NovelToon NovelToon
Pacar Kontrak Tuan Muda

Pacar Kontrak Tuan Muda

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Percintaan Konglomerat
Popularitas:288.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nita.P

"Jadi pacarku dan kau langsung tandatangani kontrak ini"

Tubuh Freya benar-benar membeku ketika mendengar suara Tuan Muda yang terdengar dingin dan pemarah ini. Tuan Muda arogan yang tiba-tiba melemparkan surat kontrak untuk menjadi pacarnya. Entah apa maksudnya, namun Freya juga tidak bisa menolaknya. Karena memang dia sudah melakukan kesalahan yang besar yang tidak mungkin bisa mengganti rugi dengan uangnya.

Biarlah dia ganti rugi dengan hidupnya.

Arven yang mempunyai penilaian sendiri terhadap semua wanita, mulai di patahkan oleh Freya. Selama gadis itu menjadi pacar kontraknya, banyak hal yang ditemukan Arven dalam kehidupannya. Pemikiran dia tentang wanita, yang tidak semuanya benar.

Entah bagaimana kisah mereka selanjutnya..? Mungkinkah akan saling jatuh cinta hingga akhirnya menikah? Kisah dengan perbedaan status sosial yang tinggi juga akan menjadi penghalang utama hubungan mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nita.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#33# Terpaksa Mengakhiri!

Freya menggeleng pelan, tahu kalau memang Arven tak pernah berbelanja bahan makanan apapun jika tidak bersamanya. Namun, Freya senang karena setidaknya akan ada sebuah kenangan yang indah ketika nanti dia sudah tidak bersama dengan Arven lagi. Meski sebenarnya dia tidak pernah menginginkan hal itu.

Namun, waktu dan keadaan harus memaksanya melakukan ini. Sekali lagi, Ferya hanya terpaksa melakukan ini karena dia tidak mau kalau sampai Bibi dan Sinta akan terluka lagi karena keegoisannya. Sungguh, Freya tidak pernah bisa melakukan apapun saat ini selain menghilangkan sikap egois dalam dirinya sendiri.

"Yaudah, kalau begitu aku masak dulu sekarang"

Akhirnya Arven melepaskan Freya dan membiarkannya berlalu ke dapur. Saat Freya sudah sampai di dapur, dia langsung menghapus air matanya yang terus menetes di pipinya. Dadanya terasa sesak jika mengingat semua yang telah dirinya lalui bersama dengan Arven.

Namun, sebentar lagi semuanya benar-benar harus berakhir. Semuanya demi kebaikan. Freya tidak mau hanya karena keegoisannya membuat orang-orang disekitarnya ikut terluka dan tersakiti.

Maafkan aku karena terpaksa harus melakukan ini. Semuanya karena aku tidak akan pernah bisa melihat keluargaku yang aku punya, harus terluka lagi karena aku.

Cukup banyak kesalahan yang dia perbuat hingga membuat hidup Bibi dan Sinta menderita. Semuanya karena Freya dan keluarganya. Sehingga sekarang, Freya tidak mau jika keluarga yang saat ini dia punya harus mengalami kesedihan yang sama lagi. Karena sesungguhnya Freya tidak akan pernah bisa melihat mereka kesulitan.

"Sayang, aku mau mandi dulu ya. Kalau masakannya sudah selesai, langsung panggil saja aku di kamar" teriak Arven.

Freya tidak menjawab, dia mengusap kembali air matanya yang masih belum mau berhenti mengalir sejak tadi. "Ayo Freya, kamu jangan lemah kayak gini. Kamu harus terlihat kuat agar Arven tidak merasa ragu"

Seleasai dengan masakannya, Freya langsung memanggil Arven ke kamarnya. Dia masuk ke dalam kamar dan melihat Arven yang sedang duduk di sofa dengan ipad ditangannya. Freya segera menghampiri kekasihnya itu.

"Ayo makan dulu, makanannya sudah siap" ucap Freya.

Arven mendongak, dia tersenyum pada kekasihnya itu. Menyimpan ipad ditangannya di sampingnya. Lalu dia menarik tangan Freya agar kembali duduk di atas pangkuannya. Memeluk tubuh itu dari belakang.

"Sayang, aku mencintaimu. Tolong jangan tinggalkan aku ya"

Hati Freya semakin sesak mendengar ucapan Arven barusan. Entah harus bagaimana dirinya menjawab saat ini. Karena nyatanya dia tidak bisa berkata-kata ketika mendengar ucapan Arven barusan.

"Sebenarnya, aku datang kesini untuk berbicara sesuatu denganmu. Tapi sebaiknya kita makan dulu ya" ucap Freya, sengaja tidak menjawab ucapan Arven barusan.

"Baiklah, ayo kita makan kalau begitu"

Segera Arven dan Freya keluar kamar dan menuju ruang makan. Di atas meja sudah ada beberapa makanan kesukaan Arven. Ferya mengambilkan makanan itu untuk Arven.

"Semoga kamu suka ya dengan masakanku, karena mungkin akan lama sekali kamu tidak akan pernah merasakan masakan aku lagi" ucap Freya.

"Semua makanan kamu ini enak, dan kenapa juga kau berbicara seperti itu. Kalau memang aku ingin merasakan masakanmu, aku tinggal memanggil kamu datang saja ke Apartemen" ucap Arven yang merasa heran dengan ucapan Freya barusan.

Freya hanya tersenyum, dia mulai memakan makanannya dengan air mata yang sudah menggenang di pelupuk matanya. Sungguh dia tidak rela jika malam ini adalah malam terakhir dia bisa merasakan makan malam bersama Arven.

