suatu malam di sebuah acara keluarga "tuan muda anda telah kembali" seketika keadaan menjadi hening sebagian ada yang berlutut sebagai lagi menjadi ketakutan.
seorang tuan muda yang harus mengembara bertahun tahun akibat pertikaian di dalam keluarga besarnya. tuan muda yang seorang petarung juga memiliki wajah yang tampan banyak menyelamatkan wanita cantik sehingga dia selalu di kelilingi gadis gadis cantik.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 33 PEMBUNUHAN BAYARAN.
Kemudian Angel mulai menjelaskan kepada Jeni dan Rena bahwa sebelumnya Angel berada dalam bahaya banyak orang jahat yang akan menangkapnya.
Di saat saat terakhir Steven datang bak pahlawan mengalahkan mereka semua dan menolongku.
Kepalaku terluka berdarah kemudian Steven mengobati ku dan meminjamkan bajunya untuk membersikan bekas darah di wajahku.
Rena dan Jeni mendengar penjelasan dari Angel dan menyadari Steven bukan seperti yang mereka pikirkan.
"ternyata wanita ini tidak ada hubungan apa apa dengan Steven baguslah" ujar Rena dalam hati.
"wah ternyata kamu hebat juga ya Steven " ujar Jeni setelah mendengar cerita dari Angel mengetahui bahwa Steven menghajar banyak orang dan berhasil mengalahkannya.
Steven sudah bisa tenang sekarang setelah Angel menjelaskan semuanya.
Rena yang berada di lantai atas juga mulai turun menghampiri mereka.
"Steven ini baju mu aku kembalikan terima kasih" angel segera memberikan baju itu kepada Steven. Steven langsung menerima baju itu.
setelah Rena sampai dia langsung memperkenalkan dirinya kepada Angel.
"hai perkenalkan saya Rena, saya tinggal di sini bersama sama Steven sebagai sesama penyewa" Rena mulai mengulurkan tangannya.
Rena sengaja memanasi angel agar dia tahu bahwa Steven tinggal bersama nya walaupun beda kamar.
"Saya Angel" angel langsung bersalaman dengan Rena. Sialan wanita ini apa maksudnya dia berkata seperti itu pikirnya.
"sepertinya ada yang aneh dengan para wanita ini" ucap Steven dalam hati.
"Steven aku ada perlu lain denganmu bisakah kita bicara berdua" ucap Angel.
"boleh mari kita bicara di luar saja" Steven segera mengajak Angel untuk keluar rumah.
Di ruang tamu "kak Jeni kira-kira apa yang mereka katakan" tanya Rena.
"kenapa kamu tidak mengupingnya saja" jawab jeni sambil memegang remote lalu memindah saluran tv.
Rena penasaran dengan apa yang mereka bicarakan tetapi dia malu kepada kak Jeni jika ingin menguping nya.
Di luar rumah Angel mulai menceritakan masalah yang di hadapinya. Sebelumnya Angel telah melihat kemampuan Steven bisa mengalahkan Jon yang begitu kuat dengan mudah.Angel yakin Steven bisa membantunya.
Angel mulai berkata cerita di mulai dari kota amster di mana kota amster juga memiliki dunia mafia seperti di kota kota lain. Kota amster terdiri dari 3 kelompok besar Dimana papanya menjadi salah satu pemimpin.
Semula semua berjalan lancar hubungan ke tiganya juga tidak terlalu buruk. Tapi kemudian bawahan papa berhasil mendapatkan informasi bahwa 2 kelompok yang lain ingin menghancurkan kelompok papa sehingga mereka bisa menguasai kota amster hanya berdua saja.
"jadi Steven aku minta tolong padamu untuk membatu papa aku takut terjadi sesuatu kepadanya" Angel memohon kepada Steven.
Steven berpikir keras dan berkata "aku bisa membantu mu jika mereka yang terlebih dahulu memulai akan tetapi jika kita yang akan memulai aku tidak bisa" .
Steven merasa dia tidak ada kewajiban untuk membantu Jack mengalahkan kedua kelompok itu akan tetapi jika Jack dalam bahaya dia bisa menolongnya.
"tidak apa-apa kamu hanya perlu melindunginya dan juga diriku" ucap Angel sambil tangannya menyentuh dada Steven.
Steven segera menyingkirkan tangan itu walaupun sebenarnya dia sangat menikmatinya.
