NovelToon NovelToon
Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Takdir Cinta Nada Si Gadis Pincang

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Beda Usia
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: elis_konkon

Kisah tentang seorang gadis sederhana yang bernama Nada Ayuni. Ia biasa di panggil Nada. Ya,sesuai dengan namanya. Hidupnya bak seperti tangga nada kadang merdu dan kadang sumbang.

Kekurangan pada fisiknya tak membuatnya berkecil hati. Ia selalu menjalani hari-harinya dengan penuh suka cita. Demi sang adik, ia rela membanting tulang menjadi tulang punggung keluarga.

Bekerja serabutan sana sini pun akan di lakoninya. Demi menghasilkan pundi-pundi uang dan juga demi cita-citanya untuk menyekolahkan sang adik, tak ingin adiknya bernasib sama seperti dirinya yang tidak mengenyam pendidikan tinggi. Nada hanya sampai lulus SMA.

Kehidupannya mulai berubah ketika ia mengenal seorang pemuda tampan dari keluarga kaya yang selalu menghina dan merendahkannya yang kerap memanggilnya si gadis pincang.

Dan juga hadirnya seorang pria dewasa yang akan merubah takdir hidupnya.

Akankah takdir cinta Nada akan berakhir indah dan bahagia? yuk kita ikuti kisahnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elis_konkon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

03. Girendra Asen Lugue

"Heh...sedang apa kamu di tempat ini, gadis

pincang?" Asen mencekal kasar lengan Nada sampai gadis itu meringis kesakitan.

"Lepaskan! ada apa denganmu hah?kenapa kamu selalu mencari gara-gara dengan saya? apa salah saya?" Nada pun mulai terpancing emosi dan sepertinya akan ada adu mulut seai kedua di antara mereka.

Asen dan Nada saling menatap penuh kebencian.

"Nada, kamu sudah datang? ayo, ikut mbak!" Perhatian mereka teralihkan mendengar suara Mbak Santi yang menyapa Nada.

"Eh, iya mbak. Baik!"

Nada meninggalkan Asen yang masih menatapnya kesal. Namun, Nada sama sekali tidak memperdulikannya.

tok tok tok

"Ya, masuk!"

"Permisi Mas, ini yang akan bekerja menggantikan yuli yang kemarin mengundurkan diri."

Pria tampan yang tampak masih muda itu bernama Raditya Atmaja adalah sang pemilik Club xxx. Ia memindai fisik Nada dari atas sampai bawah menatap intens wajah cantik alami yang dimiliki gadis mida tersebut dan tersenyum penuh makna.

"Bagaimana mas Radit? apa Nada sudah bisa mulai bekerja? karena kita memang sedang kekurangan karyawan di bagian pelayanan ,bukan?" Tanya Mbak Santi.

"hmm...dia cukup cantik, apalagi kalau sudah berdandan? apa dia di tempatkan sebagai pemandu saja ya? dia akan menjadi aset yang berharga di club ini?" Jiwa bisnis seorang Radit mulai berjalan.

"Ehem, apa kamu mau jika di tempatkan di bagian lain? menemani tamu ,misalnya?"

Nada sontak terkejut tak menyangka akan di tawari pekerjaan yang sama sekali tak di inginkannya.Dan dengan lantang ia pun menolaknya mentah-mentah.

"Maaf, Tuan. Saya di tawarkan untuk bekerja di sini hanya sebagai pelayan pengantar minuman saja. itu yang mbak Santi katakan kepada saya.Dan maaf saya menolaknya."

Radit semakin penasaran dengan Nada. Gadis yang dengan terang-terangan menolak pekerjaan yang sangat menjanjikan yang akan menambah pundi-pundi uang yang melimpah.

"Oke, sorry ya! Baiklah. mulai malam ini kamu sudah boleh mulai bekerja dan Santi yang akan membimbingmu. Kamu akan di tempatkan untuk melayani ruangan VVIP!

"Santi, tolong kamu urus dia ya!"

"Baik, mas! ayo, Na ikuti mbak lagi!"

Radit terkejut ketika melihat cara Nada berjalan yang agak pincang, ya walaupun tidak begitu kentara.

"Gadis yang sangat menarik? tapi sayang dia ternyata mempunyai kekurangan fisik."

Beralih kembali ke Nada yang sedang di beri pengarahan oleh Santi. Setelah berganti dengan seragam pelayan yang bermodel dress diatas lutut dengan celemek di bagian pinggang. Nada tampak sangat cantik dan feminim. Ya, karena Nada memang jarang sekali memakai dress. kesehariannya ia hanya memakai celana jeans atau pun celana kulot.

"Nada,ternyata kamu cantik juga kalau memakai dress!"

Santi pun terpana dengan kecantikkan Nada yang tampak alami. Apa lagi setelah Santi memoleskan make up tipis di wajah putih mulusnya.

"Oh ya,Nada. Nanti tolong kamu antarkan minuman ke ruangan VVIP 1,ya!"

"Kamu jangan takut, kamu akan aman! tidak akan ada yang berani macam-macam denganmu. Secara pelanggan VVIP semuanya kalangan atas dan selalu menjaga etika."

"Iya, mbak. saya tidak takut kok!"

