SANG MANTAN Arti Cinta

Alea berlari kencang menemui papanya ketika melihat mobil Romi berhenti di halaman rumahnya. Gadis kecil itu terlihat begitu bahagia saat Romi muncul dari balik pintu.

"Papa!" Seru Alea sembari berlari untuk memeluk papanya.

"Hai sayang!" Balas Romi sambil membungkuk untuk menyambut pelukan putrinya.

Romi meraih tubuh Alea lalu mengangkatnya tinggi- tinggi sembari memandangi sekeliling ruangan.

"Where's your mom?" Tanya Romi pada putrinya.

"She went to toilet?" Jawab bocah itu.

Romi mengangguk mengerti lalu ia membawa Alea untuk duduk di ruang tamu.

"Papa bawa apa?" Tanya Alea sambil menatap paper bag di tangan Romi.

"Ini kado" Sahut Romi.

"Kado untuk siapa?" Tanya Alea penasaran.

"Untuk mommy" Jawab Romi.

"Ohh,,,!" Alea tampak kecewa karena ia pikir papanya datang membawa kado untuknya.

Melihat wajah Alea yang murung, Romi tersenyum lalu kembali berkata:

"Alea mau kado juga?" Tanyanya.

"Iya" Alea mengangguk cepat.

"Papa punya dua kado, Lea mau pilih yang mana?" Tanya Romi seraya menunjukkan paperbag itu kepada Lea.

Alea terlihat kebingungan untuk memilih satu dari dua paperbag itu.

"Pilih satu saja ya!" Ucap Romi.

"Nggak boleh dua pa" Tawar Alea.

"Satu aja, satu lagi untuk mommy" Sahut Romi.

"Ya udah deh. Lea pilih yang ini aja" Alea mengambil satu paperbag pilihannya.

"Ok. Jadi yang ini untuk mommy ya" Ucap Romi.

Alea mengangguk setuju, mendapatkan satu paperbag saja sudah membuatnya bahagia karena ia memang suka di beri kado.

"Wah, gantungan boneka" Ucap Alea girang saat membuka kado dari papanya.

"Lea suka?" Tanya Romi.

"Iya, Lea suka. Bonekanya lucu" Jawabnya dengan senyum sumbringah.

"Tapi kenapa bisa sama ya" Gumam Alea pelan sembari mengamati boneka itu namun Romi masih bisa mendengarnya.

"Sama dengan siapa?" Tanya Romi.

"Sama seperti gantungan boneka pemberian om Al, tapi bonekanya lebih besar dari ini" Jelas Alea.

"Om Al!" Romi terlihat sedikit terkejut mendengar ucapan Alea.

"Apa Om Al juga memberikan kado gantungan boneka seperti itu untuk Alea?" Tanyanya.

"Iya!" Sahut Alea.

"Kapan?" Tanya Romi lagi.

"Kemarin, waktu papa telat jemput Lea" Jawab Alea.

Romi mencoba mengingat kejadian kemarin waktu di sekolah Alea, ia memang sempat melihat Alex sekilas tapi pria itu langsung menghilang begitu Romi mendekat. Setelah pertemuan mereka hari itu, Alex memang semakin sering bertemu dengan Alea. Ia sengaja datang lebih awal untuk bermain dengan gadis kecil itu sebelum Ayana atau Romi datang menjemputnya.

"Apa om Al sering datang ke sekolah Lea?" Tanya Romi ingin tahu.

"Hm, iya. Om Al selalu datang ke sekolah Lea dan suka membawa kado untuk Lea" Jawab Lea sembari tersenyum riang.

"Apa mommy tahu jika Lea sering bertemu om Al?" Tanya Romi lagi.

"Sssttt,,,,! Pelan- pelan pa, nanti mommy dengar" Bisik Alea.

"Jadi mommy tidak tahu?".

Alea menggeleng cepat.

"Om Al pesan kalau Lea nggak boleh kasih tahu mommy" Jawab Alea.

"Jadi Alex masih menemui Alea diam- diam dan Ayana tidak tahu hal itu!".

Romi terdiam, ia tidak menyangka jika Alex akan menemui Alea secara diam- diam tanpa sepengetahuan Ayana.

"Om Al orang baik pa, jadi papa jangan berantem lagi sama om Al ya" Ucap Alea tiba- tiba.

"Alea tahu dari mana jika om Al itu orang baik? Bagaimana jika ternyata om Al itu adalah orang yang jahat" Tanya Romi.

"Om Al itu memang baik pa dan Lea percaya jika om Al bukan orang yang jahat. Om Al juga udah minta maaf karena telah berantem sama papa waktu itu" Ucap Alea penuh keyakinan.

"Kalau om Al jahat, pasti Lea nggak mau dekat- dekat sama om Al" Sambungnya lagi.

Anak kecil tidak mungkin berbohong, naluri mereka sangat kuat dalam menilai seseorang dan mereka selalu mengatakan hal yang benar. Selama ini Alea tidak mudah dekat dengan sembarangan orang apalagi orang asing, tapi sekarang ia justru begitu dekat dengan Alex padahal mereka baru beberapa kali bertemu.

