NovelToon NovelToon
Dara

Dara

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Identitas Tersembunyi / Persaingan Mafia / Gangster
Popularitas:645.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: BagusBLTR

Kematian tragis ketua gangster Kota M membuat kemarahan anggota gengster. Mereka melakukan sweeping untuk mencari keberadaan si pembunuh. Kondisi Kota tidak dapat dikendalikan.

Kini gangster diambil alih oleh wakil ketua yang lebih bengis. Dia memerintahkan mencari pembunuh bosnya.

Sementara, raja gembolan bawah tanah yang menjadi musuh bebuyutan gangster sangat senang atas kematian ketua gangster. Mereka juga sedang mencari si pembunuh untuk mengucapkan terimakasih.

Bahkan polisi dan pihak militer kewalahan.

"Cucu! Apakah kamu yang melakukannya?" Tanya seorang Kakek berumur depan puluhan tahun. Walaupun tua, badan orang tua itu terlihat tegap dan kuat.

Gadis itu tidak menjawab, dia langsung mematikan ponselnya dan memasuki asrama.

Polisi sendiri kesulitan mencari pelaku karena tidak ada alat bukti yang kuat. Polisi hanya menemukan, tulang di bagian dada patang akibat pukulan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BagusBLTR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Makan Ayam Goreng

"Paman, apakah data yang aku minta sudah ada?" Tanya Dara.

"Ya, Nona. Baron sudah memberikan datanya padaku. Aku akan mengirimkannya. Ada sekitar sepuluh orang. Lima laki-laki dan lima perempuan. Mereka dari Universitas Harapan. Aku tidak tahu, apakah malam ini mereka akan beraksi atau tidak." Jawab Inspektur Herry melalui sambungan telepon.

"Baik, Paman. Jangan lupa hari ini polisi lalu lintas di perbatasan lakukan operasi besar-besaran. Jangan lakukan penangkapan. Hanya siapa yang dicurigai laporkan. Itu sudah cukup memberi informasi. Paman, aku seperti harus melakukan ini. Entah apa yang mendorongku. Tapi aku akan bertindak." Suara Dara terdengar mendominasi, memerintah, meminta dan sangat memimpin.

Herry tersenyum, dia sangat mirip dengan ayah dan ibunya. Herry yakin, Dara yang ini adalah putri dari Galang dan Diana.

"Nona memang harus melakukannya. Aku akan memerintahkan Baron untuk mendukungmu. Instruksi selanjutnya akan kami tunggu." Sahut Herry.

Dara menutup panggilan. Hari ini dia telah menyelesaikan masalah Wang Shaoyun, malam nanti Dara mengajak Shaoyun menemui Robby untuk berkonsultasi mendirikan perusahaan. Dara meminta Shaoyun untuk mengendalikan perusahaan.

Saat sedang terbengong, seorang gadis kecil menghampirinya. Gadis itu berjalan bersama ibunya di taman dekat dengan kampus di mana Dara kuliah.

Dwra melihat kedua tangan gadis itu memegang dua ayam.goreng.

"Kakak, ini untukmu!" Gadis kecil berumur lima tahunan menyerahkan ayam goreng pada Dara. Dara tersenyum.

"Ini untukku?" Dara menunjuk ayam goreng yang disodorkan, lalu menunjuk dirinya.

Gadis kecil itu mengangguk. Dara menerima potongan paha ayam yang terlihat sangat lezat itu. Dara ingat, saat kecil, kakek selalu membelikannya ayam goreng. Entah dengan cara apapun, kakek selalu mebelikannya. Gadis kecil itu duduk di sampingnya. Mereka berdua kini makan ayam goreng bersama.

Ibu si gadis kecil juga duduk di sebelahnya. Melihat kedua gadis yang beda usia sedang menikmati ayam goreng, dia pun tersenyum.

"Bibi, kamu tidak makan?" Tanya Dara.

Wanita berusia tiga puluh lima tahun itu menggeleng. "Aku tidak terlalu menyukainya." Senyumnya mengembang.

"Kakak, apakah putrimu sangat menyukai ayam goreng?" Tanya Dara lagi.

"Sejak kecil dia menyukainya. Berawal dari nenek yang suka memberikan ayam goreng untuknya. Dia memgatakan bahwa anakku biar mirip Nona Dara." Jawab wanita itu.

Dara terkejut, apakah yang dimaksud dirinya? Namun Dara tidak yakin.

"Nenek pernah bercerita, saat pulang dari medan perang, Panglima Perang mengajak putrinya turun menghampiri nenekku karena nenek membawa banyak ayam goreng untuk diberikan pada Nona Dara. Saat itu, nenek justru diberikan banyak uang oleh Panglima. Sejak itu, keluarga kami menjadi hidup lebih baik, kami bisa berbisnis dan menghasilkan banyak uang."

