Era Of The Lords Season 2

Dua tanaman rumput pedang di bawah gerbang kota tetap tidak bergerak, seolah tidak ada bayangan hitam yang terlihat.

Namun Murphy yang kebetulan sedang berpatroli di Gerbang Kota Selatan melihat sosok tersebut di bawah cahaya mercusuar. Ia segera menarik busur dan anak panahnya lalu menembak ke arah sosok hitam tersebut sambil meniup peluit di mulutnya.

Anak panah itu melesat ke arah bayangan hitam dengan cepat, namun bayangan hitam itu lincah dan langsung menangkap anak panah tersebut, dan mendarat di tembok kota dengan sangat akurat.

"Murphy, ini aku!"

Di bawah cahaya mercusuar, wajah tampan elf laki-laki berkerudung muncul di depan Murphy, yang sedang berlarian, kembali ke wilayah saat ini.

Setelah melihat bahwa dia adalah seorang kenalan, Murphy menghela nafas lega dan melepaskan busurnya.

Bermain busur dan anak panah di depan para elf sama konyolnya dengan bermain pedang di depan Brooke.

"Tuan Bernie, kenapa anda kembali sekarang?" Murphy bertanya dengan rasa ingin tahu.

"Aku sedang mencari lorong bawah tanah dan bertemu dengan sejumlah besar monster bawah tanah yang berkumpul lagi. Apakah wilayah kita begitu besar sekarang?"

Bernie tidak kembali selama sehari, dan wilayahnya banyak berubah sehingga hampir tidak bisa dikenali.

Murphy mengangguk dan berkata, "Lord baru saja meningkatkan teritori hari ini. Apa anda dari arah mana monster-monster itu datang?"

"Seharusnya di utara, jadi aku akan pergi ke kota selatan. Bangunkan semua orang dengan cepat lalu berkumpul di gerbang utara kota. Sepertinya itu cukup besar dan mereka mungkin keluar dengan kekuatan penuh"

Bernie awalnya tidak berencana untuk kembali tetapi ia mengirim pesan kepada tuan menggunakan papan kristal komunikasi dan tidak ada tanggapan. Ia khawatir wilayah dalam bahaya, jadi ia berlari menuju teritori dengan kakinya untuk memberitahu tentang apa yang ia lihat.

"Saya akan melapor sekarang untuk memberitahu semua orang" Murphy tahu keseriusan masalah ini. Tidak akan baik jika monster penjara bawah tanah masuk ke bawah tembok kota di tengah malam.

"Cepat pergi, aku akan pergi mencari lord" Setelah Bernie mengatakan itu, ia melompat dari tembok kota dan berubah menjadi gumpalan asap. Ia tidak berniat menyimpan kekuatan sihir dan ingin mempersiapkan teritori secepat mungkin .

"Lord! Lord!"

Aaron merasakan sakit yang membakar di wajahnya dan ia masih bisa mendengar panggilan samar di telinganya.

Ia berjuang untuk bangun dari tempat tidur, mengulurkan tangan dan menyentuh pipinya lalu memandang Eragon di samping tempat tidur dengan bingung, "Apakah kau baru saja memukulku?"

Eragon menggelengkan kepalanya dengan wajah polos, mengarahkan cakar naganya ke bayi ulat sutra yang sedang tidur di sana dan langsung menyalahkan temannya.

"Aku akan menyelesaikan masalah denganmu nanti" Setelah Aaron mengatakan itu, ia berjalan keluar dan mendengar panggilan yang sebenarnya.

Di taman di luar rumah batu, Bernie, berpakaian hitam, berdiri dengan cemas. Setelah melihat Luo Ling membuka pintu dan keluar, dia berkata dengan cemas, "Lord!, monster di ruang bawah tanah ada di sini untuk menyerang. Ada banyak dari mereka, tepat dari utara. Ada manusia kadal, naga bumi, dan makhluk tingkat tinggi lainnya!"

Mendengar laporan tersebut, kemabukan Aaron tiba-tiba hilang.

Ia segera memakai perlengkapan dalam grid game lalu berlari menuju gerbang utara bersama Bernie, "Sial, monster-monster itu benar-benar memilih untuk menyerang secara diam-diam di tengah malam. Sudahkah kau memberi tahu yang lain?"

