Disarankan untuk membaca novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2.
Dila yang di besarkan dari keluarga paling kaya no dua di dunia, selalu di jaga ketat oleh sang Daddy. Membuat Dila menjadi sosok gadis yang culun, dengan tampilan khas kacamata besar, rambut di kepang dua, dan selalu memakai pakaian yang longgar. Selain penampilannya yang culun, Dila juga seorang gadis yang sangat ceroboh.
Dibalik tampilannya yang culun, Dila adalah gadis yang sangat cantik dan pintar. Membuatnya di terima bekerja sebagai sekertaris di perusahaan terkenal di Inggris.
Di perusahaan itulah Dila bertemu dengan atasannya yang tampan dan gagah yang di juluki Mr Perfect yang ternyata sudah memiliki seorang putri yang sama angkuhnya! Bagaimana kehidupan gadis culun dan ceroboh ketika bertemu dengan seorang pria yang perfect? Yuk baca ceritanya😍
Cerita ini seri ke 3 dari Novel sebelumnya yang berjudul Menikahi jd yg ke 2 dan Mr Arrogant. selamat membaca🥰🥰🥰
Ig : mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 1
🍃 Disarankan untuk membaca Novel Menikahi jd yg ke 2 terlebih dahulu karena cerita ini lanjutan dari cerita sebelumnya 😘
Dila Mateo adalah namaku, aku dilahirkan dari pasangan Dimitri Mateo dan Keyla Arbeto. Keluarga ku sangatlah sempurna, di tambah dengan kehadiran Adik laki-laki membuat keluarga kecil kami semakin komplit.
Nama Dady ku Dimitri Mateo, dia adalah seorang Daddy yang sangat posesif, entah apa yang membuat dirinya menjagaku dengan sangat ketat. Aku di perlakukan seperti berlian yang tidak boleh di sentuh oleh siapa pun. Tapi aku sangat menyayangi Daddy, karena hanya Daddy orang yang paling dekat denganku. Karena Mommy sangat sibuk mengurus David.
Mommy Keyla adalah wanita yang cantik dan sangat pintar di dalam nilai akademik, tapi akan sangat telat berpikir dan polos dalam perilaku sehari-harinya. Walaupun aku tidak terlalu dekat dengan Mommy, tapi aku sangat menyayanginya walaupun terkadang aku selalu di buat kesal olehnya.
Delapan belas tahun yang lalu.
Hari ini adalah hari pertama aku, Adik ku yang bernama David dan juga sepupuku Dafa berangkat ke sekolah. Sebelumnya kami hanya menjalani home schooling di Mansion Utama.
Di hari ini untuk pertama kalinya diriku di beri kacamata yang tebal oleh Daddy, dan Daddy mengepang rambutku menjadi 2. Bisa di bayangkan kan betapa culunnya penampilan diriku.
Tapi aku sama sekali tidak protes dengan apa yang di lakukan Daddy, karena aku tahu niat Daddy adalah menjagaku dari orang-orang orang jahat.
"Boneka Annabel.... !" teriak David ketakutan, perkataan pertama yang membuat mental ku down. Tapi Daddy Dimitri menguatkan aku dan mengajarkan aku tidak boleh cengeng.
Dan di hari ketiga aku di sekolah ada kejadian yang membuatku sangat sedih, aku di hina dan di bully oleh sekelompok murid pria. David yang tidak terima Kakaknya di hina langsung memukul mereka, dan Dafa sepupuku membuat ke empat anak itu di keluarkan dari sekolah kami dengan memakai kekuatan Daddy Kenzo tentunya.
Dan setelah kejadian itu membuatku tersadar, wanita lemah hanya akan terus di hina dan di bully. Aku memutuskan untuk belajar ilmu beladiri dari seorang ahli bela diri yang didatangkan khusus oleh Daddy.
Memiliki Adik yang playboy dan juga sepupu yang sangat dingin dan punya kekuatan dan kekuasaan. Membuat Dila punya poin tersendiri untuk menghadapi dua orang yang akan hadir didalam hidupnya, ditambah dengan penampilannya yang culun dan sikap cerobohnya itu akan membuat kehidupan mereka penuh warna.
...........
Dila yang sudah berusia enam belas tahun, memutuskan untuk sekolah di British School Jakarta. Dirinya lebih memilih beda sekolah dari Dafa dan juga David, Dila merasa sangat bosan kalau harus selalu menjadi perantara dari para gadis yang menyukai Dafa dan juga David.
Namun ternyata pilihannya untuk beda sekolah, membuat Daddy Dimitri setiap hari pada jam istirahat pasti akan datang ke sekolah hanya untuk menemaniku sekaligus mengawasi diriku. Padahal sudah ada dua pengawal pribadi yang selalu menjagaku.
Sikap Daddy yang sangat posesif dan melakukan hal yang membuatku selalu di ejek anak Daddy dan anak manja oleh seluruh teman-teman. Sempurna sudah hidupku, aku yang selalu di katai culun bertambah pula ejekan ku.
