NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:987.8k
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 24. Menghajar si perundung.

Mora tersenyum melihat dayang - dayang Leah tidak ada yang bergeming sama sekali.

"Kamu tidak menjawab, Rubi!? Anet, Kyomi, kalian tangkap Mora." Perintah Leah, tapi Anete dan Kyomi juga tidak bergeming.

"Wah!!" Leah menghela nafas kasar sekarang, tidak dia sangka sekarang Mora memiliki pengaruh sampai membuat ketiga temannya takut.

"Mereka tidak mau maju, apa aku yang harus maju?? Oke aku saja yang maju." Ujar Mora.

Mora berjalan dan berdiri di depan Leah sekarang, dia tersenyum pada Leah yang wajahnya sudah merah padam karena emosi.

"Leah, biar aku beri tahu padamu sesuatu.. Jika kamu mengandalkan kekuasaan orang tuamu untuk menjadi dominan di sekolah, setidaknya status mereka harus jelas. Karena akan sangat memalukan ketika statusmu ternyata..." Ujar Mora lalu menutup mulutnya.

"Anak simpanan." Ujar Mora, tak tanggung tanggung.

"Plak!!" Leah melayangkan sebuah tamparan yang sangat keras sampai Mora sedikit terhuyung.

"Berani kau mengataiku, huh?!" Leah kembali mendekati Mora untuk kembali memukulnya, tapi Mora lebih dulu menggunakan kakinya untuk menendang perut Leah sampai Leah tersungkur di tanah.

Leah terkejut dengan serangan dadakan Mora, dia tidak menyangka Mora memiliki kecepatan tendangan secepat itu dia pun kesakitan sekarang.

"Wah, pipiku sampai merasa sangat panas karena tamparanmu Leah." Ujar Mora, sudut bibir Mora bahkan langsung berdarah.

Mora hendak membantu gadis yang di rundung Leah untuk bangun, tapi Leah dengan cepat bangun dan kembali akan menyerang Mora, tapi dengan cepat Mora juga melayangkan tinjunya ke dada Leah.

"Argh!!" Leah kesakitan.

"Sakit? Baru juga satu pukulan sudah kesakitan, payah. Lihat dia, dapat berapa kali pukulan darimu? Dia lebih kuat darimu." Ujar Mora.

Rubi akhirnya bertindak juga, dia hendak menyerang Mora diam - diam dari belakang, tapi insting membunuh Mora lebih tajam dari pada langkah kaki Rubi. Ketika Rubi hendak melayangkan tinjunya pada Mora, Mora langsung berputar dan mencekik leher Rubi.

"Ekkhk!" Rubi kesakitan. Mora menatap Rubi lalu tersenyum dingin.

"Pecundang, hanya berani menyerang dari belakang." Ujar Mora.

Akhirnya Anet dan Kyomi juga maju, mereka maju bersamaan untuk menyerang Mora, tapi Mora memutar tubuh Rubi dan menghempaskannya pada mereka berdua, jadilah mereka bertiga juga terkapar di tanah.

"Bruggh!!" Mereka jatuh bersamaan.

Mora berbalik dan membantu gadis yang di rundung Leah tadi, gadis itu terlihat sangat mengenaskan bahkan jari tangannya ada yang berdarah karena di injak Leah.

"Terimakasih, Mora." Ujar gadis itu dengan mulut bergetar.

"Kamu terluka, pergilah ke.."

"Mora awas!!" Gadis itu melihat Leah yang mendekat.

Leah dengan kasar menarik rambut Mora sampai Mora menengadah keatas, Mora sudah mulai terpancing emosinya sekarang, dia dengan kuat meninju hidung Leah sampai mimisan.

"Hargh.."

"Bugh!!" Mora meninju hidung Leah.

Mora kemudian melayangkan tamparannya berkali - kali pada Leah..

"PLAK!!"

"PLAK!!"

"PLAK!!"

Sampai Leah terhuyung kebelakang dengan darah yang memenuhi wajahnya.

