Haura, gadis manja yang menikah dengan Alkana, laki-laki yang lebih tua beberapa tahun darinya. Laki-laki yang sudah ia impikan untuk menjadi suaminya sejak kecil.
Alkana menikahi Haura karena permintaan sang Mami. Bahkan ia sempat sesumbar tidak akan menyukai perempuan yang dalam bayangannya dulu hanyalah anak culun yang mengekorinya kemanapun pergi.
Namun, setelah akad Alkana malah menjilat ludah sendiri. Ia akui ia sudah jatuh hati sejak melihat Haura stelah bertahun-tahun lamanya tidak berjumpa. Haura kini menjelma menjadi gadis cantik.
Bagaimana perjalanan pernikahan mereka disaat ada sosok Melodi yang hanya diakui Alkana sebagai sahabat namun, memendam perasaan pada Alkana dan tidak terima bahwa wanita lain yang jadi pendamping hidup lelaki pujaannya?
Happy reading 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sasa Al Khansa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
HIPDD 13 Menghapus Jejak
Haura, Istri Pilihan Dari Desa (13)
Haura tak peduli dengan ucapan Alkana. Ia memberontak dan ingin kembali menghapus jejak laki-laki asing itu.
Kerudung yang memang sudah tidak ia pakai, memudahkannya mengetahui dimana letak tanda-tanda itu ada.
" Aku kotor. Aa pasti jijik sama aku kan? Dia udah nyentuh aku." Tangis Haura membuat Alkanan tersayat.
Ia semakin merasa bersalah. Haura hanyalah korban dari kejahatan Kenzo. Itu berawal darinya pula. Berawal dari keinginan Kenzo membalaskan dendam padanya.
" Enggak. Aku gak jijik sama kamu,La," tegas Alkana.
Namun, Haura tak percaya. Ia terus memberontak dari Alkana yang mendekapnya .
Alkana yang bingung harus bagaimana akhirnya membungkam mulut Haura dengan bibirnya.
Ide g1la mulai terlintas di pikirannya.
Haura mematung saat Alkana melakukan tindakan yang di luar perkiraannya.
" Aku enggak jijik. Kamu lihat," ucapnya berhenti dari tindakannya yang membuat Haura bungkam tak lagi bicara dan tak lagi berontak.
" Kamu ingin menghapus jejak yang dia tinggalkan kan?," tanya Alkana
Belum sempat Haura menjawab, Alkana sudah menggigit bagian leher dimana Kenzo meninggalkan jejaknya.
" Aww," Haura meringis.
Namun, Alkana tak peduli. Ia hanya ingin Haura yakin bahwa ia tidak jijik sekalipun Kenzo sudah meninggalkan beberapa jejak di tubuh sang istri.
Lagi, Alkana membuat tindakan tak terduga. Ia membuka kancing pakaian Haura. Pakaian pasien dengan kancing di depan itu sudah terbuka semuanya tanpa Haura sadari.
" A..." lirihnya pelan.
Alkana melihat ke arah Haura sejenak. kedua pasang mata mereka saling bertatapan.
" Aku akan menghapus jejaknya. Ini mungkin menyakitkan. Tapi, tidak lebih menyakitkan dari apa yang kamu lakukan,"
Tanpa ba-bi-bu, Alkana melakukan apa yang ia lakukan di leher Haura pada bagian tubuh yang terdapat jejak gigitan Kenzo.
Ringisan demi ringisan terdengar. Namun, Alkana tidak menghentikan tindakannya. Ia bahkan sudah merebahkan kepala Haura di tas ranjang agar bisa melihat dengan jelas dimana saja Kenzo meninggalkan jejaknya.
Setelah yakin semua tanda sudah ia tandai ulang, Alkana menatap Haura.
" Aku sudah menghapus jejaknya. Jadi, jangan gosok lagi." Alkana mengecup kening Haura.
Alkana akan bangkit dari posisinya yang sedikit menind1h Haura saat kedua tangan Haura justru menahannya.
" Kalau Aa enggak jijik, masuki aku sekarang," pinta Haura yang tidak pernah Alkana duga.
" La..." Alkana bukannya tidak mau. Tapi, ia merasa sekarang bukan saat yang tepat.
" Kenapa? Kita kan memang sudah meniatkannya malam ini?," tanya Haura. "Apa Aa berubah pikiran? Aa sebenarnya jijik sama aku kan?," lirih Haura. Ia benar-benar merasa takut ditinggalkan setelah apa yang terjadi padanya.
" Bukan karena itu. Tapi, ini rumah sakit. Kita tidak mungkin melakukannya disini," jelas Alkana menepis pikiran negatif istrinya.
" Kalau begitu ayo pulang sekarang juga. Kita lakukan di rumah," jawab Haura memberi solusi.
Alkana tertegun. " Kamu masih sakit, La." bukan sekedar alibi namun, Alkana sangat khawatir dengan kondisi Haura. Tak hanya sekedar fisik, tapi m3ntal juga.
" Aku sehat. Aku yakin aku baik-baik saja untuk melakukannya,".
" La..." Alkana ingin menolak karena ia yakin kondisi dan waktunya tidak tepat.
