NovelToon NovelToon
Rahasia Istri CEO

Rahasia Istri CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Kantor
Popularitas:22.8k
Nilai: 5
Nama Author: secrednaomi

Keyla terkejut ketika melihat Agam, suaminya selingkuh dengan wanita lain. Rasa sakit hati karena merasa dikhianati membuat Keyla memilih pergi dan meninggalkan suaminya begitu saja.

Tiga tahun kemudian, Keyla yang telah berkuliah dan mendapatkan pekerjaan baru di sebuah perusahaan tiba-tiba bertemu Agam kembali, suaminya itu ternyata adalah CEO dari tempat perusahaannya bekerja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps. 25 — Tanda Tangan Kontrak

Keyla berjalan dengan hati-hati sambil membuka pintu penthouse, waktu sudah menunjukkan jam 9 malam dan ia baru saja pulang dari kerja paruh waktunya di restoran.

Keyla sendiri bingung kenapa ia harus bertindak seperti ini namun instingnya mengatakan jika ia ketahuan Agam pulang malam-malam, dirinya akan dapat masalah.

"Dia tidak ada di penthouse?"

Keyla bernafas lega ketika tidak menemukan Agam di ruangan tengah, ia seketika menghempaskan tubuhnya di sofa, tubuhnya terasa begitu lelah.

"Baru pulang?"

Keyla terkejut saat Agam muncul di balik dapur sambil membawa segelas kopi di tangannya.

"Agam, kau disini?"

"Ini tempat tinggalku, tentu saja aku disini." Agam tersenyum kecil lalu duduk di sofa tunggal. "Jadi kau kerja paruh waktu?"

Keyla terkejut lagi, "Bagaimana kau tahu?"

"Aku selalu mengetahui apa yang kau perbuat..." Agam menyeruput kopinya sebelum mendesah pelan, nikmat. "Sudah berapa lama kerja paruh waktu, hm?"

Keyla menyipitkan matanya, ia curiga Agam sudah mengetahuinya tapi masih menanyakannya. Disisi lain, Agam ternyata tidak marah seperti yang ia bayangkan jika ketahuan.

"Sebulan yang lalu..." Bohong Keyla.

"Kau harus keluar dari pekerjaan itu, Key."

"Hm, kenapa? Aku membutuhkannya..." Keyla melipat tangannya di dada. "Dan jangan larang-larang aku!"

"Tapi itu membuatmu kelelahan." Agam sudah meletakkan laptop di pahanya.

"Pasti, tapi aku memerlukannya, Agam..."

Agam menaikan satu alisnya, "Kau sepertinya sedang membutuhkan uang, apa gajih kantor tidak cukup."

Keyla tidak mungkin mengatakan pada Agam bahwa dirinya bekerja paruh waktu untuk biaya operasi ibunya.

"Semua orang memerlukan uang untuk hidup."

Keyla memutar matanya malas lalu beranjak bangkit dari sofa. Keyla pergi ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya, beberapa menit kemudian ia kembali ke ruangan tengah dengan wajah yang lebih segar.

"Apa kau sudah makan?" Tanya Keyla pada Agam.

"Belum, aku menunggumu untuk memasaknya." Agam menjawab sambil tatapannya tertuju ke arah laptop.

"Kau tidak perlu menungguku jika lapar..." Keyla menghela nafas lalu pergi ke arah dapur. "Malam sudah larut, bagaimana kalau spaghetti lagi?" Ucapnya dari dapur.

Keyla melihat Agam mengangguk di sofa, ia akhirnya memasak spaghetti yang tidak terlalu mengenyangkan namun cukup untuk mengganjal perut.

Beberapa menit kemudian Keyla kembali dan duduk di dekat Agam, bersiap untuk menyuapi pria itu.

"Kalau kau memerlukan uang, kau bisa memintanya padaku." Ujar Agam sambil membenarkan posisi duduknya agar Keyla mudah menyuapinya.

Keyla mengerutkan dahinya, Agam masih membahas tentang dirinya yang kerja paruh waktu.

"Aku tidak bisa menerimanya, ini adalah bagian dari prinsip hidupku sejak dulu." Keyla berbohong, sebenarnya ia hanya tidak ingin berhutang budi pada Agam.

Agam tersenyum tipis, "Gajihmu di sana sekitar sembilan puluh ribu perhari, lima hari kerja dan dua hari libur, jika ditotal sebulan mungkin gajih perbulannya sekitar dua jutaan."

"Kau sepertinya sudah mengetahui semuanya?" Keyla memasang wajah yang cemberut.

Agam tersenyum melihat Keyla mengerucutkan bibirnya, ia ingin sekali mencium bibir gadis itu jika saja tidak ada spaghetti di mulutnya.

"Kalau kau tidak mau menerima uangku secara gratis, aku bisa memberikan pekerjaan paruh waktu, gajihnya bisa dua sampai tiga kali lipat dibandingkan di restoran."

Keyla menghentikan gerakan garpunya yang sedang berusaha melilit spaghetti, ia menatap mata Agam dengan penuh tanda tanya.

"Kenapa kau ingin membantuku?" Tanya Keyla heran.

"Tidakkah alasan kau adalah istriku sudah cukup." Agam tersenyum tipis.

