NovelToon NovelToon
Dia Bukan Janda

Dia Bukan Janda

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Cintamanis / Duda / Anak Kembar
Popularitas:30.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: emmarisma

Lusiana menemukan kardus yang berisi bayi kembar, ia pun membawanya pulang dan berinisiatif untuk merawatnya.

Delano Wibisana harus kehilangan istri dan kedua anaknya tepat di hari kelahiran bayi kembarnya. Entah mengapa hari itu setelah melahirkan, istri Delano membawa kedua bayi kembarnya pergi hingga kecelakaan itu terjadi dan menewaskan Karina istri Delano. Lalu dimana anak-anak Delano? sedangkan pada saat evakuasi hanya di temukan Karina seorang diri.


Dilarang plagiat Ok!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

DBJ 24. Sabar dan Ikhlas

******

Diana masuk ke kamar Delano dan duduk di tepi ranjang, di sana Devan dan Davin sudah tertidur. Senang rasanya jika pemandangan seperti ini bisa terus dia lihat setiap hari.

"Lano bagaimana tadi?" Diana sudah tidak sabar untuk tahu hasilnya.

"Sabar ma, hasilnya paling cepat 5 sampai 7 hari. Beruntung mereka mau di ambil darahnya. Aku harap mereka juga tidak akan kelepasan bicara pada bundanya." Kata Delano, Diana tersenyum mendengar Delano tidak menyebut nama Lusi tapi justru ikut-ikutan memakai bahasa Devan dan Davin yang memanggil Lusi bunda.

"Mama harap hasilnya cocok. Jika benar mama sangat bahagia, ternyata takdir baik masih berpihak pada cucu-cucuku." Diana mengusap rambut Devan sudut matanya sudah basah, karena jika dugaannya selama ini benar betapa bahagianya dia bisa bertemu dengan kedua cucunya.

"Ya sudah mama mau lihat Lusi dulu. Kamu segera istirahat. Nikmati malammu tidur bersama mereka." Ujar Diana seraya mengusap air matanya. Delano tersenyum tipis mendengar ucapan ibunya.

Setelah Diana keluar, Delano menatap Devan dan Davin bergantian. Lalu Delano menatap foto Karina yang ada di ponselnya. Seakan sedang berbicara dengan istrinya langsung Delano mengusap wajah Karina.

"Semoga saja mereka benar-benar anak kita Karina. Jika benar penantianku selama ini tidak sia-sia. Ku harap kau tidak keberatan jika aku menikah dengan Lusi, bundanya mereka." Desis Delano, ia tak ingin suaranya mengganggu tidur nyenyak kedua bocah itu.

.

.

.

Setelah ayahnya keluar dari kamar Lusi, Lusi kembali termenung. Banyak sekelebatan masa lalu tentang ibunya. Ibu yang selalu diam saja saat Jaka memperlakukan Mitha dengan tidak manusiawi. Bahkan terkadang Lusi sering melihat sang ibu diam-diam menangis saat rumah tampak sepi dan kosong.

Namun karena hal itulah Lusi tidak suka dengan ibunya yang selalu tampak lemah. Bahkan setelah berpisah dari laki-laki bejat itu, Mitha masih tidak bisa bersikap tegas, Jaka masih sering datang mengusik kehidupan mereka. Hal itu malah membuat Lusi semakin ingin lepas dari ibunya. Dan kesempatan itu Lusi dapat saat ia lulus SMP. Lusi ingin sekolah ke ibu kota. Awalnya Mitha menolak keras. Namun Lusi terus menerus mengancam akan bunuh diri jika tidak diijinkan. Lusi kecil dengan pemikiran yang impulsif tanpa memikirkan apapun dampaknya, dia bertekad bulat menjauh dari ibunya ia bersumpah akan menjadi orang sukses dan kaya agar tidak ada lagi yang bisa memperlakukan keluarganya dengan semena-mena.

"Ibu, maaf jika sikap Lusi malah menambah daftar sakit hati ibu."

Diana mengetuk pintu Lusi saat jam masih menunjukkan pukul 8 malam. Lusi membukakan pintu dan melihat Diana berdiri di sana dengan senyum yang lembut.

"Apa kamu sudah mengantuk sayang? boleh tante ngobrol sama kamu? tante butuh teman ngobrol, Claire sedang mengurus surat ijin untuk melakukan KKN." Ujar Diana, Lusi pun menjadi tidak enak untuk menolaknya akhirnya mengangguk.

"maaf ya kalo tante ganggu Lusi."

"Tidak apa-apa tante. Oh iya apa Devan dan Davin sudah tidur tante?"

"Sudah, mereka sepertinya terlalu bersemangat saat bersama Delano." Diana melirik Lusi yang berubah sendu dalam sesaat. --- "Eh maaf Lusi bukan maksud tante ..."

"Ga apa-apa tante. Tante memang benar mereka membutuhkan sosok ayah. Dan mungkin kedekatannya dengan tuan Delano membuat mereka nyaman dan mengartikan lain."

"Kalau tante boleh tahu dimana ayah si kembar? kenapa tidak coba dipertemukan?"

Lusi tersenyum getir. Lagi-lagi pertanyaan ini yang harus ia dengar. Tapi dirinya sudah berjanji akan menyelesaikan semua masalah dalam hidupnya termasuk akan mencari keberadaan orang tua Devan dan Davin. Meskipun suatu saat dia harus menyiapkan hati jika orangtua kandung si kembar meminta keduanya. Membayangkannya saja membuat dada Lusi sesak.

"Lusi tidak tau siapa ayah mereka. Bahkan Lusi juga tidak tau siapa ibunya. Lusi hanya tergerak untuk mengadopsi dan merawat mereka saat Lusi menemukannya."

