NovelToon NovelToon
Calon TUMBAL

Calon TUMBAL

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / spiritual / matabatin / Horror Thriller-Horror / Iblis
Popularitas:22.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ratna Jumillah

"Kamu spesial, Jingga.. Kalo ada yang nanya wetonmu, jangan di kasih tau ya, nak."

"Kenapa, uti?"

"Karena mereka bisa menyakitimu, lewat hari lahirmu.
Weton kelahiran itu ibarat senjata mematikan bagi orang jahat yang mau berbuat jahat padamu, maka dari itu jangan beritahukan wetonmu pada sembarang orang!"

Jingga, memiliki nama panjang Radenaruna Jingga. adalah gadis spesial yang menjadi incaran makhluk ghoib. Dia lahir di detik - detik kematian ibunya, dan hal itu menjadikan dia memiliki kemampuan melihat hantu dan berkomunikasi dengan mereka (Indigo).

Sampai suatu hari dia di adopsi oleh majikan mendiang ayahnya saat akan menginjak SMP dan ikut tinggal di Jakarta. Dia mendapati kejanggalan dan keanehan di rumah orang tua angkatnya itu. Banyak Arwah - arwah yang menangis meminta tolong dan ada juga yang selalu mengganggu Jingga!

Apa sebenarnya yang terjadi di rumah itu?? Misteri apa yang tidak di ketahui oleh Jingga??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 3. Menutup mata batin Jingga.

Ustad Ali sedang berada di rumah nya, ia tinggal sendirian di rumah itu karena kedua orang tua nya sudah meninggal. Ustad Ali juga merupakan anak tunggal, ia tidak memiliki sodara dan hanya kerabat saja. Sayang nya di usia nya yang sudah sangat matang, Ustad Ali masih belum mendapatkan jodoh.

Ustad Ali baru pulang dari mushola setelah menunaikan ibadah sholat isya berjamaah , dan seperti ucapan nya pada Jingga, ia akan membantu Jingga menutup mata batin nya. Dan sekarang dia sedang mempersiapkan apa yang harus dia bawa ke rumah Jingga.

"TOK! TOK! TOK!"

Tiba - tiba pintu rumah nya di ketuk. Ketukan nya terdengar seperti orang yang sedang terburu - buru, Ustad Ali pun berjalan menuju pintu utama.

"TOK! TOK! TOK! TOK!" Lagi, suara ketukan nya bertambah.

"Sebentar." Ujar Ustad Ali. Ia lantas membuka pintu rumah, tapi tak mendapati siapapun.

Ustad Ali kebingungan, ia melihat kesana kemari di depan rumah nya, tapi tiada seorang pun yang tampak di sana. Ustad Ali akhirnya menutup pintu nya lagi, tapi baru juga di tutup suara ketukan nya kembali.

"TOK! TOK! TOK!"

Langkah Ustad Ali terhenti. Ustad Ali diam di tempat dan ketukan itu semakin keras seperti orang yang sedang marah - marah.

"TOK! TOK! TOK!"

"TOK! TOK! TOK! TOK! TOK!"

Ustad Ali pun berbalik badan dan membuka pintu nya lagi, tapi masih saja tidak ada siapapun hanya angin yang berhembus menerpa wajah Ustad Ali. Tak mau menghiraukan apa yang mengganggu nya, Ustad Ali pun menutup pintu rumah nya lagi dan pergi dari ruang depan menuju kedalam.

Tapi saat sampai di ruang tengah, alangkah terkejutnya Ustad Ali melihat sosok mendiang teman nya, Raden. Raden terus menunduk sambil menangis dengan tubuh berguncang.

"Tolong aku, Ustad.." Ujar nya, dengan suara tersedu - sedu.

"Siapa kau?" Tanya Ustad Ali.

"Aku Raden, tolong Ustad.." Ujar Raden.

Ustad Ali diam - diam membaca doa di dalam hatinya, ia tak percaya bahwa itu adalah mendiang ayah Jingga. Sambil terus menatap sosok yang mengaku sebagai Raden, Ustad Ali tak sedikitpun mendekati Raden.

Dan tiba - tiba suara tangis nya hilang menjadi suara tawa yang menyeramkan, suara nya besar dan seperti gabungan antara laki - laki dan perempuan.

