NovelToon NovelToon
Let Me Love You

Let Me Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:54.3k
Nilai: 5
Nama Author: fieThaa

6 tahun mendapat perhatian lebih dari orang yang disukai membuat Kaila Mahya Kharisma menganggap jika Devan Aryana memiliki rasa yang sama dengannya. Namun, kenyataannya berbeda. Lelaki itu malah mencintai adiknya, yakni Lea.

Tak ingin mengulang kejadian ibu juga tantenya, Lala memilih untuk mundur dengan rasa sakit juga sedih yang dia simpan sendirian. Ketika kejujurannya ditolak, Lala tak bisa memaksa juga tak ingin egois. Melepaskan adalah jalan paling benar.

Akankah di masa transisi hati Lala akan menemukan orang baru? Atau malah orang lama yang tetap menjadi pemenangnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fieThaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

2. Antusias

Ada bahagia juga ada rasa bingung. Jarang sekali Devan mengajaknya jalan malam di weekday. Timbul sebuah tanya di kepala.

"Ada apa, ya?"

Mulai mengingat-ingat apa yang dikatakan oleh Devan tadi pagi. Lelaki itu akan membawanya ke suatu tempat.

"Ke mana?"

Lala terus bertanya sendiri. Hingga dia lelah menebak dan merebahkan tubuh di atas ranjang. Terlintas kalimat yang ibunya katakan perihal pernyataan perasaan.

"Apa dia bakal confess perasaannya?"

Senyum pun mulai mengembang. Bantal sudah dia letakkan di wajah karena malu. Segera dia turun dari tempat tidur dan menuju sebuah ruangan di mana sang adik bungsu sering menghabiskan waktu di sana.

Suara pukulan drum langsung menyambutnya. Alfa begitu serius hingga tak menyadari kehadiran dirinya. Lala terpana akan permainan drum Alfa. Tak menyangka sekarang Alfa sudah begitu mahir. Suara tepuk tangan membuat atensi Alfa teralihkan. Dia pun berdecak kesal ke arah kakaknya yang sudah tersenyum manis.

"Ngapain?"

"Jangan galak-galak dong adik gua, Sayang."

Lala menghampiri Alfa yang berada di belakang drum. Kedua alis Alfa menukik tajam melihat mimik wajah kakaknya yang begitu aneh.

"Gua mau ngomong serius sama lu.".

Di sofa panjang tempat Alfa merebahkan tubuh jika dia sudah kelelahan kini mereka berada. Lala sudah menghadap Alfa yang sedang meneguk minuman penambah ion.

"Al," panggil Lala dengan nada serius.

Sang adik mulai menoleh, menanti ucapan apa yang akan keluar dari kakaknya.

"Kalau cowok ngajak jalan bukan di weekend itu tandanya apa?"

Dahi Alfa mengkerut. Lelaki dingin itu malah menempelkan punggung tangannya di dahi Lala. Sebuah decakan pun keluar dari bibirnya.

"Gua serius, Al."

Hembusan napas kasar keluar dari mulut Alfa. Dia menatap ke arah sang kakak dengan begitu serius.

"Lu emang berharap apa?" Malah balik bertanya.

"Dia mau ajak gua ke suatu tempat. Bukankah udah jelas?" Kembali Lala menjawabnya dengan sebuah pertanyaan.

"Ya, kalau lu meyakini hal baik yang akan buat lu bahagia gua gak akan pernah mau mematahkan itu."

"Kebahagiaan lu adalah kebahagiaan gua juga. Sebaliknya, kesedihan lu patut gua tertawakan."

"Si an Jing!!"

Kata mutiara keluar dari mulut Lala dan membuat Alfa tertawa.

.

Lala terus mendesak Devan untuk memberitahu ke mana mereka akan pergi nanti malam. Sayangnya, mulut Devan terbungkam.

"Van," rengek Lala sambil merangkul lengan lelaki yang dia sukai.

"Entar juga lu tahu," jawab Devan yang kini merangkul bahu Lala.

Lirikan kesal Lala berikan. Devan pun tersenyum karena di matanya Lala begitu lucu.

Kedekatan mereka yang seperti dua insan berpacaran membuat para mahasiswa di sana sangatlah iri. Mereka bagai perangko dan ke mana-mana selalu berdua.

Si tampan dan si cantik yang sangat serasi. Di mata mahasiswa yang lain hubungan mereka berdua pun terbilang awet. Sudah tiga tahun menimba ilmu di kampus tersebut, tapi masih bisa berjalan bersama. Tak sedikit dari para mahasiswa yang memprediksi jika hubungan Lala dan Devan akan berakhir di pelaminan.

.

Sudah dua jam Lala berdiri di depan lemari besar. Sedari tadi dia masih bingung perihal baju yang akan dia gunakan. Tumpukan baju sudah ada di atas ranjang, tapi menurutnya kurang pas untuk digunakan.

Helaan kasar pun terdengar. Sebuah kalimat tiba-tiba terngiang di telinga.

"Gua gak suka sama cewek yang ribet."

Alhasil, Lala pun memilih style yang biasa dia pakai sehari-hari. Jeans panjang dengan kaos putih tidak kebesaran dan tidak kekecilan. Make up pun begitu tipis karena sejatinya dia tidak seperti Lea yang senang berdandan.

"Kak, Devan udah nungguin," ucap sang ibu yang hanya memperlihatkan kepalanya di pintu.

Lala segera keluar dan senyumnya melengkung indah ketika Devan sudah memandangnya. Balasan senyum yang tak kalah manis Devan berikan. Sebelumnya, mereka berpamitan dan Mama Aleeya hanya memberikan pesan untuk tidak pulang kemalaman.

