NovelToon NovelToon
Bayaran Untuk Mafia Kejam

Bayaran Untuk Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Cinta Paksa / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia / Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: BEEXY

“Aku bukan barang yang bisa diperjualbelikan.” —Zea

Zea Callista kehilangan orangtuanya dalam sebuah pembantaian brutal yang mengubah hidupnya selamanya. Diasuh oleh paman dan bibinya yang kejam, ia diperlakukan layaknya pembantu dan diperlakukan dengan penuh hinaan oleh sepupunya, Celine. Harapannya untuk kebebasan pupus ketika keluarganya yang serakah menjualnya kepada seorang mafia sebagai bayaran hutang.

Namun, sosok yang selama ini dikira pria tua berbadan buncit ternyata adalah Giovanni Alteza—seorang CEO muda yang kaya raya, berkarisma, dan tanpa ampun. Dunia mengaguminya sebagai pengusaha sukses, tetapi di balik layar, ia adalah pemimpin organisasi mafia paling berbahaya.

“Kau milikku, Zea. Selamanya milikku, dan kau harus menandatangani surat pernikahan kita, tanpa penolakan,”ucap Gio dengan suara serak, sedikit terengah-engah setelah berhasil membuat Zea tercengang dengan ciuman panas yang diberikan lelaki itu.

Apa yang akan dilakukan Zea selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BEEXY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10 - Pertarungan

Zea yang netranya menangkap mobil Lamborghini Aventador milik Giovanni alteza seketika napasnya memburu, tidak teratur. Jantungnya berdebar begitu kencang seakan ingin menerobos keluar dari dadanya. Zea harusnya menyadari kalau hal ini akan terjadi. Kabur dari Giovanni Alteza bukanlah hal yang mudah.

“Siapa mobil di depan itu?” William bertanya-tanya sambil mengeratkan genggamannya pada setir mobil.

William menoleh ke arah Zea yang terlihat ketakutan, “Kau mengenalnya?"

“Tidak ada cara lain untuk mundur, ya?”

William menaikkan kedua bahunya ke atas. “Aku hanya tahu satu jalan dan jalan itu telah ditutup oleh seseorang di depan sana.”

Tak lama kemudian sosok Giovanni alteza keluar dari mobil mewah itu dengan gagah dan penuh kharisma dengan tatapan yang terasa akan menghunus siapapun yang melihatnya. 

Tanpa disadari oleh Zea, William menyeringai saat melihat sosok Gio berdiri diantara kedua mobil dengan tatapan menghunus ke bagian kemudi di mana William berada.

"Tampaknya lelaki itu ingin berurusan denganku,"gumam William.

"Aku harus kabur." Zea berucap dengan nada sedikit gugup.

"Hei, apa yang kau takutkan dari dia? siapa sebenarnya dia? kau mengenalnya?”

“Mmm ... aku ...”

Gawat. Sorot mata Giovanni tampak semakin menyeramkan untuk Zea.

"Aku akan turun dan menghadapinya.”

“Hei, jangan.”

“Kau tenang saja.” sebagai isyarat untuk menenangkan Zea, William menepuk bahu gadis itu dengan lembut lalu keluar dari mobilnya.

Sementara itu Zea hanya dapat melihat dengan panik, tenggorokannya kering serta nafasnya tercekat. Zea tidak mau terjadi sesuatu pada William, lelaki yang berniat baik untuk menolongnya.

Kedua mata Zea terbelalak saat melihat Giovanni mengeluarkan pistol dari balik sabuk celananya. Saat itu juga Zea langsung keluar dari mobil dan berjalan tepat di depan William, merentangkan kedua tangannya dan mencegah Giovanni untuk melakukan hal buruk yang dibayangkan oleh gadis itu.

“Jangan tembak dia!!”pekik Zea dengan ekspresi khawatir yang dominan.

“Hei, kenapa kau keluar dari mobil?” William menyentuh bahu Zea karena terkejut dengan pergerakan gadis itu yang tiba-tiba.

Tapi, Zea masih bersikeras berdiri di sana lalu kembali berkata ke William dengan nada panik, “Kau tidak mengerti, dia orang yang berbahaya! Dia Giovanni Altezza bisa menembak mu tanpa belas kasihan!”

