Pernikahan Arika dan Arian adalah pernikahan yang di idam-idamkan sebagian pasangan.
Arika begitu diratukan oleh suaminya, begitupun dengan Arian mendapatkan seorang istri seperti Arika yang mengurusnya begitu baik.
Namun, apakah pernikahan mereka akan bertahan saat sahabat Arika masuk ke tengah-tengah pernikahan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon skyl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
~Part 12 ~Bali~
Arian memandang istrinya. Semua yang di katakan istrinya serasa menusuk uluh hatinya.
Kedua orang tuanya pun berpamitan pulang. Kini tinggal mereka berdua.
"Maksud kamu ngomong kek tadi apa?"
Arika mengerutkan keningnya. Apa yang dia ucapkan tadi, dan yang mana suaminya maksud.
"Ucapan yang mana, mas?" tanya Arika.
"Tentang pengkhianatan, kamu enggak percaya sama mas?" tanya Arian menatap lekat Arika.
"Astaga, bukan begitu mas. Aku hanya berandai, hubungan tidak bisa di lanjutkan jika saja kedua pasangan melakukan pengkhianatan, ini gak tertuju ke kamu kok. Dan kenapa mas merasa banget? Emang mas khianati aku?"
Pertanyaan Arika membuat raut wajah Arian panik. Tangannya berkeringat dingin.
"Ngomong apasih? Mana mungkin mas melakukan hal itu ke kamu, sayang. Ngelantur ngomongnya."
"Enggak ada yang nuduh kok mas. Cuma kalau seandainya mas mengkhianati aku, aku mungkin akan pergi dari kehidupan mas. Jika kalau memang aku udah gak bisa ada dalam hidup mas aku lebih baik mundur."
"Apasih? Ngomongnya mas enggak suka, semua tidak akan terjadi." Ia membawa wanitanya masuk ke dalam pelukannya.
"Arika, kamu harus tau mas sangat mencintaimu."
"Aku juga mencintai, mas. Aku udah bergantung hidup sama mas. Di dunia ini aku hanya memiliki kamu, keluargaku sudah tiada."
Arian melepaskan pelukannya dan mengusap air mata istrinya.
"Mas akan menjagamu sayang."
"Aku percaya itu mas."
...----------------...
Arika harus merasakan kesedihan saat suaminya meminta izin untuk keluar kota selama setengah bulan. Berat rasanya membiarkan sang suami pergi.
Namun, ia tak bisa menolak izinan suaminya sebab suaminya pergi untuk kerja.
"Kamu enggak bisa ikut, sayang. Kamu kan lagi sibuk akhir-akhir ini kamu akan pergi di banyak tempat untuk pemotretan. Dan minggu depan kamu juga akan ke london kan? Kamu di sana bisa menghabiskan waktu." Arian tengah membujuk istrinya yang berada dalam gendongannya.
"Tapi nanti aku kangen." Arika memperlihatkan wajah sedihnya.
Arian melap air mata istrinya. Ia jadi sesak melihat istrinya menangis.
Ia keluar kota sebenarnya bukan ingin kerja, tapi di bali dia akan melangsungkan pernikahannya dengan wanita dipilihkan omanya.
Ada hati tak tega dan bersalah melihat istrinya menangis.
"Atau gini aja, gimana jika nanti mas pulang. Mas akan ajak istri mas ini kemana pun yang dia mau terserah mau kemana."
"Aku cuma mau ke pemakaman kakak di jepang, mas. Nanti kita ke sana ya? Terus ke bali mau lihat ayah sama bunda juga."
Arian memejamkan matanya sesaat dan perlahan mengangguk pelan. Ia baru ingat pemakaman mertuanya ada di bali, ia akan mendatanginya jika sudah berada di bali.
"Iya sayang."
"Janji, ya?"
"Janji sayang, kita honeymoon part dua juga boleh kok."
"Bisa aja."
Akhirnya Arika sudah tak kelihatan sedih lagi. Ia menyiapkan pakaian suaminya untuk lelaki itu bawa pergi.
Saat semuanya beres, Arika mengantar sang suami sampe ke depan pintu rumah.
"Hati-hati ya di jalan. Nanti ngasih kabar kalau mas sudah sampai."
"Iya sayang, bye-bye."
Arika melambaikan tangannya menatap kepergian suaminya.
...----------------...
Arian sudah sampe di vila bersama dengan keluarganya. Saat sudah menyimpan barang-barangnya. Arian melajukan mobilnya menuju makam sang mertua.
Ia membawa dua buket bunga untuk sang mertua. Ia berjongkok di depan makam ibu mertuanya.
"Bunda, bunda maafin Ari ya. Maafin semua kesalahan Ari yang akan menyakiti anak bunda. Ari terpaksa melakukan hal ini bunda." Setelah mengirimkan do'a dan curhat kepada ibu mertuanya, Arian mendekati makam sang ayah mertuanya.
"Ayah? Ari gagal, Yah. Ari gagal untuk tidak melukai hati putri kesayangan ayah. Andai saja ayah masih hidup pasti Ari akan babak belur."
Ada setengah jam Ari berada di sana. Dan akhirnya ia memutuskan untuk pulang ke vila.
Di vila ia melihat keluarganya duduk dengan tenang bersama dengan wanita yang akan dia nikahinya.
"Ari kamu ajak Ema ke tokoh pakaian pengantin, kalian pilih pakaian untuk kalian besok."
"Suruh Rafi aja yang bawakan ke sini, Ari mau istirahat." Arian melewati mereka semua dan menuju kamarnya.
"Kami juga mau ke kamar." Papa Rifin dan mama Alea ikut pergi dari sana.
Ema kesal seakan kehadirannya tidak bermakna di keluarga Arian.
"Ya sudah biar oma yang temani kamu cari pakaian pengantin."
Arian merebahkan badannya di ranjang, ia menatap layar ponselnya di mana terdapat foto istrinya di sana.
"Belum sehari aja mas sudah kangen, sayang." Arian langsung menelpon wanitanya, tetapi Arika tak mengangkatnya mungkin istrinya itu sibuk pemotretan.
Ia pun mengetik sesuatu di ponselnya dan mengirimkannya ke sang istri, mengatakan jika dirinya sudah sampai.
Pintu terbuka memperlihat Ema, Ema masuk ke dalam kamar Ari seraya membawa nampan berisi makanan.
"Kita makan dulu yok."
jangan sampe ya ansk2 Arka jatuh cinta ke ank Ema, kr mereka satunya cuma beda ibu/Cry//Cry/
hari ini juga dobel up, ya.
Arian memang oon dan tak punya hati
rasain, siapa anak yang dilahirkan Ema bukan anakmu. Ema dan Arian makin bagai neraka rumah tanggamu, ternyata Arika memiliki anak, tuduhan ibumu dan a jika dia mandul tak terbukti bahkan menganding anakmu Arian, selamat menikmati penderitaan yang kai ciptakan sendiri bersams Ema Arian.