NovelToon NovelToon
Tetaplah Disini

Tetaplah Disini

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama
Popularitas:43.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: Ayu

Mahendra laki laki tegas dan berpendirian, ia jatuh cinta pada Retno adik tunangannya.
Satu malam Hendra melakukan kesalahan besar pada Retno, sehingga membuat gadis itu pergi meninggalkan kota kelahirannya.
Bertahun tahun Hendra hidup dalam penyesalannya, hingga tujuh tahun kemudian Retno kembali ke kota kelahirannya dengan calon suaminya.
apakah yang akan terjadi pada Retno dan Hendra, apakah kebencian masih menguasai hati Retno? dan masihkah Hendra mencintai Retno?, selamat membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

teman lama

Beberapa hari kemudian, Retno mengendari motornya menuju daerah Bumiaji, ia melewati jalanan yang menurun di sepanjang jalan.

Pemandangan hijau di sekitarnya ia nikmati dari balik kaca helmnya.

Rasanya seperti kembali ke masa lalu, sesekali ia tersenyum mengingat dirinya yang masih berseragam putih abu abu.

Setelah tiga puluh menit perjalanan, Retno menghentikan motornya di tepi jalan raya, di depan sebuah rumah berlantai dua dan bercat merah bata.

" Ret!!" suara Lidia dari dalam rumah, teman baik Retno saat SMA itu setengah berlari sembari membuka pagar,

" Ya Ampun ret?!!" Lidia langsung memeluk Retno,

" Kau sehat lid..?" Retno membalas pelukan Lidia,

" Sehat..!" jawab Lidia yang tubuhnya sudah semakin berisi itu.

" Masukkan motormu?" kata Lidia sembari melepaskan pelukannya.

Retno segera memasukkan motor milik ayahnya itu ke dalam halaman rumah Lidia.

Setelah itu keduanya masuk dan mulai saling berbincang.

Lidia tampak begitu senang melihat Retno, ia bertanya kesana kemari tentang Retno, sehingga lupa menceritakan tentang dirinya sendiri.

" Mana anak anakmu lid?" tanya Retno,

" Sekolahlah ret,"

" kelas berapa?"

" masih TK B.. cewek.."

" wah, pasti seru.."

" hemm, tidak hanya seru, ramai setiap hari denganku.." kata Lidia membuat Retno tertawa,

" kau sih ret, tiba tiba pergi, masa teman baikku tapi tidak disampingku saat aku menikah?" protes Lidia,

" Ah kau ini, bukannya kau sudah tau sebabnya.." jawab Retno kalem,

" Iya sih, tapi tetap saja ret, aku sedih.. Waktu kau baru berangkat ke Bandung, kakakmu dan laki laki itu datang kesini lho, aku ingin cerita, tapi nomormu tiba tiba tidak bisa di hubungi.. Kau ini Ret, benar benar membuang masa lalu termasuk teman temanmu ya?!" Lidia kesal.

Lagi lagi Retno tersenyum,

" Mau bagaimana lagi," jawab Retno,

" tapi untuk apa waktu itu mbak Ratna kemari?" tanya Retno akhirnya penasaran,

" bertanya tentangmu lah, karena sebelum kau berangkat, aku adalah orang terakhir yang kau temui.." jawab Lidia sembari membenarkan letak dasternya.

" iya ya.."

" Ya iyalah ret?! Aku di tanya macam macam,"

" lalu jawabanmu?"

" ya ku jawab kalau kau hanya menangis saja, mana mungkin aku jujur, apalagi di hadapanku ada laki laki itu..,

tapi kudengar tidak lama kakakmu putus tunangan dengannya kan?"

Retno mengangguk,

" kalau kulihat waktu kakakmu kesini dengan tunangannya itu, seperti tidak ada ikatan diantara mereka ret, seperti bukan tunangan, malah seperti teman..

Laki laki yang namanya, siapa? mas Hendra itu ya, malah lebih mencemaskanmu dari pada kakakmu, dan dia terang terangan mencemaskanmu di depan kakakmu, herannya.. kakakmu tidak terpengaruh akan itu, malah terus bertanya tentangmu lalu disampaikan pada mas Hendra itu.." jelas Lidia.

