NovelToon NovelToon
Istri Dari Ketua Geng Motor

Istri Dari Ketua Geng Motor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Laura Putri Lestari

Air mata terus mengalir dari sepasang bola mata abu-abu yang redup itu. Di dalam kamar sempit yang terasa semakin menyesakkan, Aria meringkuk, meratapi nasib yang menjeratnya dalam belenggu takdir yang tak pernah diinginkannya. Aria, gadis polos nan culun, begitu pendiam dan penurut. Orang tuanya memaksanya untuk menikah dengan anak dari bos ayahnya, sebagai jalan keluar dari kejahatan sang ayah yang telah menggelapkan uang perusahaan. Aria tidak berani menolak, tidak berani melawan. Ia hanya bisa mengangguk, menerima nasib pahit yang seolah tak ada ujungnya.

Tanpa pernah ia duga, calon suaminya adalah Bagastya Adimanta Pratama, lelaki yang namanya selalu dibicarakan di sekolah. Bagastya, si ketua geng motor paling ditakuti se-Jakarta, pemimpin SSH yang tak kenal ampun. Wajahnya tampan, sorot matanya dingin, auranya menakutkan. Dan kini, lelaki yang dikenal kejam dan berbahaya itu akan menjadi suami dari seorang gadis culun sepertinya. Perbedaan mereka bagaikan langit dan bumi—mustahi

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laura Putri Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

--

Soreh ini Aria dan sekeluarga sudah pergi menuju ke kediaman Boss dari Marco, Aria bahkan tidak mengetahui siapa yang akan dijodohkan dengan dia. Di sepanjang jalan Aria diam termenung memikirkan perjodohakn ini, ia bahkan belum genap 19 tahun tapi dia sudah harus menikah. Bagaimana jika pria yang akan dijodohkan dengannya tidak menyukai dirinya yang buruk ini, bagaimana jika pria itu adalah seorang yang kasar, aria menggeleng memegang kepalanya yang using, memikirkan nya saja sudah buat pusing. Sepertinya dia memang harus menerima takdir yang sudah diberikan untuknya.

Mobil yang di tumpangi keluargnnya memasuki sebuah area rumah yang sangat luas dan lebar, apakah ini rumah orang yang akan dijodohkan dengan dirinya?. rumah yang sangat mewah, apakah dia cocok tinggal di rumah ini? hahaha dia pasti akan di anggap sebagai pembantu.

"Assalamulaikum" Marko tidak lagi menekan bel saat melihat pintu rumah mewah itu terbuka.

" Waalaikumsalam, silakan masuk" Ibrahim keluar dengan wajah yang dingin. melihat itu Aria langsung menundukan pandangannya.

Mereka berempat pun masuk ke rumah mewah itu dan dapat Aria lihat ada seorang wanita yang tengah duduk di ruang tamu. ia seperti mengenal wanita itu, wajahnya sangat familiar, ah benar dia adalah Boss dari pemilik Caffe ditempat ia bekerja.

" silahkan duduk"  Aria duduk lalu melihat sekeliling, rumah ini sangat besar dan terdapat sebuah foto keluarga yang terpajang di sana, dia seperti mengenal laki-laki yang ada di sana. apa mungkin diakah orangnya? Mana mungkin orang itu mau menikah dengannya. tak lama terdengar Suara ibrahim mebuyarkan fikirannya

"Baiklah langsung saja, apakah perempua itu yang akan kamu beri untuk menikah dengan anak saya. Ibrahim melihat aria dari atas kebawah dengan tatapan selidik, Aria yang diperlakukan seperti itu pun semakin menundukan kepalanya.

" Iya pak dia orangnya, Putri saya satu-satunya" Marco menyengol kakinya megkode Aria

"A-Assalamualaikum pak, saya Ariana Victoria Nugraha panggil saja saya Aria"

"Waalaikumsalam, baiklah mungkin kamu sudah tau bahwa kamu akan dijodohkan dengan anak saya dan pastinya kamu tidak bisa menolak karena ini konsekuensi dari kesalahan Ayah kamu yang telah memakan uang perusahaan. Aria semakin tertunduk mendengar itu

"Aria, kamu yang bekerja di Caffe saya kan?, yang mengambil Sift malam?" Aria semakin menunduk malu mendengar itu dan dia hanya bisa mengangguk meng iyakan.

Ibrahim yang melihat itu hanya diam saja, karena sebelumnya dia meman sudah mencari tahu siapa yang akan menkah dengan anaknya.

