Istri Serasa Janda

HAPPY READING

🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Apakah pelayan itu sudah menceritakan semuanya mengenai pertengkaran itu pada mama mertua? Karena setaunya, Ira adalah pelayan yang sangat dekat dengan Najwa layaknya teman.

Meskipun dia memang berniat ingin mengakhiri pernikahannya dengan Najwa, namun menurutnya ini bukanlah saat yang tepat. Apalagi untuk orang tua mengetahui permasalahan rumah tangga mereka. Kesehatan mereka menjadi salah satu pertimbangannya.

"Ira cerita apa saja Ma?" Tanya Kendra ketar-ketir.

"Tidak ada. Dia hanya bilang itu saja. Memang ada masalah apa? Kok suaramu terdengar cemas begitu?" Tanya Siska sedikit curiga.

Kendra menghela nafas lega. Dia lega karena mama mertuanya tidak tau apapun tentang Leora. Sekarang yang harus dilakukannya adalah menenangkan dan meyakinkan Mama mertuanya, kalau semua baik-baik saja termasuk Najwa.

"Ma, Mama tenang dulu ya. Mama jangan berpikiran yang macam-macam. Aku dan Najwa baik-baik saja kok. Kami sedang diluar. Aku pergi dari kemarin malam itu, karena ada pekerjaan yang sangat mendesak sekali. Dan untuk Najwa, semalam kami janjian bertemu dipesta itu. Karena aku tidak ada waktu lagi untuk kembali kerumah. Setelah dari pesta itu, kami memutuskan untuk bermalam dihotel. Karena.... Karena kami bosan dirumah terus. Sekali-kali kami butuh suasana baru untuk memadu cinta. Dan ponselnya Najwa itu, semalam jatuh dan rusak. Makanya tidak bisa dihubungi" Dengan gugup Kendra melontarkan kata-kata dusta.

"Jadi sekarang Najwa bersamamu?"

"Iy-iya... Najwa bersamaku kok"

"Kalau begitu Mama bisa kan, bicara sebentar dengannya? Entah kenapa perasaan Mama tidak enak. Mama ingin sekali mendengar suaranya"

Permintaan Siska membuat Kendra semakin gelagapan. Mana mungkin dia membiarkan mertuanya bicara dengan istrinya? Dia bahkan tidak tau Najwa disekap dimana oleh Chiko.

"Mmm.... Mmm.... Ma-maaf Ma, ta-tapi sekarang Najwa, sedang keluar untuk memesan makan malam. Sepertinya dia masih lama kembalinya. Nanti saja ya Ma, aku kasih tau Najwa untuk menghubungi Mama, kalau dia sudah kembali"

Siska menghela nafas berat. "Ya sudah kalau begitu. Yang penting kalian berdua baik-baik saja. Mama sudah sangat bersyukur" Ucapnya pasrah.

Meskipun dia belum merasa puas dengan jawaban Kendra sebelum bicara langsung dengan putrinya. Kendra menghela nafas lega karena berhasil mengelabui ibu mertuanya.

"Ken"

"Iya Ma"

"Apa kamu masih sangat mencintai anak Mama seperti dulu?"

Kendra tertegun mendengar pertanyaan dari mertuanya. Dia tidak mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh wanita yang telah melahirkan istrinya itu, hingga tiba-tiba bisa mengajukan pertanyaan seperti itu.

"K-kok tiba-tiba, Mama bertanya seperti itu?" Kendra balik bertanya dengan gugup.

"Entahlah Ken. Mama hanya merasa, kalau sikap Najwa akhir-akhir ini jadi berbeda" Jawab Siska lirih.

"Ma-maksud Mama, berbeda bagaimana ya?" Tanya Kendra bingung.

"Iya, beberapa kali dia datang kerumah Mama dengan sikap yang terlihat sedih. Dia seperti orang putus asa. Apalagi kamu juga tidak pernah datang bersamanya. Hubungan kalian, baik-baik saja kan? Tidak ada masalah? Maksud Mama, kalian tidak bertengkar kan?"

"Ti-tidak kok Ma. Kami tidak bertengkar. Hubungan kami baik-baik saja kok. Mungkin yang membuat Najwa sedih itu, mamaku. Mama tau sendirikan, sikap Mama Inggrid terhadap Najwa? Kan Mama selalu menyudutkan Najwa karena sampai sekarang, dia belum hamil-hamil juga. Makanya Najwa terlihat putus asa"

Kilah Kendra yang terpaksa menjadikan mamanya sebagai kambing hitam. Padahal dia sendiri tau kalau penyebab kesedihan Najwa adalah, hubungan gelapnya dengan Leora yang diam-diam sudah diketahuinya sejak lama.