"Leah!" Rubi menangkap tubuh Leah, dan seketika Leah menangis.

"Ahhh.. Hiks.. Hiks.. Hiks.." Tangis Leah pecah.

Leah menangis karena hidungnya berdarah, karena sakitnya sangat luar biasa. Hidung itu bukan hidung asli, itu adalah hasil oplas, jadi ketika patah tentu rasanya renyah.

"Ck, begitu saja menangis, sudah sok melampiaskan emosi jiwamu pada anak orang, aku rasa kau sakit jiwa." Ujar Mora.

"Hidungku patah, sakit.. Hiks.. Hiks.." Leah menangis mengenaskan.

Kedua pipinya merah lebam dengan hidungnya yang patah dan mimisan, Leah terlihat sangat mengenaskan.

Mora akhirnya memapah gadis yang di rundung Leah tadi, tapi baju gadis itu sobek di bagian lengan, akhirnya Mora melepas jaketnya dan di pakaikan pada gadis itu.

"Terimakasih Mora, aku akan ke UKS sendiri saja." Ujar gadis itu.

"Tidak, ayo aku antar." Ujar Mora.

Mora pun mengantar sampai di UKS, gadis itu pun di tangani oleh dokter UKS. Setelah memastikan dia aman, Mora baru pergi dari sana.

Mora berjalan menuju Lobby karena dia memutuskan untuk pulang, tapi sebuah tangan merangkulnya dengan akrab, siapa lagi kalau bukan si bocah tengil.

"Brandon, turunkan tanganmu atau aku pelintir ke depan." Ancam Mora.

"Galak sekali.. Lagi pms, ya?" Ujar Brandon.

"Mora, kamu lihat Leah tadi?? Dia menangis menyedihkan dengan hidung berdarah." Ujar Brandon.

"Aku yang menghajarnya." Celetuk Mora, Brandon pun menatap Mora dengan terkejut.

"Kamu bercanda, kan?" Tanya Brandon.

"Tidak lihat pipiku merah? Dia yang melakukannya, jadi aku membalasnya." Ujar Mora enteng.

"Sampai seperti itu!?" Brandon terkejut.

"Ya, sampai seperti itu. Makanya kamu jangan memancing emosiku, atau jika sampai aku kehabisan kesabaran, kamu akan.." Mora mengepalkan satu tangannya dengan pelan sampai berbunyi..

"Kretek! Kretek! Kretek!"

"Paham?" Ujar Mora, Brandon sampai hanya mengangguk - angguk panik karena ngeri dengan bunyi tangan Mora.

"Sangat paham." Ujar Brandon.

'Menakutkan sekali, kenapa Mora jadi sangat preman dari pada preman.' Batin Brandon.

"Ayo, hari ini aku sedang bosan, kamu punya rekomendasi tempat yang keren tidak?" Tanya Mora.

'Padahal dia menghajar Leah tadi, dia masih bilang bosan, astaga.' Brandon membatin sambil heran.

"Kamu tertarik dengan hal apa dulu, aku baru bisa rekomendasikan tempat padamu." Sahut Brandon.

'Hm, ku sangat ingin berpergian dengan motor, apa aku beli motor saja?' Batin Mora, lalu tersenyum.

"Tempat dimana motor - motor keren berada." Ucap Mora.

"Motor?? Bukannya kamu sudah punya motor keren??" Tanya Brandon.

"Itu bukan punyaku, itu punya papaku. Kakiku tidak sampai di tanah jadi aku tidak boleh memakainya lagi. Jadi aku akan mencari motor yang kakiku sampai, agar aku bisa pergi - pergi membawa motor." Sahut Mora.

Ya, benar Andreas melarang Mora menggunakan Motor besar itu lagi dengan beralasan kaki Mora masih pendek. Andreas bahkan mengunci ganda motornya dengan rantai, jadi Mora hanya bisa pasrah.

Padahal walau kakinya pendek pun dia bisa mengendarai motor itu karena Mora yang dulu sudah ahli membawa motr.

