Kisah Seorang Dokter Muda dengan segudang prestasi dan kesempurnaan dalam hidupnya, ternyata mempunyai masa lalu dari seorang laki-laki yang menyakitkan, semua itu membuatnya harus pergi meninggalkan kota kelahiran dan keluarganya
Dokter ALENA berasal dari Keluarga Milyarder yang hidup sederhana dengan menutupi identitasnya
Disaat Seseorang yang pernah menorehkan luka di hatinya tiba-tiba muncul kembali di kehidupannya, apa yang akan terjadi ?
Penasaran, yuk ikuti ceritanya ya
cerita ini adalah seri ke 2 dari kisah sebelumnya "POWER OF WOMAN"
Salam kenal dan jumpa dari Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 19
Sampai di Apartemen milik Delia, Alena segera membersihkan diri dan berkumpul kembali ke ruang tengah untuk makan malam, setelah itu melanjutkan perbincangan di depan TV
"Sebenarnya apa yang terjadi sih Al, gimana ceritanya kok Sampek pak Edward terluka, aku ikutan kaget banget lo tadi, lihat kalian ?" Tanya Amaya
Alena menceritakan semua kejadian yang dialaminya dengan Edward tadi sore, kecuali bagaimana Edward mengeluarkan tenaga dalamnya untuk mengalahkan musuhnya, takutnya kedua temannya pingsan jika mengetahui kebenaran tenaga Supra natural yang di miliki Edward
"Haduh Al, ngeri ya, kayaknya nyawa pak Edward dalam bahaya deh Al, bener gak sih Al ?" ucap Delia
"Sepertinya juga gitu, Edward juga menyadari hal itu, aku juga gak tau pasti kak" Jawab Alena
"Soalnya memang wajar sih kalau pak Edward banyak musuhnya, secara dia kan pengusaha sukses dan sang milyarder muda juga, yang gak seneng pasti banyak tu" ucap Amaya
"Bener juga sih, enak kita ya, hidup biasa saja dan bebas, banyak teman-teman yang lucu, aku benar-benar merasa sempurna" kata Alena sambil tersenyum dan memejamkan matanya
"Teman lucu apanya, kemana itu pak Exel brengs*k, yang meminta cinta dari sang Alena,xi xi xi" ucap Amaya
"Akh ! Kenapa sih kalian ngehilangin mood ku, pakek nyebut nama si monyet gila itu !" Teriak histeris Alena yang sukses membuat kedua temannya kaget dan mengelus dada
"Eh, sembarangan manggil anak orang pakek sebutan monyet, kualat sama mak nya nanti lo" Delia memperingatkan
"Hadeh, emak modelan Bu Milla itu gak bakalan bikin orang kualat, yang ada dia itu yang kualat, karena banyak nyakitin hati orang" sahut Alena
"Bener juga sih, tapi gak monyet juga kali, kamu manggil pak Exel" bela Delia
"Dia kan emang kayak monyet, yang suka kawin sembarang tempat" ucap Alena cuek membuat kedua temannya langsung menatap penuh curiga
"Tunggu-tunggu, kok kamu tau pak Exel suka kawin sembarangan, aku curiga ni, jangan-jangan kamu dah di kawini ya sama pak Exel ?" Ucap Amaya
TAK
Alena langsung menjitak kepala Amaya keras
"Aduh Al !" Teriak Amaya jengkel menahan sakit di kepalanya
"Apa, ngomong gak dipikir dulu, main nuduh sembarangan saja" sahut Alena
"Ya kamu ngomongin pak Exel juga seenaknya aja" jawab Amaya
"Aku ngomong itu selalu ada kenyataannya, gak asal mangap doang"
"Kenyataan gimna Al ?" Tanya Delia penasaran
"Tadi tu sebelum pulang, aku ngantar handphone milik pak Exel yang ketinggalan di ruangan ku"
"Terus" Amaya gak sabar
"Waktu masuk ke ruangannya, aku ketok pintu gak ada yang jawab, lama-lama malah aku dengar suara berisik dan aneh gitu"
"Aneh gimna Al, ih penasaran akunya " ucap Delia
"Ya suara gitu deh, dari pada nunggu lama Akhirnya aku langsung buka aja itu pintu, kebetulan gak di kunci juga, eh gak taunya Dokter Amalia lagi ada diatas tubuhnya, dia lagi bertempur sama Dokter Amalia, aku pengen muntah lihatnya"
"Hah, gila ya mereka, ngelakuin hal mesum di kantor, apalagi masih jam kerja gitu" ucap Amaya terkejut
"Sial*n tu orang, nekat banget deh Al, terus gimana waktu kamu masuk ?"
