Kehidupan di dunia entertainment tidak se menyenangkan itu untuk orang orang yang sudah terlanjur masuk ke dalam sana karena semua orang yang ada di sana kehidupannya bagai boneka yang di gerakkan oleh manusia.
Akasha, gadis yang bergabung dengan sebuah grup idola putri dan Akasha harus mematuhi segala rules pada grup itu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yasmin Dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sabar
setelah breafing selesai mereka pun bubar dan saat ini Akasha bersama Shania sedang berdiam di sebuah restoran cepat saji, niat mereka ingin makan malam tetapi karena masalah tersebut mereka jadi tidak ada mood makan alhasil Akasha hanya memesan eskrim dan Shania memesan Pei serta air mineral.
mereka berdua merenung sambil mencari solusi agar masalah ini selesai tanpa ada pihak yang terluka, " ci, aku harus gimana?" Shania benar benar takut jika member nya berkurang tetapi ia juga tidak bisa apa apa.
" yang jelas sekarang kita cuma bisa berdoa agar masalah ini cepat selesai tanpa ada pihak yang terluka, " Shania menyenderkan kepalanya di pundak Akasha, begitu berat tugas mereka menjadi seorang kapten walaupun begitu mereka harus terus menjalankannya.
" maaf ya ci, karena member ku tim a jadi ga bisa tampil," Akasha menggelengkan kepalanya cepat.
" gapapa kok ga perlu minta maaf lagian tim a tidak mempermasalahkan itu lagian seperti yang di bilang manajemen bahwa keamanan member lebih berharga di bandingkan kerugian show yang gagal,"
Shania terdiam sambil melirik gadis yang berada di sebelah nya, gadis yang usianya hanya berbeda 1 bulan dari nya itu sangat begitu dewasa bahkan disaat banyak remaja seusianya yang masih labil berbeda dengan Akasha yang sudah memiliki pikiran matang itu.
Akasha benar benar sosok kakak yang di idamkan semua orang, kesabaran serta kelembutannya membuat semua orang begitu menyukai Akasha bahkan tidak ada member yang berani untuk mengusik Akasha.
Akasha adalah member paling tenang di infinite girls karena Akasha bukan member yang suka membuat masalah dan tidak banyak juga orang yang membenci nya.
" ci, kok bisa sih kamu se sabar itu?" Akasha hanya terkekeh mendengarkan pertanyaan yang mungkin sudah ia dengar 1000x dari member infinite girls lainnya.
" karena kalau aku ga sabar kita sama sama masuk ke dalam masalah, bayangin kalau misalnya dari 20 orang dan ga ada satu orang pun yang sabar pasti 20 orang itu akan terpecah oleh ego nya masing masing," Shania mengangguk paham.
" udah ah ayo pulang, besok kamu sekolah kan Shan?" Shania mengangguk lalu mereka bersiap untuk pulang karena Hari sudah larut malam dan mereka harus melakukan aktivitas besok.
Shania pulang di jemput oleh Abang nya sedangkan Akasha pulang menggunakan taksi online, perjalanan dari gedung Freddy ke rumah Akasha hanya memakan waktu 15 menit saja jadi Akasha tidak lama di jalan.
" Abang Akasha pulang," Akasha memencet bel sebuah rumah besar bernuansa putih yang berada di perumahan cukup bagus, " baru pulang dek," seorang pria membuka pintu rumah.
" iya hari ini ada breafing jadi harus ke gedung pusat," Akasha masuk kedalam rumah, Akasha hanya tinggal bertiga dengan ke 2 kakak laki lakinya karena orang tua Akasha bercerai dan mereka berpisah.
Akasha di bawa oleh abangnya yang kini sukses dengan usaha mereka, " udah makan belum," tanya Abang kedua Akasha yang bernama Adhitya.
" tadi beli eskrim, aku ga ada mood makan," Akasha meletakkan sepatunya di rak khusus sepatu miliknya, " Yaudah nanti kalau lapar pesan aja, Abang mau ke atas," Akasha mengangguk dan Adhitya pun pergi ke lantai 4 untuk beristirahat.
Akasha naik ke lantai 3 menggunakan tangga, walaupun melelahkan tapi mereka sangat suka naik tangga di bandingkan naik lift jadi mereka memiliki fisik yang cukup kuat.
mereka memiliki kamar di lantai yang berbeda karena Abang pertama Akasha ingin adik adiknya memiliki ruang privasi sendiri jadi di lantai 3 ada beberapa ruangan yang memang menjadi tempat Akasha untuk beraktivitas.
di lantai 4 khusus untuk Adhitya dan semua peralatan game nya sedangkan di lantai 2 khusus untuk Abang pertama Akasha yang termasuk gila kerja jadi di lantai 2 lebih banyak spot untuk bersantai sambil bekerja sedang di lantai 1 semua aktivitas bersama dan tamu berada di lantai 1.
rumah itu cukup luas tetapi jika di liat dari luar rumah itu seperti rumah 2 lantai saja tetapi jika sudah masuk ke dalamnya tampak begitu megah, tentu untuk mendapatkan rumah itu tidak mudah karena Abang Abang Akasha harus merasakan jatuh bangun untuk memiliki aset yang banyak.
mereka benar benar bekerja tanpa menikmati harta orang tua walaupun kini mereka sudah tidak mengetahui kabar orang tuanya yang sibuk dengan keluarga baru mereka, orang tua Akasha juga bukan dari kalangan atas jadi kabar mereka tidak begitu terdengar media walaupun Akasha seorang idola.
......................