"Tuan Brooke telah memimpin orang-orang lainnya untuk berangkat. Mereka seharusnya sudah tiba di Gerbang Kota Utara sekarang"

Bernie mengikuti tuannya dan mulai melaporkan situasinya, "Kali ini saya keluar untuk mencari beberapa reruntuhan. Mereka mungkin telah dihancurkan oleh gelombang monster atau kota bawah tanah. Peti harta karun perak dan peti harta karun besi hitam juga ditemukan di wilayah yang dihancurkan oleh monster itu"

"Benarkah? Kau bisa memberitahuku posisi mereka nanti dan aku akan terbang untuk melihatnya setelah fajar"

Aaron sekarang membutuhkan inti wilayah yang rusak dan peti harta karun untuk meningkatkan dirinya dan kekuatan wilayah. Setiap kali inti wilayah yang tidak lengkap diintegrasikan, kekuatan teritori Oak Heaven akan meningkat.

Tidak hanya bisa menambah luas wilayah tapi juga mendapatkan produk khusus, kenapa tidak dilakukan!

Sementara ia berpikir, menara guntur dan menara panah kayu di gerbang utara kota mulai menyerang dengan ganas, raungan monster di kejauhan serta getaran yang disebabkan oleh pawai datang.

Perang telah resmi dimulai!

"Mereka mendekati teritori secepat ini?"

Aaron mempercepat langkahnya dan berlari menuju puncak tembok kota, dengan cemas.

Minum, meskipun hanya anggur buah rendah alkohol, memperburuk keadaan. Ia benar-benar kehilangan akal sehatnya di masa perang.

Cahaya terang dari mercusuar tingkat kedua menerangi area beberapa ratus meter di dekat tembok kota. Cahaya menjadi semakin gelap saat keluar, dan pepohonan tinggi mengaburkannya, sehingga semakin sulit untuk melihat bentuk luarnya.

Ia tiba di menara kota dalam tiga langkah dan dua langkah sekaligus. Saat ini, hanya ada beberapa pemanah dan penyihir Vera di menara kota dan sisanya tidak terlihat gerbang kota runtuh dari waktu ke waktu.

"Di mana Brooke dan yang lainnya?" Aaron melihat sekeliling tapi tidak melihat pendekar pedang legendaris itu.

Vera menunjuk orang-orang di bawah tembok kota dan berkata, "Dia memimpin tentara keluar dari tembok kota untuk menebang pohon. Dia merasa pohon-pohon besar ini akan menjadi ancaman bagi pertahanan wilayah"

Inilah yang dipikirkan Aaron sebelumnya, tetapi waktunya terlalu singkat untuk menerapkannya.

Lagipula wilayahnya sangat luas, tidak ada yang tahu dari arah mana monster bawah tanah akan menyerang.

Sekarang menara petir tingkat ketiga dan menara panah kayu tingkat ketiga mulai menyerang tanpa jeda, itu membuktikan bahwa monster tidak lagi berjarak 500 meter dari teritori.

Malam yang gelap menghalangi pandangan Aaron. Bahkan setelah memakai permata mata kucing, ia hanya bisa melihat pohon-pohon yang tumbang dan kabur di kejauhan.

"Vera, jika nanti situasinya menjadi kritis, kau bisa menggunakan sihir untuk mendukungku. Aku akan turun dan bertarung dengan Brooke dan yang lainnya".

Aaron tidak punya strategi sama sekali, jadi ia hanya menggunakan tanaman merambat untuk membuatnya lift untuk memindahkan dirinya dari tembok kota ke luar wilayah.

Bernie buru-buru berkata, "Aku akan pergi juga"

Ia tidak memiliki metode perpindahan yang mudah dan nyaman, jadi ia melompat langsung ke cabang pohon besar di luar tembok kota, dan dengan cepat melompat ke tanah.

Violet di tembok kota memegang busur dan anak panah dengan linglung, bertanya-tanya mengapa rakyatnya menjadi semakin tidak seperti penjaga dan telah berevolusi sepenuhnya menjadi pencuri!

Baru setelah Aaron sampai ke tanah ia benar-benar merasakan penghalang dari pepohonan ini. Tampaknya terlalu banyak dan terlalu tinggi. Beberapa monster yang lincah mungkin memanjat langsung ke tembok kota melalui pepohonan.

