NovelToon NovelToon
Kakak Atau Suami?

Kakak Atau Suami?

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Dijodohkan Orang Tua / trauma masa lalu
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Your Aunty

Kendati Romeo lebih tua belasan tahun, dengan segudang latar belakang militer, dia masih bersedia menikahi Ansela, yang kala itu masih duduk di bangku SMA.

Tapi tentunya, ini diikuti dengan beberapa kesepakatan. Berpikir bahwa hubungan mereka tidak mungkin bertahan lama, mengingat perbedaan usia mereka. Alih-alih suami dan istri, mereka sepakat untuk seperti kakak-adik saja.

Setidaknya, itulah yang dipikirkan Romeo! hingga ketika tahun berlalu, dunianya berahkir jungkir balik.

••

Dia mendapati, bahwa Ansela adalah seseorang yang paling dia inginkan, dan paling tidak bisa dia gapai, meski gadis itu disisinya.

Dengan tambahan persaingan cinta, yang datang dari sahabatnya sendiri, yang kepada dia Romeo telah berhutang nyawa, ini hampir membuatnya kehilangan akal.

“AKU BUKAN KAKAKMU! AKU SUAMIMU.”


••

Baca perjuangan sang Kapten, di tengah sikap acuh tak acuh sang Istri. ✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Your Aunty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19

Di Apartemen, Romeo sedang mencuci pakaian Ansela. Dia benar-benar melakukan yang terbaik, untuk memenuhi janji jebakan ini. Awalnya Romeo cukup senang, karena hanya ada pakaian luaran, namun saat tiba waktunya menjemur barulah dia dikejutkan dengan banyaknya pakaian dalam yang ada. Memang itu bersih dan sudah di cuci, tapi tetap saja ....

"Oh astaga apa ini?"

Hampir semua di dominasi lingerie dengan bermacam-macam gaya. Romeo hanya bisa menyapu dadanya, manakala pikirannya mulai kemana-mana. "Fokus! Fokus Romeo, kau harus fokus! agar menjemur baju ini bisa segera selesai."

"ROM?"

"TIDAK JANGAN KEMARI!" Teriak Romeo pada Rafael. Sama seperti Ansela yang malu, dia juga tidak ingin sahabatnya itu melihat koleksi lingerie milik Istrinya.

Jordan yang mendengar respon keras itu, hanya bisa mundur smabil menggeleng kepala. Setelah menelpon Romeo, dia langsung datang kemari. Mereka ada pertemuan khusus pekerjaan di kota ini. Tapi karena Romeo masih dalam libur, maka dia tidak mau ikut, sebab tidak ingin pergi sendiri.

Tapi lebih daripada itu, Jordan sebenarnya sangat khawatir untuk datang dalam pertemuan itu. Takut kalau akan membahas sesuatu yang tidak ingin disana.

Bagaimana tidak, ... tempat tugas mereka belum di tetapkan sampai hari ini. Belum lagi ketegangan di tempat kerja. Kemungkinan besar dia akan dipindahkan ke terpencil, atau bahkan di kirim ke luar negeri. Dan semau semakin mengkhawatirkan, mengingat dirinya yang belum memiliki kekasih ketika usianya semakin bertambah.

Tidak jarang hubungannya kandas karena kurangnya intensitas pertemuan di antara mereka, belum lagi kalau dia harus pergi ke tempat terpencil, maka komunikasi mungkin akan sangat terbatas. Membuat Jordan benar-benar tertekan.

"Jor, kau tunggu disini dulu. Aku akan keluar sebentar, mencari makanan, sebentar lagi Ansela akan pulang."

Mendengar ini, Jordan mengangguk. Dia yang sedang stres-stresnya sebenarnya cukup terhibur mendengar ucapan Romeo. Karena walaupun dia merana karena tidak memiliki kekasih, namun melihat Romeo yang serba kerepotan dalam pernikahan, dia masih berpikir bahwa dia sedikit beruntung.

"Mau beli apa?"

"Entahlah!"

Mendengar ini Jordan mengerutkan dahi, "Entahlah?"

"Mm, Ansela sepertinya tak memiliki makanan kesukaan spesifik." Dalam ingatan Romeo, apapun yang ada, atau yang disediakan, atau kemanapun diajak makan, Ansela selalu makan dan menghabiskannya dengan cepat.

Romeo berujar sambil memakai jaket, bersiap untuk pergi, ketika Jordan tiba-tiba memberi saran, untuk membeli seafood saja.

Karena pada ingatan Jordan, dia teringat postingan seafood yang berkali-kali dibagikan Ansela pada akun media sosialnya. Jadi menyarankan hal itu. Sementara untuk Romeo, Jordan menduga, mungkin saja sahabatnya itu masih belum tahu benar kesukaan Ansela, atau memang Ansela yang bisa makan semua jenis makanan.

"Aku pergi!!"

Jordan juga memperhatikan kepergian Romeo, yang hanya mengenakan pakaian santai.

"Ckck, dia benar-benar tampak seperti suami sekarang." Kekeh Jordan.

Tapi tidak lama setelah kepergian Romeo, panggilan ponsel berdering. Jordan yang sedang menonton Tv, langsung mengenali nada itu.

"Ponsel Romeo?"

Jordan langsung berdiri, melangkah mencari ponsel sahabatnya itu, dan menemukan di meja dapur. Melihat layar panggilan adalah Ansela, Jordan memutuskan untuk mengangkat lebih dahulu.

"Halo Sela, maaf aku mengangkatnya. Aku ada di tempat mu dan Romeo sedang---"

" ... "

Jordan terdiam mencerna setiap perkataan Ansela, sebelum tiba-tiba menjadi panik. "Ya, ya, Jangan khawatir, jangan takut. Aku yang akan kesana. Tunggu saja."

" ... "

Setelah panggilan terputus, Jordan tidak berpikir dua kali untuk menyambar jaket. Mau bagaimana lagi? Romeo sudah terlanjur keluar dan tidak membawa ponsel. Sementara Ansela sedang dalam masalah disekolah saat ini. Jika dia tidak pergi sekarang, itu akan menjadi kesalahan. Meski itu artinya, dia harus berpura-pura menjadi Romeo saat ini.

"Maaf Rom!" Adalah ucapan terahkir Jordan sebelum meninggalkan Apartemen.

•••

Sementara di ruang Kepala Sekolah, Ansela sama sekali tidak menyangkal tentang pertanyaan identitas yang ditunjukkan kepadanya.

"Miss Fovana, walaupun itu adalah bagian dari urusan keluarga, seharusnya itu tetap di dalam keluarga. Mau ditaruh di mana nanti, nama besar sekolah kita? kau tahu kan, bahwa banyak orangtua siswa disini adalah konvensional."

"Ya Pak." Jawabnya acuh.

"Miss Fovana, apa kau mendengar atau tidak?"

Ansela menatap kesal pria botak di depannya.

"Lah Pak, kan saya menjawab dari tadi, ya masa tidak dengar kan!"

Kepala sekolah hanya bisa menarik nafas panjang. Selain salah satu siswa berprestasi, tidak bisa dipungkiri bahwa Kakek Ansela adalah salah satu penyumbang terbesar di sekolah ini. Jadi meski tidak suka, Kepala sekolah hanya bisa berhati-hati dalam ucapannya.

"Lalu, siapa pria yang kau nikahi ini? Seperti apa latar belakangnya?" tanya Kepala Sekolah, yang sebenarnya sudah kepo.

"Mm, seorang Kapten. Ayahnya adalah Jendral militer, dan Ibunya seorang pengusaha." Ansela tidak berbohong, tapi dia juga menunjukkan niat dari kejujurannya.

Bukankah orang-orang suka mendengar cerita tentang kekuasaan dan kekayaan bersamaan, maka tidak salah bagiku untuk menyajikan bukan? Pikir Ansela sedikit picik.

Sebenarnya dia bukan orang yang suka meremehkan orang lain. Tapi beberapa orang memang suka bertindak sesuai ukuran, jadi dia hanya bisa menyesuaikan.

Sementara Kepala Sekolah yang mendengar ini langsung berdehem. Ada banyak latar belakang orangtua pengusaha di sekolah ini, tapi hanya sedikit latar belakang khusus dari militer. Kalau Ansela menikahi pria seperti itu, bukankah itu artinya pria itu menjadi penanggung jawab gadis ini? Pikir sang Kepala Sekolah penuh pertimbangan.

Tentu saja, dia akan menimbang jauh, berpikir mungkin bisa sedikit memeras.

"Lalu bagaimana? apa kau menerima saran yang Bapak berikan tadi?"

"Mm, aku setuju." Ya, Ansela setuju. Dia setuju untuk mengumumkan kepada Sekolah bahwa itu semua adalah kesalahpahaman. Alih-alih mengatakan itu sebagai pernikahan, dia memilih mengatakan itu sebagai pertunangan dan perjodohan. Lagipula di dunia orang berada, hal-hal seperti ini adalah biasa.

"Bagus kalau begitu, lalu dimana suami-mu? Kami tetap harus membicarakan hal ini dengannya, agar tidak ada perbedaan keterangan nanti."

Semua seperti serba kebetulan. Tepat ketika pertanyaan itu jatuh, pintu ruangan diketuk.

"Permisi Pak, ada tamu." Kata salah seorang guru, yang mengantar Jordan.

Kepala Sekolah menurunkan kacamata setengah, meminta konfirmasi Ansela, yang dibalas anggukan tentu saja.

"Ah iya, iya mari, silahkan masuk."

Mengerti posisinya yang sedang memainkan peran Romeo, Jordan masuk sebagai seorang Kapten saat ini. "Selamat siang,"

"Selamat siang, dengan Bapak ...?"

"Grave. Romeo Grave."

Keduanya saling berjabat tangan, dan memindai satu sama lain untuk menilai.

Ansela sedikit terkesan dengan pembawaan Jordan. Pria itu tampak serius kali ini, dengan pembawaan-nya yang tenang. Padahal aslinya, dalam ingatan Ansela, Jordan adalah orang yang senang berbicara dan mengusulkan banyak hal.

"Ah, Pak Grave anda pasti sudah mendengar apa yang terjadi. Sebenarnya kami sudah menyiapkan jalan keluar untuk Ansela, menghadapi teman-teman sekolahnya. Tapi begitu kami masih ingin menjelaskan, dan mendapat persetujuan anda."

Dengan sebelah kaki terangkat di atas kaki lainnya, Jordan mengangguk. "Tolong,"

Dengan begitu, Kepala Sekolah menjelaskan semua kejadian serta jalan keluar yang coba dibuatnya. Dalam proses ini, Ansela menatap Jordan yang menanggapi dengan sangat serius. Hal ini membuatnya tiba-tiba terkekeh kecil.

"Ada apa?" tanya Jordan heran.

"Tidak! Tidak! Lanjutkan saja."

Melihat cara Jordan yang nampak sangat baik terhadap Ansela, Kepala sekolah tiba-tiba memiliki ide. "Kalau Pak Grave ingin berdonasi atas nama Miss Fovana, maka kami akan menantikannya. Hehehe ...."

"Tidak!" Suara Ansela tiba-tiba memotong pembicaraan. Enak saja pria botak ini, sudah diberi Kakekku, masih mencoba untuk memeras pasanganku! kurangajar, pikir Ansela. Apalagi ini bukan Romeo, tentu saja dia semakin tidak mau.

"Tidak apa Sela, anggap saja ini untuk perayaan kelulusanmu lebih awal. Apa sebutannya? eh tanda mata."

"Ya, ya benar tanda mata!" Ucap Kepala sekolah bersemangat.

Ansela mencoba menentang beberapa kali, tapi Jordan juga bersikeras. Melihat hal ini, maka dia juga akhirnya membiarkan. Toh, itu bukan uangnya, dan dia tidak meminta.

Hingga akhirnya, begitulah semua terjadi. Terpenuhi lah keinginan Kepala Sekolah, diantara kesulitan dan rasa malu Ansela pada Jordan.

1
V'marbe
ceritanya gak pernah mengecewakan
selalu beda dari yang lain
tapi satu yang PASTI ceritanya selalu bagus
Fairuz Nuna
bagus
Umie Irbie
kenapa anselanya penyakitan siiii,.😒😫
Umie Irbie
ngg suka sama sikap sela,. males nya kebangetan,. 😡😡😡😡😡😡 ngg masuk akal malas nya 😒
Umie Irbie
sweeet bngeeeet dialognya 😀
王贝瑞: Mampir juga kak ke My Secret Lover 😄
total 1 replies
Umie Irbie
romeo bodoh,. 😡😡 berarti ini bener2 ngg ada romantisnya donk 😫
Umie Irbie
ngg suka sama sifat malas sela😩😫 ngg suka wanita pemalas,. bisa di rubah ngg yaaaaa jadi mandiri dan punya martabat 🤭
Sweet_Fobia (ᴗ_ ᴗ )
Ngga kecewa sama sekali.
Umie Irbie
awal yg menarik 😀 mudah di fahami ceritanya 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!