"sayang telfon anak kamu, sudah tau ada calonnya di sini kok malah keluyuran"

--

"halo ma?"

"astagfirullah, pulang nak kan sudah tau hari ini ada pertemuan dengan calon kamu"  Bagastya menghea nafasnya saat mendengar sahutan Maudya di seberang telfon.

"apasih ma, mama aja deh yang handle deh, aku males pulang"

" kamu itu harus au siapa calon kamu, bagai mana sih, pulang sekarang" Mutlak maudya.

Huft.....

Bagastya berdiri memakai jaket dan pergi keluar tanpa berpamitan. Farhan, Riki dan Yogi yang melihat itu mengernyitkan dahi heran.

Yogi menoleh ke arah Farhan "mau kemane tuh boss"

Farhan mendengus " yamana guw tau, lo kira gua mak nya"

"Aneh juga sih, boss itu biasanya gak akan sebentar disekre. lah ini baru dua jam" Farhan mengangguk membenarkan

"ada yang mau diselesaikan mungkin"

Sedangkan itu Bagasta tengah menunggngi kuda besinya santai menuju kerumah, dia tidak peduli Maudya akan mengomel nantinya karena terambat, tapi dia sangat tidak peduli dengan perjodohan ini terserah apa yang akan dilakukan oleh Ibrahim dia akan terima saja.

--

Bagastya nampak memasuki rumahnya dengan raut wajah yang dingin.

"Nah itu dia orangnya, Bagas ayo kesini nak" Mata Aria melebar melihat laki-laki yang akan dijodohkan denganya.

BAGASTYA-teriaknya dalam hati

Apakah ini mimpi?, apakah benar Bagasya laki-laki yang akan dijodohkan denganya? jika benar, apakah sekarang dia boleh bahagia atas perjodohakn ini? yah benar, dia sangat bahagia atas perjodohan ini. Laki-laki yang sselama ini dia idam idamkan anak menjadi suaminya.

"Aria kenalin ini Bagasya anak satu satunya mama" Aria mengangguk.

"Bagastya, kenalin ini Aria yang akan menikah dengan kamu dan mama rasa kamu sudah tau dengan dia karena kalian sekelas kan"

"hhmmm"

Maudya menggeleng mendengar deheman anaknya. "Aria kamu jangan heran ya, Bagastya memang seperti itu orangnya"

"Baiklah dengarkan, kalian berdua akan menikah hari minggu lusa. Aria kamu besok harus datang ke rumah saya untuk melakukan fitting baju pernikahan. Dan kalian berdua sudah saya izinkan di sekolah selama seminggu"

Aria hanya mengangguk mendengar itu. Sedangkan Bagastya, dia tengah menatap Aria sedari tadi dengan seringaian kecil.

"Aria, lihat aja gua bakal bikin hidup lo gak tenang nantinya."

Tanpa Bagastya ketahui ada sepasang mata tengah menatapnya tajam di ruangan itu, dia seperti tidak rela jika Aria akan menikah dengan Bagastya.

" Dan kepada Anda Pak Marco, Aria adalah sebagai Jaminan di sini. anda tetap harus mengganti uang perusahaan yang telah anda maka"

"Baik pak, saya akan usahakan"  ibrahim mengalihkan pandanganya menghadap Bagastya yang sedang memainkan ponselnya.

"Bagas" Bagastya menoleh kearah ibrahim

"Sekarang kamu ajak Aria Pergi Beli Mas kawin sana"

"hhmm" Aria yang melihat Bagastya beranjak dari duduknya ikut berdiri dan mengikuti kemana Bagastya pergi. Saat dimobil, ia memilih duduk di belakang pun tersentak.

"Lo kira gua supir lo apa, pindah kedepan sekarang"

"m-maaf" Aria cepat cepat pindah kedepan.

Selama diperjalanan, hanya terdapat keheningan.

"gua harap lo tau batasan" ucap Bagastya tiba-tiba

"Gua nikahin lo, karena lu itu adalah jaminan, klo bokap lo sudah melunasi hutanya, maka pernikahan ini gak bakal berjalan lagi. Paham gak?"

Benar, Mana mungkin Bagastya akan mencintainya. Bagasyta memiliki Vanessa yang tidak ada kurangnya. Mana bisa dia dibandingkan dngan Vanessa yang memiliki banyak kelebihannya.

