NovelToon NovelToon
Muslimah Dan Anak Genius

Muslimah Dan Anak Genius

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Menikah Karena Anak
Popularitas:44.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: Alif Irma

Muslimah, seorang perempuan Sholehah yang memiliki ujian hidup bertubi-tubi. Ketika baru saja lulus SMA, diam-diam pamannya menjualnya di sebuah situs online perdagangan perempuan untuk dilacurkan di negara xxx.

Tak ada yang bisa diperbuat Muslimah, selain menerima takdir yang begitu kejam terhadapnya. Dia pun dijual beberapa kali oleh orang tak dikenal di negara xxx hingga dibeli oleh seorang mafia yang begitu berkuasa di negara xxx dengan dali sebagai budak pencetak anak.

Muslimah hanya dijadikan sebagai perempuan yang akan melahirkan penerus dari pria penguasa tersebut. Setelah berhasil melahirkan bayinya, Muslimah kembali dipulangkan ke negara asalnya. Namun Muslimah berhasil kabur dan memilih menetap di negara xxx demi misi dan tujuannya untuk merebut kembali anaknya.

"Ya Allah, keinginanku cuma satu, tolong pertemukanlah aku dengan anakku, sebelum engkau mencabut nyawaku"--- Muslimah.

"Ibu guru cantik, maukah kau menjadi ibuku?"--- Rayan Malik Zimraan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alif Irma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32 Ulang Tahun???

Sekitar empat puluh menit perjalanan, akhirnya muslimah tiba di kediaman Nenek Wira. Wanita bercadar itu bergegas turun dari mobil sambil membawa beberapa makanan yang sempat di bungkus dari restoran.

"Syukurlah, akhirnya kamu datang juga nak" ucap Nenek Wira dengan raut wajah khawatir yang sedang menunggu Muslimah di ruang tamu. Wanita tua itu bergegas memeluk Muslimah dengan penuh kasih sayang.

"Iya Nenek, aku pasti pulang menemui nenek. Dan jangan terus mengkhawatirkan aku seperti ini" ucap Muslimah sambil mengelus punggung nenek Wira lalu melepaskan pelukannya.

"Apa yang terjadi? Bagaimana bisa sekelompok orang menghadang mu di jalan?" tanya Jarvis dengan sorot mata tajam yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Dia menuntut penjelasan pada adik angkatnya.

Muslimah menghembuskan nafas kasar lalu menoleh kearahnya.

"Eemm...hanya sebuah kesalahpahaman, kak. Masalahnya sudah clear" ucap Muslimah tersenyum tipis dibalik cadarnya, dia hanya memberikan penjelasan pada intinya saja.

"Jelaskan lebih detail" ucap Jarvis sambil menyilangkan kedua lengannya di depan dada sembari menatap kearah Muslimah. Pria gondrong itu belum puas dengan jawaban Muslimah, dia masih saja menuntut penjelasan lebih lengkap dari adik angkatnya.

"Baiklah, aku akan menceritakan lebih jelasnya. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba saja mobil sport berwarna hitam terus mengikuti mobil yang aku tumpangi bahkan hampir menabrakkan mobilnya, untungnya pak supir bisa menghindarinya. Aku pikir cuma satu mobil yang mengikuti ku, ternyata tidak, bahkan dua mobil lagi dibelakangnya dan juga dua mobil dari arah yang berlawanan juga mengikuti mobil kami dan sepertinya orang-orang itu adalah anak buah dari si pengendara mobil sport berwarna hitam. Singkat cerita, mereka lalu menghadang mobil kami, terus pengendara mobil sport marah-marah kepadaku dan menuduhku mencuri putranya. Padahal aku sama sekali tidak mengerti permasalahan dan arah pembicaraan pria itu. Untungnya putranya lekas keluar dari tempat persembunyiannya yaitu di dalam mobil ku. Aku sempat cekcok dengan pria itu sebelum kesalahpahaman itu berakhir." jelas Muslimah panjang lebar.

Jarvis terlihat fokus mendengar penjelasan Muslimah tampak banyak tanya. Sepertinya pria itu sedang mencerna segala ucapan adik angkatnya.

"Kau tidak apa-apa kan nak? jika pria itu melukaimu, nenek tidak segan-segan untuk membawanya ke jalur hukum" ucap Nenek Wira sambil mengelus puncak kepala cucu angkatnya.

"Aku tidak apa-apa, nenek. Bukankah aku sudah berbekal bela diri dan juga pengawal hebat yang disiapkan kak Jarvis untukku" sahut Muslimah sambil merangkul bahu neneknya lalu menuntunnya duduk di sofa.

Jarvis tak lagi menimpali ucapannya, namun pria gondrong itu masih tetap akan menyelidiki masalah tersebut secara diam-diam.

"Oh iya, kenapa aku di suruh pulang?" tanya Muslimah sambil melirik kearah Jarvis lalu menatap hangat wajah tua nenek Wira.

"Astaga nak, kau pasti lupa hari ini hari apa, ayo tebak?" tanya Nenek Wira dengan seulas senyuman menghiasi wajahnya.

"Hari apa ya? soalnya aku tipikal orang yang pelupa nenek" jawab Muslimah sambil menyentuh keningnya, tingkahnya itu tak lepas dari pandangan sosok Jarvis, sang ketua Mafia The Viesio.

Walaupun kakak angkatnya selalu bersikap dingin dan sangat cuek kepadanya, tetap saja pria gondrong itu peduli kepadanya dan selalu melindunginya selayaknya seorang kakak melindungi adiknya dari apapun.

"Hari ulang tahun mu, sayang" ucap Nenek Wira tersenyum bahagia.