Brooke menebang pohon dengan pedang panjangnya yang legendaris, yang sangat efisien dan lebih kuat daripada gabungan pedang lainnya.

"Lord, kita mungkin menghadapi pertempuran sengit hari ini. Aku harap IQ monster ini tidak terlalu tinggi, jika tidak tekanan pada garis pertahanan kita akan terlalu besar"

Brooke berkata sambil menebang pohon, "Jika mereka melancarkan pengepungan, kekuatan kita tidak cukup untuk memusnahkan mereka semua"

"Kalau begitu jangan menahan diri dan akhiri pertempuran secepat mungkin. Aku akan membiarkan Eragon mengambil alih patroli. Ia bisa terbang"

Biasanya monster akan dibunuh oleh menara pertahanan ketika mendekati tembok wilayah.

Sekarang ada pohon-pohon tinggi di luar tembok kota. Anak panah dan busur yang ditembakkan dari menara panah kayu dan menara panah sering kali tidak mampu mengenai monster, dan serangannya terhalang oleh pepohonan.

Untungnya, serangan menara guntur tingkat ketiga tetap tajam dan setiap kali rantai petir dikirim, itu dapat merenggut nyawa beberapa monster. Deru guntur dan kilat terdengar jelas di hutan pada malam hari.

Aaron tidak terlalu peduli dan pertama-tama memanggil bayi ulat sutera dan Eragon.

Sekarang Eragon merasa sedikit bersalah dan tidak berani menatap tuannya, ia memukul Aaron dengan keras untuk membangunkannya dan sekarang terlihat bekas cakar di wajah Aaron.

"Bayi ulat sutra, sembunyi lah di tembok kota dan jebak atau bunuh monster yang hendak memanjat tembok kota. Eragon, kau kembali ke ukuran asli dan berpatroli di sekitar wilayah. Bukan hanya musuh di gerbang utara, mereka mungkin akan menyebar ke arah lain"

Bagaimana Aaron bisa berpikir untuk menyalahkan Eragon? Si kecil ini benar-benar memberikan pelayanan yang baik dengan membangunkannya.

Kedua hewan peliharaan yang menandatangani kontrak jiwa dengan jelas memahami apa yang ia maksud dan mereka masing-masing berlari untuk melakukan urusan mereka sendiri.

Bayi ulat sutera menggunakan bakat keluarga ulat sutera kristalnya untuk berubah menjadi warna batu tembok kota.

Eragon telah berubah dari tubuh mungil menjadi naga yang panjangnya lebih dari 40 meter. Ia bercokol di atas gerbang kota dan membawa dampak visual yang besar kepada kerumunan di bawah.

"Ini sangat spektakuler"

"Apakah bayi naga itu begitu kuat?"

"Kelihatannya begitu megah dan sakral sehingga saya ingin memujanya"

"Naga!"

Para prajurit yang bersiap untuk berperang di luar wilayah dikejutkan oleh peningkatan ukuran naga dewa secara tiba-tiba.

Andrew, Ryan dan Jay telah mengetahui identitas Eragon sejak lama tetapi mereka hanya tau dalam kondisi remaja sebelumnya dan Eragon tidak memiliki keadaan yang agung.

Sekarang ukurannya tiba-tiba bertambah, identitasnya terkait dengan totem dalam ingatannya, ditambah dengan fobianya terhadap benda-benda raksasa, kini ia bahkan tidak memiliki kekuatan untuk menebang pohon.

Aaron sangat senang karena dia menjual semua Buah Roh Dingin di sore hari dan menukarnya dengan poin survival dan meningkatkan setengah dari menara panah kayu ke tingkat ketiga. Tidak peduli ke arah mana monster itu bergerak maju, mereka akan diserang oleh menara panah kayu!

"Wilayahnya telah berkembang pesat, jadi kita perlu mengatur lebih banyak tentara untuk berpatroli dan berjaga-jaga"

Ia meluangkan waktu dari jadwal sibuknya untuk masuk ke panel permainan, ingin melihat apakah hanya teritori-nya yang diserang dan jika memungkinkan, mengirimkan peringatan.

Alhasil, ia baru saja masuk ke panel game dan melihat jumlah lord turun tajam!