Cinta beda usia namun murni bukan karena embel embel mencari materi tapi karena kesalahpahaman membuat kisah keduanya harus berakhir tanpa kata selesai. Hana yang merasa kecewa karena penolakan sepihak yang diberikan ibu si pria membuat hana memutuskan pergi membawa buah cintanya bersama pandu. Sementara pandu kelimpungan mencari hana sampai membuat hidupnya berantakan.
Penasaran sama kisahnya?
Yuk mampir, baca dan jangan lupa like serta dukungannya yaa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ranimukerje, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33. Digunjing lagi
Bukan salah arsy lahir tanpa sosok ayah. Aku, akulah yang salah karena menghadirkan arsy. Aku tak pernah menyesali semuanya, walaupun arsy belum tau ayahnya yang pasti mas pandu adalah pria sempurna dimata ku. Tak ada yang boleh menghina arsy apapun alasannya karena arsy bersih dia tak bersalah apalagi berdosa. Ingin hina silahkan hina saja aku, caci aku dengan mulut kejam kalian. Aku ibunya, aku yang salah sudah menghadirkan arsy ke dunia. Selama ini, aku bukalah seorang jalang seperti yang kalian tuduhkan. Hidup ku untuk arsy dan aku belum pernah menggoda siapapun. Kalian dengan lantang mengatakan aku jalang, aku wanita murahan yang kalian yakini adalah sampah masyarakat.
"Cowok mana lagi yang bakal dia goda? Atau jangan jangan lagi incer suami orang."
Pandangan sinis semua orang tujukan pada hana yang berjalan mendekat kearah gerombolan ibu ibu yang sedang berbelanja sayur. Hana cuek, tentu saja. Ia datang untuk membeli bakso dan bahan sayur sop karena arsy yang merengek ingin dibuatkan sop bakso memaksa hana harus membeli bahan bahannya di tukang sayur keliling yang kebetulan sedang mangkal didepan rumah.
"Kecantikannya dipakai untuk merayu, supaya apa? Jelas supaya dapat uang dan kepuasan."
Bu ratna namanya yang memang selalu paling vokal kalau sudah menghina hana sejak awal kedatangan hana disini. Pernah adnan marah besar tapi akhirnya berhasil diredakan oleh hana karena saat itu hana mengatakan tak akan mengubah apapun yang sudah terjadi dan kenyataannya memang benar hana hamil tanpa suami.
"Mang, ada bakso ayam?" Hana bertanya pada penjual sayur.
"Ada mba hana, mau berapa bungkus?"
"Dua aja mang, sama sayur sop nya satu."
"Ada yang lain mba hana?"
"Sudah mang itu saja."
Hana memberikan uang lima puluh ribuan dan menerima kembaliannya. Tanpa kata hana pergi tapi baru lima langkah.
"Gaya nya udah kayak yang paling wah ajam sekedar nyapa tetangga aja ga mau sombongnya kebangetan berasa cantik jadi belagu."
Ibu ibu lain yang masih belanja hanya saling bisik, mereka masih disana bukan karena masih mencari bahan masakan untuk dibeli tapi lebih tepatnya mereka sedang sibuk menggunjingkan orang lain seperti yang sekarang sedang bu ratna lakukan. Lagi lagi, bu ratna lah yang buka suara menghina hana seperi yang sudah sudah.
Hana sempat berhenti melangkah, tapi akhirnya ia tak menggubris sama sekali dan kembali melangkah masuk ke halaman rumah.
"Dasar jalang ga tau malu, sudah di kuliti tapi masih aja muka tembok ga juga ada rasa malunya. Ketimbang kamu menggoda banyak lelaki lebih baik nikah saja cari pahala sama satu suami supaya kamu bisa masuk surga."
Bukan tuli bukan juga tidak ingin membalas. Tapi hana memilih diam karena tak ingin mengumbar emosi. Hana diam karena entah kenapa ia merasa akan jadi sia sia tenaganya jika digunakan untuk membalas cacian yang ia dapatkan. Hana yakin, tidak akan ada yang percaya dirinya kalaupun hana menceritakan kenyataan yang terjadi pada hidupnya karena semua orang pasti hanya akan berpura pura simpati tapi nanti dibelakang akan kembali menggunjing.
.
.
.
"Kalau kamu mau ribut sama mereka juga mas ga akan larang han." Suara adnan memecah heningnya malam.
Hana duduk diteras rumah setelah menidurkan arsy.
Hana menggeleng tanda tak setuju dengan usulan sang kakak barusan.
"Mereka sekali kali perlu diberi pelajaran. Mulut mereka itu sudah keterlaluan. Menggunjingkan kamu sejak lama tapi kamu nya hanya diam jadi mereka makin menjadi karena mereka pikir kamu takut."
"Mas, aku ribut sama mereka apa bakal bikin penilaian jelek orang orang ke aku akan berubah?"
Adnan menatap wajah adiknya dengan serius.
"Semua tuduhan yang mereka alamatkan ke aku semuanya pernah aku lakukan. Merayu cowok atau bahkan suami orang saja tidak pernah, bahkan ada laki laki datang kerumah ini saja tidak pernah kan? Dari sana harusnya mereka yang waras bisa menilai tapi nyata mereka tetap saja menganggap aku ini wanita ga baik."
Kepala adnan langsung pening, apa yang baru saja hana katakan benar. Artinya kalaupun hana meladeni semua omongan mereka tak akan membuahkan hasil apa apa karena dasarnya mereka semua sudah tak suka pada hana yang sejak awal dinilai buruk.
...****************...
senang bgt bikin bumil ngereog 🤣🤣🤣
jadi banyak nih 🤣
Anabelle perempuan ga punya malu
semoga pandu dan Hana bisa mempertahankan keluarga dan anak-anak Dr mak Lampir