" Andai kau bisa ku hubungi ret, sayangnya kau menghilang seperti hantu!" Lidia mencubit pipi Retno kesal.

" Bagaimana kakakmu sekarang? sejak aku pindah ikut suamiku kesini, aku sudah tidak pernah bertemu dengan kakakmu?" tanya Lidia,

" Sudah punya anak satu.."

" dengan laki laki yang sering menjemputnya itu? Mas Didit?"

Retno mengangguk dan tersenyum,

" Yah.. Namanya jodoh.. Lalu si mas Hendra itu? Dia ganteng lho ret.. Gagah..!" Lidia menutup mulutnya.

" dia belum menikah katanya.." jawab Retno,

" Wah..?! Yang benar ret?"

" Apa sih lid?! Heboh?!"

" Kenapa sih kau tidak dengan dia saja?"

Retno melotot ke arah Lidia,

" Dia tidak jelek lho ret, kau juga sudah.. Ehem.. Dengannya, dan tampaknya dia suka padamu.."

" huss! Apa sih lid? Sudah tujuh tahun berlalu, Aku juga sudah punya calon suami?" Retno mencubit paha Lidia yang dua kali lipat lebih besar darinya itu.

" Aku kan belum tau calonmu?" Lidia cemberut,

" Tidak kalah ganteng kok lid, cuman kalah tinggi saja.."

" kalah kaya juga ya sepertinya.. Hehe.. "

mendengar itu Retno menghela nafas,

" kau ini, masih saja.." keluh Retno,

" ya masih lah, ganteng.. Mapan itu wajib selama bisa di raih.. Kalau tidak bisa di raih ya terima kenyataan.. Seperti aku sekarang.. Hahahahaaa..!" Lidia tergelak,

" Huss..! Suamimu seorang pegawai.."

" iya ret, yah kau Taulah.. Tapi aku tetap bersyukur.. Yang penting dia setia.."

" nah itu.."

" Apanya yang itu!" Lidia memukul paha Retno gemas,

" Jadi kau mau melamar kemana?"

" ke lima sekolah.. Aku mencari yang dekat dekat rumah saja biar tidak lelah di jalan.."

" Jadi nyonya saja.."

" dan menggemuk sepertimu?"

" hahahahaa.. Makan tidur makan tidur..!"

" itu tandanya suamimu sayang padamu.."

" ya sayanglah, lihat saja kalau tidak sayang.."

Retno tidak henti tersenyum melihat tingkah Lidia yang sekarang.

Hari sudah mulai sore saat Retno pulang dari rumah Lidia.

Ia menghentikan motornya di depan pagar rumahnya karena melihat ada mobil terparkir di depan rumah,

Entahlah itu mobil siapa, Retno tidak hafal.

Pelan pelan di kendarai motornya masuk ke dalam garasi.

Setelah mengunci motornya dan mencabut kuncinya, Retno berjalan masuk ke arah pintu depan.

Deg..!

Masih di depan pintu, tapi langkahnya terhenti,

ia melihat Hendra duduk di sofa ruang tamu.

Laki laki itu berkemeja biru muda, rapi seperti biasanya, namun raut wajahnya terlihat tidak tenang.

Tatapan keduanya beradu sejenak,

tapi Retno segera tersadar dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

" Selamat sore mas.." sapa Retno mau tidak mau, ia berjalan masuk,

" Selamat sore Ret.." jawab Hendra masih menatap Retno.

Sudah berhari hari berlalu, sejak Retno dan Hendra bicara,

sekarang keduanya bertemu lagi, dengan situasi yang lebih canggung.

" Ret.." panggil ayah Retno,

" iya yah?" jawab Retno mendekati ayahnya yang duduk tidak jauh dari Hendra.

" Mas Hendra sudah menunggumu sedari tadi.."

Retno terdiam, ia menatap Hendra.

" Katanya ada perlu denganmu nduk.. Kau bicaralah.. Ayah ke dalam dulu.." kata ayah Retno bangkit dan berjalan masuk ke dalam, meninggalkan Retno yang masih berdiri terpaku.

