Bismillahirrohmanirrohim.
بسم الله الر حمن الر حيم
Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.
اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد
KARYA INI SPESIAL UNTUK BULAN RAMADHAN.
MARHABAN YA RAMADHAN SEMUA 💖💖
Hana A'iza Afida seorang gadis yang hidup dalam keluarga kelas menengah, namun disaat semester akhirnya kuliah sang ibu memang sudah lama jatuh sakit kini kian parah dokter mengharuskan ibunya untuk dioprasi sayangnya baik Hana dan bapaknya tidak memilki uang untuk menjalankan oprasi sang ibu.
Hingga ada seorang yang menawarkan uang untuk biaya berobat ibu Hana dengan syarat tertentu. "Saya akan membayar biaya operasi ibumu bahkan sampai sembuh asal kamu mau jadi wanitaku dan tidak boleh bertemu dengan kedua orang tuamu lagi!"
Akankah Hana mengambil tawaran tersebut? Yuk baca kisahnya hanya di noveltoon!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ilmara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Khayalan Hana
...Bismillahirrohmanirrohim....
...Sebelum baca jangan lupa bismillah dan shalawat dulu 🤗...
...بسم الله الر حمن الر حيم...
...Allahumma soli ala sayyidina Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad....
...اللهم صلي عل سيدن محمد و عل ال سيدن محمد...
...🍒Selamat membaca semua🍒...
Untung saja Fahri sebagai ayah dari tiga anaknya itu tidak memiliki riwayat sakit jantung. Orang tua mana yang tidak syok tiba-tiba ketiga anaknya meminta menikah secara bersama.
Sekarang di ruang tamu sudah tidak ada lagi Hana, karena Sky sedang mengantar pulang calon istrinya. Entah lamarannya akan diterima atau tidak tapi Sky telah mengklaim Hana sebagai calon istrinya.
Di ruang tamu dengan nuansa putih itu Villan dan Friska sedang duduk di hadapan orang tua dan nenek kakek mereka.
"Apa papa tidak salah dengar dengan keinginan kalian tadi? Mau menikah seperti mas kalian! Ayolah yang benar saja. Papa memang tidak melarang kalian berdua menikah tapi mau dengan siapa kalian berdua menikah hah! Memang kalian pikir pernikahan itu adalah sebuah permainan!" Fahri menatap tajam kedua anaknya yang malah saling menatap satu sama lain.
"Betul juga apa yang papa bilang, memangnya kamu mau menikah dengan siapa, Villan?"
"Lah, Mbak Friska sendiri mau menikah dengan siapa? Tiba-tiba minta nikah memang ada cowok yang mau sama mbak." Villan tersenyum puas baru sekali bicara kakak keduanya itu sudah kalah telak.
"Memang kalian berdua punya orang yang disuka? Ingat mama tidak pernah mengizinkan kalian pacaran! Lagi pula kamu Villan serius mau ikut menikah juga." Sambung Reta mulut beliau gatal ingin ikut bicara juga.
Melihat sang ibu menceramahi sang adik, Friska menjulurkan lidahnya pada Villan merasa dia sudah menang juga.
Langit dan Salma asyik menonton kegiatan anak cucu mereka belum berniat membuka suara atau memang tidak berniat ikut campur.
"Begini saja papa akan mengizinkan kalian menikah tapi...."
"Tapi apa pa?" tanya Friska dan Villan kompak.
Kedua anak ini bagaiman bisa ingin ikut menikah setelah melihat kakak mereka akan menikah lalu dengan siapa mereka berdua mau menikah, apa lagi Villan bahkan aku tahu seperti apa dia ketika di kampus dulu dan di kantor tidak dekat dengan satu perempuan pun lalu tiba-tiba ingin minta menikah. Reta tak habis pikir dengan kelakukan anak perempuan dan putra bungsunya.
Sebentar lagi ibu Reta juga akan datang pasti mendengar berita ini akan semakin heboh saja. Lagipula Friska dan Villan kenapa ingin menikah ketika kakak mereka mau menikah kenapa tidak satu-satu dulu.
Fahri masih memperhatikan kedua anaknya sebagai kepala rumah tangga dia harus bersikap tegas karena kepemimpinan ada pada dirinya.
"Papa tanya dulu kalian berdua hanya ingin menikah atau sudah siapa menikah?"
Friska dan Villan tidak langsung menjawab mereka terdiam sejenak sampai Villan bicara lebih dulu. "Villan sudah siap menikah papa!"
"Friska juga."
Kepala Fahri mengangut-angut mendengar jawaban dari kedua anaknya. "Lalu kalian beruda siapa menikah saja atau siap membina rumah tangga?"
