Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Pindah Ke Jakarta
Kiran yang selesai dengan mengantar Bia ke sekolahnya,kini dia menuju Mahardika Hospital.
Kiran sejenak berpikir,mengapa hidupnya tak jauh dari sebuah Nama Mahardika.Dia jadi ingat nama suaminya itu adalah Abian K.M.
Entahlah sepertinya dia tidak waras jika harus memikirkan seorang Abian yang sudah bertahun tahun bahkan belasan tahun meninggalkan nya.
" Permisi suster ,saya mau tanya ruangan Dokter Ikhsan dimana yaa?" tanya Kiran dengan sopan.
"Ohh..dokter Ikhsan,apa sudah ada janji?" tanya Suster yang berada di bagian Informasi
"Iya..nama saya Kirani Adzkia atau Ira, suster yang di mutasi dari Malang dan pindah tugas di Rumah Sakit ini." ucap Kiran
" Owhh..suster Ira yang dari Malang,baiklah mari ikut saya.. kebetulan saya ditugaskan untuk menyambut Anda.. silahkan.." ucap Suster bernama Nurul.
Akhirnya Nurul dan Kirani menuju ruangan Dokter Ikhsan yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Rumah Sakit Mahardika.
" Silahkan suster Ira,saya Ikhsan dan hari ini apa sudah siap bertugas?" tanya Dokter itu saat Kiran dan Nurul masuk ke ruangan itu.
" Bisa dokter,saya siap." ucap Kiran dengan pasti.
" Baiklah Suster Kiran untuk sebulan ini anda kami tugaskan di UGD bersama suster Nurul jadi nanti disini akan ada rotasi untuk pembagian tugas supaya para suster pun tak jenuh dan akan mendapatkan ilmu baru juga tentunya." terang Dokter Ikhsan.
" Baik dokter,kalau begitu saya boleh pamit..?" tanya Kiran
" Boleh silahkan,Nurul akan bersama suster Kiran dan jika ada pertanyaan soal pengenalan lingkungan bisa tanyakan suster Nurul juga bisa dan jika ada kesulitan bisa konfirmasi pada saya atau kepala perawat." jelas Dokter Ikhsan.
" Baik Pak..saya permisi,selamat pagi." ucap Kiran dan melangkah keluar dengan Nurul di sampingnya berjalan beriringan menuju ruang UGD.
.
.
Sementara di Sekolah Abia,kini sudah masuk ke kelasnya.Bia bersyukur karena punya teman yang baik yaitu Yuli dan Risya.Waktu belajar pun tak terasa karena Bia menjalani dengan senang hati.
Hari pertama Bia,sudah ikut ekskul melukis,jam empat sore dia keluar dari gerbang Sekolah dan menuju ke sebuah halte.
Cukup lama dia menunggu dan akhirnya sang mama pun muncul juga.
" Bia..yuk naik!!" ucap Kiran pada putrinya.
" Hahhh...capek juga ma,kita langsung pulang ma?" tanya gadis itu.
" Kita mampir ke tempat temen mama sebentar yaa..?" ucap Kiran
" Lama,aku laper maaa..." rengek Bia memegang perutnya.
" Tenang saja kita ngerampok makanan di rumah temen mama." jawab Kiran dengan kekehan melihat wajah Abia yang Bete..
"Oke lah..kalau ada makanan Bia pasti semangat !!" serunya.
Mendengar ucapan putrinya Kiran hanya terkekeh dengan respon putrinya jika mendengar kata makanan.
Kiran pun melajukan motornya ke arah rumah yang dulu pernah dia kunjungi. banyak sekali perubahan,tapi..masih ingat jalan-jalan utama yang masih terlihat sama.
Motornya masuk ke dalam kompleks perumahan sederhana dan senyuman manisnya pun terbit saat melihat rumah yang dia ingin kunjungi.Walaupun sudah ada bangunan lain di sekitar namun,rumah itu masih terlihat sama saat melihat bangunan pokoknya.
" Disini ma?" tanya Bia saat motor matic Kiran masuk ke satu pekarangan rumah.
" Iyaa..yuk,semoga orang nya belum pindah." ucap Kiran.
" Kalau sudah pindah gimana ma,kan kita sudah jauh-jauh kesini dan hasilnya Zonk tinggal tepok jidat dong?" ujar Bia menimpali omongan sang mama.
" Hahaha... sudahlah,ayok.." ucap Kiran dengan tawanya mendengar ucapan putrinya.
Tok tok tok
"Assalamualaikum.." ucap Kiran.
