasdc

Inilah cerita cintaku yang gagal bersamanya... Cinta Terlarang, Terhalang Status
Perempuan biasa yang sempat mendapatkan cinta dan kasih sayang dari seseorang yang dia kagumi sejak lama.. Akankah cinta terlarang ini kembali dan berlanjut ke jenjang yang lebih serius atau berhenti di tengah jalan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bellasdc, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

"Malam Ini Kau Harus Bersamaku"

Kami melanjutkan perjalanan ke acara itu ditemani dengan beberapa obrolan ringan yang membuat kami tertawa-tawa, berbagai cerita kami bagikan satu sama lain. Terlihat banyak mobil-mobil mewah berjejer rapi, tentu saja bukan orang-orang sembarangan yang hadi di acara ini, banyak tamu baik dari Rumah Sakit tempat kami bekerja maupun dari Rumah Sakit lain yang datang menyambut sang Direktu Baru ini. Mereka memakai dress anggun dan setelan jas yang terlihat sangat mewah dan rapi.

Kami turun dari mobil dan di sambut oleh beberapa orang di depan pintu, kami menunjukkan kartu undangan yang diberikan hanya untuk tamu undangan yang mempunyai kartu saja. Kami masuk ke gedung tampak sangat indah di dalam gedung, gedung dihiasi dengan hiasan serba warna emas, tampak sangat mewah dan menyegarkan mata. Aku malah salah fokus pada keindahan gedung ini, sampai Kinan membuyarkan pandanganku.

Maklum aku kan jarang diundang ke acara seperti ini, selama ini hanya fokus bekerja dan bekerja.

“Heii!! Jangan melamun aja, ayo cari tempat duduk” melambaikan tangannya di depan wajahku

Kami duduk di meja yang sudah di tunjukkan oleh pelayan. Dimas dan Kinan mengambil 3 minuman dan beberapa makanan ringan untuk kami. Pembawa acara sudah siap untuk memulai acaranya.

“Baik, karena pemeran utama acara ini sudah datang. Beliau sudah berada di depan pintu besar itu. Mungkin kita bisa berdiri untuk menyambutnya ya.. silahkan, mari ini kita sambut dengan tepukan yang meriah, Direktur Baru Rumah Sakit Dokter Wiratma, dokter Aldo Putra Adi Wiratma, beserta jajaran keluarga besar Yayasan Wiratma” ucap sang MC acara malam ini

Pintu besar gedungpun terbuka, semua orang bertepuk tangan sampai ada yang berdiri sebagai bentuk apresiasi Direktur Baru salah satu Rumah Sakit Swasta terbesar di kota ini, tidak lupa, alunan musik dimainkan untuk menambah suasana menjadi lebih meriah.

Aku memegang tangan Kinan, aku takut. Kekhawatiranku benar saja terjadi, Aku takut, khawatir Aldo akan melihatku di acara ini. Aku dengan erat memegang tangan Kinan

“Aku ke belakang dulu, permisi” ucapku pergi tanpa mendengar jawaban Kinan

Melangkah pergi, tidak menyangka ternyata benar saja, orang di balik pintu itu Aldo. Kenapa aku harus bertemu dengan Aldo lagi? Apakah aku harus berhubungan lagi dengannya di pekerjaanku ini? Aku sudah tidak mau berhubungan dengannya lagi, aku cape

Orang yang sudah aku lupakan itu. Lebih dari 5 tahun aku tidak bertemu dengannya. Lebih dari 5 tahun, kenapa dia harus hadir lagi sekarang. Dunia ini kejam. Kenapa aku juga tidak mencari tahu tentang tempatku bekerja ini? Aku hanya tahu kalau pemilik Yayasan itu, Dokter Tina, orang yang sangat baik, tidak tahu kalau dia adalah Neneknya Aldo. Ini kebetulan atau takdir aku harus bertemu dia lagi? Satu tempat kerja. Malam ini, dipikiranku, aku hanya ingin pulang saja.

Sedih, khawatir, senang, bercampurlah sudah semua perasaan itu. Tapi aku sudah janji, aku akan melupakan dia, aku tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan dia. Aku harus lebih kuat. Jika suatu saat ada sesuatu hal yang tidak aku inginkan terjadi, apa mungkin aku harus mundur untuk ketiga kalinya?

Aku memberanikan diri untuk pergi ke dalam gedung itu lagi setelah lebih tenang. Mungkin Aldo sudah melupakan aku, dia pasti sudah bahagia bersama wanita lain, itu yang ada dalam benakku. Tenang. Aku mencari meja Kinan dan Dimas. Ternyata di situ sudah ada Aldo, sedang mengobrol dengan mereka. Mau tidak mau aku harus menyapa Aldo, bagaimanapun dia sudah menjadi atasanku sekarang.

