NovelToon NovelToon
KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

KESETIAAN YANG DI SIA-SIAKAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / patahhati / Balas Dendam / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.6
Nama Author: Kiki Purwanti

Ketika kesetiaan seorang istri tak berarti dimata suami. Bagaimana kah usaha Tari menghadapi pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya? ikuti terus kisah Tari yang ingin membalaskan rasa sakit hatinya terhadap Dimas.


"kau salah besar jika menganggapku lemah Mas, lihatlah nanti apa yang akan aku lakukan terhadapmu dan gundikmu itu! Tak ada kata maaf untuk sebuah pengkhianatan. Akan ku kembalikan kau ke tempat asalmu, dasar laki-laki tak tahu diri. Bersiaplah, kau harus merasakan rasa sakit hatiku ini berkali lipat. Ku pastiak kau akan memelas berharap kata maaf dariku. Kau telah memilih musuh yang Salah Mas!" - Mentari

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kiki Purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16

Kumandang adzan subuh sudah menggema disetiap masjid. Aku bergegas bangun dan mengambil wudhu, di ruang keluarga, Ibu dan Riri sudah menggelar sajadah. Kami akan melaksanakan sholat berjamaah, sedangkan Bapaka akan pergi ke masjid untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Selesai sholat, kami para perempuan sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan. Hari ini, aku akan kembali ke rumah Ayah, aku harus segera bergerak cepat sebelum Mas Dimas dan Maya semakin menjadi-jadi, sudah ku hubungi juga Mang Udin untuk kesini menjemputku. Rencana yang akan mengajak Ibu, Bapak dan Riri jalan-jalan pun harus ku tunda dulu. Biarlah nanti jika masalahku dan Mas Dimas sudah mulai membaik, akan ku ajak mereka pergi berlibur. Kalau perlu ke pulau dewata sekalian.

Sarapan sudah beres, tak lama Bapak juga pulang dari masjid. Kami pun sarapan bersama, setelah sarapan aku pamit ingin memandikan Adam, karena Mang Udin sudah memberitahu bahwa dia sudah meluncur kesini menggunakan taxi online. Akan membutuhkan waktu lumayan lama, apalagi ini hari minggu sudah dipastikan akan sedikit macet.

Ku lihat, Adam sudah bangun dan sedang berceloteh sendiri. Ah, anakku kau penyemangat Ibu. Tetaplah di sisi Ibu nak, kita hadapi dunia yang kejam ini bersama-sama. Beres memandikan Adam, ku bawa Adam ke teras rumah, akan ku titipkan pada Riri sementara aku akan mandi dan bersiap.

Setelah dirasa semua masuk ke dalam tas, dan diri ini sudah fresh. Aku menyusul Adam ke teras, kulihat disana Bapak sedang bermain bersama Adam. Dapat ku dengar suara tawa dari bocah gembul itu. Lihatlah mas, bahkan kau tak tau anak kita sekarang sudah sebesar itu. Kau tak pernah sekalipun memperhatikan dan memberikan kasih sayangmu padanya. Bermain saja kau tak pernah, kau terlalu dibutakan oleh nafsu dunia. Batinku

"Aduh, anak Ibu lagi maen sama kakek ya" ucapku sambil mendekati Adam

"Iya nih Mbak, Bapak dari tadi nguyel-nguyel Adam terus. Sampai Ibu sama Riri gak boleh gantian gendong" ucap Riri merajuk

"Ya biarin to, abisnya Bapak kangen banget sama Adam. Punya anak laki tapi gak pernah mau nengokin orangtuanya"

Deg!

Hatiku mencelos mendengar ucapan Bapak. Aku tahu, Bapak sedang memendam rindu pada anak lelaki satu-satunya itu. Anak yang ia besarkan dengan penuh harapan, tapi nyatanya kini ia memberikan luka pada Bapak.

"Sudahlah Pak, kan sekarang ada Adam" ucapku berusaha menghibur

"Nak, apakah jadi hari ini mau pulang?" tanya Ibu padaku

"Iya Bu, aku sama Adam pulang hari ini ya. Tadinya mungkin besok atau lusa kami akan pulang, tapi ini ada kepentingan mendadak banget, gak bisa ditinggal" jawabku tak enak hati

"Yowes lah, padahal kami masih kangen sama kalian. Nanti sering-seringlah kesini main. Ajak juga suamimu itu kesini, nanti Bapak nasehati dia. Kamu yang sabar, maafkan Bapak dan Ibu yang telah gagal mendidik Dimas menjadi laki-laki yang bertanggung jawab"

"Iya pak nanti aku akan sering berkunjung kesini. Riri nanti libur sekolah maenlah ke rumah Mbak, sama Bapak dan Ibu sekalian ya. Tari akan belajar ikhlas pak, Bapak sama Ibu jangan terus minta maaf sama Tari. Kalian gak salah, yang salah itu Mas Dimas" ucapku.