"Siap menikah."
"Villan siap membina rumah tangga papa, Villan sudah sangat siap!" Villan terlihat sekali sangat meyakinkan sang ayah.
"Kau seperti sangat serius dengan perkataanmu, Villan!" Fahri cukup puas dengan jawaban Villan.
Beliau juga sudah sempat menanykan kesiapan Sky untuk menikah. Fahri tidak akan melewatkan pertanyaan penting untuk anak-anaknya ketika memutuskan memulai hidup baru.
Merasa sang papa akan mengizinkan Villan untuk menikah tapi entah dengan dirinya Friska bersuara. "Friska tidak mau Villan melangkahi Friska. Friska hanya setuju jika kita menikah bersama atau sesuai urutan!" perkataan Friska sangat tegas tidak ingin dibantah Villan pun tak protes.
"Papa belum selesai! Kalian berdua punya planing apa kedepanya untuk rumah tangga kalian? Mengikuti arus saja atau sudah punya rencana untuk kedepanya."
"Friska akan ikut bagaimana suami Friska tapi jika dia tidak punya planning kita akan mengobrolkan ini sama-sama lebih dulu. Tapi Friska sudah punya planning yang Friska siapkan."
Lalu mata semua orang menatap arah Villan yang masih diam. Villan menoleh kesana kemari melihat semua orang tengah menatap dirinya suah seperti maling saja. Villan menghembuskan nafas kasar sekarang dia merasa bukan hanya diintimidasi kedua orang tuanya saja tapi kakek dan neneknya pun ikut andil pula.
"Villan sudah lama menyiapkan planning untuk semua ini."
Sejujurnya Farhi tidak terlalu percaya dengan jawaban kedua anaknya ini yang tampak cuek dengan orang lain. Tapi apa salahnya untuk percaya lebih dulu dengan mereka berdua.
"Lalu siapa gadis yang kamu suka Fahri? Dan kamu Friska siapa laki-laki yang kamu suka, Nak?" Kali ini yang bertanya Reta, pertanyaan mama merek medua adik kakak yang membuat heboh rumah menelan ludah mereka dengan kasar.
🍒🍒🍒
Berbeda dengan Friska dan Villan yang sedang diintrogasi papa dan mama mereka. Sky yang sudah sampai mengantar Hana sampai kedepan rumah kedua orang tua gadis itu ikut turun dari mobil mengekori Hana dari belakang.
"Tuan Sky kenapa anda terus mengikuti saya!" Hana belum siap melihat Sky bertemu dengan kedua orang tuanya perasaan yang dirasakan oleh Hana sekarang tidak menentu.
"Tentu saja aku ingin bertamu di rumah orang tuamu! Apa salah menyambung silaturahmi." Jawab Sky santai dengan wajah tengilnya, Hana semakin hari semakin heran melihat tingkah Sky aneh jika saat berada di hadapanya.
"Tidak!"
"Sudah kalau tidak biarkan aku menemui kedua orang tuamu, aku hanya ingin bertamu tidak ingin menghabiskan makanan disini."
Jika terus melarang Sky, Hana tau semua itu akan percumah laki-laki itu memang sangat keras kepala apa yang tidak katakan tidak boleh malah dilakukan olehnya.
Plak!
Tak!
"Kenapa Tuan Sky mempermainkan saya! Kenapa Tuan Sky memanfaatkan saya hah! Apa salah saya dengan anda Tuan Brian Sky!" teriak Hana meluapkan semua emosinya.
Teriakan Hana sangat kencang begitu juga dengan tendangan dan tamparan yang dia berikan untuk Sky.
"Hana!" panggilan Sky membuat Hana tersadar jika barusan yang terjadi hanyalah hayalannya saja tidak lebih padahal dia senang ketika Sky minta maaf secara tulus dengannya.
"Astagfirullah hal-azim aku pasti sudah tidak waras sampai menampar dan menendang Tuan Sky segala."
Buru-buru Hana pergi dari hadapan Sky sebelum dia benar-benar terlepas kendali, sampai Hana meleawati kedua orang tuanya setelah bersaliman dan mengucapkan salam. Kedua orang tua Hana keluar rumah karena mendengar suara berisik dari luar rumah. Kebetulan hari sudah sore jadi Herwin telah pulang kerja sekarang.
"Nak Sky, ayo masuk." Ajak Herwin ketika menyadari kedatangan Sky.
Lalu kedua laki-laki berbeda usia itu duduk di ruang tamu seraya banyak ngobrol sedangkan ibu, Hana pamit membuatkan minuman untuk suaminya dan Sky.
ttp semangat thor💪💪