Menikah belum menjadi prioritas Hasna walaupun dia menyukai anak kecil. Kesukaannya pada dunia kerja mempertemukannya dengan seorang anak yang membuatnya jatuh cinta dan terlibat terlalu dalam dengan Maura. Gadis kecil yang menempel padanya seperti anak koala dan sulit lepas. Tawaran menjadi ibu bagi Maura menjadi hal yang menarik dan menyenangkan, tapi Hasna lupa... Maura memiliki ayah dan kakak perempuan. Menjadi ibu Maura berarti menjadi istri dari Reza dan ibu dari Hujan. Mampukah Hasna menjalani kehidupan dengan 3 orang dengan karakter yang berbeda?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ShanTi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maura the Mouse
Seminggu berlalu sejak terakhir Hasna bertemu dengan Maura, Hasna sudah tidak mengingat lagi anak lucu itu.
Kesibukan untuk menyiapkan pelatihan yang menjadi tanggung jawab pertamanya menjadikan kesibukannya bertambah hingga ia sering pulang lewat jam 7. Tidak masalah baginya selain mendapatkan tambahan uang lembur, ia tidak memiliki kegiatan kalaupun pulang lebih cepat.
Hasna memutuskan kost di dekat kantor saat diterima di Jakarta, Ka Angga memberikan hadiah dengan menyewakan Hasna kostan yang cukup nyaman, kost an khusus untuk putri, kecil tapi nyaman. Lagi pula Hasna hanya numpang tidur saja, berangkat jam 7.30 pulang sampai kost an sekitar jam 7an. Jam 9 biasanya sudah tidur karena capek.
“Mba Hasna tolong siapkan proposal untuk persiapan Company Code of Conduct yah”…”Ini akan dilaksanakan pada 3 pabrik yang di Tangerang. Kita mau ujicobakan pada karyawan baru perusahaan supaya mereka paham kebijakan dan prinsip Keselamatan Kerja” ucap Bu Rika Manager Divisi HRD sampai menyerahkan beberapa bahan data dari 3 pabrik ke meja Hasna.
“Siap bu… deadline nya kapan?” Ujar Hasna sambil melihat bahan ditangannya, ada berkas data karyawan di 3 pabrik dan 1 berkas data Company Code of Conduct
“Hari bisa saya terima?” ucap Bu Rika sambil senyum simpul
“Weeeeh ibu minta saya gercep… Siap bu Insyaallah saya coba kerjakan sekarang, draft dulu yaa Bu… nanti minta di review sama ibu” Hasna nyengir sambil membereskan meja.
“Sip… semangat yaa” ucap Bu Rika sambil mengacungkan jempol
“Okidoki….” Ucap Hasna sambil melambangkan tangan OK ke Bu Rika
“Huft anak sekarang lebih ekspresif dan cepat kerjanya.. jaman aku dulu jadi karyawan baru mana berani bilang okidoki sama atasan”
Rika berjalan keluar ruangan sambil tersenyum.
Hampir sebulan ini Hasna masuk pada divisinyaa suasana kantor lebih ceria, tidak terlalu datar dan selalu ada kejutan. Kemarin tiba-tiba setiap meja mendapatkan cupcake di pagi hari.
Di atas cupcake ada bendera kecil dengan lambang emotion yang berbeda-beda. Ada label tulisan di atas cupcake itu
“Terima kasih sudah membimbing Hasna selama 1 bulan ke belakang, ini perayaan kecil atas gaji pertama. Mohon bimbingannya kedepan” ps: lambang emotion menggambarkan bimbingannya selama ini. No hurt feeling 😛
Rika mendapatkan emotion 🧐 Apa pula artinya, mau menanyakan tapi rasanya gengsi, tapi yang pasti Arya yang hari itu berteriak paling keras
“Hasnaaaa… kenapa emotion aku 😠 aku kan hanya mengingatkan kamu.. Makanya kalau dengerin lagu itu pakai headset, gak semua orang suka lagu alay K-Pop kaya kamu...awas kamu” Arya bersungut sungut sambil tersenyum, cup cake redvelvet memang kesukaan dia. Pas belum sarapan pas ada yang kasih kue... cucoooook sama kopi.
Hari ini semuanya merasa senang mendapatkan cupcake gratis, setiap orang mendapatkan energi yang berbeda, mudah-mudahan Hasna betah di divisi ini pikir Rika.
Jam 11 Hasna sudah menyelesaikan draft proposalnya, mudah baginya hanya memodifikasi dari bahan yang sudah ada tinggal di update jumlah karyawan dan anggaran yang dibutuhkan untuk setiap orangnya.
Company profile nya sudah lengkap tinggal copy paste. Kebiasaan gerak cepat selama membuat tugas kuliah ternyata memberikan kemampuan edit yang luar biasa.
Hasna jadi ingat dulu pernah membuat makalah dalam waktu hanya 2 jam, gegara dia lupa waktu deadline penyerahan tugas. Terlalu sibuk dengan urusan BEM sampai terlewat tugas dari dosen killer. Prof Sudar selalu mengecek tugas mahasiswa, kalau tidak menyetorkan tugas pas saat masuk, jangan harap ada ampun.