"HEHEHEHE."

"Kau pikir bisa menyingkirkan aku, iya!? Aku tidak akan bisa di singkirkan, anak itu adalah makananku!" Ujar Raden dengan kepala masih menunduk.

"Lalu kau pikir aku takut? Tidak." Ujar Ustad Ali.

Tiba - tiba sosok yang menyerupai Raden mendongak menatap ustad Ali, tapi kedua bola matanya tidak ada. Kedua matanya bolong dan mengalir darah dari kedua sisi nya.

"HAHAHAHA!"

"HAHAHAHA!"

Sosok yang menyerupai Raden tertawa dengan suara mengerikan, dan tiba - tiba ia melesat kearah Ustad Ali dan berdiri di hadapan nya.

"Yakin kau tidak takut!?" Ujar nya tepat di depan wajah Ustad Ali.

"Aku peringatkan kau! Jangan ikut campur dengan urusanku! Kau tak mau mati, kan!? Seperti temanmu." Ucap nya lagi, dengan nada mengancam.

"Sayang nya aku tidak takut padamu, Iblis laknat!" Ujar Ustad Ali, dan meniup sosok yang menyerupai Raden.

Sosok itu pun hilang, tapi setelah itu terdengar tawa yang menggelegar.

"HAHAHAHA!!"

"Kau tidak akan bisa menolong dia! Kau tidak akan bisa melawanku!" Ujar suara itu, Ustad Ali terus berdoa dalam hati dan tak lama suara itu pun hilang.

Ustad Ali menghembuskan nafasnya lalu ber istigfar.

"Astagfirullah.. sepertinya memang ada yang tidak beres." Ujar Ustad Ali.

Akhirnya setelah bersiap dan berdoa meminta perlindungan pada Allah, Ustad Ali pun pergi dari rumah nya menuju rumah Jingga dengan motor nya. Sepanjang jalanan itu tidak ada gangguan apapun, dan Ustad Ali sampai di rumah Jingga dengan selamat.

"Assalamualaikum." Ujar Ustad Ali.

"Wa'alaikumsalam." Sahut nenek Rumi, dia membuka pintu dan mendongak menatap Ustad Ali.

"Nak Ali, tadi setelah selesai adzan isya berkumandang, Jingga tiba - tiba kesurupan." Ujar nenek Rumi dengan panik.

"Astagfirullah, lalu bagaimana keadaan Jingga, nek?" Tanya Ustad Ali. Ustad Ali pun ikut panik dan langsung masuk kedalam.

"Jingga sekarang tidur, tadi saya juga terkejut saat Jingga kesurupan. Jingga membawa pisau dan hendak menyakiti dirinya sendiri tapi.." Ujar nenek Rumi menggantung.

"Tapi apa nek?" Tanya Ustad Ali. Kini mereka sudah berada di dalam kamar Jingga, dan Jingga masih tidur.

"Apa ibunya Jingga masih belum tenang, nak? Tadi saya sekilas melihat ada ibunya Jingga sebelum Jingga pingsan." Ujar nenek Rumi.

"Astagfirullah.. Itu pasti hanya halusinasi nenek saja." Ucap Ustad Ali.

"Kita bangunkan dulu Jingga ya, nek." Ujar Ustad Ali, nenek Rumi pun mengangguk.

Nenek Rumi perlahan membangunkan Jingga, dan Jingga pun terbangun. Jingga bingung karena dia tidak berniat tidur tapi rupanya dia tidur, ia tidak sadar sudah kerasukan.

"Jingga, sesuai yang pak de ucapkan sore tadi, kita akan menutup mata batinmu ya nak." Ujar Ustad Ali.

"Iya pak de, tapi Jingga ingin pamit dengan bibi cantik dulu." Ujar Jingga.

"Iya, pak de panggil dia dulu." Ujar Ustad Ali.

Ustad Ali memejamkan matanya sambil membaca doa, tangan nya lalu terangkat ke atas kemudian ia membuka mata nya menatap Jingga.

"Jingga tutup mata ya, setelah pak de bilang buka, baru Jingga buka." Ujar Ustad Ali, Jingga pun mengangguk patuh.