Deg!!

Dugaan Diana semakin mengarah jika Devan dan Davin adalah cucunya yang hilang. Diana memeluk Lusi yang sesenggukan.

"Lusi hanya ingin hidup tenang tante, hidup Lusi penuh ketakutan, Lusi takut bertemu Jaka, Lusi takut jika semua laki-laki yang mendekati Lusi memiliki niat buruk. Lusi juga takut jika suatu saat orang tua Devan dan Davin muncul, mereka akan mengambil Devan dan Davin dari Lusi."

"Sshh ... jangan menangis sayang, disini ada tante, ada keluarga kamu, kami semua akan selalu menemani Lusi menghadapi semua masalah Lusi. Apalagi Lusi anak dari sahabat tante. Tante pasti akan jaga Lusi seperti anak tante sendiri.

" Terimakasih tante .... " Lusi membalas pelukan Diana. Di balik pintu Delano menguping semua pembicaraan Lusi. Dia mendesah panjang, sepertinya ia perlu sedikit bekerja keras untuk mendapatkan hati Lusi.

Suryo yang baru saja mendapat kabar dari anak buahnya segera pergi dari rumah Mitha, dia beralasan ada urusan kantor yang belum di selesaikan.

"Besok aku akan kemari lagi. Ajak ibumu juga besok kita akan menemui ibuku." Kata Suryo sebelum pergi. Mitha mengangguk, dan tanpa di duga Suryo mengecup puncak kepala Mitha.

"Semoga Lusi mau memaafkan aku, dan kita bisa bersama selamanya."

Suryo langsung melajukan mobilnya menuju tempat yang sudah ia siapkan khusus untuk menyambut Jaka. Tak lupa dia juga mengabari Delano untuk menyusulnya.

Delano yang mendapat kabar dari Suryo bergegas menyusul pria itu. Setelah menitipkan Devan dan Davin pada salah satu maid-nya.

.

.

.

"Lusi dengarkan tante, tante tau menerima semua ini masih sangat sulit bagi kamu. Terlebih kamu sudah melewati begitu banyak kesulitan. Tapi percaya pada tante, bukan hanya kamu seorang yang merasakan kesedihan sayang. Ibu dan terutama ayah Lusi pasti merasakan kesedihan yang sama. Ayah Lusi selama ini sudah menderita, tante tahu karena keluarga tante dekat dengan Suryo, dia sering datang dan menangis di hadapan mendiang papa Delano jika ia sudah kesulitan menahan perasaan rindunya, perasaan bersalahnya. Tante harap dengan kamu mau memaafkan ayah kamu, kamu akan mendapat ketenangan sebelum kamu menghadapi masalah yang lainnya." Diana terus menasehati Lusi seraya mengusap puncak kepala gadis itu.

"Terimakasih tante, aku akan coba. Aku percaya semua juga bukan murni kesalahan ayah. Ibu juga turut ambil andil dalam masalah ini.

" Sabar, ikhlas. Pasti semua akan baik-baik saja." Bisik Diana.

Dalam hati Lusi membenarkan perkataan Diana, dia harus ikhlas menerima semua jalan yang telah Allah tetapkan untuknya.

"Oh iya, rancangan kamu sudah tante coba, sangat pas dan enak di pakai. Tante juga sudah transfer sisa pembayarannya tadi." Diana mengurai pelukannya lalu mengusap air mata Lusi yang masih tersisa. Lusi mengangguk dan tersenyum dia senang jika pelanggannya puas dengan hasil rancangannya.

🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹

Hay readers yang budiman kalo kalian masih belum ngerti cara Rate kisah ini

**Nah yang di pojok kiri ada tulisan 4.9 ⭐ kalian klik disana dan kasi bintang 5 serta ulasannya.

Jangan lupa vote, like dan komennya

Selagi menunggu Lusi dan Delano, kalian juga bisa mampir juga ke karya temen aku Sea starlee ⬇️⬇️ Ceritanya ga kalah seru lho!!!

1
Santimehasari Nst
Luar biasa
Mayus Mayus
Kecewa
Mayus Mayus
Buruk
pipin bagendra
ga ketukar Jeffri dgn Delano thor
ganteng yg JD Jeffry hehehehe
Zerro..BL
pengalaman pribadi😅😅
Zerro..BL
ikut suprt novelnya...👌
Nur Bahagia
nahhh ini baru kerenn 🤩 kalo visual nya Delano imut bener 😁
Nur Bahagia
siapa bu Yayuk? 🤭
Nur Bahagia
tuh kan bener..Glen yg dihubungi Delano
Nur Bahagia
ya iyalah Lusi pasti datang dianterin Delano.. lo aja yg aneh mikirnya aditya 🤦‍♀️
Nur Bahagia
Lusi cocok nih visualnya.. tapi delano terlalu imut banget 😁
Nur Bahagia
Delano nelp Glen 😁
Nur Bahagia
Glen berperan ganda 🤔
Nur Bahagia
jangan2 jessica lagi ngincer regan/delano 🤭
Nur Bahagia
tuh kan.. Hans dan Lidya kompak bener. 🤗
Nur Bahagia
Hans dan Lidya ini bener2 couple goals 🤗
Nur Bahagia
kalo dari judul chapter nya, ini pasti ulah papa Hans 🤣 emang agak lain tuh papa 😅
Nur Bahagia
kayak sinetron 😅🤭
Nur Bahagia
tuh tante.. calon mantu yg kamu bangga2 kan.. ternyata munafik 👻
Nur Bahagia
dua saudara ipar yg sefrekuensi 😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!