Mobil yang Devan bawa sudah masuk ke parkiran mall. Lala tersenyum tipis. Ekspektasinya terlalu tinggi ternyata. Hanya ke sebuah mall seperti biasa. Makan, nonton dan belanja. Begitulah pikir Lala.

Namun, kali ini berbeda. Devan menarik tangan Lala ke toko perhiasan. Kedua alis Lala pun beradu.

"Pilih, mana yang lu suka."

Devan sudah menunjuk ke area cincin. Lala terdiam untuk sesaat sampai Devan memanggilnya lagi.

"La."

Dia pun tersadar. Pandangannya tertuju pada Devan yang sudah tersenyum.

"Pilih, terus pakai. Cukup enggak di jari manis lu."

"Apa ini, Tuhan?"

"Enggak secepat ini juga kan, Van."

Lala pun memilih cincin putih yang dia sukai. Lalu, dia coba di jari manis. Dilihatnya dan begitu begitu pas di jari putihnya.

"Cantik!"

Lala ingin salto pada saat itu juga. Apalagi, tangan yang sudah tersemat cincin di jari manisnya Devan genggam.

"Mbak, yang ini aja."

Devan dan Lala memancarkan wajah bahagia. Lala sesekali tersenyum karena dia meyakini akan mendapatkan sebuah kebahagiaan malam ini. Membayangkan bagaimana romantisnya Devan ketika memberikan cincin itu kepadanya nanti.

Suara candaan maupun obrolan tak terdengar. Mereka masih bergelut dengan pikiran masing-masing. Berhentilah mobil di sebuah restoran yang cukup mewah. Lala mulai memberanikan diri menatap Devan yang tengah membuka seatbelt. Senyum yang begitu manis juga lebar kembali Devan ukirkan.

"Ayo!"

Irama jantung Lala sudah tidak aman. Apalagi mereka sudah masuk sebuah ruangan yang begitu private.

"Van, kok lu manis banget sih."

Devan dan Lala melihat sekeliling ruangan yang begitu cantik. Senyum Devan terus terukir indah.

"Kata owner-nya tempat ini sering digunakan untuk orang yang akan melamar pasangannya."

Atensi Lala beralih pada Devan yang juga tengah mengarahkan atensinya kepada Lala. Binar matanya membuat detak jantung Lala semakin tak terkendali.

"Lu mau pesan apa?"

Lala sedikit terhenyak. Devan sudah menuju meja di mana buku menu ada di sana.

"Rekomendasi makanan enak di sini sih steak," ujar Devan yang sudah menunjukkan gambar yang ada di buku menu.

Lala hanya mengangguk saja. Dia mengikuti apa yang dikatakan oleh Devan. Dua steak pun sudah Devan pesan. Selama menunggu steak datang, hanya keheningan yang tercipta di meja tersebut.

"La."

Suara Devan mampu membuat Lala terperanjat. Matanya kini tertuju pada Devan yang menatapnya teramat serius.

"Sebenarnya...."

Baru satu kata yang terucap dari mulut Devan membuat tangan Lala sudah dingin. Mimik wajahnya memang tenang, tapi tidak untuk jantungnya yang sudah berdegup tak karuhan.

"Gua mau jujur sama lu, La."

Pandangannya begitu serius terhadap perempuan yang tengah menanti kalimat selanjutnya.

"Selama enam tahun ini gua mendam sebuah rasa yang sulit untuk gua ungkapin."

Lala masih menunggu kalimat yang akan menjadi gong-nya. Dia sudah sangat antusias.

"Gua suka sama Lea dan berniat mau nembak dia di tempat ini."

...*** BERSAMBUNG ***...

Coba atuh tinggalin komennya ...

1
Ida Farida
firasat lala selalu
Ida Lestari
apakah firasat Lala bneran trjadi......semoga Brian GK pa2......
mkasih Thor Uda double up.....
semoga up lagi
semangat
NadiraDira
firasat lala beneran noh....smoga pakdos baik2 saja dan gak ada sesuatu yg serius....pasti nyusulin kebandung ini mah si lala...
EmakKece
Nah kaaan...
Arik Aryani
tuh kan feelingnya Lala bener
Yanti Yana
semoga mas bri baik2 aja Thor
Diana Nur
ternyata feeling-nya Lala bener tuh semoga masbrinya kaka baik² aj semangat laka💪💪💪
Sri Lestari
Waduh baru mau jujur itu lala
Kasih Sklhqu
waduhhhh berarti pirasat Lala bener nih 😭😭
N I A 🌺🌻🌹
kalo lala udah punya firasat buruk aku nya ketar ketir, sama kayak alesa, smg masbri ga knp napa
Lusia
pokoknya jgn dibuat hilang ingatan ya mas brian,
nonaleutik
semoga mas BRI baik baik saja🥺
ayok susul kebandung la sekalian ketemu dewa sama lea
partini
lalu lupa ingatan ehemm
0mezell
semoga lala mendapatkan orang baru yang mncintai nya bahkan lebih tulus dr perasaan ny ke Devan
Ida Farida
bener tuh kata bunda devi
N I A 🌺🌻🌹
dengerin bunda mu van, cari vas baru aja belajar dr kesalahan yg lalu
aca
lanjut
Ida Lestari
trnyata bunda Devi orang tua yg bijak ya.....semoga Devan juga cpet sadar KLO emang Lala Uda GK mau lgi SMA dia,soalnya Lala SMA PK dosen aja hehehehe
lanjut lgi ya Thor penasaran SMA crita Lala SMA PK dosen
semangat thor
Yus Nita
mampussss...
kena mental kagak tuch si Devan 😃😃😃
Ita Rosdiana
lanjuuutt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!