Ceklek
" Wa'alaikumsalam,cari siapa ya mbak?" tanya seorang wanita paruh baya yang membuka pintu rumah itu.
" Maaf Buu..apa Astinya ada ?"tanya Kiran dengan sopan
Belum juga menjawab pertanyaan Kiran tiba-tiba seorang wanita dewasa datang.
" Siapa bi?"tanya wanita itu menatap tamunya ..
Matanya menyipit dengan dahinya mengernyit, memikirkan siapa gerangan orang yang ada di depannya.
" Kamu lupa sama sahabat kamu,Aku Kiran..Asti...!!" ucap Kiran tak sabar memeluk sahabatnya.
" Masyaallah..Kiran...astaga,gue mimpi apa Lo Dateng ke rumah gue nggak ada kabar berita tiba-tiba ngilang gitu aja ,Lo jahat banget siihhh..." ucap Asti dengan memeluk sang sahabat dengan erat kedua sahabat itu larut dalam kenangan terindah masa SMA sampai melupakan anak ABG yang sudah manyun lima sentimeter.
" Mama..!!" seru Bia.
" Astaghfirullah...maaf sayang mama lupa,ini kenalin Aunty Asti sahabat mama jaman SMA." ucap Kiran mengenal kan Asti pada Abia.
Asti yang terlihat terkejut dengan wajah cantik Bia dan juga tak menyangka sahabatnya datang.
"Anak siapa nih?" tanya Asti dengan mata melebar.
" Anak aku lah." jawab Kiran santai dan ngeloyor masuk ke dalam rumah sahabatnya.
Asti sangat terkejut dengan penjelasan Kiran barusan,anaknya..astaga,setelah belasan tahun tak bertemu dengan sahabatnya,kini tiba-tiba dia datang dengan membawa gadis cantik dengan seragam SMP yang terlihat cantik dan dan manis. Walaupun Asti juga tahu jika dulu Kiran pernah hamil namun,sejak dia mengantarkan Kiran terakhir kali dia harus pergi karena ada urusan mendadak.
" Nak,udah beri salam sama Aunty Asti belum?" tanya Kiran pada sang putri
" Apa kabar auty,aku Abia anak mama Kiran." ucap Abia dengan senyuman manis yang memperlihatkan gingsulnya.
" Yaa..Allah Kiran,kenapa ponakan aku bening gini sih,gemes aku liat Abi..ehhhh..Abia.." ucap Asti dengan memukul pelan mulutnya sendiri dengan panggilan yang baru dia ucapkan
" Panggil Bia aja aunty." ucap Bia dengan senyuman manis tak lepas dari bibirnya.
" Kita baru pindah ke Jakarta,selama ini aku tinggal di Malang sama ibu angkatku ,dan saat ini aku kerja di Mahardika Hospital.Bia sekolah di SMP Mahardika high School." terang Kiran pada sahabatnya.
ART rumah Asti dengan cepat menyuruh Bia menuju meja makan,tanpa malu sama sekali Bia langsung ikut begitu saja,serasa sudah jadi rumah sendiri.
" Sssttttt..,dia anak yang kamu kandung waktu itu kan ,bapaknya sudah tau?" tanya Asti dengan sedikit berbisik.
" Nggak tau lah," jawab Kiran santai.
" Memang nya tuh anak nggak pernah nyariin bapaknya?" tanya Asti merasa heran.
" Nyariin lah Tii,kalau dia nanya aku jawab Bapaknya kabur nggak pulang-pulang." ucap Kiran asal.
" Emang Lo, belum pernah ketemu lagi sama si Biang kerok?"tanya Asti penasaran.
" Belum pernah ,aku rasa dia nggak perlu tahu adanya Bia..karena aku takut Bia kecewa dengan bapaknya , apalagi dulu bapak nya sempet nggak pengen punya anak dulu .aku takut Bia sedih,cukup aku yang dulu jadi istri rahasia .Dan selama nya Bia akan jadi anak yang di rahasiakan juga." ucap Kiran memberikan alasan.
Asti menatap Iba pada Bia yang sedang asyik ngobrol dengan bibi di rumah Asti dengan makan dengan lahapnya,Asti Iba dengan nasib Bia ,dia anak yang nggak tahu apa-apa diapun tak pernah bisa memilih takdir nya akan lahir dari rahim siapa dan siapa ayah ibunya.Tapi,ke rumitan hubungan Kiran dan Abi akan selalu terkait dengan Abia.
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua