Istri Serasa Janda
HAPPY READING
🌸🌸🌸🌸🌸
Jam menunjukkan pukul 12 malam saat Kendra tiba dirumah. Begitu membuka pintu matanya langsung menangkap sosok lembut yang terlelap disofa, hingga membuatnya tertegun. Perlahan-lahan Kendra mendekati sosok wanita yang tak lain adalah istrinya itu.
"Najwa. Najwa" Kendra berusaha membangunkan istrinya dengan cara menggerak-gerakkan bahunya dengan lembut. Najwa yang sedang berbaur dengan alam mimpinya terkejut, saat sayup-sayup mendengar suara yang mengganggu tidurnya hingga dia terbangun.
"Kamu sudah pulang?" Najwa menatap suaminya sembari mengucek-ucek matanya dengan malas.
"Kamu kenapa tidur disini?" Kendra balik bertanya.
"Aku menunggumu. Kenapa kamu baru pulang jam segini? Kamu darimana saja?" Tanya Najwa sambil menguap.
"A-aku habis meeting. Kebetulan hari ini aku sibuk sekali" Jawab Kendra gugup sambil memalingkan wajahnya.
"Tumben? Selama ini sesibuk apapun, kamu tidak pernah pulang selarut ini? Dan ponselmu juga tidak bisa dihubungi. Padahal aku sudah menghubungi berulang kali" Tanya Najwa heran.
"Karena hari ini aku lebih sibuk dari biasanya. Karena kami akan ada pembangunan proyek besar. Ponselku juga lowbat. Aku sangat sibuk, sehingga lupa mengecarhnya. Ya sudah, aku tidur dulu ya" Kendra masih saja terlihat gugup saat memberi alasan pada istrinya. Dia bangkit dan hendak berjalan.
"Kamu tidak makan dulu? Aku sudah siapkan makan malam sedari tadi untukmu" Tanya Najwa sambil berdiri.
Kendra menatap istrinya dan berkata.
"Aku sudah makan kok. Lagipula, makanannya sekarang pasti sudah dingin kan? Aku mau istirahat saja" Dia pun melangkahkan kakinya, meninggalkan Najwa yang menatapnya dengan penuh tanya.
Entah kenapa dia merasa sikap suaminya hari ini sedikit aneh. Kenapa sikap lelaki itu terlihat dingin dan acuh terhadapnya? Padahal tadi pagi saat berangkat kekantor, sikap pria itu masih terlihat biasa saja. Dan selama enam tahun menikah, baru kali ini suaminya itu pulang larut malam, dan tidak memberinya kabar sama sekali.
Padahal selama ini sesibuk apapun Kendra, suaminya selalu memberinya kabar. Bahkan setiap hari puluhan kali menghubungi dan mengirimnya pesan. Apa ini hanya perasaannya saja? Tidak ingin berprasangka terlalu jauh, Najwa pun memutuskan untuk menyusul suaminya kedalam kamar.
Sesampainya didalam kamar, dia melihat Kendra sedang melepas jas dan dasi yang dikenakannya. Najwa mendekati suaminya lalu memeluknya dari belakang.
"Apa kamu sangat sibuk hari ini? Kamu pasti sangat kelelahan kan, sampai harus pulang selarut ini? Andai aku bisa membantumu suamiku" Lirih Najwa dengan senyum hangat yang terpancar diwajah cantiknya, sembari menyandarkan kepalanya dipunggung suaminya.
"Na, aku sangat lelah. Biarkan aku istirahat ya" Kendra melepaskan tangan Najwa yang melingkar dipinggangnya. Tampaknya dia begitu lelah untuk meladeni istrinya sendiri.
"Aku pasti akan membiarkanmu istirahat. Tapi kamu harus mandi dulu kan? Aku siapkanmu air hangat ya. Mau sekalian aku siapkan teh atau kopi juga?" Najwa masih memasang senyum manisnya dan berkata dengan suara lembut.
"Tidak perlu. Aku hanya ingin mandi. Setelah itu langsung tidur" Ucap Kendra datar.
"Ya sudah kalau begitu. Sebentar ya" Najwa meninggalkan Kendra menuju kekamar mandi, untuk menyiapkan keperluan mandi suaminya.
💮💮💮💮💮
Keesokan paginya.
Najwa sedang menyiapkan sarapan saat dia melihat Kendra turun dari tangga, dan sudah terlihat rapi dan tampan dalam balutan jas dan kemejanya.
Padahal jam masih menunjukkan pukul 6.15 WIB. Biasanya jam segini suaminya masih terlelap dalam tidurnya. Dan baru bangun setelah Najwa selesai menyiapkan sarapan. Itupun setelah dibangunkan olehnya.