Namun, dia tidak bisa semakin membuat situasi kacau. Apalagi kalau sudah mulai membahayakan Bibi dan Sinta. Keluarganya yang masih dia punya. Rasanya Freya tidak akan pernah rela melihat keluarganya terluka karena dirinya.

"Apa sebaiknya kita akhiri saja semuanya"

Deg.. Arven langsung mendongak dan menatap Freya dengan terkejut. Sampai beberapa saat kemudian, dia tertawa pelan. Menganggap ucapan Freya hanya sedang mengerjainya saja.

"Jangan bercanda Sayang, tidak lucu" ucap Arven.

Freya menatap Arven dengan lekat, matanya berkaca-kaca. Namun dia sedang berusaha untuk menetralkan suaranya yang sudah bergetar. "Aku sudah sadar sekarang, kalau aku tidak lagi mencintaimu. Selama ini aku hanya merasa bersalah saja karena kamu sudah membayar lunas uang kuliah dan juga membiayai hidupku. Tapi sekarang aku sadar, kalau hati dan cinta tidak bisa di paksakan. Maaf Arven, aku harus pergi dan sekarang kita harus mengakhiri semuanya"

Arven menggeleng tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Freya barusan. Dia meraih tangan Freya namun gadis itu langsung mneghindar. Freya juga memalingkan wajahnya, seolah tidak mau menatap ke arah Arven. Tentu saja, karena dirinya tidak mungkin bisa melakukan hal itu. Jelas matanya saja sudah sangat sulit menahan air mata yang terus emnggenang di pelupuk matanya.

"Maaf atas semuanya, tapi aku tidak bisa memaksakan hatiku. Aku memang tidak pernah mencintaimu. Kita akhiri saja sampai disini" ucap Freya yang langsung berdiri dan pergi dari hadapan Arven. Mengusap air matanya yang lolos begitu saja.

Hancur! Sakit! Semuanya sudah tidak ada pilihan lain. Freya tetap harus meninggalkan Arven. Rasanya dia tidak bisa jika harus melihat hancurnya Arven ketika mendengar ucapannya barusan. Sungguh, Freya tidak bisa melihat dia terluka. Namun, sadar dirinya sendiri yang sudah membuat Arven terluka.

Masuk ke dalam lift, Freya langsung jatuh terduduk di lantai lift. Tangisannya pecah dengan sesak yang begitu terasa, sampai tangannya memukul-mukul dadanya sendiri.

"Kenapa harus sesakit ini Ya Tuhan, aku telah melukai pria yang aku cintai. Maafkan aku, semuanya juga demi kebaikan kita"

Tidak ada yang bisa Freya lakukan saat ini, karena dirinya juga tidak mungkin bisa menjalani hidupnya terus bersama Arven, sementara keluarganya sampai terancam keselamatannya. Freya tidak mau kalau sampai nanti dirinya harus menyesal karena keegoisannya sendiri, Freya tidak mau sampai kehilangan keluarga yang masih dia miliki saat ini.

"Sakit... Hiks.. Aku tidak bisa melakukan apapun saat ini. Aku hanya tidak mau kalau sampai nanti menyesal karena keegoisanku sendiri"

Rasa sesak yang tidak bisa hilang hanya dengan luapan tangisan saja. Semuanya terlalu menyakitkan bagi Freya yang terpaksa harus meninggalkan pria yang sangat dia cintai.

Sampai pintu lift terbuka, dia segera keluar dari sana dengan tangisan yang belum berhenti. Freya yang terluka dengan apa yang dia lakukan sendiri. Namun, seolah dirinya sudah tidak diberikan pilihan lain. Karena memang ini yang terbaik untuk dirinya dan Arven.

Sementara di dalam Apartemen, Arven masih terdiam di tempatnya dengan rasa tidak percaya atas apa yang baru saja dirinya dengar. Arven tidak mengerti kenapa Freya tiba-tiba berkata seperti itu padanya. Padahal jelas sekali jika selama ini, Arven bisa melihat ketulusan di setiap yang Freya lakukan.

Bersambung

1
oma lina katarina
akhirnya bahagia
Indah Alifah
ceritanya seru lho
Indah Alifah
ngambek2kan yah?
Indah Alifah
jngn2 ibunya lupa ingatan
Indah Alifah
kondangan yukkk
Indah Alifah
bibi g' A,i,u,e,o yah
Indah Alifah
aku nangis lho Thor kok sepi yah
Indah Alifah
ayyeee babang arveb ❤️
Indah Alifah
eng ing eng klop ini siktub sama sibar2 kalau jadi pasangan🥰
Indah Alifah
kasihan
Indah Alifah
sweeetttt
Indah Alifah
ihhhhh cellu ,🥰🥰🥰cinta ini gemesin juga yah🤗🤗
Indah Alifah
mengaduk2 hatiku arveb Freya😭
Indah Alifah
ingat my heart Acha yah
Indah Alifah
apakah Freya yg jdi pendonornya
Indah Alifah
😭😭😭😭😭😭😭
Indah Alifah
lagi lagi terhalang restu
Indah Alifah
oh si Sinta dijadikan baik yah
Indah Alifah
dri tdi nunggu konfliknya thor
Indah Alifah
aku suka yg cowok bucin dan disini novelnya ada Alex ada lin zayan aku belum baca
Nita.P: ayo mampir di semuanya. ada cerita masing-masing diantara sahabat itu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!