“Menembak ku? Wah, itu menyeramkan. Kenapa ada manusia mengerikan di hutan ini? Seperti monster di film werewolf yang sering aku tonton.” William menjawab dengan nada santai seolah kejadian ini hanyalah tontonan semata, tidak menegangkan seperti yang dirasakan oleh Zea.

“Tidak sesederhana itu! Dengarkan aku! Kita harus—”belum sempat menyelesaikan kata-katanya, William telah menarik tangan Zea lalu membuat gadis itu berdiri di belakang menatap punggung William.  “Ada apa?”

“Aku yang akan melindungi mu.”

Zea mengerjap mendengar ucapan William. Melindungi? Dia semakin resah karena rasanya William masih belum memahami situasi genting yang terjadi. “Kau? Apa yang bisa kau lakukan? Salah satu cara untuk mengakhiri semuanya adalah kabur, bukan berurusan lebih panjang dengan Altezza!”

“Tenang saja.” Lelaki itu berbalik lalu menyentuh pucuk kepala Zea dengan lembut, memberikan seutas senyum manis yang membuat Zea berdebar. “Kau aman bersamaku, Zea Calista.”

Keterkejutan melanda tiba-tiba. Kedua iris mata gadis itu seketika mengecil saat William menyebut nama lengkapnya.  Padahal Zea belum pernah memperkenalkan namanya pada William. Tapi, bagaimana lelaki itu bisa tahu?

Sementara di sebrang sana, mata Gio menajam melihat William berdiri dengan kokoh melindungi Zea,  bahkan William dengan berani meletakkan tangannya di rambut Zea. Darah Gio terasa mendidih. Ingin menarik pelatuk dan menembak William saat itu juga. Bahkan jemarinya mencengkram grip pistol dengan mantap. Tinggal menunggu kesabarannya habis, Gio akan menghancurkan William.

“Berjalan kemari dan aku akan memaafkan sifat lancangmu, Zea Calista,”ucap Gio dengan nada tajam dan mengancam.

Sontak membuat nafas Zea semakin tercekat. Sudah sejauh ini, dia tidak ingin kembali ke mansion yang seperti penjara itu. “Aku tidak akan kembali padamu!” Zea berteriak dengan yakin—walau di dalam hatinya ada rasa takut yang membuncah.

“Setidaknya jangan bersama dengan pria itu.”

“Pria siapa yang kau maksud?”

“William Romano.” setelah menyebutkan nama itu, tangan kanan Giovanni terangkat menjuruskan pistol tepat akan mengenai dada William dari jarak lima meter.

“Jangan ... jangan tembak dia!!” Zea makin panik. Sekali tarikan saja, peluru pistol itu akan meluncur menembak William.

“Kalau begitu, maka kemari lah. Menjauh darinya,”titah Giovanni.

“Baiklah, aku akan ...”ucapan Zea menggantung di udara. Zea tidak sanggup melanjutkan perkataan bahwa dia akan kembali pada genggaman Giovanni Alteza lagi.

Zea pun memilih melangkahkan kakinya maju, tetapi saat ayunan kaki bergerak. William segera menghadang Zea.

“Jangan pergi kemana-mana, aku sudah berjanji akan melindungi mu kan?”ucap William sambil mengulurkan lengannya menghentikan langkah Zea.

Gadis itu kembali mengerjap. “Tapi ... dia akan menembak mu jika aku tidak ke sana.”

Mendadak Zea melihat seringai terbentuk dari bibir William.

“Dan kau pikir aku akan tertembak begitu saja?” setelah mengatakan itu, William segera menarik Zea dalam pelukannya, mendekap penuh kehangatan.

Tentu membuat Zea terkejut bukan main, dia merasa bingung apakah yang dikatakan William sungguhan atau hanya ingin terlihat keren saja.

Namun, hal yang lebih mengejutkan untuk Zea adalah saat William perlahan-lahan menggerakkan tangan untuk mengambil sesuatu di dalam rompi hijau army yang dikenakan lelaki itu. Sebuah pistol laras pendek yang membuat dia seketika tertegun, irama jantungnya kembali berdetak kencang.

“Kau membawa sebuah pistol? untuk apa ahli botani membawa pistol?” Zea seperti tidak percaya dan masih bingung serta bertanya-tanya.

Tapi sebelum pertanyaan itu terjawab, suara tembakan terdengar dari arah lawan yaitu Giovanni Altezza telah menembakkan satu pelurunya ke langit, menyiratkan pertarungan telah dimulai.

