Menjemput Bidadari

Setelah sampai ditempat cafe tempat amora bekerja mereka bergegas menemui kak fadly dan kak dika diruangannya dilantai dua, tapi saat ingin mengetuk pintu dia mendengar suara yang tak asing ditelinga amora yaitu suara kak boby.

"Lu yakin nerima perjodohan ini, terus hubungan lu sama amora gimana bro?" Tanya dika

"Gue macarin dia karena mirip sama tania, anggep aja gue gamon pada saat itu" Jawab boby enteng.

"Berati lu gk beneran cinta sama amora? Gila lu udah nyakitin anak orang" Saut fadly

"Ya gue sayang sama dia, cuma buat nerusin hubungan gue sama dia kayanya gk mungkin, lu tau sendiri lah keluarga gue kaya gimana, ini aja gue dijodohin sama anak temennya kan" Jawab boby lagi

"Jangan bilang lu dua minggu ini balik kejakarta karena perjodohan ini?" Tanya fadly lagi

"Iya gue udah tunangan sama anak temen bokap gue, bulan depan gue nikah makanya gue minta lu berdua handel restoran yang disini soalnya gue bakal sibuk ngurusin pernikahan gue" Jawab boby.

"Gk habis fikir gue, lu mau merima aja perjodohan sedangkan lu masih sama amora" Kini giliran dika.

"Ya gue terima orang ceweknya mantan gue pas SMP, makanya pas orangtua gue tau langsung ngelamar dan mempercepat pernikahan ini, soal amora nanti deh gue putusin, dia layak dapet yang lebih baik dari gue, lagian ini juga demi kelangsungan bisnis kita bro, bokap gue janji bakal nambahin modal kita buat buka cabang baru" Jawb boby lagi.

Amora yang mendengar semua tentu saja syok dan kaget bukan main, lalu dia menuju lantai bawah, nisa yang baru keluar dari toilet dibuat panik saat melihat temannya berlari sambil menangis. Tak banyak berfikir lalu dia menyusul amora.

"Ra ayo kita pulang nanti aku ceritain dirumah" Ucap amora sambil menangis

Nisa yang bingung menurut saja, dia mengambil motornya di parkiran lalu pulang kerumah. 20 menit mereka sampai dirumah nisa. Amora langsung masuk kamar nisa dan menangis sejadi jadinya. Nisa yang belum mengerti keadaan sebenarnya dibuat kalang kabut sendiri. Akhirnya nisa memutuskan keluar kamar agar amora menenangkan dirinya.

Setelah beberapa menit tak dengar suara tangisan amora, nisa kembali masuk kekamarnya ternyata amora pingsan didekat pintu kamar mandi. Nisa yang panik lalu meminta bantuan tetangganya untuk membawanya kerumah sakit.

Setelah sampai rumah sakit amora langsung mendapat penanganan karena ada darah mengalir dikakinya.

"Keluarga nona amora safitri" Panggil suster

"Saya sus, bagaimana keadaan teman saya?" Jawab nisa panik

"Mari masuk biar dokter yang menjelaskan" Jawab suster

Nisa yang mendengar langsung masuk kedalam ruangan tersebut, ia bisa melihat temannya yang pucat dengan tangan diinfus.

"Bagaimana keadaan teman saya dokter?" Tanya nisa kebetulan dokter dewi yang tadi memeriksa kandungan amora

"Alhamdulillah kandungan mbak amora selamat walau sempat pendarahan tadi, saat ini mbak amora harus dirawat dulu untuk memantau keadaan janinnya" Ucap sang dokter.

"Baik dok terimakasih" Ucap nisa, kemudian nisa bergegas kebagian adminitrasi untuk melakukan pendaftaran.

Sambil menunggu amora dipindahkan dia menelpon orangtuanya untuk meminjam uang, nisa punya tabungan tapi tak banyak, karena takut kurang dia lebih memilih meminjam kepada orang tua.

Setelah menunggu akhirnya amora dipindah keruang rawat, tak lama amora sadar.

"Nis aku dimana?" Tanya amora setelah sadar

"Ra kamu udah sadar, kamu di RS lagi tadi kamu pingsan dan pendarahan, untung anak kamu kuat kaya ibunya" Jawab nisa

"Nis sepertinya Allah sedang menegurku nis atas dosa yang aku lakukan, maaf jadi ngrepotin kamu ya" Ujar amora

"Sabar ya ra anggap aja ini ujian untuk kita lebih baik lagi" Jawab nisa.

"Kak boby bulan depan nikah nis, dia dijodohin sama orangtuanya, ternyata dia kemarin pulang ke jakarta buat tunangan dengan mantan SMPnya nis, aku cuma dijadiin pelampiasan dia doang nis pas baru putus sama ceweknya yang dulu" Ucap amora

"Aku denger semua pembicaraan mereka di cafe tadi, terus nasib anak ini gimana nis? Apa aku gugurin aja, dari pada dia lahir gk punya ayah, diapasti akan dibully orang karena anak haram nis" Sambung amora lagi.

"Hey gk ada anak haram, didunia ini anak terlahir suci dan jangan sampai menambah dosamu dengan menggugurkan bayi tak bersalah ini. Ayo kita rawat bersama sama, besarkan dia bareng" Saut nisa menenangkan.

"Udah jangan dipikirin lagi, lebih baik kita mikirin cepet cepet selesain skripsi sidang terus kita cari kerja buat besarin anak ini bareng bareng, ayo kita kasih dunia yang indah pada anak ini" Ucap nisa lagi sambarimengelus perut amora.

Amora yang mender ucapan nisa kembali menangis sia merasa bersalah karena berfikir akan menggugurkan anaknya.

"Mulai saat ini kamu tinggal bareng aku ya, kita jaga dia bareng bareng, ingat anak juga membawa rezeki tersendiri jangan takut kekurangan" Ucap nisa

"Makasih ya nis buat segala bantuan kamu selama ini" Ucap amora

"Udah jangan dipikirin lagi" Jawab nisa.

"Nis aku mau keluar dari cafe aja, tabungaku masih cukup kok buat sampe kita lulus,terus cari kerjaan lain, akujuga butuh kerjaan yang gajinya lumayan buat biaya lahiran nanti"

"Ya udah setelah keluar dari RS kita temuin kak fadly buat ngundurin diri" Ujar nisa

"Gk perlu lewat wa aja, aku udah gk mau ketemu ataupun berurusan lagi sama mereka, kalau nanti kamu ketemu mereka terus nanyain aku jawab aja aku balik panti lagi dibandung setelah lulus" Ucap amora, dibenar benar ingin mengjauh dari semua yang berhubungan dengan boby.

Sedangkan boby, fadly, dan dika sedang panik setelah mendapat laporan dari beberapa karyawannya kalau tadi amora datang dan pergi dalam keadaan menangis.

mereka yakin kalau amora pasti mendengar semua pembicaraan tadi.