"Syukurlah, kalau yang membuat Najwa sedih itu mamamu. Bukan kamu" Ucap Siska yang membuat Kendra merasa tertampar dan tubuhnya terasa kaku.

"Ken, kamu tau kan, Mama sudah menganggapmu seperti putra Mama sendiri?"

"Iy-iya Ma"

"Mama sudah menikahkan Najwa denganmu. Saat itulah Mama melepaskan tanggung jawab Mama terhadap Najwa padamu. Sekarang Najwa sepenuhnya milikmu. Dia istri dan teman hidupmu. Jadi Mama harap, kamu bisa selalu menjaga tanggung jawabmu. Kamu bisa terus menjaga kepercayaan yang sudah Mama dan Najwa berikan padamu. Bisa terus menjaga hati dan kesetiaanmu, hanya untuk Najwa. Jika dia salah, ingatkan dan bimbinglah dia kejalan yang benar. Jika dia sakit, obati. Jangan pernah melukai ataupun mengabaikannya. Karena setia itu mahal. Sekali saja kamu lalai menjaganya, maka kesempatan tidak akan datang untuk kedua kalinya. Sebagai seorang Ibu, Mama sudah tidak punya hak apapun lagi terhadap Najwa, karena dia istrimu sekarang. Surga Najwa sudah tidak ada lagi ditelapak kaki Mama. Tapi sudah berpindah pada telapak kakimu. Tapi bukan berarti Mama akan menerima, jika kamu menyakiti anak Mama dan memberinya neraka dunia. Sekalipun kamu suaminya sendiri. Sebagai orang yang sudah mengandung dan melahirkannya, Mama tidak akan pernah bisa menerima, jika ada yang melukai anak Mama. Baik itu secara fisik maupun psikis. Jadi Mama mohon ya, tolong kamu cintai dan bahagiakan Najwa selalu. Jangan pernah kamu berpikir untuk membuatnya lelah denganmu" Panjang lebar Siska memberikan nasehat pada menantunya dengan penuh harap.

Kendra hanya bisa menelan salivanya. Hatinya terasa dihantam bongkahan batu besar. Dia sadar kalau hubungannya dengan Leora memang sudah melukai Najwa. Dan dia juga sudah gagal memenuhi janjinya, untuk menjaga dan membahagiakannya. Janji yang dia berikan saat dulu meminang wanita itu.

Namun dia bisa apa? Dia tidak bisa mengabaikan perasaannya yang masih sangat mencintai Leora.

"Mmm.... Ma, sudah dulu ya. Aku sedang ada pekerjaan. Nanti aku hubungi lagi" Dengan gugup dan gelagapan Kendra mematikan ponselnya.

Dia takut ibu mertuanya akan terus mengoceh, dan melontarkan kata-kata ceramah yang akan membuat rasa bersalah dan berdosa dihatinya semakin membesar. Sebelum itu terjadi, dia memilih untuk menyudahi percakapan mereka.

Kendra memegang kepalanya dengan kedua telapak tangannya. Kepalanya terasa berdenyut oleh berbagai masalah.

Belum selesai masalah hubungannya dengan Leora serta proses perceraiannya dengan Chiko, serta hubungannya dengan Najwa yang ingin dia akhiri, sekarang dia malah dibuat pusing oleh masalah penculikan Najwa yang dilakukan oleh Chiko.

Belum lagi ucapan ibu mertuanya yang memintanya untuk setia pada Najwa. Membuat kepalanya semakin terasa mumet. Bagaimana mungkin dia bisa setia pada Najwa, jika hatinya masih untuk Leora?

Ini memang salahnya. Seharusnya dulu dia tidak menikahi Najwa dan menjalin hubungan pernikahan dengannya. Dia terlalu berburu nafsu kala itu, saking frustasinya karena berpikir tidak akan pernah bisa mendapatkan Leora.

Dia tidak pernah menyangka kalau Leora akan kembali kedalam hidupnya, dengan kondisi rumah tangganya yang hancur. Bahkan cinta yang dulu dia perjuangkan mati-matian, kini dibalas oleh wanita itu. Hal yang dulu selalu dia impikan.

Dia tau dalam hal ini dia sudah menyakiti Najwa. Istri sekaligus penghibur laranya selama ini.

BERSAMBUNG