menceritakan tentang seorang Gus/ anak kyai yang bernama Zhafran, yang memberikan janji pada seorang wanita bernama Zahwa,bahwa akan menikahinya saat dia menyelesaikan studi di luar negeri.
namun sayang 3 tahun wanita itu menunggu setelah laki laki itu kembali, dia malah di menikah dengan yang lain, bahkan menikah dengan sahabat nya sendiri.
penantian nya selama ini sia sia,janji yang terucap dari bibir laki laki itu pun hanyalah bualan semata.
apakah wanita itu akan terus memperjuangkan cintanya agar penantian nya selama ini tak sia sia? atau apakah dia akan rela melepaskan laki laki yang di cintai nya bersanding dengan sahabat nya sendiri?
yuk baca cerita lengkap nya di sini.
"aku yang kau beri janji mengapa dia yang engkau nikahi"
Zahwa nazneen syachrina majnun.
visual cek ig@alwiah_putri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 12. memburuk
Semenjak bunda Aretha berbicara seperti itu, membuat hati Zahwa menjadi tak tenang. Bagaimana pun ibunya sangat menginginkan Zhafran menjadi menantunya, apalagi Zhafran sudah memberikan janji yang pasti akan membuat ibu Zahwa kecewa karena Zhafran mengingkari janji itu.
Sekarang Zahwa sudah kembali ke pesantren karena di suruh oleh ibunya, sedangkan yang menjaga ibunya di rumah sakit adalah keluarga tetangganya.
Sebenarnya Zahwa ingin tetap di sana merawat ibunya sampai sembuh,tapi ibu nya menyuruh dia untuk pulang ke pesantren, karena di sana Zahwa mempunyai kewajiban untuk mengajar anak anak pondok.
Bunda Yara berkata"pergilah,anak anak pondok pasti membutuhkan kamu,disana kamu sudah mempunyai kewajiban dan kamu harus bertanggung jawab atas kewajiban itu,bunda baik baik saja di sini lagi pula ada bi Mirna yang merawat ibu,pulang lah ke pondok besok kamu bisa kesini lagi."
Dengan sangat terpaksa Zahwa pun pulang ke pondok. Semenjak pertunangan Zhafran dan Nadia serta bunda nya yang masuk rumah sakit Zahwa menjadi sering melamun.
Dia bingung apakah harus meminta Zhafran menepati janjinya pada dia san ibunya atau mengikhlaskan Zhafran dengan Nadia.
Tadinya Zahwa ingin menemui Gus Zhafran dan menceritakan tentang ibu nya yang masuk rumah sakit dan meminta Gus Zhafran untuk menemui ibunya.
Zahwa pikir mungkin saat mengetahui ibunya sedang sakit Gus Zhafran akan segera membatalkan pernikahan dia dan Nadia.
Namun saat Zahwa masuk ke dalam kamar asrama nya dan mendengar cerita dari Nadia,yang sangat antusias dengan pernikahan ini membuat Zahwa tak tega.
Apakah dia harus mengorbankan rasa cinta dan penantian nya selama ini? Atau dia harus memperjuangkan cintanya dengan Gus Zhafran.
Mendengar semua cerita dan keinginan Nadia yang sudah sedari dulu ingin menikah dengan Gus Zhafran membuat Zahwa mengurungkan niatnya.
Biarlah sekarang Gus Zhafran berjuang sendiri untuk membatalkan pernikahan ini,tanpa harus Zhafran tau jika ada dua orang wanita yang terus menanti Gus Zhafran menepati janji nya.
****
Dua Minggu kemudian......
Tak ada yang tau bahwa ibu Zahwa masuk rumah sakit sekalipun itu teman teman Zahwa, karena mereka hanya fokus pada pernikahan Nadia dan Zhafran yang akan di laksanakan dua hari lagi.
Tak ada yang menyadari juga jika zahwa sering bolak balik keluar pesantren untuk merasa ibu nya di rumah sakit.
Kesehatan bunda Yara juga semakin hari semakin menurun, membuat Zahwa bertambah sedih. Gus Zhafran yang sampai saat ini masih belum menunjukkan kepastian nya dan membatalkan perjodohan ini,serta kesehatan ibunya yang terus menurun.
Setiap hari ibu Zahwa selalu menanyakan tentang Gus Zhafran,dia selalu meminta kepada Zahwa agar membawa Zhafran ke hadapannya. Namun Zahwa selalu mencari alasan,dia berkata jika Zhafran sedang berada di luar kota dan sibuk karena pekerjaan nya.
