Arjuna Gardana menghadiri acara reuni Pelita Bangsa Internasional School dengan keadaan hati yang hancur karena sang kekasih, Shakila menolak lamarannya, karena Shakila ingin mewujudkan cita-cita'nya sebagai seorang balerina terkenal dan meminta Arjuna menunggunya sampai mimpinya yang sudah di depan mata tercapai. Arjuna sangat patah hati karena ini adalah yang ketiga kali-nya Shakila menolak lamarannya.
Diacara itu Arjuna pun bertemu dengan Elsitha Putri yang ternyata juga sedang patah hati karena baru memergoki sang kekasih dengan wanita lain diacara reuni itu. Mereka pun menghabiskan malam dengan bermabuk-mabuk'an bersama dan berakhir di sebuah hotel.
Keesokan paginya, mereka pun sepakat untuk menganggap kalau malam itu hanyalah one night stand saja dan tidak perlu berhubungan lagi.
Tapi siapa sangka, ternyata Arjuna adalah bos di tempat Elsitha magang. Kesepakatan awal pun tidak berlaku dan mereka pun menjalin hubungan tanpa status yang lebih panas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Nath, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13. Panggilan Interview
🍁 Happy Reading 🍁
Saat air mata dan ingus masih mengalir, tiba-tiba saja ponsel Sitha berdering.
Sambil terisak, Sitha mengambil ponsel-nya dari dalam Sling bag-nya. Ia melihat nomor tak dikenal yang melakukan panggilan ke ponsel-nya.
"Siapa sih nih! Ganggu aja orang lagi nangis juga!" gerutu Sitha.
Sitha pun menggeser tombol hijau di layar ponsel-nya.
"Ha-ha-halo." jawab Sitha dengan suara yang masih tersenggal-senggal.
"Dengan Saudari Elsitha Putri?" tanya seorang laki-laki diseberang telepon.
"I-iya, saya Elsitha. Ini siapa?" tanya Sitha.
"Kami dari PT. Gardana Group ingin memberitahukan kalau Saudari Elsitha terpilih menjadi salah satu karyawan magang di perusahaan kami. Untuk informasinya, Saudari Elsitha bisa datang besok jam delapan pagi sekalian melakukan interview." ucap laki-laki itu.
Mendengar itu Sitha terdiam, ia merasa bingung kapan ia memasukkan lamaran ke Gardana Group.
"Apa ada yang ingin Saudari tanyakan?" tanya laki-laki di seberang telepon.
"Tidak ada Pak." jawab Sitha.
"Kalau begitu kami tunggu kedatangan Saudari besok pagi di perusahaan kami. Besok langsung saja ke bagian HRD dan bertemu dengan Pak Santoso dan untuk pakaian, memakai kemeja, rok span satu jengkal dibawah lutut dan sepatu heels, serta rambut yang di ikat rapih. Dan jangan lupa membawa ijasah pendidikan terakhir Saudari." ucap laki-laki itu lagi.
"Iya Pak iya." jawab Sitha yang masih linglung.
Panggilan telepon pun berakhir.
Sitha pun berdiri dari posisi jongkoknya.
"Gardana Group? Kayak pernah denger, perusahaan di bidang apaan itu?" gumam Sitha bertanya-tanya.
Karena tidak tahu dan merasa penasaran dengan PT. Gardana Group, Sitha pun mencari di internet tentang PT. Gardana Group.
"Oh.. ternyata mini market yang ada dimana-mana itu PT. Gardana Group toh. Tapi kapan gue masukin lamaran kesana? Perasaan gue gak pernah masukin lamaran ke PT ini deh?" gumam Sitha.
Sitha pun mulai mengingat-ingat dan akhirnya dia pun ingat kalau dia memasukkan lamaran enam bulan yang lalu bersama sang sahabat Neva sebelum Sitha resign dari pekerjaannya dua bulan yang lalu, tapi sekarang sang sahabat sudah berkerja di perusahaan tambang di Kalimantan sedangkan Sitha masih menganggur.
"Gila! Udah enam bulan mau tujuh bulan baru di panggil? Baru kekurangan karyawan nih perusahaan?" gumam Sitha.
"Tapi lumayanlah dari pada gue nganggur! Manatau aja sesuai dengan passion gue." gumam Sitha karena pekerjaan Sitha yang sebelum-sebelumnya yang bekerja di bank swasta di bagian kredit sangat tidak sesuai dengan passionnya dan sangat memusingkan kepala.
Sitha pun menyeka wajah-nya yang masih basah dengan air mata dan ingus, setelah itu memesan taksi online. Seketika Sitha lupa dengan kesedihannya, yang ada di pikirannya sekarang menyiapkan berkas-berkas dan pakaian untuk interview besok.
🍁 🍁 🍁
Keesokan Paginya.
Pukul 05.30
Pagi ini tidak seperti biasanya, Sitha bangun lebih pagi dari sebelum-sebelumnya. Semenjak jadi pengangguran, Sitha biasanya paling pagi bangun jam delapan.
Begitu bangun, Sitha pun keluar dari kamar-nya lalu berjalan ke dapur untuk dimana sekarang Mama-nya sedang membuatkan sarapan untuk mereka berdua.
Sesampainya di dapur, Sitha pun mengambil gelas dan mengisi air putih lalu menenggak segelas air putih yang ia ambil itu.
"Tumben kamu udah bangun jam segini?" tanya Mama Ernita.
"Sitha ada interview hari ini Ma." jawab Sitha.
"Interview dimana?" tanya Mama Ernita.
"Di PT. Gardana Group." jawab Sitha.
"Gardana Group? Itu bukannya perusahaan yang mini marketnya banyak itu yah? Dan kalau gak salah bulan lalu baru launching mall di Samarinda, Palu sama Makassar. Bener gak?" tanya Mama Ernita.
"Iya Ma, bener." jawab Sitha.
"Terus kamu mau kerja di bagian apa disana?" tanya Mama Ernita.
"Ya gak tau dimana nanti bos nempatin." jawab Sitha.
"Doain Sitha yah, Ma, semoga pekerjaan kali ini sesuai dengan passion Sitha. Sitha capek juga bolak-balik masukin lamaran." ucap Sitha.
"Iya Nak, Mama pasti doain, semoga kamu keterima dan betah di tempat kerja baru kamu." jawab Mama Ernita.
"Udah sana kamu mandi, nanti kejebak macet loh." Suruh Mama Ernita.
Sitha pun mengambil handuk lalu masuk ke dalam kamar mandi yang ada di dekat dapur. Rumah Mama Ernita tidak terlalu besar, hanya rumah tipe 36 dengan dua kamar dan dua kamar mandi, satu kamar mandi yang ada di kamar Mama Ernita dan satu lagi kamar mandi yang ada di dekat dapur.
"Mau Mama buatin bekal gak, Sit?" tanya Mama Ernita setelah Sitha berada di kamar mandi.
"Gak usah Ma. Tapi siapin aja air minum di botol dua liter." jawab Sitha.
"Oke." jawab Mama Ernita lalu mengerjakan apa yang Sitha katakan.
🍁 🍁 🍁
Bersambung...