"Ya sudah, mbak balik mau menemani tamu. Selamat bekerja ya Na!" Melenggang pergi meninggalkan Nada yang sudah siap dengan beberapa gelas dan botol minuman yang telah di pesan oleh salah satu pelanggan di ruang VVIP.

ting tong

"Permisi Tuan, saya..." Nada tak melanjutkan perkataannya, seketika melihat siapa tamu yang berada di tuangan itu.

"Asen? Nada begitu terkejut namun berusaha untuk bersikap profesional.

"Oh, ternyata ada si gadis pincang yang sombong dan murahan?Hei, lihat guys!ini dia.cewek favorite kalian,kan?" Asen menegur ke dua temannya yang memang juga berada di sana.

"Nada? kamu juga bekerja di sini?" Ardi pun tak kalah terkejut melihat Nada yang bekerja menjadi pelayan pengantar minuman.

"Iya, kenapa kamu mau bekerja di sini? ini kan bukan tempat yang baik buat gadis semanis kamu?"

Deni ujung-ujungnya juga tetap menggombal. Asen berdecak kesal dengan kedua temannya yang begitu perhatian dengan gadis yang selalu membuatnya kesal.

"Sudah-sudah! kalian ini lebay, apa mata kalian sudah rusak tidak bisa melihat mana cewek yang baik dan mana yang murahan. Oh ya, apa kamu BO juga?" Menatap sinis dan merendahkan Nada.

"Plakk...dengar ya, Tuan Asen yang terhormat! saya memang hanya seorang gadis miskin. Tapi,sampai mati pun tak akan pernah menjual harga diri hanya demi segepok uang! Jadi, tolong jaga ucapan anda!"

"Dasar gadis kurang ajar!" Asen berdiri tepat di hadapan Nada dan hendak membalas tamparan Nada di wajahnya.Namun, tiba-tiba tangannya terhenti.

"Ayo Tuan Asen yang terhormat! kenapa malah berhenti? bukankah anda mau menampar saya? Jangan di kira saya takut ya dengan anda?" Nada malah menantang Asen yang sudah terbakar emosi.

"Sialannn...! Brakk!Sini kamu!" Asen menarik tangan Nada dan menyeretnya keluar dari ruangan.

Ardi dan Deni hanya melongo melihat kejadian yang tak terduga itu.

Sedangkan Nada masih terus berusaha melepaskan diri dari cengkeraman tangan.Asen yang begitu kuat dan membuatnya sampai meringis kesakitan.tapi, Asen tidak perduli sama sekali. ia membawa Nada masuk ke dalam satu ruangan yang kosong.

"Masuk!"

Asen melempar Nada kasar hingga terjatuh di atas sofa. Lalu ia mulai mendekat dengan tatapan yang sulit di artikan.

Laki-laki itu mulai melepas jaketnya dan melemparnya ke sembarang. Lalu ia menyergap dan mengungkung tubuh Nada di antara tubuh kekarnya.

Kali ini Nada benar-benar ketakutan dengan gelagat tak biasa Asen. Apa lagi melihat manik mata Asen yang sudah memerah.

Brettt

"Akhh...Jangan!"

Di ruangan VVIP 1 tempat dimana Ardi dan Deni berada. Mereka begitu khawatir dengan Nada yang di bawa ke luar oleh Asen.

"Bagaimana ini Den? apa yang harus kita lakukan? gue takut Nada di apa-apain sama Asen? loe tahu sendiri kan bagaimana nekat nya tu anak?" Panik Ardi

"Iya, apa ya" Deni berpikir keras tentang jalan keluar untuk menolong Nada.

"Permisi Tuan, apa anda memanggil saya?" Seorang pelayan masuk dan Ardi langsung melontarkan pertanyaan pada pelayan tersebut.

"Apa kamu tahu di kamar mana lagi Asen memesan tempat?"

"O, iya Tuan. tadi saya lihat Tuan Asen masuk ke ruang VIP 3."

"Oke, terima kasih. kamu boleh keluar!" Setelah mendapatkan informasi dimana Asen dan Nada berada. Seketika Ardi dan Deni saling berpandangan dan...

"Om Reynar !!"

Mereka berucap serempak.

"Sementara itu di dalam ruang VIP 3, Nada hanya bisa menangis terisak dan sangat ketakutan dengan perlakuan kasar dan menjijikan dari Asen yang kini mulai menguasai tubuhnya.

Nada sudah kelelahan terus memberontak yang sama sekali tak berefek pada tubuh kekar Asen.

"Hiks...hiks...hiks, tolong lepaskan saya Tuan! Jangan rusak saya! Saya akan melakukan apa pun asal jangan mengambil kehormatan saya!"

"Oh, ya? beneran kamu akan melakukan apa pun yang aku inginkan?" Menatap dalam manik mata yang sudah mengembun.

Nada hanya mengangguk, tubuhnya sudah gemetaran. Tangan besar Asen sudah mendarat di dadanya dan bibir s*** nya telah menempel dengan sempurna di permukaan bibir ranum Nada.

"Stop Tuan, saya mohon jangan lakukan!" Masih terus memohon.

BRAKKK

"GIRENDRA ASEN LUGUE!!

Bersambung

1
Denni Siahaan
semoga aja gak disia siakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!