" Dari mana?" Hendra membuka percakapan,

" Dari rumah teman.." jawab Retno akhirnya duduk perlahan.

Ia lebih canggung dari biasanya, apalagi sekarang ia tau bagaimana perasaan Hendra padanya.

" kau lelah?" tanya Hendra,

 Retno menggeleng pelan, tak menatap Hendra.

" aku sengaja kesini, karena bingung bagaimana caranya bisa menemuimu lagi.."

Retno diam,

" ret.. Aku memberanikan diri kesini, untuk mengajakmu bicara, aku ingin menjelaskan pembicaraanku yang terputus waktu itu.." kata Hendra dengan penuh hati hati.

Retno menggenggam tangannya, menekan perasaannya.

" Mas.. Rasanya tidak perlu lagi kita perpanjang,

marilah kita tutup masa lalu itu.." kata Retno pelan.

" Mbak Ratna sudah menjelaskan segalanya.. Aku ingin kita melupakannya.." imbuh Retno,

" Ratna? Bicara apa dia ret?" tanya Hendra,

" sudahlah mas.."

" tidak ret, aku ingin kita bicara.. Aku ingin kau mendengarnya dari mulutku sendiri?"

" maaf mas.. Kita tidak punya hubungan apapun.. Tidakkah mas terlalu berlebihan?" Retno memberanikan diri menatap Hendra,

Tatapannya sayu, menyembunyikan kesedihan.

" Kau terlalu kejam ret.." ujar Hendra tiba tiba,

" Kau tidak pernah memberiku kesempatan untuk menjelaskan kepadamu,

Kau bahkan meninggalkan ku dengan penyesalan yang tiada ujungnya.." suara Hendra tertahan.

1
Lyna Elza
idiihh. ngapain tuh bapakk Retno.... cuman duduk doang ajaaa...inikan Krn ulahmu juga
Pipit Fitriani
iya benar... cari di villa atau balik lg ke bandung
Isda Wardati K
berharap retno justru sembunyi di villa milik keluarga hendra
Mika Saja: iya semoga disna,kan pasti orang gak kepikiran smpai kesna
total 1 replies
Mika Saja
mba ayu Retno diumpetin dimna to,,,,kasihan tuh PD nyari2🤭🤭
evi Lusi
sebenarnya antara sedih dan lega
evi Lusi
astaga. kemana km Retno
tina napitupulu
kabur ke kandang kuda
tina napitupulu: cuma itu yg terlintas kak...🫣🫣
ayuningdianti: 😂😂😂😂 ya ampun kak...
total 2 replies
Abian Arka
next
Isda Wardati K
terima kasih up nya.
sehat selalu mbk Ayu
Isda Wardati K
mbak Ayu pinter banget buat kami bahagia sekaligus sedih dan dag dig dug dg cerita hendra & retno.
Mika Saja
Retno kabur kan LG km Retno,,, hadeh mudah2an kabur kerumah Hendra ya mau ngajak kabur tp blm ketemu orangnya,,,,mba ayu diumpetin kemna retnonya🤭
Lyna Elza
Retno kabur juga karena bapakkkkk.....
Lyna Elza
mantap sekali Hendra ini, laki laki sejati, bertanggung jawab, Gak seperti bapakk nya Retno....gak bertindak
Iyee Kah
up up up
Dewi Lestari
Kamu dimana Retno....jangan pergi jauh2lah Ret....Hendra bawa kabar baik loh.....satukan mereka mb Ayu....lanjut up mb.
tina napitupulu
mau kemana itu bocah...pakek kabur lg...🫣🫣
Iyee Kah
jangan2 dibawa kbur mas hendra
Mika Saja
waduh....Retno nambah masalah baru,,,,,knp msh ngeyel to....mba ayu penasaran nih minggat kemn Retno
Pipit Fitriani
Rindu itu berat ya kan mbak reto,sampai2 ada acara kabur segala 🤣😂 Mbak ayuuuuu ku up lg dooonk
Lyna Elza
kok gak ada solusi sudah sekian lamanya....wes inilah akhirnya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!