"Mom, bilang pada Daddy. Aku ini sudah besar!" seru Dila pada Mom Keyla.
Dila sangat kesal pada Daddy Dimitri karena tidak juga berhenti untuk datang ke sekolahnya, walaupun Dila sudah memohon padanya untuk tidak datang.
"Mommy bisa apa? Daddy mu itu sangat menyayangimu. Bahkan Mommy dan David sampai di abaikan oleh Daddymu itu." ucap Keyla.
"Mom," rengek Dila.
Namun Mommy nya lagi-lagi menggelengkan kepalanya. Dila yang kesal pun langsung berjalan keluar dari kamar Mom tanpa melihat di depannya ada pelayan yang sedang membawa minuman jus yang di minta Mommy.
"Prang.... !" Bunyi gelas pecah dengan seluruh jus yang tercecer di lantai.
"Dila.... !" Teriak Keyla dengan kesal pada putrinya itu, karena lagi-lagi Dila ceroboh hingga membuat jus yang di mintanya kini jatuh berceceran di lantai.
"Sorry Mom," Lirih Dila dan langsung berlari keluar dari kamar Mom Keyla. Dila tidak ingin mendengar ocehan Mommy nya yang tidak akan pernah berhenti jika sudah kesal dan marah.
Keesokan harinya, seperti biasa di jam istirahat sekolah. Dila menghampiri Daddy nya yang sudah duduk di kursi taman.
"Dad, aku kan sudah ---- " ucapan Dila langsung dipotong oleh Daddy Dimitri.
"Dila My Princess, Daddy tahu yang ingin kau sampaikan. Kemari nak," ujar Dimitri pada putri kesayangannya itu.
Dila pun langsung duduk di kursi taman dengan tatapan mata dari teman-temannya, ada yang menatapnya dengan tatapan mengejek dan ada pula yang menatapnya dengan pandangan iri karena memiliki Daddy yang sangat tampan. Bahkan ada yang pernah mengira kalau Daddynya itu adalah Kakaknya, bahkan menitipkan salam untuk Daddy Dimitri padanya.
"Dila, Daddy sangat sayang padamu. Daddy akan terus datang kemari untuk menemanimu dan menjagamu." ucap Dimitri mengelus rambut putrinya yang dikepang dua.
"Daddy, tidak perlu menjagaku. Aku sudah besar dan aku pun bisa beladiri, dan jangan lupakan para pengawal itu." tunjuk Dila pada dua pengawal yang berdiri tak jauh darinya.
"Kau memang bisa beladiri, tapi kau itu sudah lama tidak berlatih. Dan Daddy yakin kau itu pasti sudah lupa," ucap Dimitri dengan suara yang halus.
"Ya aku mungkin lupa, tapi teknik dasar ilmu beladiri aku masih mengingatnya," jawab Dila masih dengan wajah kesalnya.
Dimitri yang melihat wajah putrinya yang kesal hanya terdiam dan menatap intens pada Dila. "Apa kau malu jika Daddy terus datang ke sekolah ini?" tanya Dimitri.
"Tentu saja aku malu Dad, mereka mengatai aku anak manja, anak culun kesayangan Daddy," keluh Dila dengan mengerucutkan bibirnya.
"Kau tahu sayang, Dad terluka mendengar apa yang kau katakan." Dimitri menarik nafas dengan sangat berat. Dila yang mendengar perkataan Daddy nya langsung terdiam dengan menundukan kepalanya.
"Dad sangat menyayangimu dan tidak pernah malu untuk menunjukan pada dunia, kalau kau adalah putri kesayanganku. Karena waktu yang kita punya itu sedikit, lihatlah kau sekarang. Aku merasa baru kemarin aku menggendong bayi cantik nan mungil yang ku beri nama Dila, tapi lihat sekarang... !kau sudah berusia enam belas tahun." ucap Dimitri dengan nada suara yang sedih. Membuat Dila merasa bersalah telah membuat hati Daddynya terluka karena ucapannya.
"Dad aku minta maaf," ucap Dila dengan menitikan air mata.
"Dila sayang, kau tidak perlu minta maaf. Mulai hari ini Daddy berjanji tidak akan datang kesekolahmu lagi." ucap Dimitri yang langsung berdiri dari duduknya.
"Dad tunggu... ! Aku kan sudah minta maaf? Dila ingin Daddy tetap datang kesekolah ini," ujar Dila dengan memeluk Daddy kesayangannya.
"Kau janji tidak akan marah dan cemberut lagi, jika Daddy datang kesekolahmu?" tanya Dimitri dengan tersenyum.
"Dila janji," ucap Dila yang masih memeluk Daddynya.
"Daddy sayang padamu." Dimitri memeluk putrinya dengan senyum puas di wajahnya, karena tidak sia-sia dirinya berakting sedih karena putrinya sudah berjanji memperbolehkannya untuk datang ke sekolahnya tiap hari.