Kedua alis Giovanni bertaut menunjukkan amarah besar terlebih saat William menarik Zea dalam pelukan musuh bebuyutannya tersebut.

“Aku tidak menyangka kau akan turun langsung untuk mencari di mana keberadaan ku.” Giovanni berucap dengan nada yang ketus langsung menuju William sebagai target pembicara.

“Dan aku menemukan harta karun yang luar biasa, melebihi target ku,” ucap William makin mengeratkan pelukannya pada Zea.

Gadis yang ada dalam dekapan William itu ikut bertanya-tanya dengan situasi yang sedang terjadi, terlebih tampaknya Kedua lelaki itu saling mengenal yang membuat Zea semakin bingung. “Ada apa ini? apa kalian saling mengenal? harta karun apa yang kau maksud?” pertanyaan terakhir yang ditujukan untuk William.

“Lepaskan Zea Calista. Dia tidak ada hubungannya dengan kita,” ucap Giovanni mencoba untuk bernegosiasi.

“Melepaskan? Jangan membuatku terlihat buruk, gadis ini sendiri yang tidak mau bersamamu. Seharusnya kau yang membiarkan Zea Calista ikut bersamaku.” William menampakan aura yang berbeda saat berbicara dengan Giovanni. Sebuah aura mencekam yang berbahaya.

Zea pun merasa aura dan ekspresi itu sangat berbeda saat pertama kali dia menemui pria itu dan saat William bicara dengan Giovanni.

“Jangan membuatku kehilangan kesabaran, William Romano. Kau seharusnya bersyukur, aku masih mengasihani mu dengan tidak menghancurkan markas LUCIVERO.”

“Dan kau juga harusnya tahu posisimu sekarang bukan posisi yang tepat untuk bernegosiasi, aku yang diuntungkan di sini.” setelah mengucapkan kata itu, cengkraman lengan William saat memeluk Zea semakin erat yang membuat gadis itu merasa sesak.

“Tunggu, sebenarnya siapa kau? Dan apa itu LUCIVERO? Kenapa kau memelukku begitu erat, ini sangat menyakitkan.” Zea dengan sifatnya yang penasaran dan blak-blakan langsung mengutarakan keresahannya.

“Tetaplah di posisimu, kau akan aman bersamaku,” ucap William dengan ekspresi hangat tapi suara yang terasa dingin.

Saat mendengar perkataan William, bukannya merasa akan aman, Zea malah merasakan hal lain kalau dia tidak berada di tempat yang aman. Dan Zea menyadari, tampaknya berada di sisi William bukanlah hal yang bagus juga.

Menurut Zea kali ini, tidak ada bedanya antara Giovanni Altezza dan William Romano.

Tak lama kemudian, Giovanni menembakkan peluru dan mengenai kap mobil William, Zea yang mendengar suara dentingan itu seketika terkejut dan tubuhnya gemetar, dia seperti merasakan desiran aneh yang membuat jantungnya berdebar-debar setiap suara peluru terdengar dekat.

“Kau tidak bisa menyakiti Zea Calista, itu membuktikan gadis ini memiliki tempat yang spesial di dalam dirimu, Giovanni.” William berucap dengan nada yang mengerikan, makin memantapkan Zea kalau lelaki itu juga sangat berbahaya.

“William lepaskan, aku berjanji tidak akan pergi.” Zea pun mencoba membujuk dengan cara yang halus dan cantik.

“Aku sudah bilang padamu, kau akan aman bersamaku, jika aku melepaskan mu Giovanni itu akan memburu mu dan menembak mu. Percayalah padaku.”

Bagaimana bisa Zea percaya pada seseorang yang telah berbohong ternyata mengenali sosok Giovanni Altezza dan tampaknya mereka bersitegang karena sebuah konflik yang jelas Zea pahami, konflik tersebut bukanlah area yang aman untuk gadis itu.

“William Romano ... sekali lagi aku tegaskan ... lepaskan Zea Calista.” tatapan Giovanni kini makin menajam, kesabaran lelaki itu mulai terkikis sedikit demi sedikit.

“Tidak,”tandas William.

Saat yang menegangkan itu ... Zea menggigit bibir bawahnya, masih mencari cara agar dapat keluar dari konflik kedua manusia berbahaya itu. Apakah Zea bisa? apakah Zea mampu?