"terima kasi kalau begitu aku pergi dulu" segera Angel pergi meninggalkan Steven.
Angel masuk ke dalam mobil di ikuti oleh para pengawalnya lalu mulai pergi.
hari telah malam ketika Steven hendak tertidur dia merasakan ada dua orang di luar yang datang dengan niat membunuh.
Steven bisa merasakan bahwa kedua orang ini sedang menuju ke rumahnya.
Steven segera bangun dari tempat tidurnya dan segera membuka jendela lalu pergi keluar. Steven hendak menunggu mereka di luar rumah agar tidak menggangu Jeni dan Rena yang sedang beristirahat.
Kedua orang itu bergerak dengan cepat dan sebentar lagi akan sampai ke rumah Steven. Akan tetapi mereka terkejut ketika di depannya sudah berdiri seorang pria yang sepertinya sudah menunggu mereka.
Kedua orang itupun langsung berhenti mendadak dan melihat ke arah pria tersebut.
Kedua orang mengunakan pakaian serba hitam dengan tombak di punggungnya. Mereka merupakan pembunuh bayaran yang di datangkan dari luar negeri oleh keluarga Kusuma guna membalas dendam ke pada steven.
"kalian tidak perlu ke rumah ku karna aku sudah ada di hadapan kalian" ujar Steven sambil tangannya berada di belakang seperti sikap istirahat.
Mereka berdua heran apa maksud pria ini tetapi begitu mereka bisa melihatnya dengan jelas mereka pun sadar bahwa orang ini adalah pria yang mereka cari.
Sebelumnya mereka telah melihat poto Steven yang di berikan oleh keluarga Kusuma.
Setelah menyadari bahwa itu adalah Steven mereka pun berkata "baguslah jika kamu sendiri yang datang".
"aku tahu kalian pasti datang untuk membunuh ku dan kita tidak saling kenal pasti kalian di perintah oleh seseorang" ucap Steven.
"itu bukan urusanmu lebih baik kamu bersiap karena sebentar lagi kamu akan mati".
Kedua orang itu langsung menyerang Steven secara bersamaan. Mereka bergerak sambil mencabut tombak di punggungnya.
Mereka mu menusukkan tombak itu secara bersamaan langsung ke tubuh Steven. Akan tetapi ketika tombak itu berjarak beberapa centimeter dari Steven. Mereka kaget tiba tiba Steven sudah tidak ada.
Tombak itu tidak bisa mengenai Steven mereka segera melihat sekeliling untuk mencari keberadaan Steven.
Beberapa saat kemudian mereka menyadari bahwa Steven sudah ada di belakang mereka segera mereka kembali melakukan serangan berikutnya.
Tombak itu kembali lagi di tusukan ke arah Steven akan tetapi Steven kembali menghilang dan tombak itu tetap tidak bisa mengenainya.
Mereka kembali lagi mencari keberadaan Steven tapi tiba-tiba Steven langsung muncul dan mencekik leher salah satu dari mereka.
Steven mencekik dan menggeretnya lalu mengangkatnya.
"krek" Steven mencekik lalu di cengkram nya dengan kuat sehingga terdengar suara tulang leher yang patah.
Tulang leher orang itu patah seketika sehingga dia kehilangan nyawanya. Kemudian Steven melemparkan tubuhnya begitu saja.
"sial ternyata orang ini bukan orang sembarangan" ucap orang satunya melihat rekannya di bunuh dengan begitu mudah.
Segera kembali dia menyerang Steven dengan tombaknya. Tombak itu di lemparkan ke arah Steven tapi kali ini Steven tidak menghindar melainkan Steven menangkap tombak itu.
Orang itu tidak menyangka bahwa Steven akan menangkapnya dengan sangat mudah.
Steven kemudian melemparkan tombak itu dengan cepat langsung mengarah ke bagian kepala orang itu.
Orang itu tidak bisa melihat tombak itu sangking cepatnya. Dia hanya merasakan kulit pipinya robek mengeluarkan darah dan juga rasa sakit.
Tombak itu melesat kencang menggores pipi orang itu lalu berhenti tertancap di tembok. Steven sengaja tidak membunuhnya dia ingin menanyakan kepada mereka siapa yang menyuruh mereka untuk membunuhnya.
Kedua orang itu bukan tandingan bagi Steven yang merupakan seorang petarung.