"Ekspresi macam apa itu, ayo cepat! Bawa aku ke tempat motor keren berada." Ujar Mora sembari menyeret leher Brandon.

'Dia tidak mau di rangkul, malah dia merangkulku. Fiks! aku jatuh cinta dengan gadis keren ini.' Batin Brandon sambil senyum - senyum sendiri.

Satu sekolah yang melihat itu sampai iri melihat kedekatan Mora dan brandon. Mora, gadis yang dulu cupu, cengeng, dan di kucilkan, kini menjadi pusat ke irian semua gadis.

Mereka pun sampai di parkiran motor dimana Brandon memarkirkan motornya, Brandon rupanya membawa dua helm, sekaan dia susah mempersiapkannya untuk Mora.

"Kau berangkat kesekolah berboncengan dengan siapa?" Tanya Mora heran, karena Brandon memiliki dua helm.

'Dia mulai ingin tahu tentangku.' Batin Brandon senang.

"Sendiri." Sahut Brandon.

"Lalu helm ini? kenapa kamu membawa dua helm?" Tanya Mora.

"Aku berjaga - jaga kalau ada seseorang yang mobilnya mogok dan tidak mendapat taksi." Ujar Brandon, Mora pun mengangguk - angguk.

"Ternyata kamu ngojek." Ujar Mora, Brandon pun langsung menyangkalnya.

"Mana ada aku ngojek! Aku bukan ojek." Ujar Brandon.

"Iya - iya, bukan ojek." Ujar Mora.

"Hei, kenapa jawabanmu seperti itu, aku sungguhan bukan Ojek, Mora." Ujar Brandon.

"Iya kau bukan ojek, ayo sekarang cepat jalan!" Ujar Mora. Mora memakai helmnya, dan itu terlihat imut di mata Brandon.

"Ah gemesh." Ujar Brandon sembari kedua tangannya memegang kepala Mora yang memakai Helm.

"Hei! Lepas tidak!" Mora meronta.

"Iya - iya, ayo." Ujar Brandon.

Akhirnya Brandon naik ke motor dan Mora memboncengnya lalu pergi dari parkiran sekolah, sementara dari jauh.. Leah menatap kepergian Mora dan Brandon dengan tatapan tajam.

'Aku tidak rela hidungku patah, lebih tidak rela lagi Mora mendekati Brandon. Atas dasar apa si culun dan si jelek itu membalik keadaan, ini pasti ada yang tidak beres.' Batin Leah.

"Aku yakin dia bukan Mora, Mora tidak memiliki keberanian sebesar itu. Aku sangat mengenal dia karena dia selalu menunduk takut jika melihatku." Gumam Leah.

"Tapi dia tidak punya kembaran, Le." Ujar Rubi.

"Aku akan membuat perhitungan dengannya, aku akan buka kedoknya dan membuktikan bahwa dia bukan Mora." Ujar Leah, dengan penuh amarah di matanya.

...TO BE CONTINUED.....

1
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
Ramlah
ngidam bu😅
Ramlah
bhaahahahaha
Ramlah
novel gitu loh apapun bisa saja ter jadi sesuai keinginan author nya 💯% keren 👍
Ratna Jumillah: Heheh.. Iya kak. 🤣
total 1 replies
Ramlah
🥺😭😭
Ramlah
so sweet 😍🥰😘
Ramlah
asyeekkk 😜
Ramlah
ya ya ya 😚☺️
Ramlah
🤣🤣🤣
Ramlah
wkwkwk sungguh gk bisa nahan tawa 🤣🤣🤣
Ramlah
akhirnya pulau itu sudah ada pemiliknya 🥰
Ramlah
Beautiful moment ❤️ 😍😘
Ramlah
syahduu 🥰
Ramlah
horeee 👏 akhirnya jadi menikah 😘
Ramlah
mantap 👍
Ramlah
seperti nano nano rame ceritanya 🤣🤣🤣
Soumena Mishy
laah kan mafia si byan ko JD mewek gitu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!