"Sebesar itukah harapan bunda agar aku bisa menikah dengan Gus Zhafran? Sebesar itukah efek janji manis yang kau berikan dulu Gus? Apakah aku boleh meminta tanggung jawab mu karena telah memberikan janji itu Gus? Apakah aku boleh menagih janji itu Gus?"Zahwa terus bemenolog dalam hatinya.
Setiap hari dia selalu menangis meratapi nasibnya,mengapa Tuhan memberikan dua ujian sekaligus dalam hidup nya, sungguh Zahwa tak sekuat itu jika harus menghadapi semua ini.
"Nak apakah Gus Zhafran sudah pulang? Bunda sangat ingin bertemu dengan nya? Kata Gus Zhafran dulu dia akan langsung menemui ibu saat sudah pulang ke Indonesia bersama dengan keluarganya."ucap bunda Yara yang tengah berbaring lemah di atas brankar itu.
"Belum Bu, mungkin dua atau tiga hari lagi Gus Zhafran akan pulang."ucap Zahwa yang tengah mengupasi buah untuk ibunya itu.
"Zahwa,bunda sangat ingin sekali menyaksikan kamu menikah dengan Gus Zhafran sebelum bunda meninggal, nanti kalah semisal Gus Zhafran datang kesini bersama dengan keluarganya,kita langsung akad nikah saja yah,bunda gak yakin bisa menemani kamu nikah nanti jika harus menunggu lagi."ucap bunda Yara membuat Zahwa yang tengah mengupas buah itu terhenti.
Hatinya berdenyut nyeri kala mendengar ucapan ibunya, dengan kondisi yang terus menurun ini sering kali bund ayara mengucapkan hal yang tidak tidak seolah dia akan meninggalkan Zahwa.
"Bunda jangan ngomong gitu,bunda harus terus sama Zahwa sampai nanti Zahwa punya suami bahkan punya anak. Zahwa yakin kok bunda bisa sembuh,bunda jangan bicara kayak gitu."ucap Zahwa menggenggam tangan bunda Yara.
"Umur orang tak ada yang tau Zahwa,bunda hanya takut bunda meninggalkan kamu seorang diri di sini tanpa menitipkan kamu dengan orang yang tepat, makanya bunda selalu pengen Gus Zhafran cepat cepat datang kesini dan bisa langsung menikah dengan kamu."ucap bunda Yara.
Tak ada lagi yang bisa Zahwa ucapkan,dia tak tau harus bicara apa. Jika dia jujur mengenai Gus Zhafran yang akan menikah dengan Nadia,dia takut kesehatan ibu nya semakin menurun.
Akhirnya Zahwa hanya bisa diam saja,namun dia juga sadar tak selamanya dia akan terus bungkam tentang kenyataan ini,sepandai pandai nya orang menutupi sesuatu pasti akan terbongkar juga,tapi untuk sekarang Zahwa belum bisa menceritakan kenyataan nya pada ibunya.
****
Kesehatan bunda Yara semakin drop,hari ini tepat hari pernikahan antara Gus Zhafran dan Nadia di pondok pesantren Al-Kautsar.
Sudah dua hari ini juga Zahwa tak pulang ke pesantren,dia menon-aktifkan ponsel nya,dia hanya ingin fokus dengan kesembuhan ibunya tanpa terganggu dengan acara Gus Zhafran dan Nadia.
Melihat kondisi ibu nya yang drop membuat Zahwa sudah tak peduli lagi dengan rasa sakit hatinya pada Gus Zhafran.
Sedangkan di pesantren Adzkiya dan Zara kalang kabut saat menyadari Zahwa tak ada selama dua hari ini,dan sekarang ini adalah tepat acara sakral antara Gus Zhafran dan Nadia.
Nadia ingin ketiga temannya menjadi pendamping dia saat menikah nanti,namun Zahwa yang menghilang membuat mereka panik.
Mereka terlalu fokus dengan pernikahan Nadia dan Gus Zhafran sampai tak tau jika Zahwa menghilang dua hari ini,dan mereka baru menyadari jika selama dua mingguan ini mereka jarang bertemu dengan Zahwa.
Adzkiya dan Zara sudah mencoba menghubungi Zahwa namun ponsel Zahwa tak aktif, mereka pun tak memberitahu yang lain terkait menghilangnya Zahwa karena takut akan membuat
Halo gays,maaf yah kemarin gak update karena lagi hajat(nikahan) hehehe 😅
Maaf juga sekarang update nya sedikit insyaallah besok bisa normal lagi☺️
Makasih,udah baca
Thanks for reading 🥰
See you next chapter 🥰
jangan lupa like komen dan follow yah
ak menunggu dia,eh mlh di tinggal nikah
pdhl dia dan ortunya sudah memintaku pd alm ayhku
smoga ketemu pengganti nadia yaa gus
kl interupsi menyela pembicaraan ato pidato