Lihatlah Mas, karena kelakuan mu ada berapa hati yang kau sakiti. Saat sedang berkumpul, ku lihat taxi ya membawa Mang Udin berhenti di depan rumah Bapak.

"Assalamualaikum Bapak, Ibu"

"Waalaikumsalam" jawab kami serempak

"Ibu mau langsung pulang sekarang?" tanya Mang Udin padaku

"Bentar ya Pak, saya ganti baju dulu"

"Ri, bikinkan Mang Udin kopi" titah ibu pada Riri

Riri pun mengangguk.

Di dalam kamar, ku ganti pakaianku. Tak lupa mengecek kembali apa-apa saja yang akan dibawa pulang. Setelah dirasa tak ada yang tertinggal, aku pun membawa semua barang bawaanku. Di teras, Mang Udin masih mengobrol dengan Ibu dan Bapak. Sedangkan Riri menggendong Adam.

Ku berikan semua barang bawaan kepada Mang Udin agar di masukkan ke bagasi.

"Pak, Bu, Riri. Tari pamit ya, kalian sehat-sehat disini. Nanti kalau ada waktu mainlah ke rumah Tari"

"Iya nak, kamu juga hati-hati dijalan ya. Kabari lewat Riri jika kalian sudah sampai dirumah, jaga kesehatan. Jika Dimas makin kurang ajar, beritahu kami" ucap Ibu sambil memelukku

"Iya Bu, oh iya. Ini ada sedikit rezeki buat Bapak dan Ibu. Nah yang ini untuk Riri. Maaf jika Tari tak bisa memberikan banyak. Do'akan selalu Tari agar bisa kuat menghadapi cobaan ini"

"Tak usah nak, bawalah kembali. Itu untuk Adam" Bapak menolak

Tapi ku yakin kan Bapak bahwa itu murni hasil dari keinginanku, dengan sedikit perdebatan akhirnya Bapak mau menerima uang itu. Setelah selesai berpamitan. Mobil yang di lakukan Mang Udin pun pergi meninggalkan rumah Bapak.

🌸🌸🌸🌸🌸

Menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam 35 menit, akhirnya aku sampai di rumah Ayah. Sudah kulihat mobil Radit terparkir di halaman rumah, gegas aku turun dan masuk kedalam.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam" ucap Radi dan Ayah serempak.

Ku suruh Bibik untuk menemani Adam bermain, karena mungkin obrolan ini akan memakan waktu yang cukup lama.

Setelah Adam di bawa oleh Bibik, aku pun mulai menceritakan semuanya kepada Ayah. Tak ada yang kurang sedikit pun, termasuk bukti-bukti yang sudah aku kumpulkan. Termasuk beberapa foto lagi yang tadi pagi dikirim oleh Darto.

Kulihat, rahang Ayah mengeras. Kepalan ditangannya sangat kuat. Sudah ku pastikan amaran Ayah kini sudah tak terbendung lagi.

"Dasar kurang ajar, lelaki tak tahu di untung. Awas saja, akan ku kerahkan anak buahku untuk memberi pelajaran pada lelaki tak tahu diri itu" ucap Ayah geram

"Tak usah ya, jangan kita kotori tangan kita dengan kekerasan. Lebih baik kita main aman saja dan main cantik. Kita buat dia menderita secara perlahan"

"Iya, benar om. Kita tidak boleh gegabah, kita belum tahu seberapa besarnya bahaya Maya. Apalagi dia selalu bermain dukun. Kita pelan-pelan saja om"

Ya, dari Darto juga aku tahu bahwa selama ini Maya menggunakan ajian pengasih dan memakai susuk di beberapa bagian. Sudah pasti Mas Dimas pun sekarang ada dibawah kendalinya, sudah Mas Dimas tak punya iman yang kuat, ditambah rasa bosan padaku. Pantas saja memudahkan Maya untuk mengendalikannya.

Bagaimana pun, walaupun Mas Dimas ada dalam pengaruh Maya itu tak akan mengubah keputusanku. Andaikan ia kuat Iman dan mampu bersyukur mungkin kejadiannya tak akan seperti ini.

