NovelToon NovelToon
Adelia ( Msytery On Cruise Island )

Adelia ( Msytery On Cruise Island )

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa
Popularitas:9.4k
Nilai: 5
Nama Author: @adiramanis

⚠️Bantu author dengan membaca sampai selesai dan jangan lompat bab juga boom like ya ...😊 ⚠️



Seasion 2 dari Transmigrasi Azura ( si gadis ceroboh ).



Melanjutkan cerita hidup Adelia yang mencari keberadaan Alpa yang tiba tiba menghilang di saat insiden dia dengan Noah yang hampir merenggut nyawanya.

Namun berkat bantuan Alpa , Adelia berhasil di selamatkan dengan Alpa yang sebagai gantinya , dan karena tidak ingin kehilangan sistem Alpa yang susah payah dia buat di saat dia sebagai Azura , Adelia ingin mengambil setengah dari inti Alpa yang dia sembunyikan di sebuah pulau yang cukup tersembunyi.

Tetapi disaat ingin mengambil inti Alpa tersebut , Adelia malah di hadapkan oleh musuh baru yang juga sangat mengiginkan Alpa.

Mampukah Adelia mengambil kembali Alpa?

Dan bagaimana kisah Adelia dan Eldrik selanjutnya?



Yuk simak kisahnya , dan jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @adiramanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Adelia ( 15 )

💜💜💜💜💜

"Sialan lo Kenzi uhuk ..."ucap orang itu yang terbatuk darah sebab dia mengalami luka yang serius akibat Kenzi yang menorehkan goresan pada dada orang itu hingga cairan merah pekatpu merembes keluar dari pakaian yang terlihat sudah sobek.

"Terima saja hasil dari ketamakan dirimu Desmon , dan sekarang tempat ini akan menjadi kuburanmu"ucap Kenzi menyeringai hingga membuat Desmon merinding melihat aura Kenzi yang berbeda dari biasanya.

"Jangan terlalu lama bermain Ken , kita harus secepatnya pergi dari sini"sahut Garen yang baru selesai memasang alat peledak di sekitar pemukiman tersebut.

"Ck .. , sayang sekali .. padahal aku masih ingin bermain dengannya , tapi sepertinya kita harus menyudahi ini semua"

"Lalu kau ingin mati dengan cara apa Desmon? apa kau ingin seperti Joe yang ada di sana?"ucap Kenzi lagi sambil melihat kearah tubuh Joe yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian.

"Kau .. gila .."umpat Desmon.

"Haish .. , teryata mulutmu masih bisa mengumpat"ucap Kenzi sambil mengayunkan katana miliknya dan dengan sekali tebas , kepala Desmon sudah lepas dari tubuhnya lalu jatuh menggelinding tepat di dekat tubuh Joe yang terpotong.

"Ayo pergi"ucap Garen yang kemudian berjalan lebih dulu.

"Bagaimana dengan Bastian?"tanya Kenzi sambil berjalan mengikuti Garen yang ada di depannya.

"Sudah beres , dia juga sudah selesai dengan tugasnya"

"Cepat juga kerjanya"

"Jika tidak cepat , maka kita tidak akan bisa keluar dari pulau ini hidup hidup"ucap Garen yang kemudian berjalan kearah kuda yang akan membawanya pergi dengan cepat dari tempat itu.

Meninggalkan para penduduk yang sudah tergeletak tak bernyawa akibat dari Garen dan Kenzi yang membantai mereka sejak subuh tadi.

♡♡◆♡♡

**Malam harinya di pesisir pantai**.

Adelia dan yang lain terlihat sudah sampai di pinggir pantai yang sepi tanpa adanya orang di sana.

Dan dengan di bantu oleh Eldrik , Adelia turun dari punggung Rion yang sepanjang hari membawa mereka sampai ketempat itu.

"Kok kita jadi ketempat ini , bukannya di tepi danau yang kemarin?"bingung Vano saat sudah turun dari punggung Hiro.

"Kita akan naik kapal lewat sini , lagipula gue harus pastikan dua hewan itu ada di kapal dengan selamat"ucap Eldrik sambil fokus ke ponsel miliknya yang berbeda dari ponsel yang biasanya dia pakai.

