NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya CEO

Gairah Berbahaya CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / Poligami
Popularitas:385.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: ritasilvia

Menjadi wanita simpanan pria beristri, bukalah pilihan hidup bagi Vivian. namun dia bisa apa? cuma ini jalan satu-satunya agar bisa mendapatkan uang dalam waktu cepat, demi kesembuhan sang ibu tercinta.
"Oke, Viv. selama kamu menjadi wanita simpananku, kamu dilarang untuk jatuh cinta apalagi hamil. jika kamu melanggar kesepakatan kita, maka kamu harus pergi tanpa mendapatkan apa-apa dariku, karena cuma istri sahku yang berhak untuk melahirkan calon penerus Davison."
"Oke, aku terima dengan senang hati syarat darimu, tuan." Viv tersenyum merasa syarat yang diberikan cukup mudah.
Seiring berjalannya waktu, cinta tumbuh dihati mereka. meskipun tidak terucap namun David berusaha untuk terus melindungi Viv, dari niat jahat ibu tirinya yang ingin menguasai harta warisan atas nama Viv.
Bahkan karena kecerobohannya, Viv hamil dan jatuh cinta pada Dav, hingga melanggar kesepakatan.
Bagaimanakah kisah cinta mereka selanjutnya? apakah Viv pergi tanpa membawa apa-apa atau sebaliknya?"😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa yang sama

Setelah kembali ketanah air, dan memastikan jika kondisi sahabatnya sudah membaik. Sinta kembali sibuk dengan aktivitasnya semula, dimana sepulang kuliah dia langsung menuju kafe tempatnya bekerja.

Sinta segera mengganti pakaian dengan stelan seragam yang sudah disediakan pemilik kafe, setelah itu dia langsung bergabung dengan rekan-rekan kerjanya yang lain, mengingat ramainya pengunjung yang datang.

"Sinta, kamu langsung saja antarkan pesanan ini keruangan VVIP ya."

"Iya pak." ucap Sinta pada manager kafe.

Sinta segera mengangkat nampan berisi makanan dan minuman segar menuju ruangan VVIP.

Tok!tok!tok!

"Masuk!"

"Tuan ini pesanan anda, silahkan." ucap Sinta tanpa menoleh kearah tamu yang terus memperhatikan wajah cantiknya.

"Sinta!"

"Edward, ternyata kamu tamu VVIP nya." jawab Sinta kaget.

"Oya Sinta, Temani aku ngobrol-ngobrol dulu disini ya."

"Tapi aku lagi kerja Edwar."

"Aku telah minta izin pada managers kafe ini, dan dia sudah menyetujui jika kamu menemaniku disini." Edward tersenyum menyembunyikan perasaannya yang bergemuruh setiap berdekatan dengan Sinta ataupun Viv, sehingga dia sering dibuat dilema antara Vivian dan Sinta yang sama-sama memiliki wajah cantik alami khas wanita ketimuran.

"Memangnya, apa yang ingin kamu bicarakan padaku Edward?"

"Aku...aku hanya ingin ngobrol-ngobrol saja bersamamu, terserah obrolan tentang apa. Yang jelas aku nyaman denganmu Sinta." ucapan Edward membuat wajah Sinta bersemu merah.

Ada rasa bahagia yang sulit untuk diungkapkan, meski Sinta sadar jika status sosialnya dan Edwar jauh berbeda, tapi paling tidak dia akan menikmati rasa ini dan membiarkannya mengalir apa adanya.

"Ayo Sinta kita nikmati makanan dan minuman ini, aku sengaja memesannya untuk dua orang." tawar Edward dengan tatapan tulus.

Edward mengangkat gelas minumannya begitu juga dengan Sinta, lalu mereka bersulang.

"Toast!"

Lalu mereka menyesap minuman di gelas masing-masing, dengan saling melempar senyum.

***

Ditempat lain, seorang gadis cantik sesekali tersenyum senang, bagaimana tidak. Tiba-tiba dia diberikan sebuah hadiah dengan nilai yang sangat fantastis, dari seseorang yang baru saja dia kenal.

"Sepertinya, Tante Este sangat tulus. Jadi aku tidak perlu khawatir." bathin Viv memperhatikan cincin di jemari manisnya.

"Tapi bagaimana dengan Dav, pasti dia salah sangka atau marah jika aku menerima hadiah dari seseorang." Viv menjadi ragu, tapi berat juga untuk melepas cincin tersebut.