Keyla terdiam, menimang-nimang tawaran dari Agam, gajih dua sampai tiga kali lipat dari gajih restoran berarti jumlahnya sekitaran 4 sampai 6 juta.

"Gajih sebesar itu pasti pekerjaannya berat, apalagi ini paruh waktu?" Keyla ingin memastikan.

Agam tertawa kecil, "Itu tergantung bagaimana pandanganmu, pekerjaan yang aku maksud adalah menjadi asistenku di perusahaan."

Keyla sepontan terkejut, "Itu terlalu tinggi, Agam, selain itu aku juga tak bisa melakukannya."

"Itu kalau kau mau, selama ini aku tidak menggunakan jasa asisten dalam pekerjaan karena aku tidak terlalu membutuhkan."

Keyla menghela nafas, ia memberikan suapan terakhir pada Agam. "Nanti akan kupikirkan, apa lowongan ini masih lama?"

"Tidak, waktunya satu jam dari sekarang, jika terlambat maka akan kuberikan pada orang lain."

Agam sebenarnya berbohong, ia hanya ingin Keyla segera keluar dari pekerja pelayan itu, jika yang dibutuhkan Keyla adalah uang maka pindah pekerjaan bukanlah hal yang mustahil selama ada gajih yang lebih tinggi.

Keyla mendesah pelan, ia jadi bimbang dan penuh dilema.

Keyla kembali ke dapur untuk mencuci piring yang sudah digunakan, Agam sudah meletakkan laptopnya ketika Keyla kembali ke ruang tengah.

"Jadi bagaimana?" Agam masih menuntut soal jadi asistennya.

Keyla sudah memikirkan ini saat mencuci piring tadi, ia sebenarnya tidak ingin bersama Agam terlalu dekat atau dirinya akan dimabuk perasaan oleh pria itu.

Keyla akui dirinya masih cinta kepada Agam namun sebelum Agam menceritakan perselingkuhannya tiga tahun yang lalu, meminta maaf, dan menyesal, Keyla berusaha untuk tidak terlalu dekat dengannya.

Keyla menghela nafas panjang. "Pekerjaan seperti apa jika aku jadi asistenmu, walaupun sanggup, belum tentu aku bisa bekerja dengan baik nanti."

"Masalah pekerjaannya bisa dipikirkan nanti dan aku yakin kau pasti bisa melakukannya, untuk sekarang apakah kau menerima pekerjaan ini atau tidak, Key?" Agam sedikit mendesak. "Waktunya tinggal lima menit lagi, jika tidak, maka akan kuberikan pada orang."

Keyla mengigit bibirnya, jika ia menerimanya maka dirinya akan lebih lama di dekat Agam dan itu pasti membuatnya gila, hanya saja untuk saat ini prioritas kesehatan ibunya jauh lebih penting dibandingkan perasaannya.

"Baik, aku mau..." Jawab Keyla setelah berpikir cukup lama.

Agam tersenyum lalu ia bangkit dan beranjak ke kamarnya, saat kembali ke sofa, pria itu sudah membawa map di tangan kanannya lalu diberikan pada Keyla.

"Apa ini?"

"Kontrak? Jika kau tanda tangan disini, maka berarti kau sudah resmi jadi asistenku." Agam memberikan pena pada Keyla.

Keyla mengerutkan dahi mendengar penjelasan tersebut, "Kita baru saja berbicara pekerjaan dan kau sudah membuat kontak?" Keyla menatap Agam penuh curiga.

"Kan sudah aku bilang, Key, jika kau tidak mau sekarang maka kontrak ini akan kuberikan pada orang lain." Agam menjawabnya santai lalu menunjuk bagian yang harus Keyla tanda tangani. "Tanda tangan disini."

"Sebentar, aku mau-..."

"Membacanya bisa nanti, untuk sekarang kau tanda tangan dulu." Agam mendesak lebih jauh. "Lagi pula aku tidak mungkin tidak membayar istriku sendiri."

Keyla menghela nafas lalu menandatangani yang Agam maksud, baru Keyla selesai tiba-tiba Agam merampas kontrak itu dengan cepat.

"Agam, apa-apaan! Kembalikan, aku belum membacanya..." Keyla berujar protes.

Agam terkekeh, ia mengangkat map itu ke atas agar tangan Keyla tak bisa meraihnya. "Siapa suruh nurut, mulai sekarang kau sudah jadi asistenku." Agam tersenyum licik.

Mata Keyla membulat, ia baru sadar telah dijebak oleh Agam dan sejak awal suaminya itu sudah merencanakan semua ini dengan baik.

1
Eemlaspanohan Ohan
mampir
Buang Sengketa
siapa gimana ini 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Anita Jenius
Salam kenal thor.
5 like mendarat buatmu ya. semangat.
Tarmi Widodo
suka
Tarmi Widodo
NYImak
Gunawan Wibisono
kalau bikin ccerita rata2 pada di gantung jadi nggak seru ujung2 males
Buang Sengketa
gak pake cincin ruang ini kan 🤭😁
Buang Sengketa: /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Secrednaomi: enggak, ini lebih spesial malah, cincin pernikahan:)
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!