Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22...
Selesai makan Delia menemui bunda Ema di kamarnya malahan tuan Beni yang membuka kan pintu... Delia hanya diam berdiri di hadapan tuan Beni sambil membawa nampan yang berisi sarapan.
"Pagi tuan..." ucap Delia.
"Tuan.?" ucap Ayah Beni.
"UPS... Ayah..." ucap Delia.
"Siapa yah.?" ucap Bunda Ema.
"Istri Vano Bun..." ucap Tuan Beni, lalu memberi jalan Delia masuk.
Bunda Ema pun menghampiri Delia dan Delia sekarang sudah berhadapan sama bunda Ema mertua nya... Sungguh Delia benar benar merasa tidak enak karena selama ini bunda Ema sangat baik apalagi kak Devina juga baik sekali.
"Bunda ini sarapannya." ucap Delia.
"Kenapa di bawakan saya bisa ke meja makan." ucap bunda Ema.
"Bunda maafkan saya." ucap Delia.
"Kamu tidak salah." ucap Bunda Ema.
Delia diam hanya menundukkan kepalanya sungguh tidak tau harus bagaimana Delia bersikap pada mertuanya cukup lama mereka diam dan berdiri di depan pintu.
"Apa Vano mau tinggal di rumah kamu.?" tanya bunda Ema akhirnya buka suara.
"Saya tidak tahu bunda." ucap Delia.
"Jadilah istri yang baik, walau kamu membencinya." ucap bunda Ema.
"Bunda." ucap Delia.
"Saya tau kesalahan anak saya, tapi biar bagaimana dia tetap suami mu." ucap bunda Ema.
"Iya bunda saya mengerti." ucap Delia.
Akhirnya Delia membawa kembali sarapan bunda Ema ke meja makan, di meja makan sudah ada ayah Beni dan Devano yang sarapan duluan... Bunda Ema duduk di samping tuan Beni mengambilkan sarapan tuan Beni.
"Bun, terimakasih untuk bulan madunya tapi." ucap Vano.
"Sudah bunda mengerti... Kamu ikuti saja apa mau istrimu." ucap bunda Ema.
"Saya mau pergi bulan madu." ucap Delia.
Vano menoleh ke Delia... Delia tidak ingin mengecewakan mertua dan kakak iparnya yang sudah baik pada nya, lagian untuk satu Minggu tidak masalah untuk Delia mungkin pergi bulan madu mereka bisa saling kenal satu sama lain.
Semua sudah siap akhirnya Vano dan Delia pergi ke bandara untuk bulan madu hotel yang sudah di pesan oleh bunda Ema Vano di sana mereka menikmati liburannya...
"Kamu mau mandi apa kita langsung jalan keluar.?" tanya Vano.
"Apa anda tidak capek tuan.?" ucap Delia.
"Tidak." ucap Vano.
Delia menganggukkan kepalanya dan akhirnya mereka berdua pergi jalan jalan menikmati pemandangan sore di pantai... Mereka tidak terlihat seperti pengantin baru atau pasangan seperti seorang teman sangat kaku dan Vano yang diam hanya pakai kaca mata hitamnya.
"Dulu aku kesini saat kelas 6 SD sekarang aku kesini dengan anda aku pikir akan kesini lagi bersama keluarga ku." ucap Delia.
"Kemana orang tua kamu.?" ucap Vano.
"Mereka sudah bahagia..." ucap Delia menatap langit.
"Mereka." ucap Vano terhenti.
"Iya, kakak, papa dan mama ku sudah disana." ucap Delia menunjuk langit.
"Dan Jesi." ucap Vano emang kenal Jesi karena Ramon sering membicarakan Jesi.
"Kak Jesi kakak ipar ku, dia istri dari Kaka ku." ucap Delia.
"Jadi kamu anak tuan Tomi Wijaya.?" ucap Vano.
"Iya..." ucap Delia.
Menikmati sunset di tepi pantai sambil minum jus orange Delia dan Vano kini hanya diam, sampai akhirnya makan malam datang pesanan mereka baru lah mereka ke hotel untuk mandi membersihkan tubuh mereka dan istirahat.
"Terimakasih tuan... Saya akan ganti besok." ucap Delia.
Bersambung Terimakasih 🙏