NovelToon NovelToon
Benih Sang Cassanova

Benih Sang Cassanova

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Hamil di luar nikah
Popularitas:45.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: D'wie

Rainero yang tampan dan kaya memiliki pesona bagi para wanita, semua yang ada disekelilingnya dapat diatur olehnya dan mengikuti jejaknya.

Namun kehidupan sempurnanya ternodai oleh diagnosasi kemandulan. Dia ditinggalkan oleh calon istrinya, dia menjadi lelaki yang mempermainkan berbagai wanita.

Suatu hari, sebuah malam penuh gairah yang dia lewatkan dengan sekretarisnya Shenina, memunculkan perubahan kedua dalam kehidupannya-- Shenina hamil.

Shenina cantik, cerdas dan baik hati, Rainero tidak bisa mengendalikan hatinya yang terus memperhatikan dia.

Namun Rainero yang mandul bagaimana bisa membuat orang hamil ? Dia mengusirnya dengan marah.

Kebenaran terungkap ...
Shenina sedang mengandung anaknya...
Rainero menjadi gila, namun wanita yang dicintainya menghilang tanpa jejak.

Akankah mereka bertemu kembali ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BSC 33

3 hari ini Rainero disibukkan dengan segudang aktivitas pun persiapan untuk mengikuti tender. Alhasil, Rainero tidak memiliki waktu untuk mencari keberadaan Shenina. Bahkan untuk mendatangkan orang-orangnya saja ia sampai lupa karena kesibukannya yang menggunung.

Pagi ini, Rainero tampak telah siap dengan setelan jas lengkap berwarna hitam dengan kemeja putih di bagian dalam dan sebuah dasi bermotif garis-garis hitam putih melingkari lehernya. Tak lupa rambut ditata rapi menggunakan pomade dan sepatu pantofel hitam melekat di kaki jenjangnya.

Rainero tampak begitu tampan dan gagah dengan setelan formalnya. Sampai-sampai orang-orang yang berlalu lalang di sekitar hotel berdecak kagum saat berpapasan dengannya. Puji-pujian terlontar begitu saja saat melihat mahakarya yang nyaris sempurna itu.

"Silahkan masuk, tuan," ujar sopir Rainero. Ia pun masuk dan duduk dengan gagah disusul Axton yang seperti biasa duduk di samping kursi kemudi.

"Ini daftar nama-nama perusahaan yang mengikuti tender. Semua perusahaan yang mengikuti tender kali ini memiliki kualifikasi yang tidak main-main. Mereka berasal dari berbagai negara di dunia. Sepertinya pembangunan Colosseum of Art ini bukan sekedar untuk mendongkrak kerja sama dengan perusahaan besar di luar negeri, tapi juga untuk mempromosikan Colloseum itu sendiri ke mancanegara. Sungguh strategi yang sangat apik," ujar Axton setelah menyerahkan berkas yang berisi nama-nama perusahaan yang mengikuti tender skala internasional tersebut.

Rainero menganggukkan kepalanya menyetujui pemikiran Axton.

"Dimana acara ini dilaksanakan?" tanya Rainero merujuk lokasi tempat tender dilakukan.

"Di Angkasa Hotel," ucap Axton. "Hotel ini didirikan di bawah naungan Angkasa Grup. Apa Anda tahu, CEO Angkasa Grup itu ternyata seorang perempuan. Ayesha Salsabila Putri Angkasa, sungguh perempuan yang luar biasa," puji Axton membuat Rainero menaikkan alisnya sebelah. (Yang belum baca, Ayesha ada di cerita othor berjudul Unperfect Wedding).

"Kenapa kau melihatku seperti itu? Aku hanya sebatas mengagumi, bukan menyukai."

"Kenapa tidak? Kalau menurutmu dia hebat, kenapa kau tidak mencoba mendekatinya?" tutur Rainero merasa heran.

"Ck ... kalau aku masih ada peluang mungkin aku akan mengusahakannya, tapi peluang itu telah tertutup rapat."

"Apa maksudmu?" tanya Rainero bingung.

"Dia sudah menikah, puas."

Rainero terkesiap kemudian ia pun tergelak kencang. Setelah beberapa hari urat-uratnya selalu dibuat tegang oleh berbagai kesibukan yang menguras tenaga, lalu akhirnya ia bisa tertawa juga.

"Apa perusahaannya mengikuti tender juga?"

Axton menggeleng, "tidak. Mereka sedang memiliki banyak proyek jadi mereka melewatkan tender kali ini."

Rainero menganggukkan kepalanya, "seorang perempuan, bisa memimpin perusahaan sebesar itu, sudah pasti dia bukan hanya memiliki otak yang cemerlang, tapi juga berjiwa pemimpin dan pebisnis sejati."

"Kau benar. Sebenarnya tempo hari aku ingin booking kamar di Angkasa hotel, tapi ternyata kita kalah cepat. Calon lawan kita telah membooking jauh-jauh hari jadi saat aku ingin booking kamar, ternyata kamar telah full booked."

Rainero tidak mempermasalahkan itu. Meskipun memang benar, kalau mereka bergerak cepat, mungkin mereka tak perlu repot-repot menghabiskan waktu di jalan untuk mencapai lokasi sebab mereka hanya perlu naik ke lift dan tibalah mereka di ballroom hotel tempat acara dilaksanakan.

Untung saja jarak tempuh menuju Angkasa Hotel tidak memerlukan waktu yang lama. Jadi hanya dalam waktu 30 menit, mereka telah tiba di Angkasa Hotel.