"Ya aku masuk aja, aku lemparin tu handphone nya, aku cepet keluar, daripada mataku ternodai dengan kelakuan bejat mereka"
"Tau rasa tuh, malu nggak mereka Al ?"
tanya Amaya
"Yang aku tau mereka keenakan, soal malu aku gak paham lah, cuma waktu aku keluar pergi pak Exel sempat nyusul berlari gitu sambil benerin bajunya yang gak karuan, belum sempat ngomong aku dah nyampek lif, dan kabur duluan, lagian jijik aku lihat mereka tu" Alena begidik membayangkan kejadian waktu itu
"Beneran deh aku kak, jijik banget dengar kelakuan mereka itu, bisa-bisanya berbuat kayak gitu di kantor" sahut Amaya
"Hem, heran juga sama dokter Amalia, mau-mau nya buat kuda-kudaan doang sama pak Exel ya, mana gak ada ikatan apa-apa lagi tu" jawab Delia
"Ya aku bisa menyimpulkan, kalau mereka itu dah biasa melakukan sex bebas, kena penyakit baru tau rasa nanti tu" ucap Alena
"Ish, nauzubillah, amit-amit, kita jangan Sampek lah kayak gitu ya" ucap Amaya
"Amin, kita saling menguatkan ya, itulah gunanya sahabat yang baik, saling mengingatkan dan menjaga, bukan asal seneng aja, mangkanya aku kadang cerewet tu sama kalian, biar kita jomblo, tapi terhormat" kata Alena
"Ha ha ha" ketiganya langsung tertawa, setelah itu ketiganya beranjak ke kamar masing-masing untuk segera tidur karena malam sudah semakin larut dan mengantuk
Didalam kamar Alena terdiam, tiba-tiba mengingat Edward, mengingat masa lalu yang terjadi diantara Edward dan dirinya, masa lalu yang masih membuat hati Alena berdenyut nyeri saat mengingatnya, tapi di saat itu ada perasaan aneh yang muncul dalam hati Alena, perasaan nyaman saat di dekat Edward, perasaan kadang tiba-tiba mengingatnya dan ada getaran Aneh saat berada di dekat Edward
Alena menarik nafas panjang, berusaha untuk membuat pikiran dan hatinya nyaman
"Edward, sebenarnya kamu itu orang baik apa nggak sih, kenapa sikapmu sangat hangat denganku bahkan sering melindungi ku" Batin Alena makin kacau
"Akh ! tau ah ,bodo amat" gumam Alena kesal sambil memeluk guling nya
Tak lama kemudian tiba-tiba tangannya ingin sekali meraih handphone dan menanyakan kabar Edward yang tadi terluka
"Telpon gak ya, pengen tau kabarnya tapi ngapain juga sih aku khawatir, kan ada pak Hari" Alena ngomong sendiri
*
Sementara itu Edward terbangun karena merasa sangat haus
"Mana sih botol minumanku, Apa pak Hari lupa lagi siapkan botol minumanku" batin Edward sambil bangun dan melangkah ke dapur mengambil air, setelah minum dan membawa botol minumnya ke dalam kamar, Edward melihat tas kecil milik Alena tertinggal di meja kamarnya
"Dasar tu bocah, masih saja sembrono" ucap lirih Edward sambil tersenyum mengambil tas Alena , Edward membuka tas nya dan melihat ada sebuah dompet dan note kecil untuk catatan hariannya, perlahan membuka dompet Alena dan disana ada foto Alena dengan seorang wanita
DEG
Edward tertegun mendapati foto wanita di samping Alena, dia adalah Reyna kakak ipar Alena, seorang wanita sangat cantik dan tangguh, wanita yang mampu memporak-porandakan hati Edward, tapi sayang, wanita itu sudah punya pelabuhan hatinya yaitu suaminya Alex, kakak kandung dari Alena
(Untuk yang ingin tau dan penasaran cerita sebelumnya tentang Edward, Alena, Alex dan Reyna, kalian bisa baca Novel pertamaku dengan judul POWER OF WOMAN)
"Reyna, kau selalu ada di dalam hatiku, kenapa kau tidak bisa aku miliki, kenapa hatimu tidak untuk ku, ini sangat menyakitiku Rey" batin Edward dan tak terasa Edward menitikkan air mata
Bersambung
Terimakasih, jangan lupa jejak dukunganya (like komen, vote dll)