"Aku sudah terlanjur jatuh cinta melihat cincin ini, sebaiknya aku buatkan Dav kopi spesial hasil racikanku, sapa tahu dia tidak marah dan tidak mempermasalahkan perihal cincin ini." gumam Viv berjalan menuju dapur, mengingat jika tidak lama lagi Dav sudah pulang dari kantornya.

Beruntung Viv seringkali memperhatikan mendiang mama, membuatkan kopi untuk papanya. Jadi Viv sudah tahu berapa takaran gula dan kopi yang pas.

David segera turun dari mobilnya, langkah kaki sang Presdir begitu lebar terdengar menghentak mencari keberadaan Viv, yang tidak dia temui dalam kamarnya.

"Viv, kamu dimana?"

Langkah David tiba-tiba terhenti, begitu hidung mancungnya mencium dalam aroma kopi yang begitu wangi dan nikmat.

"Aroma wangi kopi, apakah Viv yang membuatnya?"

Sehingga membawa langkahnya menuju dapur, nampak gadis kecil yang tengah asyik mengaduk kopi seraya membelakanginya.

David tersenyum senang, melangkah tanpa menimbulkan suara.

"Aww!!"

Refleks Vivi berteriak kaget begitu hendak berbalik, sepasang tangan kekar langsung memeluk erat tubuhnya dari arah belakang.

"Dav, kamu sudah pulang?"

"Apa kamu menungguku."

"Ya, bahkan aku sengaja menyambutmu dengan kopi spesial buatanku." ucap Viv dengan mata berbinar-binar.

"Benarkah, tapi aku tidak biasa minum kopi sembarangan. Apalagi aroma kopi buatanmu tidak meyakinkan." jual mahal seraya mengangkat sebelah alisnya ke atas, padahal David ingin sekali untuk meneguk kopi tersebut.

"Aku yakin kamu bakal ketagihan Dav, setelah mencoba kopi hasil racikanku ini." ucap Viv percaya diri.

"Jika kopimu tidak enak, maka bersiaplah menerima hukuman dariku malam ini." tersenyum mesum menatap Viv.

"Salah ataupun tidak, kamu juga akan tetap memberikan aku hukuman atau alasan apalah." gumam Viv kesal.

"Kamu menggerutu padaku lagi?"

"Tidak!"

Dav menghirup kembali aroma kopi, sedangkan Viv yang merasa jika David tidak menyukainya, menjulurkan tangannya ingin mengambil gelas kopi itu lagi.

"Dav, jika tidak suka. Biar aku saja yang minum."

"Eits..! Mana bisa, itu sama saja kamu mengolok-olokku."

David menegang kuat kopi ditangannya, sehingga mereka saling tarik-menarik hingga kopi itu tumpah membasahi jas kerja David.

"Panas..!"

"M...maaf Dav, aku tidak sengaja." Viv segera mengibas-ngibas jas David dengan tissue.

DEGH!!!

"Cincin limited edition, katakan dari mana kamu mendapatkannya, Viv?" tanya David, karena dia tahu Viv tidak asal beli begitu saja, tanpa izin ataupun perintah darinya.

1
Mae Nanza Dannis
lanjut thor 5 episode 😃
Alit Kusumayanti
Lumayan
Diana Resnawati
lanjut thor
Nik173
gimana nangti si david dapat hukuman dari mommynya... seruuuu dah ah... lanjut thorrr.... semangaattt
Liza
lama banget up nya jadi gak seru ceritanya terputus putus😭
Selvi Yana Ohera
gk sabr liat reaksinya dav liat foto itu,, semangat thor
TokoAnira Anira
di tunggu selalu . eps selanjut nya ka say .sehat selalu
Nurli Astuti
/Drool/
Marlina Arsya
menarik sekali seru baca nya
Marlina Arsya
lanjut dong ka
Asih Asih
takdir belum ingin mereka bertemu...ditunggu kelanjutannya thor
Mutty
jangan brtele2 dong...😓
Evi Irev
ayo thor semngat, ngk sabar nunggu eps slnjutnya nih,,,💪💪💪👍👍👍
Syahfitri Selamet
Oalah dev
ardiana dili
lanjut
Akun Usher
kenamapa berhenti e..bikin penasaran tak seru
Asyatun 1
lanjut
Yunita aristya
ngk sabar nunggu reaksi nya dav liat foto vivi
Asyatun 1
lanjut
Diana Resnawati
lanjut ya thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!