Ustad Ali melanjutkan membaca doa - doa, ia lalu menutup mata Jingga dengan tangan nya, lalu melepasnya.

"Jingga, di depan Jingga sekarang ada bibi yang Jingga maksud. Pak de sudah minta dia untuk menunjukan wujud aslinya, sekarang Jingga buka mata." Ujar Ustad Ali.

Perlahan Jingga membuka matanya dan terkejut dengan apa yang di lihat nya, Jingga langsung menyembunyikan wajah nya di pangkuan nenek Rumi karena ketakutan. Nenek Rumi yang tidak melihat apapun pun hanya kebingungan sambil memeluk Jingga.

Sosok yang Jingga namai bibi cantik ternyata adalah perempuan yang memiliki wajah mengerikan, kulit kepala nya terkelupas sampai menggantung di telinga kanan nya dengan berdarah - darah. Mata nya hilang sebelah dan di leher sebelah kiri nya ada luka parah yang menembus seperti di tombak dengan kayu berantakan.

Sosok itu sedih karena Jingga takut padanya, padahal biasanya Jingga sangat ramah padanya dan bahkan memanggilnya bibi cantik.

"Pak de! Itu bukan bibi cantik! Bibi cantik tidak mengerikan." Ujar Jingga.

"Itu adalah wujud aslinya, nak. Dia adalah korban kecelakaan sekaligus kejahatan yang meninggal dengan mengenaskan." Ujar Ustad Ali.

"Aku tidak mau lihat lagi pak de, aku tidak mau!" Ujar Jingga, dia ketakutan.

"Kalau begitu Jingga mau mata batin Jingga di tutup, ya?" Tanya Ustad Ali, Jingga langsung mengangguk.

"Iya, Jingga mau." Ujar Jingga.

Akhirnya sosok wanita yang Jingga panggil bibi cantik itu pun di hilangkan lagi oleh Ustad Ali, lalu dengan doa - doa yang Ustad Ali lafal kan pada Jingga, mata batin Jingga pun akhirnya di tutup.

Namun saat proses penutupan mata batin itu, ada kejadian yang terjadi, bingkai foto yang berada di ruang tengah jatuh dan pecah. Itu adalah satu - satunya foto Jingga bersama ayah dan nenek nya.

"Sekarang, Jingga sudah tidak bisa melihat mereka lagi.." Ujar Ustad Ali.

Setelah itu Ustad Ali me ruqyah rumah nenek Rumi dan air sumur yang biasa nenek Rumi dan Jingga pakai juga di bacakan doa. Ustad Ali lalu menebar garam kasar di sekeliling rumah nenek Rumi, garam kasar adalah media yang selalu ampuh untuk menangkal serangan ghoib.

Ustad Ali mengerjakan itu dengan waktu yang tidak lama, sampai jam dua belas malam lebih Ustad Ali baru selesai.

"Saya pulang dulu ya, nek? InshaAllah rumah ini sudah aman dan terlindungi dari hal ghoib." Ujar Ustad Ali.

"Apa tidak sekalian saja menginap, nak? Ini sudah larut." Ujar nenek Rumi.

"Tidak nek, terimakasih." Tolak ustad Ali halus.

"Ya sudah, hati - hati. Saya tidak bisa membalas kebaikan kamu, nak. Semoga Allah memberikan segala kemuliaan untukmu, kalau tidak ada kamu, saya pasti kebingungan." Ujar nenek Rumi.

"Kan saya juga keluarga nenek, saya hanya membantu sebisa saya. Saya pulang ya nek, Assalamualaikum." Ujar Ustad Ali.

"Wa'alaikumsalam." Sahut nenek Rumi.

Akhirnya Ustad Ali pun pulang dari rumah nenek Rumi, tapi saat di tengah perjalanan di jalanan yang sepi, tiba - tiba hujan deras mengguyur. Ustad Ali sedikit menaikan kecepatan nya karena jalanan menanjak..

Dan tiba - tiba dari arah depan nya ada truk yang melaju turun dan malah berbelok ke arah nya.

"CCKKIITT!!!"

"ALLAHU AKBAR!!" Teriak Ustad Ali.

"BRAK!!"