"Eh sayang, kamu sudah bangun? Aku baru saja mau membangunkanmu. Ternyata kamu sudah siap duluan. Ya sudah, ayo sarapan dulu" Najwa tersenyum lebar dan menghampiri Kendra. Lalu memeluk lengan suaminya dengan manja dan penuh cinta.
"Mmm.... Na, aku sarapannya dikantor saja ya. Aku sudah telat. Aku harus berangkat sekarang" kendra berusaha melepaskan tangan Najwa yang bergelayut dilengannya.
Entah kenapa dia merasa risih dengan sikap istrinya yang menempel padanya. Padahal selama ini dia selalu senang dengan keberadaan Najwa didekatnya. Apalagi jika istrinya itu menunjukkan cinta padanya.
"Sudah telat? Ini masih sangat pagi. Biasanya juga kamu berangkatnya lebih telat dari ini" Tanya Najwa yang heran mendengar perkataan suaminya yang menurutnya agak aneh.
"Ya kan aku sudah bilang, sekarang aku sedang ada proyek besar bersama investor dari luar negeri. Jadi aku harus datang lebih awal dari biasanya, untuk memberikan kesan yang baik. Ya sudah, aku pergi dulu ya" Kilah Kendra dengan gugup sebelum dia berbalik dan hendak melangkahkan kakinya.
"Sayang, tunggu" Najwa menarik lengan Kendra saat lelaki itu hendak berjalan. Hingga mau tidak mau Kendra harus berhenti dan kembali menatap istrinya.
"Kenapa lagi?" Tanya Kendra dengan malas.
"Nanti aku rencananya mau kerumah Mama dan papamu. Ya.... Untuk menjalin hubungan silaturahmi. Sudah hampir satu bulan kan, aku tidak bertemu keluargamu?" Najwa meminta pendapat suaminya.
"Ya terserah kamu saja. Aku senang kalau kamu bisa semakin dekat dengan orang tuaku. Ya sudah aku duluan ya" Jawab Kendra dengan enggannya.
Dia merasa kurang tertarik dengan perkataan istrinya. Sehingga setelah memberikan pendapatnya yang singkat, dia langsung berlalu. Meninggalkan Najwa yang menatapnya dengan perasaan sedih.
Entah kenapa dia merasa sejak semalam sikap suaminya menjadi dingin terhadapnya. Bahkan lelaki itu menolak untuk sarapan dengan alasan sudah telat? Benarkah seperti itu?
Iya, mungkin memang itu alasannya. Mungkin saat ini suaminya sedang sangat sibuk, sehingga mempengaruhi moodnya terhadapnya. Dia tidak boleh punya pikiran yang negatif terhadap suaminya sendiri. Justru dia harus selalu mendukungnya.
💮💮💮💮💮
Setelah merasa lega karena bisa lolos dari ocehan istrinya, Kendra pun melajukan mobilnya. Namun dia tidak menuju kantor untuk bertemu investor seperti pengakuannya pada Najwa. Melainkan kesebuah gedung rumah sakit untuk bertemu seseorang yang sangat berarti dimasa lalunya, dan kini kembali hadir dalam hidupnya.
Kendra berjalan melewati lorong demi lorong, hingga akhirnya dia tiba disebuah kamar VVIP.
"Lho, Leora? Kamu mau kemana? Kenapa tidak memakai pakaian pasien?" Kendra terkejut melihat Leora mengenakan pakaian yang sama saat kemarin dia membawanya kerumah sakit itu. Bukan pakaian pasien yang seharusnya dikenakan pasien dalam masa opname pada umumnya.
Dengan khawatir Kendra menghampiri ranjang dimana perempuan itu sedang memeriksa isi tasnya.
"Aku mau pulang Ken. Dokter bilang kondisiku sudah membaik, dan sudah bisa meninggalkan rumah sakit" Jawab Leora dengan suara dan raut wajah yang masih tampak lemas.
"Kamu yakin mau meninggalkan rumah sakit ini?" Tanya Kendra yang kurang yakin dan khawatir melihat keadaan Leora.
"Aku tidak mungkin disini terus kan?"
"Lalu kamu mau kemana? Memangnya kamu punya tempat tinggal? Bagaimana jika nanti mantan suamimu sampai menemukanmu, dan dia menyakitimu lagi?"
"Kamu tidak usah khawatir. Aku akan bekerja supaya aku bisa mendapatkan tempat tinggal. Dan aku akan menjaga diriku, supaya bisa menghindar dari Chiko" Jawab Leora.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
guntur 1609
sepertibya ada calon menjandakan istrnya demi janda orang lain
2024-10-01
2
Anonymous
.
2024-07-14
0
zian al abasy
ini nie cri"mnusia yng gk prnu brsyukur..mnjndakan istri demi janda lain.bego dn ba*g*at
2024-07-01
0