Benarkah ulang tahunku, kurasa ulang tahunku masih lama. Aku yakin hari ini cuma ulang tahun palsuku sesuai kartu identitas ku. Batin Muslimah tersenyum dalam hati.

"Benarkah, aku bahkan tidak mengingatnya, nenek" ucap Muslimah terkejut dan berpura-pura tidak tahu demi menyenangkan sang nenek.

"Ya sudah, sebaiknya kita makan siang bersama. Nenek sudah masak makanan kesukaan kalian" ucap Nenek Wira tersenyum dengan bahagianya dan masih saja terlihat awet muda di masa lanjut usia.

Mereka lalu berjalan bersama-sama menuju ruang makan, guna untuk makan siang bersama.

***

Sementara di tempat lain....

"Rayyan, jangan lagi melakukan hal seperti tadi. Daddy tidak suka jika kau terus kabur dan membuat masalah" ucap Emir dengan tegasnya yang sedang memberikan nasihat untuk putra semata wayangnya.

Sementara Rayyan hanya duduk diam di dalam mobil ayahnya dan tak ingin beranjak turun dari mobil.

"Emir, jangan terus memarahi putramu. Lihatlah, dia masih kecil dan belum bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Jadi maklumi saja" timpal Nyonya Belinda dan tidak suka dengan kelakuan putranya yang terus memarahi cucu kesayangannya.

"Tapi mom, dia sudah keterlaluan!" ucap Emir kesal sambil mengepalkan tangannya.

"Kau ini cuma bisa memarahi putramu tanpa tahu yang namanya mengandung dan mengurus seorang anak." kesal Nyonya Belinda lalu segera membujuk cucunya dengan penuh kasih sayang untuk turun dari mobil. Alhasil Rayyan langsung luluh akan bujukan dari sang nenek.

Sementara itu, Emir terpaksa membatalkan acara pesta ulang tahun sang anak, mengingat anak semata wayangnya itu sudah tak mood untuk menghadiri acara pesta ulang tahun yang sudah dipersiapkannya dengan mewah. Maka dari itu, Emir memutuskan membawa putranya pulang ke rumah.

Caroline sudah menunggu kedatangan mereka di ruang tamu, saat melihat kedatangan sosok anak kecil yang akan menjadi anak sambungnya, tampak wanita cantik itu langsung berpura-pura memasang wajah sedih plus terharu melihat kedatangan mereka.

"Rayyan sayang, kau baik-baik saja, nak?" tanya Caroline sambil mendekati Rayyan, sosok calon anak sambungnya kelak.

Anak berusia lima tahun itu hanya mampu menimpali ucapan Caroline dengan anggukan kepala.

Aku tidak suka tante Caro menjadi istri Daddy. Karena tante Caro orangnya jahat dan juga licik.

Awalnya Rayyan setuju Caroline menjadi calon istri ayahnya. Namun belakangan ini, Caroline banyak membuat kesalahan tanpa menjaga image di depan semua orang.

Rayyan pernah mendapati Caroline berbuat semena-mena terhadap pelayan bahkan melakukan penganiayaan hingga membuat pelayan wanita harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun anehnya Caroline tidak mengakui perbuatannya di depan Ayahnya dan neneknya.

Aku harus temukan mommy, jangan sampai daddy menikahi Tante Caro. Aku tidak ingin punya mommy baru. Batin Rayyan yang masih menganggap ibu kandungnya masih hidup.

"Emir, percepat pernikahanmu dengan Caroline. Lihatlah Rayyan membutuhkan seorang ibu" ucap Nyonya Belinda dengan idenya.

Aku semakin tidak sabaran menjadi nyonya Zimraan. Batin Caroline menyeringai licik

"Nanti aku pikirkan kembali, mom" ucap Emir tidak ingin ambil pusing.

Rayyan berjalan sendiri menuju kamarnya, dia sudah di didik mandiri sejak usia dini oleh ayahnya. Caroline berinisiatif untuk mengantarnya ke kamar namun Rayyan dengan cepat menolaknya.

Sial, aku merasa anak ini sudah berubah. Batin Caroline dengan penuh kecurigaan melihat tingkah laku calon anak sambungnya. Biasanya Rayyan selalu membantunya untuk mendekati ayahnya, namun sekarang seolah anak itu sengaja menghindarinya.

Bersambung........

Jangan lupa, like, komen dan vote ya teman-teman, terima kasih 🙏🙏🙏

1
Layly Inayah
Yeay.... akhirnya nikah juga.... tinggal nunggu bucin 🤣🤣🤣🤣🤣
Merica Bubuk
Hebat tuh anak
Merica Bubuk
Anak jenius 😘😘
Merica Bubuk
Sat set ya Muslimah, biar kalian cepat brsama
Merica Bubuk
Cerdas bgt Muslimah ❤️❤️❤️
Merica Bubuk
Itu anakmu Muslimah, smoga kalian dpersatukan sm Othor
Merica Bubuk
🤭🤭🤭 jd inget anak bontotqu klo kesiangan "Mah, tunggu 5 menit ya ✌️✌️
Ade
hhaahha nikah di rumah sakit niee🙈
lala
bijak banget ibu Belinda
lala
hadehhh ucapan rayan selalu benar
lala
good 👍👍👍
lala
betul banget mommy muslimah
lala
bagus rayan
lala
wah
Merica Bubuk
Jarvis & nenek Wira malaikat penolong Muslimah
Merica Bubuk
Suruhan si Carboline paling
tzyii
up thor
Kak olaa
ditunggu kelanjutannya thor
Milla
next
Ita sweet
lanjut kk author, buat Emir bucin akut sama muslimah🤩 ditunggu up-nya kak 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!