Han Xuan seorang Kultivator tak tertandingi yang menguasai Alam Mistik dengan bakat serta kekuatan yang mengguncang Surga.
Pembabtisan Surga untuk menuju keilahian membuatnya gagal dan mati. Setelah dua ribu tahun akhirnya dia bereinkarnasi kembali ketubuh seorang Bocah yang bernama Han Sen dengan akar spiritual yang tersegel.
Surga memberikannya kesempatan kedua untuk mencapai puncak. Iblis, Monster ataupun Dewa yang menghalanginya akan dia singkirkan.
Ini adalah kisah perjalanan Han Sen yang sekali lagi akan mencapai puncak kehidupan.
Kalau suka jangan lupa like, vote dan komen !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dimas upss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5 - Budidaya Kultivasi Surgawi
Ketika perjalanan pulang Han Sen membeli tanaman obat beracun dalam jumlah yang banyak. Liang Jie sudah memberikannya dua ribu batu roh dan Han Sen dapat membeli semua kebutuhannya untuk berlatih.
Tanpa pikir panjang dia mengabaikan semua penjaga dan masuk kedalam kamarnya. Metode yang akan dia lakukan sekarang adalah menghancurkan Akar Spiritualnya dan membentuk ulang dengan energi murni.
Energi murni akan mengalir Meridian dan dengan paksa membersihkannya. Dantiannya akan terus dipompa oleh energi murni setiap detiknya dan walaupun Dantiannya akan hancur namun semuanya akan diperbaiki secara otomatis oleh Energi murni.
Semua ini Han Sen lakukan demi mendapatkan Akar Spiritual yang kuat dan fondasi yang lebih hebat. Walaupun resiko dan rasa sakit yang harus dia tanggung jauh menyakitkan, namun dirinya yang sudah bereinkarnasi kembali harus memiliki pencapaian dari dirinya yang dulu.
Tanpa pikir panjang Han Sen memukul perutnya sendiri dan darah menyembur dari mulutnya, dia menelan Pil Roh Pemulihan dalam jumlah yang banyak dan Han Sen terus memukul Dantian miliknya sampai hancur.
Energi Murni didalam tubuhnya melonjak dengan drastis dan mulai memperbaiki Dantian miliknya, saluran dan meridian dibersihkan dengan paksa.
Han Sen menahan rasa panas dan darah terus mengalir keluar. Han Sen terjatuh dari tempat tidurnya dan tubuhnya sekarang mengalami rasa sakit yang hebat.
Kesadarannya mulai sulit untuk dipertahankan daj Han Sen jatuh tidak sadarkan diri. Jiwa Ikan Hitam berenang didalam tubuhnya dan membantu Han Sen dalam pembentukan ulang fondasinya.
Setelah tiga hari tidak sadarkan diri dan merasakan rasa sakit yang hebat, Han Sen perlahan membuka matanya. Sesuai dengan harapannya sekarang tubuhnya dipenuhi dengan energi yang sangat besar.
Semua kotoran yang ada ditubuhnya dikeluarkan dengan paksa dan Akar Spiritualnya menjadi lebih kuat. Dantian miliknya menjadi lebih luas dan walaupun Han Sen tidak sadarkan diri, jiwanya terhubung dengan Jiwa Naga Surgawi Kuno dan dia tahu benar bahwa kecepatan ini adalah berkat darinya.
"Alam Qi Kondensasi Tahap Awal tidak terlalu buruk, sekarang aku sudah bisa berlatih dan menerapkan Latihan Surgawi. Berkat Jiwa Naga Surgawi Kuno kekuatan fisik juga meningkat dengan drastis, Akar Spiritual milikku juga cocok dengan semua atribut dan selama aku memiliki Sumber Daya maka tidak akan lama sampai aku kembali ke puncak kejayaan." Kata Han Sen dengan puas.
Han Sen membersihkan semua kotoran yang ada dilantai dan pergi mandi. Setelah semuanya beres dia kembali untuk melanjutkan latihannya, dari sekian banyak metode Budidaya Kultivasi Han Sen memiliki banyak pengetahuan.