“Hai, Dokter Aldo, lama tidak bertemu.” Sapaku dari belakang Aldo sambil duduk di kursi sebelahnya.

“Hai, Dokter Shinta, kamu masih tetap cantik gak berubah sama sekali. Bagaimana kabarmu? Senang bisa bertemu kamu lagi”

“Aku baik-baik saja, aku juga senang bisa bertemu denganmu lagi” aku mebalasnya sambil tersenyum

“Do, bagus banget tadi sambutan lo. Lo emang ga berubah kalo lagi serius lo serius, tapi kalo lagi bercanda lo suka bercanda tapi bercandanya suka lewat batas. Tapi gue masih kesel sama lo, lo pergi tanpa ninggalin sepatah kata apapun sama kita. Pas kumpulan kampus juga lo ga datang, trus pas pengumpulan berkas lo juga ngga nyapa kita sama sekali, kayak ga kenal aja gitu. Lo anggap kita apaan, hah?!” kesal Dimas.

“Sorry, Dim, bukan itu maksud gue. Gue bingung harus bilang apa, lo masih sahabat gue kok, tenang aja. Lo kelihatannya bahagia ya sama Kinan. Selamat, Bro, sorry ga bisa datang di acara nikahan kalian. Hadiah nikahan nyusul oke?” jawab Aldo membujuk Dimas agar tidak kesal lagi

“Siap, yang mahal ya, thank you, bro” menepuk pundak Aldo, Aldo hanya tersenyum menggelengkan kepala

Aku dan Kinan pergi menjauhi Dimas dan Aldo yang asyik mengobrol banyak hal itu, biarkan mereka melepaskan kerinduan mereka. Kami mengobrol di dekat kolam renang. Sedang asyik aku mengobrol dengan Kinan, tiba-tiba ada yang mendorongku tidak tahu itu sengaja atau tidak

Tapi aku jatuh ke dalam kolam renang yang cukup dalam itu. Aku bisa berenang tapi saat itu kakiku tidak dapat di gerakkan, aku panik. Bagaimana tidak panik, aku tanpa persiapan tiba-tiba tercebur ke kolam renang, kakiku kram, aku tidak bisa bergerak sama sekali.

Kinan hanya bisa berteriak meminta tolong, Kinan ingin menolongku tapi sayang dia tidak bisa berenang. Aku sudah berusaha naik sendiri ke permukaan kolam, tapi aku kehabisan nafas. Aku tambah panik. Aku tenggelam, sudah berteriak sekeras apapun tapi percuma tidak akan terdengar, tidak ada yang menolongku. Aku pasrah aku tidak bisa bernafas, dan perlahan kehilangan kesadaran.

Aku merasa ada sesuatu yang menarik tubuhku, seketika membuka mataku yang sudah berat. Pandanganku samar-samar, tapi aku bisa melihat wajahnya seperti.. Aldo. Ternyata bukan, dia adalah Devan, Devan yang menyelamatkan dan membawaku ke tepi kolam. Melepaskan jasnya, untuk menutupi dress tipisku yang sudah basah kuyup ini. Tapi syukurlah ada yang menolongku.

“Aldo..” ucapku lirih memanggil namanya

Devan memberikan pertolongan pertama, memeriksa denyut nadiku. Aku tidak langsung sadar sepenuhnya setelah itu, nafasku masih belum stabil, mungkin karena sudah cukup lama aku tenggelam di kolam. Devan yang khawatir bersiap untuk memberikan nafas buatan. Tapi sebelum itu aku sudah tersadar kembali

Devan yang sudah memastikan aku dalam keadaan lebih baikpun, langsung bangun dan memapah tubuhku untuk membawaku pulang. Namun langkah kami terhenti, Aldo berdiri menghalangi jalan kami. Aldo tampak sangat khawatir.

“Kamu baik-baik saja kan, Tata? Kalian tidak apa-apa?” Aldo panik

“Kami baik-baik saja. Tapi sebelumnya maaf, Dokter Aldo, apakah saya di izinkan untuk pulang duluan? Saya tidak enak badan, Dok” aku memaksakan diri menjawab pertanyaannya

“Malam ini kau harus bersamaku, Aku akan mengantarmu pulang, ayo.” Aldo menggendong tubuhku. Aku sedikit memberontak.

“Aku bahagia bertemu denganmu lagi. Aku mohon jangan menolakku, jangan memberontak terus, nanti kita bisa jatuh, Ta” Bisik Aldo di telinga kananku. Aku yang mendengar itu, tidak berusaha memberontak lagi.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
hai kak
gabung yu d cbm..
kita d sn bakal belajar dan bermain bersama
..
caranya follow akun ak dl ya.
nnti aku undang kaka
thx
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!