Tabrakan tak bisa di hindari, Ustad Ali terpental dengan keras sampai muncrat darah dari mulutnya, Ustad Ali sampai kesulitan bernafas dan melihat kesekelilingnya yang kini tampak berputar.

Tiba - tiba berdiri sosok yang Jingga lihat, sosok itu berdiri di atas tubuh Ustad Ali dengan wajah seram nya, lalu dari mulutnya memuntahkan cairan hitam seperti lendir yang berbau anyir.

"Kau kalah Ustad!" Ucap sosok itu.

Ustad Ali perlahan kehilangan detak jantung nya dan berhenti bernafas, dia meninggal di tempat.

BERSAMBUNG.

1
Susilawati
sebelumnya aku paling males kalo.baca cerita horor, tapi pas baca cerita ini jadi tertarik karena cerita nya bagus banget.
Susilawati
Thor mana nih lanjutan nya
Aisya Saleh
lanjut thor,episod seterusnya
Susilawati
lanjut thor
Susilawati
jgn2 benar nih si Airlangga berkhianat atau mungkin kah Delima nya sendiri yg berkhianat.
baguslah Ilham nggak bilang kalo jingga tinggal di rumah nya, seperti nya jingga akan aman di sana
Irkham Maulana
kalo udah punya perjanjian dengan iblis maka seluruhnya sudah sama seperti iblis pula...hanya wujudnya saja yang manusia..hati jiwa dan pikiranya sudah sama kaya setan
Susilawati
orang kalo sdh gila harta lupa akan segalanya bahkan sdh tdk punya hati nurani lagi, sekarang bi Rokayah lagi yg di jadi kan kaki tangan nya, semoga aja sebelum bi Rokayah terlibat ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa cepat bertindak.
YNa Msa
pelayan Tua yg jadi pengganti Jingga, Makanan Kunkun Merah
Susilawati
makin seru 👍
di tunggu kelanjutannya Thor
Susilawati
nah kan, akhirnya Bu delima kena karma dari perbuatannya, kayaknya Bu delima bakalan ber nasib sama seperti adiknya Sari, tapi nggak adil kalo cuman Bu Delima aja yg kena harus nya pak Airlangga juga. ternyata benar si pelayan tua pun ikut terlibat dan akhirnya dia juga mengalami nasib tragis seperti korban2 yg di tumbal kan.
semoga aja ustadz Sholeh dan ayahnya Ilham bisa membantu menghentikan pesugihan nya ortunya Raka, biar nggak ada lagi korban2 berjatuhan
Ratna Jumillah: Tenang kak, akan ada masanya manusia serakah dapet karma.
total 1 replies
Susilawati
apa Bu delima terluka parah ya
Susilawati
pasti ustadz Sholeh kaget pas ketemu sama jingga.
YNa Msa
kemungkinan Mahluk Raksasa Teman Ny Jingga
YNa Msa
Luka Ny Buah Delima Jadi Busuk x
YNa Msa
Semoga Mahluk Raksasa ini Bisa Membantu Menjaga/ Menolong Jingga
Susilawati
apa mungkin yg di cari Bu delima keris milik nenek Rumi ya.
nah kan pada akhirnya si pelaku pesugihan juga di serang sama hantu nya
jingga beneran harus berhati2 nih, dan semoga aja ayah nya Ilham bisa bantu jingga.
YNa Msa
Karena ke Seringan d kasih Tumbal Jadi ketagihan Kunkun Merah Ny
YNa Msa
Nagih karena Tumbal Ny Telat,, knp ga Buah Delima Sendiri yg d Ambil
Susilawati
Tuh kan benar ortu nya Raka melakukan pesugihan dan jingga calon tumbal nya, jgn2 nanti bakalan di jadi kan penganten nya si gendoruwo dan Raka lah yg jadi titisan si gendoruwo nya, maka nya jingga di suruh satu kamar sama Raka.

Selamat hari raya Iduk Adha Thor, mohon maaf lahir batin 🙏
Ratna Jumillah: Selamat hari raya idul Adha juga, kak.. 🙏🏻😁
total 1 replies
Susilawati
jingga kan bisa ngaji, sering2 bawa ngaji/baca doa biar hantu2 nya pada takut mendekati jingga.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!