Proposal yang dibuat Hasna langsung mendapat acc dari Bu Rika, Ia menyetujui perubahan materi yang diajukan Hasna, tadi dia merubah susunan materi pelatihan untuk karyawan baru.
Awalnya materi disusun dengan memberikan bahan tentang kode etik perusahaan, dan menurut Hasna itu tidak akan membuat mereka merasa sebagai tertarik untuk memahaminya.
Hasna mengubah materi dengan memutarkan terlebih dahulu Profile Company dan aktivitas yang dilakukan oleh karyawan di bawah naungan PT. Great Indonesia, harapannya dengan memperoleh gambaran visual akan menggugah kesadaran akan rasa memiliki karyawan.
Setelah itu barulah dijelaskan akan kode etik dari perusahaan. Ide cemerlang kata Bu Rika tadi dkasih 2 jempol...hehehhehe Hasna dilawan pikirnya.
Hasna diminta untuk menyerahkan proposal Code of Conduct ke Sekretariat GM untuk di setujui, lantai 9 adalah lantai yang tidak pernah dikunjungi Hasna, agak degdeg an juga karena level pimpinan ada di lantai ini semuanya.
Ting!
Bunyi lift menyadarkan Hasna, hmmm.. rapihkan baju biar gak kliatan kucel. Udara dingin langsung menerpa Hasna.. hmmm harumnya beda kalau lantai pimpinan, harum lavender. Hasna diminta ke Ruang Sekretaris GM disana ada Prita yang menunggu proposal dari Hasna kata Bu Rika.
“Selamat siang.. bisa bertemu bu Prita” ucap Hasna.
“Ya saya..” seorang perempuan dengan memakai blazer tampak menghampiri.
“Hasna yah.. membawa proposal kan? Sebentar yang ditunggu saya sampaikan dulu pada Bu Arcy” ucap Prita sambil tersenyum “stt jangan panggil ibu saya masih single hehehhe”
“Owhhh… siap mba .. maaf”
“Ga apa-apa… tunggu sebentar yah, duduk dulu” ujar Prita sambil masuk ke ruangan Sekretaris Direksi.
“Huft lumayan… narik nafas sambil ngadem di ruangan dingin” pikir Hasna sambil duduk di sofa empuk. Interior ruangannya sangat bagus terlihat mahal dan tertata dengan baik
“Kaka emvrat… lagi napa” terdengar suara kecil menyapa Hasna dari pintu.
“Mauraaaa…. Ihhh lutunaaaa, kemana saja.. haduuuh itu pakai bando Mickey Mouse, kenapa hidungnya tidak berkumis yaaaaa”…. Hasna langsung loncat menghampiri anak gemay itu.
“Akuh bukan mikey…. Aku miney… mikey itu laki-laki slepeti Papi…. Aku pelempuan”...Maura cemberut, pipinya yang gembil tampak bertumpuk dengan bibirnya yang kecil dan merah.
“Hahahahahaha… iya kaka lupa … kamu seperti miney… tapi kalau mau jadi miney mouse harus punya kumis dong..”
“aku nda punya kumisss…”
“Mau punya kumis?” tanya Hasna dengan senyum menggoda.
"Mauk… mauk” Maura meloncat-loncat dengan senang
“Boleh tapi tunggu dulu yah Kaka lagi menunggu dulu kerjaan nanti ikut sama Kaka Hasna ke bawah, Maura ijin sama papi dulu sana bilang mau ikut sama Kaka ke bawah”
“Iya…” Maura langsung pergi entah ke ruangan yang mana
“Mba Hasna… “
“Bu Arcy mengatakan proposal akan direview dulu nanti akan dikabari ke devisi HRD langsung, soalnya harus dihitung dulu biaya untuk setiap pabriknya apakah ditanggung dari pusat atau oleh dilakukan oleh pabriknya sendiri” Prita tersenyum melihat Hasna yang sedang jongkok dipintu, ia tidak melihat kedatangan Maura
“Owh baik, saya kembali sekarang, akan saya sampaikan pada Bu Rika, terima kasih yang Mba Prita atas bantuannya” Hasna berdiri sambil melambaikan tangannya.
“Ok sama-sama”
Dipintu keluar Hasna melihat ke kanan kiri mana anak cilik itu gak terlihat sama sekali, yah sudah pikirnya mungkin gak dikasih ijin sama ayahnya. Hasna berjalan kearah lift dan terdengar teriakan.
"Kaka emvrat tunguuuuu akkkuuuu"....
#########
🥰🥰🥰 Terima kasih sudah membaca karya pertama saya, jangan lupa berikan komen yaaa supaya semangat nulisnya.. love u all 🥰🥰🥰
\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#\#
Pdhl sdh tau arah cerita tp tetep aja ngakak
Ha ha ha...
selamat Bunaa.. resmi jadi Bunda nya anak petir mulai hari ini🤣🤣🤣
pas bca pertama blmm ngerti.. pas bca ulang udah amit-amit dari part awal sama si nenek lampir🤭