"I-Iya Paham kok"

Bagastya pun melajukan mobilnya menuju ke toko emas milik tante Vina adik mamanya. Sesampainya di sana mereka berdua langsung disambut oleh orang suruhan Vina.

"Selamat Soreh Tuan Adimanta"

"Soreh, apa tante sudah memberi tahu kalian untuk apa saya kesini"

"sudah tuan, Baik tolong ikuti saya tuan" mereka berduapun brjalan mengikuti orang suruhan Vina.

"Kami telah menyiapkan beberapa cincin yang bagus" Mata Bagastya menatap Aira yang tengah melamun di sampingnya, ntah apa yang sedang difikirkan dengan gadis berkacamata itu.

"Pilih" Aira tersentak kebingungan.

"hah?" Bagastya mendengus

"Lo pilih cincin nikahnya"

Aira menunjuk dirinya "aku?"

Bagastya mendengus " iya lo lah, trus siapa lagi, mba ini?"

"i-iya maaf" Aira menatap beberapa cincin yang tengah diperlihatkan kepadaya.

"yang ni mba" Ntah mengapa bola mata abu-abu itu hanya tertuju pada cincin yang memiliki permata berwarna ungu galaksi Warna kesukaannya. dia memakai cincin itu dan ternyata cincin itu muat dengan dia.

"Ambil yang itu mba"

"baik tuan" jawab orang itu

--

Pagi ini Dirumah keluarga Adimanta Aria sedang melihat lihat koleksi gaun pernikahan yang cocok untuknya. Calon mertuanya itu ternyata memanggil sebuah butik datang ke-kediamannya untuk membawa semua koleksi gaun pernikahan. Ntah mengapa ia merasa sangat tidak cocok dengan gaun-gaun mahal ini, satu gaun saja harganya sudah 15 juta.

"Aria, kayaknya gaun ini cocok sama kamu. sana gih dicoba gaunya " Aria pun mencoba gaun pilihan caln mertuanya itu. Ia berdiri menghadap cermin ntah mengapa ia merasa tidak pantas memakai gaun mewa ini. Gaun ini tidak buruk, Gaun ini sangan cantik dengan terdapat mutiara di beberapa tempat yang menabah sisi elegant dari gaun tersebut. Namun, apakah dirinya cocok memakai gaun ini?.

Terdengar suara pintu kamar yang terbuka, terlihat Maudya memasukki kamar tempat dia ganti baju.

"tuhkan benar kata mama, Gaun ini cocok sama kamu" melihat Aria yang tidak percaya diri, Maudya mengelus pipi Aria sambil tersenyum.

"kamu itu cantik, hanya saja kurang perawatan, Bagaimana jika besok kita pergi prawatan?" Melihat Aria mengangguk Maudya terlihat senang dan langsung memeluk calon menantunya itu. denganpelukan itu ternyata membuat Aria nyaman, pelukan yang telah lama Aria nantikan dari ayahnya tapi malah diberikan olah orang asing yang mana akan menjadi ibu mertuanya. Pelukan ini sangat nyaman.

"Ibu Maudya, Apakah Aria bisa panggil ibu dengan sebutan Mama?" Maudya tak dapat membendung air matanya saat mendengar pertanyaan itu.

" of course sayang, Anggap mama sebagai ibu kandung kamu ya sayang"

"iya mama, terimakasih banyak"

--

Ditempat lain terdapat Seorang laki-laki dan perempuan tengah berjalan jalan di sekitar danau, mereka adalah Bagastya dan Vanessa.

"Sayang, kamu beneran mau menikah? trus aku bagaimana" tanya Vanessa Kesal.

"Iya, kamu tanang saja, saat orang tua mereka sudah melunasi uang perusahaan, aku bakal caraikan dia" Vanessa yang mendengar itu lalu memayunkan bibirnya kesal.

"janji ya" Vanessa menunjukkan jari kelingkingnya

cup...

Vanessa tersenyum mendaptkan kecupan itu "Aku janji, jangan dimayunkan gitu dong bibirnya"

--

1
JoddyRizka Permana Putra
baik
Retno Harningsih
up
Neneng Dwi Nurhayati
kak buat Aria pergi jauh dari Bagas,kasian
Nabila
jangan berharap dengan orang yang gak mengerti dengan perasaanmu aria, carilah orang yg benar benar sayang kamu , bagastya pasti akan menyesal menyakiti cewek sebaik kamu
Erma Triwiyatmi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!