Karena acara kali ini melibatkan banyak perusahaan asing berskala internasional, maka pengamanan di hotel pun ditingkatkan berkali-kali lipat. Tidak semua orang bisa masuk ke area hotel. Area hotel benar-benar dibuat steril untuk menghindari hal-hal yang tidak terduga. Seperti yang banyak orang ketahui, perusahaan besar itu tak sedikit yang memiliki lawan bisnis yang bisa saja menggunakan cara licik untuk menjatuhkan maupun menyingkirkan lawan.

Axton menunjukkan tanda pengenal pada pihak keamanan. Setelah mengecek keaslian tanda pengenal yang sesuai dengan daftar para tamu, mobil Rainero pun dipersilakan masuk. Disusul sebuah mobil lagi yang berisi sekretaris dan 2 staf khusus yang ahli di bidangnya.

Tak butuh waktu lama, kini keduanya telah berada di dalam ballroom hotel. Acara memang belum dimulai membuat para pengusaha yang telah datang lebih awal saling menyapa dan berkenalan. Begitu pula Rainero. Ia melakukan itu tentunya untuk memperluas jaringan relasinya. Siapa tahu, kelak di masa depan ia membutuhkan bantuan maupun akan menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan tersebut.

Sesaat kemudian, acara dimulai dengan melakukan pembukaan oleh pemilik perusahaan yang akan melakukan pembangunan Colloseum. Setelahnya, acara tender pun dimulai. Semua perwakilan perusahaan menyampaikan proposal mereka sambil memproyeksikan gambar rancangan di layar secara bergantian dengan sangat baik.

Waktu berjalan begitu cepat, setelah hampir seharian berada di dalam ballroom hotel itu, akhirnya pihak perusahaan pengembang pun mengumumkan hasil tender. Dan Rainero pun mengembangkan senyum lebarnya saat perusahaannya dinyatakan sebagai pemenang.

"Selamat Rain, akhirnya perusahaan kita jadi pemenang," ujar Axton bangga sebab penggagas untuk rancangan itu adalah Rainero sendiri.

"Semua berkat kerja sama tim. Terima kasih semuanya. Bagaimana kalau setelah ini, kita makan malam bersama untuk merayakannya?" usul Rainero untuk menghargai kerja keras timnya.

"Terserah tuan saja. Kami hanya mengikuti."

Rainero berdecak, kemudian mengangguk. Karena hari sudah cukup larut, mereka memilih makan malam di restoran hotel. Setelah selesai, mereka pun kembali ke hotel tempat mereka menginap.

Keesokan harinya, Rainero hendak pergi bertemu dengan pihak Kenz Company. Kenz Company adalah perusahaan yang akan membangun Colloseum of Art. Pertemuan sebenarnya akan diadakan saat jam makan siang, tapi karena Rainero memiliki rencana untuk kembali ke jalan dimana ia melihat Shenina, ia pun meminta sopirnya mengantarkannya kesana.

Mobil melaju sangat perlahan. Berharap ia bisa melihat sosok itu lagi, sosok perempuan yang sangat dirindukannya.

Namun saat di perjalanan, ia melihat seorang anak kecil berjalan sambil memakan bakso krispinya. Anak kecil itu tampak begitu menikmati bakso krispinya yang telah ia olesi saos sambal. Tanpa sadar Rainero menelan ludahnya.

Rainero lantas meminta sopirnya berhenti. Setelahnya ia menurunkan kaca mobil untuk menanyakan dimana sang anak membeli bakso krispi itu.

"Hei, boy!" panggil Rainero yang memang tidak bisa berbahasa Indonesia.

Tapi anak itu tak menggubris sebab ia merasa bukan dirinya yang dipanggil. Ia pun terus melangkahkan kakinya sambil terus menikmati jajanannya. Rainero sampai berkali-kali menelan ludahnya. Kemudian ia pun kembali memanggil anak itu.

"Hei boy, berhenti!" Panggil Rainero lagi menggunakan bahasa Inggris. Tapi kali ini suaranya lebih kencang dan sukses membuat sang anak menoleh ke arahnya.

...***...

Hayo tebak, kira-kira apa yang akan terjadi setelah ini? 😄

...***...

...HAPPY READING 🥰🥰🥰...

1
Dyah Oktina
semangat terus ya thor... juga sehat selalu.... Aamiin. . 😍😍❤️
Cidaha (Ig @Dwie.author): Terima kasih supportnya, Kak. Eh, aku liat kakak baca hampir semua karyaku. Makasih banyak ya. 🤩🤩🤩
total 1 replies
Dyah Oktina
Luar biasa
Atmita Gajiwi
/Smile//Determined//Kiss//Rose/
salmah asri
🤭🤭🤭
pipin bagendra
kalo orang kaya gabut nya beda ya 😁😁😁
salmah asri
luar biasa
Cindy Cindy
Luar biasa
salmah asri
🥳🥳🥳❤️❤️❤️
Wiwinsutarsih Winsu5282
kasian s Jesica SDH jatuh tertimpa tangga pula🤦
salmah asri
rain ngidam🤭
salmah asri
kasihan shenina😥
chan
Detektifnya abal2 sih.Harusnya dari awal pencarian,cari kesana juga.
chan
panggilannya ganti ke AX aja yah thor seperti awal baca, kalau TON itu bacanya kurang pas githu😁
Aisyah Isyah66
Luar biasa
Wiwinsutarsih Winsu5282
paling muak SMA cewe bermuka 2 kaya s Jesica 😏bpknya bodoh mau aja d bodohi SMA pembantu SMA anknya😏🤦
Sumiati 32
perusahaan Mark nih
Adisti mark
Sumiati 32
cleaning service , pasti Rose
Nur Rahmawati
kesian
Sri Astuti
keren Jen.. luarbiasa
Sri Astuti
okelah klo bgt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!