" Kalau Aa menolak. Artinya Aa jijik sama Lala." tegas Haura.
Sebenarnya setelah apa yang menimpanya tadi sore, Haura jadi over thinking bahwa Alkana akan meninggalkannya.
Ucapan Alkana nyatanya tak membuat ia yakin. Ia butuh bukti. Bukan hanya sekedar menghapus jejak yang laki-laki asing itu tinggalkan.
Sementara di suatu kamar, seorang perempuan menggeram kesal. Rencananya gagal.
Laki-laki yang ia suruh katanya langsung di tangkap polisi. Entah apakah rencana mereka sudah di jalankan atau belum.
" Aku harus menemuinya besok. Aku harus menghapus semua jejak yang akan membuat polisi curiga padaku,"
Melodi membulatkan tekadnya untuk menemui Kenzo di kantor polisi. Kenzo harus tutup mulut sampai akhir dan tidak menyeretnya dalam kasus ini.
" Berapapun yang ia minta akan aku bayar,"
...******...
" Jangan katakan apapun tentangku pada polisi," ucap Melodi saat kini ia bisa menemui
Kenzo hanya tersenyum miris. Apa yang ia harapkan dari kedatangan seorang Melodi? Kabarkah? Tidak mungkin Melodi menanyakan kabarnya bukan?.
" Aku tidak mau hancur sendiri. Aku juga belum puas menghancurkan Alkana," Kenzo hanya menatap Melodi dengan tangan bersedekap.
" Aku akan melakukan apapun asal jangan seret aku dalam masalah ini. Kalau kita berdua di penjara, kamu tidak akan bisa melakukan apapun lagi," Gertak Melodi.
Selain tak ingin masuk penjara, Melodi tidak mau Alkana membencinya. Image dia di depan Alkana harus tetap bagus agar rencananya berjalan lancar.
" Yakin, mau melakukan apapun?," Kenzo menyunggingkan senyum sinisnya.
" Tentu. Apapun," jawab Melodi yakin.
" Bebaskan aku dari sini. Dengan jaminan aku bisa keluar," jawab Kenzo.
Sebenarnya Kenzo tidak semiskin itu sehingga tidak bisa menjamin dirinya sendiri. Namun, ia tak mau harta peninggalan orang tuanya berkurang. Selama ada yang bisa ia manfaatkan,kenapa tidak?
Lagipula apanya menimpanya juga atas ide dari Melodi. Sekalipun ia sangat menikmatinya.
Sh1t, aku jadi ingat istri Alkana. Kenapa dia sungguh luar biasa. Batin Kenzo.
Melodi diam. Darimana ia mendapatkan uang? Dengan alasan apa ia meminta kepada ayahnya?. Pikirannya buntu.
Melodi baru kemarin meminta uang pada sang ayah dengan alasan ingin belanja. Padahal, uang itu ia gunakan untuk membayar Kenzo.
Kini,ia harus kembali lagi mengeluarkan uang untuk menjamin Kenzo. Jika tidak ia keluarkan, ia terancam terseret masuk penjara dan nama baik dirinya juga keluarganya pasti akan tercoreng.
Hal itu justru akan membuat orang tuanya semakin murka. Lebih dari itu, laki-laki yang ia cintai pasti akan membencinya karena ia di dalang di balik penculikan istrinya.
" Ok. Asal kamu diam. Tapi, aku tidak akan langsung mengeluarkan mu. Alkana pasti akan curiga dan mencari tahu siapa penjamin mu."
Kenzo mengangguk. " Asal tidak lebih dari dua Minggu," jawabnya.
...******...
Di sebuah kamar hotel, sepasang suami istri kembali membaringkan tubuhnya di ranjang setelah sarapan. Setelah berbagai perdebatan, akhirnya disinilah mereka berada.
Alkana menatap Haura. Alkana membuktikan semua ucapannya juga mematahkan semua keraguan Haura padanya.
Mata mereka terbuka, namun rasanya malas untuk beranjak dari sana. Masih lelah.
" Sekarang kamu percaya? Hmm,"
Haura tidak menjawab dengan kata-kata selain sebuah anggukan kepala. Ia lalu menyusupkan kepalanya ke dada sang suami dan kembali memeluk erat tubuh laki-laki yang halal baginya itu.
" Jangan berpikir lagi kalau aku akan meninggalkanmu. Ok?,"
Usapan-usapan lembut di kepala Haura membuat Haura tenang. Hingga ponsel Alkana berbunyi di atas nakas.
Tanpa menggeser posisi istrinya, tangan Alakan meraih ponselnya.
Tertera nama sang Mami sebagai penelpon.
" Astaghfirullah, aku lupa ngasih tahu Mami. Pasti Mami sekarang ada di rumah sakit."
Mendengar kata Mami, Haura jadi tegang. Bagaimana jadinya jika ibu mertuanya tahu alasan mereka keluar dari rumah sakit sebelum waktunya karena drinya?
Ini akan sangat memalukan bukan?
TBC
jyn kasih celah al buat pelakor yg berkedok sahabat
buat reva semangat ya nanti ada saatnya km ketemu jodoh yg terbaik
next thor
baru begitu aj alkana udah cemburu apakabar haura gimana ga cemburu sm melodi