Namun untuk dirinya yang sekarang Han Sen memilih metode Budidaya Kultivasi Surgawi yang dia dapatkan dari pencerahan jalan Surga. Dirinya yang dulu menerapkan Teknik ini ketika berada di Alam Dao Fision, namun inilah yang menjadi penyesalan Han Sen.
Walaupun Teknik Kultivasi Surgawi sangatlah lambat, namun manfaatnya sangat luar biasa karena mendapatkannya langsung melalui Jalan Surga. Pengolahan spiritualitas menjadi kuncinya dan sedikit pencapaian sudah setara dengan 10 kali pencapaian besar.
Dirinya yang dulu adalah Penguasa Alam Mistik dimana entah itu kekuatan fisik, jiwa dan Dao sama sekali tidak ada yang bisa mengunggulinya sampai disebut sebagai kesombongan Surgawi.
Seolah Surga itu sedang menunjukan taringnya dengan melahirkan bakat tak terkalahkan seperti Han Xuan. Namun dirinya yang sekarang terlahir kembali sebagai Han Sen, segala pengetahuan dimasa lalu akan menjadi bekal untuknya yang sekarang agar melangkah kearah yang jauh lebih baik.
Sekarang dirinya memiliki lima ratus Batu Roh dan Han Sen menyerap semuanya. Hanya satu malam dia sudah mencapai Tahap menengah dari Alam Qi Kondensasi. Jika ini di Alam Mistik mungkin kecepatannya ini sangat lambat, namun ini adalah Dunia Fana dan dirinya sudah termasuk sangat cepat.
*Tok... Tok... Tok...*
Seorang Penjaga diluar mengetuk pintu dengan sangat keras, "Hei... keluarlah !"
Han Sen tidak bisa menahan diri dan segera keluar, dengan cepat dia membuka pintu dan menendang dada Penjaga itu dengan keras. Penjaga itu terlempar dan merasa kesakitan dengan tendangan dari Han Sen.
"Hoi... sampah... Apakah kau sudah berani menentangku. Berani sekali kau memukul Penjagaku !" Kata seorang Pria Muda yang bernama Shi Liam.
Shi Liam merupakan anak dari seorang Tetua dari Keluarga Shi. Dulu dia juga sering membuly Han Sen dan memintanya untuk membersihkan kamar dan kolam ikan.
"Anjing yang tidak diajari sopan santun oleh Tuannya. Aku hanya mewakilimu untuk memberikan pelajaran atau perlukah aku mengajarimu hal yang sama !" Kata Han Sen dengan ekspresi yang dingin.
"Bunuh dia !" Perintah Shi Liam kepada Penjaganya.
Penjaga itu mengusap darah disudut mulutnya dan merasa senang dengan perintah Shi Liam, dia berada di Tahap Akhir Alam Qi Kondensasi dan sekarang dia harus membalas Han Sen yang sudah mempermalukannya.
Penjaga itu berlari kearah Han Sen dengan meninju kearah wajahnya. Bagi Han Sen kemampuannya seperti seorang Bocah, dia dengan santai menghindarinya dan memegang lengan Penjaga itu.
Telapak tangan yang diselimuti oleh Qi menghantam langsung perut Penjaga itu dan membuatnya terpental. Darah menyembur dari mulutnya dan Penjaga itu berteriak kesakitan dengan tulang rusuknya yang patah.
Shi Liam sangat terkejut dibuatnya dan tidak tahu perubahan macam apa yang sudah terjadi kepada Han Sen. Awalnya dia hanyalah sampah yang tidak bisa berlatih sekarang Penjaga yang berada satu lapisan diatasnya dipukul sampai menderita seperti itu.
Han Sen berlari kearah Shi Liam dan mencengkram lehernya. Tanpa ragu dia menamparnya dengan keras dan terus melakukannya berulang kali, darah bercipratan ditanah dan Han Sen membuangnya mereka berdua di depan pintu keluar kediamannya.
"Sekumpulan sampah berani mengusikku.... jika kau bukan Keluarga Pama Shi Feng mungkin aku sudah membunuhmu sekarang. Jika kau tidak puas maka datanglah saat aku sedang diluar, tapi saat itu aku tidak akan sebaik ini dengan hanya menamparmu !" Han Sen kembali masuk kedalam dan mengabaikan mereka.