"Maksud lo , dua hewan itu akan naik di kapal selam kita , memang muat?"bingung Vano sambil melihat tubuh besar Rion dan Hiro yang besarnya tiga kalilipat dari macan pada umumnya.

"Hem .."

"Bukan kapal selam , melainkan itu"sahut Ravindra menunjuk kesebuah kapal besar yang berhenti cukup jauh dari pesisir pantai.

![](contribute/fiction/8407753/markdown/47582453/1715169466104.jpeg)

"Wah .. , sepertinya banyak hal yang belum ku ketahui"ucap kagum Adelia melihat kapar besar yang bersandar cukup jauh dari mereka yang ada di bibir pantai.

Meski jaraknya yang cukup jauh dari bibir pantai , namun Adelia masih bisa melihat kemewahan di kapal tersebut , dan Adelia tidak habis pikir bagaimana caranya Eldrik bisa menyiapkan semua itu tanpa sepengetahuan Adelia.

Yang sebenarnya mungkin hal itu sudah dia siapkan sejak jauh jauh hari sebelum mereka tiba di pulau ini , hanya saja Adelia tidak menyangka jika Eldrik memiliki sebuah kapal yang sangat mewah tersebut.

"Ayo.."ajak Eldrik sambil mengenggam tangan Adelia untuk menuntunnya berjalan kesebuah sekoci yang akan membawa mereka menuju kapal besar di sana.

Sedang kedua hewan tersebut sudah disuruh oleh Max untuk berenang hingga sampai ke sisi kapal bagian belakang agar memudahkan untuk kedua hewan itu masuk nantinya.

"Kenapa sayang?"ucap Eldrik yang melihat Adelia hanya diam sejak mereka naik di sekoci itu.

"Perasaan ku masih tidak tenang , sepertinya ada hal yang terlupakan"ucap Adelia yang memang masih merasa jika ada hal yang akan terjadi.

Lalu tatapan nya mengarah pada satu titik merah yang sempat mengenai Vano lalu kemudian sekarang dia melihat titik merah itu ada di dada Max yang duduk di sebelahnya.

Tau akan arti dari titik merah itu , membuat Adelia refleks menarik Max hingga titik merah itu melewati Max dan ..

**Dor**

**Sing**

Suara tembakan yang terdengar di telinga mereka refleks membuat mereka jadi bersikap awas melihat kearah depan dimana yang mereka lihat hanya ada gelap tanpa penerangan.

"Paman tidak apa apa?"ucap Adelia khawatir melihat kearah Max.

"Tidak apa apa nona"jawab Max yang kemudian melihat ke arah depan mereka yang terlihat samar jika ada seseorang yang sedang berdiri di sana.

"Sepertinya ada orang di sana?"ucap Max lagi yang yakin jika ada seseorang berada di bibir pantai.

"Kayaknya kita tidak bisa maju lagi"sahut Ravindra yang menghentikan sekoci untuk sementara.

Sebab sekoci itu sudah dirancang tanpa adanya kru di dalamnya namun memiliki pengendali jarak jauh yang terpasang di sekoci tersebut , tetapi hanya berlaku saat menghampiri mereka , sebab di saat mereka sudah naik ke sekoci itu merekalah yang harus mengendalikannya hingga sekarang Ravindra lah yang bertugas untuk mengendalikan sekoci itu.

Dan si penembak yang ada di bibir pantai terlihat menyeringai saat tahu jika orang yang dia buru sejak kemarin ada di hadapannya.

"Kalian harus mati di tanganku , sebab kalian sudah membuat mereka tidak mempercayai ku"ucapnya sambil mengarahkan senjata laras panjang miliknya kearah Max lagi.

"Wah Lois , apa kau sudah mendapatkan buruanmu?"ucap sebuah suara yang tiba tiba ada di belakang orang tersebut yang teryata Lois , orang yang sempat melihat keberadaan Adelia dan yang lain waktu itu.

"Kenzi , kenapa kau bisa ada di sini?"ucap terkejut dan bingung Lois dengan kehadiran Kenzi yang tiba tiba itu.

"Menurutmu kenapa aku bisa di sini?"ucap Kenzi yang malah balik bertanya.