"Aku tidak tahu persis karena saat itu usiaku sekitar sepuluh atau sebelas tahunan. Tapi keluarga kami selalu sangat ingin berterimakasih kepada Panglima Diana karena telah membantu kami. Tapi kami hanya orang kecil, tidak mungkin bisa bertemu dengan Panglima. Tapi itu tidak penting, bagi kami, Panglima dan keluarganya adalah Dewa bagi keluarga kami." wanita itu terlihat menitikkan air mata.

"Bibi, mungkin saja Panglima sibuk dan tidak sempat bertemu dengan orang-orang." Hibur Dara.

"Benar, tentu saja Panglima sangat sibuk. Terakhir, aku dengar Panglima menjadi raja di Sulu. Setelah itu aku tidak pernah mengetahuinya." Sahut wanita itu.

"Bibi, di mana suamimu? Kenapa kamu sendirian?" Tanya Dara berbasa-basi.

"Suamiku sudah meninggal setelah kelahiran Dara kecilku ini. Eh, nama ini, Nenek yang memberikannya." Wanita itu buru-buru menjelaskan. Ternyata gadis kecil itu bernama Dara.

"Oh, maaf Bibi. Aku menyesal karena menanyakannya." Dara merasa bersalah.

Wanita itu terlihat tegar, "Tidak apa-apa Gadis. Oh ya, siapa namamu?"

Dara menoleh ke gadis kecil, lalu menoleh ke arah wanita itu, "Namaku Dara, Bibi."

"Dara? Apa hubunganmu dengan Panglima Diana?" Tanya wanita itu.

Dara terlihat kebingungan. Kenapa wanita ini bertanya soal Panglima Perang?

"Bibi, dari kecil aku tinggal di kota ini. Tapi aku tidak ingat apa-apa mengenai orang tuaku. Aku tinggal bersama kakekku." Jawab Dara.

"Oh, maafkan aku." Giliran wanita itu yang menyesali pertanyaannya.

Saat mereka sedang mengobrol, Firza, Billy dan Bing mendatanginya. Mereka bertiga membungkuk di hadapan Dara dan membuat wanita di dekatnya terkejut.

"Kenapa kalian kemari?" Tanya Dara.

Ketiga orang itu malah tidak berani berdiri tegak. Terlihat tangan kiri Billy menarik-narik baju Bing. Tangan kiri Bing menarik-narik baju Firza.

Firza pun maju dan bersimpuh di kaki Dara. "Nona, maafkan kami. Tidak bermaksud apa-apa. Aku minta ke ayah untuk membeli mobil untuk Anda."

"Aku tidak mau!" Jawab Dara asal-asalan.

Firza mulai menangis. Air matanya benar-benar keluar. Dara lalu memegang tangan Firza dan menariknya untuk duduk.

"Firza, kamu tahu aku tidak membutuhkannya? Aku belum memiliki surat mengemudi, aku tidak boleh melanggar hukum, bukan?" Dara menjelaskan.

"Ah, Nona! Aku tahu!" Tiba-tiba tangis Firza berhenti, dia mulai bersemangat. "Bagaimana jika ayah mengajarimu menyetir?"

Dara : "#%&&#€#€#^€@&?"

1
senja
perasaa pihak dara punya dewa matahari dan dewi bulan kok tdk ada fungsinya
Gus: mereka dihukum karena penghianatan Pangedan Mutiara
total 1 replies
senja
di pihak dara rata rata teman temannya tdk punya ilmu beladiri 😊
MisZie
sudah tamat ke atau ada lanjutan episod?
Eskael Evol
siapa pria bertopeng!
Anonymous
m
Eskael Evol
keren ❤🙏💪👍
Eskael Evol
mantrul thor
good job
Eskael Evol
mantap thor aku bahagia nemu novel author
goodluck🙏💪 👍❤
Eskael Evol
lusi suganda
Eskael Evol
awalnya dah keren polll
mg samai habis ttp bikin girang 🙏😃
goodjob🙏💪👍❤
Aryani M.S
ini uyuul S. M yanie, aku gift 5 bunga dan Vote
Rista Ayu
untung dara tidak bertindak
Queen AL
jangan bilang ini di Indonesia yah...
Gus: itu di Negara Garuda, Provinsi Selatan, Kota M
total 1 replies
Ai Sri Kurniatu Kurnia
habisi aja tuh si dara anaknya si Bastian sama pendata adijaya jangan kasih ampun lagi Dara
nadira ST
lanjut thor ngebut up, semangat, ,,, pengen lihat dara kw dan tua bangke adijaya makan karma
Baharuddin Udin
update Thor
Hasnah Siti
lanjut lagi kak ... semangat terusss yahhhh
Hasnah Siti
kenapa harusss minum alkohol terusssss...😌🔥🔥🔥🔥 padahal masih banyak air yg enak...
Gus
semoga senang membacanya, ya. jangan lupa likenya yang banyak 🤔
Hasnah Siti
haiii kakak author....aku masih nyimak lg storynya....moga bertambah seru yah ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Gus: pasti seru dong. gadis2 harus punya kekuatan yang sangat kuat, agar tidak mudah ditindas
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!