Shi Liam segera berlari kearah Kediaman utama dan berniat meminta pembelaan. Han Sen sudah berubah menjadi sangat ganas dan sekarang dia hanya bisa meminta bantuan kepada Ayahnya.
Han Sen tahu bahwa ini tidak akan berakhir begitu saja dan menunggu dihalaman.Setelah beberapa waktu pintu masuk ditendang dengan keras oleh Tetua Shi Leng dan menatap kearah Han Sen dengan penuh kemarahan.
Tetua Shi Leng berada di Tahap Akhir Alam Golden Core. Sekarang dengan kekuatan Han Sen mustahil untuk melawannya, namun dengan keterampilan ingatan masa lalu dirinya dapat yakin bahwa dapat membawa Shi Leng untuk mati bersama-sama.
"Bajingan kecil... kau berani menyiksa Putraku, aku menginginkan hidupmu !" Shi Leng berlari kearah Han Sen dan Qi ditinjunya terlihat sangat ganas.
Dalam sekali lihat Han Sen dapat menebak kalau karakteristik Jiwa dari Shi Leng adalah Jiwa Beast, hanya saja dia belum bisa menggunakannya karena Basis Kultivasinya yang rendah.
Shi Feng dengan cepat muncul dan memblokir serangan yang menuju Han Sen, kedua Qi mereka saling berbenturan dan menciptakan gelombang kejut.
"Patriak... tolong minggir... Anak ini sudah melanggar aturan dan menyiksa Anakku. Aku ingin dia mati sekarang juga !" Kata Shi Leng dengan keras.
"Pertengkaran Anak muda kita orang tua tidak bisa ikut campur. Apakah kau tidak malu jika membuly seorang yang bahkan tidak bisa berlatih, aku juga bukan orang buta dimana tidak bisa melihat kelakuan Anakmu itu. Jika kau mengerti maka mundurlah sekarang juga." Kata Shi Feng dengan sedikit mengancam.
"Cih... Aku akan mendengarkan kata Patriak." Shi Leng menghentikan gerakannya dan membawa Shi Liam pergi dari sana.
Shi Feng bukanlah orang bodoh yang akan mempercayai alasan Shi Leng. Anaknya memiliki sikap yang buruk dan hampir semua anggota Keluarga tidak menyukai keberadaan Han Sen, mereka datang untuk mencari masalah dan setelah menderita mereka mencari pembelaan.
"Terimakasih karena Paman sudah menbantuku." Kata Han Sen dengan hormat.
"Kau terlihat berbeda hari ini... apakah kau sudah mulai bisa berlatih dan menyelesaikan masalahmu ?" Tanya Shi Feng dengan penasaran ,
"Ya." Han Sen mengangguk dan membenarkannya.
"Akhirnya... pantas saja kau mengurung diri selama beberapa hari. Aku ikut senang dengan keberhasilan ini... pastikan kau tidak malas untuk berlatih dan menjadi kuat seperti mendiang Ayahmu !" Kata Shi Feng yang terlihat sangat senang.
"Aku akan melebihi semua orang suatu saat... aku akan memberitahu Dunia bahwa aku adalah yang terkuat." Kata Han Sen dengan tegas.
"Ya... seorang Pria besar harus memiliki impian dan ketika kata-kata itu keluar maka kau harus memperjuangkannya. Aku akan menantikan dimana kau menjadi orang hebat dimasa depan." Kata Shi Feng dengan penuh kekaguman.
Sama halnya dalam mengejar kekuatan dalam berkultivasi butuh perjuangan dan peruntungan, yg mana dalam perjalanannya ada bumbu penyedap rasa seperti petualangan cinta, kisah asmara, tragedi cinta dlsj. karena disetiap petualangan baru dimunculkan figuran cantik manis nan jenius namun bagiku atau juga pembaca lainnya itu cuma menjadi hiasan sampul justru menonjolkan rutinitas hubungan harmonis suami istri yg lama² terasa monoton dan membisankan.......!/CoolGuy//Doubt//Tongue/