"Papa janji ya, jangan bilang- bilang sama mommy. Lea nggak mau mommy marah- marah sama om Al" Ucap Alea.

"Iya sayang. Papa janji nggak akan bilang sama mommy" Sahut Romi.

Alea tersenyum dan Romi ikut membalas senyum putrinya meski dengan perasaan gelisah, ia memikirkan bagaimana reaksi Alea jika tahu Alex adalah ayah kandungnya. Sejujurnya Romi sangat menyayangi Alea dan ia tidak sanggup jika suatu hari nanti Alex mengambil Alea dari tangannya.

"Loh, mas Romi sudah datang!" Seru Ayana yang baru saja muncul dari kamarnya.

"Iya, Ay. Alea yang menyambutku" Sahut Romi.

Ayana mengangguk pelan kemudian ia menatap Alea yang tengah memainkan kado dari Romi.

"Apa itu sayang?" Tanya Ayana saat melihat gantungan boneka di tangan putrinya.

"Kado dari papa" Sahut Alea girang.

"Mas beli boneka lagi?" Seru Ayana pada Romi.

"Aku tidak sengaja melihat gantungan boneka itu saat di mall, jadi aku beliin aja untuk Alea dan Nayra".

"Jangan kebiasaan dong mas, nanti Alea semakin manja" Ucap Ayana.

"Tidak apa- apa, Ay! Aku hanya ingin memberikan yang terbaik untuk Alea" Sambung Romi.

Ayana menghela nafas, sebenarnya ia tidak terlalu suka jika Romi terlalu memanjakan Alea, ia takut Alea akan berharap lebih pada papa sambungnya itu.

"Mom, pap! Lea masuk kamar dulu ya" Ucap Alea sembari berlari menuju kamarnya.

Belum sempat Ayana menjawab, putri kecilnya telah menghilang di balik pintu.

"Duduklah, Ay. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan" Ucap Romi.

Ayana mengangguk lalu ikut bergabung bersama Romi.

"Ini" Romi menyerahkan sebuah amplop kepada Ayana dan Ayana langsung menerimanya.

"Pernikahan kita telah resmi dibatalkan" Ucap Romi.

Ayana terkejut mendengar ucapan Romi.

"Dibatalkan! Maksudnya?" Ayana masih belum paham maksud ucapan Romi.

"Artinya, kita tidak pernah menikah dan pernikahan kita tidak pernah terjadi" Ucap Romi.

"Tunggu sebentar mas, aku masih belum paham tentang masalah ini. Tolong jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi".

"Aku tidak ingin menjadikan mu janda untuk yang kedua kalinya Ay, karena kamu tidak pantas di perlakukan seperti itu. Aku hanya ingin kamu menjadi janda dari mantan suamimu yang dulu yaitu Alex".

"Kenapa kamu melakukan itu?" Ayana masih tidak memahami maksud dan tujuan Romi melakukan itu.

"Aku tidak mau orang- orang menganggapmu sebagai wanita murahan yang tega merebut suami temannya sendiri sementara mereka semua tidak tahu apa yang sebenarnya telah terjadi. Mereka hanya bisa menghakimi mu dari luar tanpa ingin tahu masalah yang sedang kamu hadapi".

"Tapi bagaimana bisa pernikahan ini di batalkan mas, sementara kita sudah menikah selama enam tahun" Tanya Ayana, karena ia masih awam tentang perkara itu.

Setahunya pembatalan pernikahan hanya bisa dilakukan jika usia pernikahan baru enam bulan, tapi pernikahannya dengan Romi sudah berjalan selama enam tahun. Jadi bagaimana ceritanya pernikahan mereka bisa di batalkan, bukankah hal itu bertentangan dengan hukum.

"Tentu saja bisa, Ay. Karena aku yang mengajukan pembatalan pernikahan ini" Sahut Romi.

"Tahukah kamu jika sejak awal pernikahan kita tidak sah!" Ucap Romi kemudian.

"Hah! Maksudnya?" Tanya Ayana.

"Pernikahan kita terjadi dua bulan setelah putusan cerai mu dengan Alex di kabulkan oleh pengadilan yang artinya kamu masih dalam masa iddah saat itu dan kamu juga dalam kondisi sedang berbadan dua. Jadi, oleh sebab itulah pernikahan kita di katakan tidak sah baik di mata hukum agama maupun di mata hukum negara" Jelas Romi.

Ayana tercengang mendengar penjelasan Romi, ia tidak pernah menduga jika selama ini pernikahan mereka tidak sah. Awalnya Ayana sempat menyesali keputusannya menikah dengan Romi namun perlahan ia mampu berdamai dengan keadaan dan berusaha untuk menerimanya meski pernikahan itu hanya sebuah formalitas semata.

♥︎♥︎♥︎

Loh loh apa yang terjadi? Kenapa ujungnya jadi seperti ini?

Ada yang paham nggak tentang pembatalan pernikahan?

Jawab di koment ya.

Sampai jumpa lagi

Bhaiii,,,