1
Gelatik Menggelitik
😯
BEEXY: hmm apatu apatu
total 1 replies
LiliNini
semangat kak Bee 💕💕
BEEXY: siap, terimakasih 💕
total 1 replies
LiliNini
padahal si Zea yg mau diculik tapi malah gue yg takut 😭😭 btw itu cerita yg masa lalu si Gio tentang cewe yg di taman itu tuh ibunya kah?
BEEXY: ikut deg-degan ya😭

siapa yaa
total 1 replies
LiliNini
btw itu si Fefed kaga bisa apa dengerin dulu Zea ngomong, udah tau si Zea dalam bahaya
BEEXY: si fedfed sudah nethink duluan
total 1 replies
LiliNini
GUE BARU BACA LAGI CERITA INI 😭😭😭 Maaf ya kak Bee di 2 part sebelumnya gue ga komen cuma like doang soalnya gue udh kepalang penasaran banget ☹💕
BEEXY: yaampun aku kira kamu menghilang😭❤️ kangen bgt

makasih ya sudah kembali lagi 💕
total 1 replies
atnya
seruuu poll
BEEXY: makasihhh yaaaa🥰🥰
total 1 replies
LiliNini
gue yakin banget tuh taman pasti punya orang yg paling berarti buat si Gio, ntah itu punya ibunya? atau pacarnya?? atau mungkin istrinya??
BEEXY: waduh waduh punya siapa yaaa
total 1 replies
LiliNini
pokoknya kalo sampe si Gio nyakitin Zea lebih jauh lagi, gue GEDIG PALA LO!!!
BEEXY: emosinya sampe sini🤣🤣
total 1 replies
LiliNini
ini si Gio beneran serius kah sama si Zea?? sorry ya bro, gue trust issue soalnya
BEEXY: hahahaha 😭 gio mana yang telah menyakitimu sampai trust issue 😭
total 1 replies
Leo
wadaaww😱
BEEXY: hmmmm...
total 1 replies
Vey
Ini serius gantung sampai katana antik?
BEEXY: iya😭😭 nanti update kok Beestie, wait ya
total 1 replies
LiliNini
awas aja ya kalo si Gio cuma bikin baper si Zea terus abis itu ditinggalin, GUE GEPREK MUKA LO 😊
BEEXY: waduh creepy😭 dengerin tuh Gio, dengerin, jangan sampe jadi giogeprek🤣🤭
total 1 replies
LiliNini
itu maksudnya apa ya bapak Gio?? LO MAIN CIUM2 AJA SI ZEA 🙄
BEEXY: gatau tuh maksudnya apa🤭 suka bgt tiba-tiba kecup
total 1 replies
nakha's
NEXT KAKKK SEMANGAT
LiliNini
btw makasih udah update (selalu) 🖤
BEEXY: Sama-sama Beestie 🖤🖤 makasih juga sudah selalu mantengin update an cerita ini
total 1 replies
LiliNini
Kak Bee bisa ga updatenya langsung 1000 part 😣 SUMPAH GUE BENERAN PENASARAN BANGET SAMA NEXT PARTNYA 😭😭😭 berasa banget nunggunya kaya drakor on going 🥲
BEEXY: banyaj bgt 1000 part kek bikin candi aja we😭👍

penantian mu tidak akan sia-sia kok😘 selalu ada hari esok untuk update an selanjutnya
total 1 replies
LiliNini
Bener juga ya, si Ros dukung Gio sama Zea tapi si Fedfed malah kebalikannya 🥲 tapi gue yakin deh kalo si Gio sebelumnya udah pernah punya cewe yg dia sayang.
BEEXY: dua pelayan yg berbanding terbalik🤭🤭

siapakah cewek itu🥺🥺
total 1 replies
LiliNini
cocotnya si Fedfed minta gue comot yeu 🙄 GALAK BANGET LO SAMA SI ZEA 🥲
BEEXY: gass kasih paham si fedfed itu😭👍
total 1 replies
Leo
waahh apanih
BEEXY: apa yaaa🤭
total 1 replies
LiliNini
gue beneran nungguin banget update cerita ini, bahkan pas baru muncul notifnya langsung cus klik terus baca 😭 ga bisa banget gue simpen buat nanti, sekalipun gue masih kerja wkwkwkkw
BEEXY: how cute😭 aku seneng bgt ada yang excited sama cerita ini sampe rela-relain baca pas kerja😭😭❤️

makasih luvvv ❤️❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!