"Andai aku mempunyai kesempatan kedua, aku ingin menjadi orang baik. Aku ingin meminta maaf, dan aku ingin melindungi Vittoria," batin Paolo sebelum jantungnya berhenti berdetak.
Paolo Sorgia adalah ketua mafia yang paling ditakuti di Italia. Diakhir hidupnya dia memohon pengampunan kepada Tuhan agar diberikan kesempatan hidup lagi untuk memperbaiki semua kesalahannya. Siapa sangka permohonannya terkabul, namun dia bertransmigrasi ke tubuh pemuda gendut.
"Kenapa tubuhku penuh lemak? Dimana perut sixpack-ku?" Paolo meraba perutnya yang dipenuhi lemak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Paolo mesam-mesem sejak tadi sambil mengusap permukaan bibirnya dan mengingat kejadian siang tadi saat dirinya mencium pipi Vitt. Paolo duduk bersila di depan televisi sambil menopang dagu dengan salah salah tangannya, pandanganya ke atas menatap langit-langit rumah, tapi bibirnya sejak tadi terus mengulas senyum kebahagiaan.
"Aissh! Gemas pengen nyubit pipinya." Paolo gregetan ketika mengingat kedua pipi gadis cantik itu merona, membuatnya candu ingin melihatnya lagi. Ah, seharusnya tadi dia mengabadikan moment tersebut agar bisa dilihat setiap waktu.
"Ehem!" Douglass menggelengkan kepalanya beberapa kali ketika melihat tingkah Paolo seperti orang waras. Bahkan dehemannya saja tidak di gubris pria tersebut, entah apa yang sedang dipikirkan Paolo saat ini. Douglass jadi penasaran.
"Boss!"
"Boss!!"
Douglass berkacak pinggang karena Paolo sama sekali tidak mendengar seruannya. Dengan terpaksa dia menepuk bahu pria tersebut sambil berseru, "Boss!!"
Paolo tersentak kaget, seraya menoleh ke belakang, kedua matanya melotot tajam pada Douglass yang mengejutkannya.
"Kau! Kenapa mengagetkanku?!" sentak Paolo dengan nada kesal luar biasa.
"Apa? Sejak tadi aku memanggilmu, tapi kau terus tersenyum seperti orang waras! Astaga!" Douglass menjawab dengan nada tak kalah kesal pada Paolo. "Memangnya kau sedang memikirkan apa?" tanya Douglass, mendudukkan diri di samping Paolo.
"Rahasia anak muda, jadi kau tidak perlu tahu!" balas Paolo.
"Rahasia anak muda? Apa aku tidak salah dengar? Usiamu 35 tahun yang artinya kau sudah tua, sedangkan aku masih muda karena usiaku baru 30 tahun." Douglass meledek Paolo. Ya, kapan lagi bisa meledek bossnya itu kalau tidak sekarang.
"Hei, apa kau lupa kalau jiwaku sudah menyatu dengan raga Daniel? Aku sekarang menjadi anak remaja yang sangat tampan dan rupawan!" balas Paolo dengan nada sombong.
"Cih! Apa gunanya tampan kalau kau tidak bisa move on dari Vittoria?"
"Hei! Hei! Jaga ucapanmu Uncle Dog! Aku dan Vitt sekarang sedang menjalin ..." Paolo tidak melanjutkan ucapannya, melainkan mengaitkan dua jari telunjuknya di hadapan Douglass.
"Hah? Apa maksudmu?" Douglass tidak paham.
"Dasar orang tua! Hubunganku dengan Vitt sekarang sangat erat, seperti perangko, paham!" Paolo berkata dengan sombong, sekaligus pamer pada Douglass.
"Bagaimana bisa?" Douglass masih tidak paham, karena dia belum tahu kalau Vitt pindah ke Bologna dan satu sekolah dengan Paolo.
"Ah, susah bicara sama orang tua!" sewot Paolo sambil beranjak berdiri meninggalkan Douglass menuju kamarnya.
"Hei! Sesama tua dilarang mengejek!" seru Douglass jengkel kepada Paolo.
"Dasar Pao Pao. Apa dia sedang puber kedua? Maka dari itu perasaannya sangat sensitif?" gumam Douglass sambil menatap punggung Paolo yang semakin menjauh dari pandangannya.
*
*
"Kau sejak tadi kelihatan bahagia sekali." Arion memperhatikan putrinya sejak tadi tersenyum sendiri sambil menatap ponsel.
"Ih, Daddy!" Vitt mengerucutkan bibir sambil beranjak berdiri meninggalkan ruang tengah menuju kamarnya.
Arion menatap kepergian putrinya dengan heran. "Dia kenapa?" Arion bertanya kepada istrinya.
"Daddy seperti tidak pernah muda saja," jawab Luc.
"Maksudmu apa, Sayang? Aku tidak paham."
"Cinta, sepertinya Vitt sedang jatuh cinta kalau dilihat dari sikapnya," jelas Luc.
"Hei, dia masih kecil mana boleh main cinta-cintaan!" Arion tidak terima.
"Cinta Monyet, Daddy, hal itu sudah biasa terjadi di usia anak remaja seperti Vitt."
"Ah, tidak bisa dibiarkan! Aku harus mencari tahu tentang pria itu yang sudah membuat putriku seperti ini!"
sukses selalu tyus berkata jgn lelah 😘😘😘