"Jangan jangan kau ..."ucap Lois yang terhenti sebab dia merasakan jika ada sesuatu yang menyengat lehernya.

"Kau terlalu berbasa basi Kenzi"sahut Garen yang menyeringai saat tahu jika obat yang dia suntikan pada Lois sudah bekerja dengan cepat.

"Hanya bermain main sebentar tidak masalah bukan"

"Kalian apa yang sudah kalian , aaakh .."teriak Lois saat merasakan tubuhnya seperti terbakar dan seperti ada yang membelah tubuhnya hingga membuatnya jatuh tersungkur ke pasir pantai itu.

Dan melihat Lois yang menderita membuat Garen terkekeh dengan hasil yang memuaskan baginya.

"Obatmu bekerja dengan cepat , dan kau seharusnya bangga Lois , karena bisa menjadi bahan uji coba obat racikan Garen yang terbaru"ucap Kenzi sambil tertawa melihat Lois yang kejang kejang sambil berteriak hingga selang beberapa menit kemudian teriakan itu sudah tidak terdengar lagi , dan hanya menyisakan tubuh Lois yang terlihat merah menyala seperti bara api.

Merasa jika misinya sudah selesai , Garen dan Kenzi akhirnya menyusul Adelia dan yang lainnya dengan bantuan sekoci yang sudah ada di hadapan mereka.

Mendengar teriakan dari Lois tadi tentu membuat Adelia sangat penasaran , namun sepertinya dia tidak bisa bertanya sekarang sebab mereka harus secepatnya menjauh dari pulau jika tidak ingin terkena efek dari ledakan yang akan terjadi sebentar lagi.

Tapi siapa sangka jika sebelum terjadinya ledakan tersebut , seseorang berhasil melarikan diri di saat saat mendesaknya , meski dengan luka dan juga dendam yang ada di hatinya.

Tetapi sepertinya dia berhasil selamat dan akan menjadi bencana bagi mereka nantinya.

♤♤♤♥︎♥︎♤♤♤

1
F.T Zira
momen tegang ya gini nih😳
MentariSenja
/Rose/𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝙰𝚍𝚎𝚕𝚒𝚊
MentariSenja: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊 😍
Adira Azzahra: terimakasih kak 🥰🥰
total 2 replies
F.T Zira
🌹 buat Kenzi✌️✌️
Adira Azzahra: terima kak 😊
total 1 replies
F.T Zira
kenapa gak sekalian lehernya?? kan dia gak berkiau lgi...🫢🫢🫢

kok jdi aku yg sadis sih✌️✌️✌️
F.T Zira: lha.. malah di dukung/Facepalm/
Adira Azzahra: boleh juga kak 😂😂
total 2 replies
MentariSenja
2 🐠 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔𝚖𝚞 😍
Adira Azzahra: terimakasih kak 😍
total 1 replies
MentariSenja
𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚓𝚞𝚐𝚊
F.T Zira
2🌹 untukmu thor
F.T Zira: masama kaka😁
Adira Azzahra: terimakasih banyak 🥰🥰
total 2 replies
F.T Zira
apa??apa???
what happen???😳😳😳
F.T Zira
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
yg begini ini biasanya dag dig dug🤧🤧
F.T Zira
astaga Vanoooo/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
dua ini mah jngan di tanya🤣🤣🤣 nga ribut nga rame✌️✌️
F.T Zira
🌹buat ka author
Adira Azzahra: terimakasih kak 🥰
total 1 replies
F.T Zira
aku ngeri bayangin ini.. langsung tebas tebas aja Kenzi
F.T Zira
seekstrim itu😳😳
F.T Zira
protektifnya keluar😅
MentariSenja
🌹 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚊𝚞𝚝𝚑𝚘𝚛😍
MentariSenja: 𝚜𝚊𝚖𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚊
Adira Azzahra: terimakasih kak 🥰
total 2 replies
F.T Zira
3iklan untukmu thor... nyicil yaa... 🤭🫰
F.T Zira: masama kaka
Adira Azzahra: terimakasih banyak kak 😊
total 2 replies
F.T Zira
Kenzi ini paling peka sama keadaan sekitar ya? 🤔
F.T Zira
Rei lagi tidur😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!