Assalamu'alaikum, ini Novel Pertamaku. Karya Originalku, bukan Plagiat.
Laras Mutiara, seorang janda cantik dari keturunan biasa namun memiliki hati yang luar biasa.
Arga, terpaksa menikahi Laras, istri pilihan mamanya. Bukan bahagia yang didapat Laras dalam pernikahannya. Namun hinaan, cacian, penderitaan yang diberikan Arga. Arga selalu menghinanya sebagai janda kotor & menjijikkan bekas laki-laki lain.
Suatu hari Arga terluka & Laras mengurusnya dengan baik.
"Apa kau melakukannya ikhlas, tanpa merasa terpaksa?,"
"Iya tuan, aku melakukannya ikhlas. Dan aku juga akan mengurus tuan semampuku, karena aku tidak tahu, sampai kapan aku bisa berada di rumah tuan. Mungkin satu hari aku akan pergi dari sini, sesuai keinginan tuan,"
Arga menjadi tercekat mendengar ucapan Laras. Hatinya tiba-tiba terasa sakit dan takut.
Akankah cinta tumbuh di antara mereka?
Atau justru Laras memilih pergi dan menjadi janda untuk kedua kali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara RD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
33 - TERPAKSA BERBOHONG
Arga dan Laras diam, mendengarkan dengan seksama perkataan dari wanita paruh baya itu.
Ketiganya masih berbincang di ruang tengah, sampai akhirnya Mayang bertanya sesuatu kepada Arga.
"Oh iya Ga, mama tidak melihat mang Gatot dan bik Lina, kemana mereka?," tanya Mayang menatap Arga.
Arga tergagap, dia lupa kalau kedua pekerja di rumahnya sengaja disuruh istirahat untuk sementara waktu.
Dan dia tidak berfikir panjang, jika mamanya pasti akan menanyakan keberadaan mereka.
"Ooh itu, mereka pulang kampung ma. Nanti juga ke sini lagi," sahutnya pendek.
"Terus, siapa yang membersihkan rumah sebesar ini dan merawat semua tanaman di halaman kalau mang Gatot dan bik Lina tidak ada? Ada lagi, kolam renang? Siapa yang akan menguras dan membersihkannya?," Mayang bertanya terus menatap Arga menanti jawaban.
Arga terbengong, dia tidak tahu harus menjawab apa.
Laras diam, matanya menangkap kebingungan di wajah Arga.
"Ada pelayan harian ma yang membersihkan rumah. Menyapu, mengepel, mengurus tanaman dan membersihkan kolam renang. Laras minta dia datang 3x dalam seminggu. Kadang Laras juga ikut membantu pekerjaannya. Di rumah juga tidak ada siapa-siapa hanya Laras sendiri setiap hari, jadi rumah juga tidak terlalu kotor ma," sahut Laras menjelaskan.
Meski di hatinya dia merasa berdosa besar telah berbohong kepada mertuanya, tetapi dia tidak punya pilihan lain, dari pada Mayang tahu kebenarannya, kalau sebenarnya, anaknya yang telah sengaja meliburkan pekerjanya, dengan tujuan agar Laras lah yang dijadikan pelayan di rumah besar itu.
Laras tidak mau Mayang menjadi sedih dan kecewa mengetahui kalau anaknya itu bukanlah laki-laki yang baik seperti yang ada dalam fikirannya selama ini.
Arga kembali tertegun mendengar jawaban istrinya. Dia merasa, Laras selalu berbuat baik padanya dan selalu berusaha menutupi perbuatan buruknya di depan Mayang.
"Benar yang mama katakan, Laras ini memang istri yang baik, buktinya saja dia mau membantu pekerjaan rumah. Pokoknya percaya pada mama, kau tidak akan pernah menyesal dengan istri pilihan mama," Mayang berucap yakin dengan mata berbinar menatap anaknya.
Tidak ada sahutan dari mulut Arga. Dia tetap diam, malas merespon ucapan mamanya.
"Oh iya, mama pasti lelah baru datang. Laras antar mama ke kamar? Atau mama mau sarapan dulu, nanti Laras siapkan?," tanya Laras kemudian mengalihkan perhatian Mayang supaya tidak terfokus kepada mang Gatot serta bik Lina.
"Mama tadi sudah sarapan sayang. Sekarang mau ke kamar dulu. Mandi dan ganti baju," ucap wanita baik hati itu beranjak dari sofa.
"Sini ma kopernya. Laras yang bawa," Laras mengambil koper yang ada di dekat sofa.
"Ga, kamar pembantu yang di bawah, tidak pernah dipakai kan? Mama tidur di kamar bawah saja, lutut mama sering sakit kalau harus naik ke kamar atas,"
"Iya ma, kamar itu tidak pernah ada yang memakai. Mang Gatot dan bik Lina memakai kamar sebelahnya. Berdua satu kamar. Jadi tidak apa-apa kalau mama ingin tidur di kamar bawah. Lagi pula kamarnya juga sama luasnya dengan kamar atas," sahut Arga menjelaskan, sambil sesekali matanya mencuri pandang melirik ke arah Laras.
Namun wanita yang dilirik, sama sekali tidak menghiraukannya.
Kedua wanita itu pun berjalan menuju kamar bawah, tepat bersebelahan dengan kamar Arga. Laras berjalan di belakang, mengikuti Mayang sambil membawa koper mertuanya.
Tak berapa lama berada di kamar Mayang, Laras pun keluar kamar, hendak mengambilkan air teh hangat untuk Mayang.
Setelah mengantarkan teh hangat ke kamar Mayang, Laras permisi ke dapur, ingin memasak untuk makan siang.
Untung di lemari es, masih ada stok lauk dan sayuran. Wanita itu dengan cekatan memasak ayam goreng, capcai bakso serta udang saos tiram.
Satu jam lebih berkutat di dapur, akhirnya pekerjaan Laras selesai juga. Dia ingin kembali ke kamar untuk shalat dan mengistirahatkan tubuh sebentar.
...*******...
yg aq suka dr cerita ini banyak pelajaran yg bisa qta ambil, terutama keikhlasan dn kesabaran..selain itu cerita nya kaya d dunia nyata g kentara kehaluan nya..
aq jg suka dgn karakter ceo nya, d mana dia tdk d gambarkan seseorang yg benar2 berkuasa, yg klo ad masalah hrs menurunkan bodyguard2 nya at membeli hukum..d sini sangat wajar bgt soal masalah dn cara menyelesaikan masalah itu sendiri..Ka author nya benar2 genius bikin cerita nya ❤️🥰😍🤌
makasih bwt Ka Rara yg udh memberikan karya yg sangat bagus buangeeet,,
5 bintang rasa nya kurang bwt karya sebagus ini ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️