"Aku sudah menyuruh Darto untuk datang ke rumah dukun yang selalu Maya kunjungi. Ku berikan beberapa pilihan padanya, akan ku berikan uang dengan jumlah 100 juta tapi dia tak boleh lagi membantu Maya dalam hal apapun, atau tetep membantu Maya dengan konsekuensi, ku masukkan dia dalam penjara seumur hidup. Mungkin terdengar konyol jika prakterk perdukunan kita perkarakan, tapi dengan beberapa bukti dan tentunya juga uang. Semuanya tak ada yang tak mungkin bukan" lanjut Radit lagi

"Terus, apa pilihan dukun itu?" tanya ayah pada Radit

"Tentu saja ia memilih uang, tapi dasar dukun tak tahu diri. Ia akan berada di pihak kita jika ia bisa mendapatkan uang 100 juta dan satu buah motor keluaran terbaru" jawab Radit lagi

"Terus, kau setuju dengan syarat itu?" tanyaku lagi

"Ya mau bagaimana lagi, tapi sebelumnya maaf om. Uang untuk membeli motor mungkin aku akan ambil dari uang perusahaan. Mungkin nanti bisa di potong dari gajiku. Untuk uang 100 juta biarlah itu aku sedekahkan pada dukun tua bangka itu"

"No! Jangan gunakan uang mu seperpun Dit. Ambillah dari uang perusahaan. Uang tak berarti bagi Om. Keselamatan dan kebahagiaan putri Om yang paling utama"

"Baiklah Om, jika itu mau Om. Besok Darto ku suruh menemui lagi dukun itu. Dan sekarang apa langkah yang akan kau ambil Tari?" Tanya Radit padaku

"Besok, biarkan Tari kembali ke perusahaan Yah. Akan Tari ambil alih kuasa disana. Tapi, aku masih butuh bimbingan mu Dit. Kita bongkar semua kebusukan Mas Dimas dan Maya sama-sama"

"Deal, keputusan yang tepat sekali. Besok datanglah ke kantor, tapi jangan sampai suamimu tahu bahwa kau akan kembali ke perusahaan"

"Tenang saja, akan ku pastikan ia tidak akan tahu. Karena ia terlalu sibuk dengan gundiknya. Besok, kumpulkanlah semua petinggi perusahaan dan semua karyawan. Aku ingin memberikan kejutan untuk dua pengkhianat itu" ucapku menyeringai.

Radit pun hanya mengangguk tanda mengerti.

Baiklah Mas, mari kita mainkan permainan ini. Semoga besok, kau menyukai kejutan Yang akan ku berikan padamu. Dan kau Maya, aku tak takut sedikitpun denganmu, jika masih kau menggunakan bantuan ilmu hitam. Aku akan meminta pada Allah agar selalu melindungiku dari orang-orang jahat sepertimu, sehebat apapun nanti dukun yang akan membantumu, tak akan ada yang bisa mengalahkan kekuatan Allah SWT.

Sampai bertemu besok di kantor dua pengkhianat.

Bersambung....

1
Truely Jm Manoppo
😍😍😍😍
Truely Jm Manoppo
kerennnn Tarii
Truely Jm Manoppo
aneh si Maya ... dasar ga da akhlakk. kok dendam dgn bosnya bu Laras ... ya pantes dong di marahin namanya korupsi ... kok merembet ke anaknya Mentari
Truely Jm Manoppo
ya ampunnnn
Truely Jm Manoppo
emang Dimas ya ... suami gak da akhlak
Truely Jm Manoppo
hajarrrr Tari ....
Truely Jm Manoppo
good job Tari ... 👍👍👍👍 Thor aku suka cerita wanita kuat.
Truely Jm Manoppo
wadowww pelakor dan suami yg gak tau diri dan tidak setia ... buang ke laut aja
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
semangat Tari dan Radit.. segera bongkar kebusukan Dimas dan Maya
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
gercep juga Tari🤭
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
good job Tari, kumpulkan semua bukti kelicikan maya dan dimas..
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
dimas type laki² kacang lupa kulitnya🙄
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
cakep nih.. wanita jaman now kudu jadi wanita kuat dan tangguh menghadapi laki² modelan dimas🤭
ᵗⓂ༺ᵐʸ𝕬𝖓𝖌𝖌𝖎༻
baru bab awal aja dah bikin greget 🤭
Yati Syahira
dimas bisa juga kena penyakit kelamin ketularan maya
Yati Syahira
rasain laki laknat masih ngarep tdk cerai oon sdh salah masih nyalain orang lain
Yati Syahira
tari cerdas
Yati Syahira
cerdas tari ayao balas main cantik sebelum di hempasin
Anonymous
Tari ga jijik ya sama tempat tidurnya
Anonymous
Makanya anak bos koq bisa nikah sama ob yg ada lupa daratan deh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!